Anda di halaman 1dari 39

Emosi dan Suasana

Hati
Chapter 5 Perilaku Organisasi
Andi Iswoyo
Kompetensi dasar
■ Mampu Mengenal perbedaan Emosi dan Suasana hati.
■ Mampu Mengenal Dasar dari emosi.
■ Mampu Mengenal Fungsi dari emosi
■ Mampu Mengenal Sumber Emosi dan Suasana Hati.
■ Mampu mengaplikasikan Prilaku Organisasi dalam
Emosi dan Suasana hati
KASUs
■ Seorang manajer keperawatan dikenal baik oleh bawahannya, memiliki sifat sabar
ramah dan dekat dengan bawahan.
■ Suatu ketika manajer tersebut diberikan tugas tambahan diluar tugas pokok yaitu
sebagai ketua akreditasi RS dengan segala tekanan kerja baik dari atasan maupun
bawahan.
■ Ketika kondisi beban kerja manajer sekaligus pemimpin berada dalam kondisi
berlebihan, manajer tersebut menjadi lebih sensitif dalam menanggapi masalah
bawahannya, sehingga hubungan atasan dan bawahan yang dulunya harmonis menjadi
renggang. Peristiwanya sebagai contoh:
– Ketika bawahan meminta izin berkonsultasi mengenai kesulitan yang dialami, oleh
manajer dijawab “Lain kali saja, saya sibuk”.
– Ketika ada perbedaan pendapat antara atasan dengan bawahan, manajer tersebut
menjadi gampang marah misalnya membanting daun pintu.
– Manajer yang biasanya ramah menjadi tidak bisa senyum dan tidak ramah lagi.
Latar Belakang
■ Emosi seseorang sungguh berpengaruh di tempat
kerja.
■ Mitos rasionalitas (ansietas dari rasionalitas).
■ Emosi Negatif yang kuat terutama marah dapat
mengganggu kemampuan karyawan untuk berkerja
secara efektif.
Apa itu Emosi dan Suasan Hati
Robbins (2015), terdapat tiga hal yang sangat erat maknanya:
■ Afeksi adalah istilah umum yang mencakup macam
perasaan yang dialami seseorang, meliputi emosi maupun
suasana hati.
■ Emosi adalah perasaan intens yang diarahkan pada
seseorang atau sesuatu
■ Suasana hati adalah perasaan yang kurang intens
dibandingkan emosi dan sering kali (meski tidak selalu)
muncul tanpa sebuah peristiwa spesifik sebagai stimulus.
■ Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat datang dan pergi
dibandingkan suasana hati.
– Contohnya jika seseorang kasar kepada Anda, Anda akan merasa
marah. Emosi intens ini mungkin datang dan pergi dengan cepat
(hitungan menit atau detik). Ketika Anda dalam suasana hati yang
buruk, Anda dapat merasa sedih selama beberapa jam.
– Sebaliknya, suasana hati biasanya tidak diarahkan pada orang
atau peristiwa.
– Emosi dapat berubah menjadi suasana hati saat Anda kehilangan
fokus pada peristiwa atau objek yang memulai perasaan itu.
Afeksi, Emosi dan Suasana hati

AFEKSI
Didefinisikan sebagai beragam perasaan yang dialami seseorang.
Afeksi dapat dialami dalam bentuk emosi dan suasana hati.

EMOSI SUASANA HATI


1. Disebabkan oleh kejadian spesifik. 1. Penyebabnya seringkali umum dan tidak jelas
2. Sangat cepat durasi nya(detik atau menit). 2. Berakhir lebih lama dari emosi (jam atau hari)
3. Spesifik dan banyak (Kemarahan, rasa takut, 3. Lebih umum (dua dimensi utama afeksi positif
kesedihan, kebahagiaan, rasa jijik, rasa dan afeksi negatif yang terdiri dari berbagai
terkejut) emosi spesifik
4. Biasanya disertai ekspresi wajah yang jelas 4. Biasanya tidak diindikasikan oleh ekspresi yang
5. Berorentasi tindakan jelas
5. Bersifat Kognitif
Emosi dasar
■ Emosi meliputi rasa marah, tidak suka, antusias, iri, takut, frustasi,
tidak setuju, malu, jijik, bahagia, benci, berharap, cemburu,
gembira, cinta, bangga, terkejut dan sedih.
■ Sejumlah penelitian psikolog mencoba mengindentifikasi emosi
dasar dengan mempelajari ekspresi wajah. Tetapi dalam
pendekatan ini beberapa emosi terlalu komplek untuk secara
mudah diekspresikan melalui wajah.
■ Selain itu budaya juga memiliki norma-norma yang mengatur
ekspresi emosi, sehingga cara kita mengalami sebuah emosi
tidak akan selalu sama dengan bagaimana kita menunjukkannya.
Suasana Hati dasar: Afeksi Positif dan Negatif

Afek positif sebagai suatu demensi


suasana hati yang terdiri atas emosi- Afek Negatif adalah dimensi suasana
emosi positif seperti bersemangat, hati yang terdiri atas kegugupan,
kewaspadaan dan sangat gembira stres dan kecemasan pada ujung
pada ujung tertinggi serta tertinggi dan kepuasan, ketenangan
kebosanan, depresi dan kelesuan dan kedamaian pada ujung terendah.
pada ujung terendah.

Label yang digunakan adalah Afeksi


Positif dan Negatif yang merupakan
suasana hati, bukan suasana hati
positif atau suasana hati negatif
struktur suasana hati
Afek Negatif Tinggi Afek Positif Tinggi
Tegang Waspada
Gugup Bersemangat
Tertekan Gembira

Marah Bahagia

Sedih Puas

Depresi Tentram
Rileks
Bosan
Capai Tenang

Afek Positif Rendah Afek Negatif Rendah


Emosi negatif mungkin
menjadi suasana hati
negatif. Seseorang
berpikiran bahwa Sehingga
mengingat peristiwa seseorang akan
tentang emosi negatif lebih mudah
lima kali lebih kuat dari mengingat
pengalaman Positivity Offset
pada mengingat peristiwa (kompensasi positifitas):
yang positif negatifnya dari
pada Pada masukan nol (saat
pengalaman tidak ada hal yang terjadi)
positifnya kebanyakan individu
mengalami suasana
positif yang ringan
Fungsi Emosi

■ Apakah emosi membuat kita tidak rasional?


– Emosi kita memberikan informasi penting mengenai
bagaimana kita memahami dunia sekitar kita.
– Kunci dari keputusan yang baik adalah dengan
mempergunakan pikiran dan perasaan.
■ Apakah emosi membuat kita bersikap etis?
– Orang yang berprilaku etis setidaknya membuat keputusan
berdasarkan emosi dan perasaan mereka.
– Ada hubungan antara emosional dan sikap moral.
Sumber Emosi dan Suasana Hati

Kepribadian
Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
Cuaca dan stres
Aktivitas Sosial
Tidur dan Olah raga
Usia
Gender
Emosi pekerja
■ Sebuah situasi dimana seorang pekerja menampilkan
emosi yang diinginkan organisasi selama transaksi-
transaksi interpersonal di tempat kerja.
■ Konsep emosi pekerja muncul dari studi atas pekerjaan
jasa
■ Disonansi emosi adalah inkonsistensi antara emosi
yang dirasakan orang dan emosi yang mereka
tampilkan. Emosi pekerja menciptakan dilemma bagi
pekerja
Ketidaksesuaian Emosional

Merupakan Inkonsistensi antara emosi yang dirasakan dan emosi


yang ditampilkan

Felt emotion adalah emosi aktual individu. Sedangkan displayed emotion


adalah emosi yang dituntut oleh organisasi untuk ditunjukkan oleh
pekerja dan dianggap pantas untuk pekerjaan itu.

Kita diharapkan menampilkan emosi-emosi positif seperti


kebahagiaan dan semangat serta meredam emosi-emosi negatif
seperti rasa takut, amarah, jijik, dan rasa tidak suka
Emosi Yang Ditampilkan...

Surface Acting (berpura-pura


dipermukaan) adalah Ex: Seorang pekerja
menyembunyikan perasaan tersenyum kepada
terdalam seseorang dan pelanggan walaupun pada
menyembunyikan ekspresi saat itu ia tak ingin
emosional sebagai respon terhadap melakukannya
aturan penampilan.
Deep Acting (Berpura-pura secara mendalam) mencoba untuk
memodifikasi perasaan di dalam diri yang sebenarnya berdasarkan aturan-
aturan.

Ex: Seorang penyedia pelayanan kesehatan yang berusaha secara


tulus merasakan empati terhadap pasiennya.
Affective event theory (Teori Peristiwa Afektif)
■ Sebuah model yang menyatakan bahwa peristiwa tempat kerja menyebabkan
reakri emosional pada bagian pekerja, yang kemudian mempengaruhi sikap dan
perilaku tempat kerja.
■ AET menunjukan bahwa pekerja bereaksi secara emosional pada hal-hal yang
terjadi di tempat kerja, dan reaksi ini mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja
mereka
■ AET menawarkan dua pesan penting:
– Emosi menyediakan wawasan yang berharga, bagaimana perselisihan/
percekcokan dan acara menggembirakan akan mempengaruhi prestasi dan
kepuasan karyawan.
– Karyawan dan manajer seharusnya tidak mengabaikan emosi dan peristiwa
yang menyebabkannya, bahkan ketikan muncul kecil/sepele, karena hal
tersebut berakumulasi.
Affective event theory
LINGKUNGAN KERJA
• Karekteristik pekerjaan
• Tuntutan pekerjaan
• Syarat untuk kerja emosional

Kepuasan
Kerja
PERISTIWA-PERISTIWA KERJA REAKSI-REAKSI EMOSIONAL
• Perccekcokan harian • Positif
• Kegembiraan Harian • Negatif
Penampilan
kerja

KECENDERUNGAN PRIBADI
• Kepribadian
• Suasana hati
Kecerdasan Emosional
■ Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mendeteksi dan
mengelola petunjuk dan informasi emosional.
■ Dalam kecerdasan emosional seseorang harus:
– Memahami emosional dalam dirinya sendiri dan orang lain
– Memahami tentang makna emosional tersebut
– Mengatur emosional seseorang dalam model alur
■ Beberapa penelitian menyatakan bahwa EI memainkan peran penting dalam
kinerja pekerjaan.
■ Studi lain mengatakan keberhasilan dan kegagalan dievaluasi dari 6 kualitas :
Komunikasi, organisasi, kemampuan berpolitik, pandangan kedepan,
pengetahuannya dan KECERDASAN EMOSIONAL (EI)
■ EI Mengkarateristikkan kinerja tinggi.
Kasus Mendukung EI
■ Kecerdasan Emosional mempunyai pendukung dan
penentang. Argumen-argumen yang mendukung dan
menentang keberadaan EI dalam PO
■ Daya tarik Intuitif : Intuisi menyatakan orang yang
dapat mendeteksi emosi orang lain, mengendalikan
emosinya sendiri, dan mengendalikan interaksi sosial
dengan baik akan mempunyai posisi yang kuat dalam
dunia bisnis
Aplikasi Perilaku Organisasi terhadap Emosi dan
susana Hati
■ Dalam bagian ini kita menilai bagaimana sebuah
pemahaman atas emosi dan suasana hati dapat
meningkatkan kemampuan kita untuk menjelaskan
dan meramalkan proses seleksi dalam organisasi,
pengambilan keputusan, kreativitas, motivasi,
kepemimpinan, konflik antar personal, negosiasi,
pelayanan pelanggan, sikap-sikap kerja dan perilau-
perilaku menyimpang di tempat kerja
Pengambilan Keputusan

Para penelitian PO semakin


menemukan bahwa emosi dan Seseorang yang memiliki suasana hati bagus
suasana hati mempunyia peran dan pengalaman emosional yang positif
penting dalam mengambil lebih dari pada yang lain dalam melakukan
keputusan aturan praktis dalam mengambil keputusan
yang cepat. Emosional yang positif juga
menambah kemampuan dalam
memecahkan masalah, orang yang positif
menemukan solusi yang baik dalam
masalah
Kreativitas
Seseorang yang Mereka Seseorang yang
1

3
berada dalam suasa menghasilkan lebih memiliki susana hati
hati yang baik lebih banyak ide dan atau emosional yang
kreatif banyak pilihan dari positif, lebih fleksibel
dibandingkan ide-ide mereka yang dan terbuka dalam
orang-orang yang asli. berpikir, hal ini yang
berada dalam menjelaskan mengapa
suasana hati yang mereka lebih kreatif.
buruk.
Motivasi
Beberapa studi menyoroti bahwa suasana hati dan emosi sangat
penting dalam motivasi

Suasana hati yang positif mempunyai harapan yang tinggi dalam


menyelesaikan masalah

Seseorang yang diberi umpan balik atas penampilannya berpengaruh kepada


suasana hati yang kemudian berpengaruh kepada motivasi.
Kepemimpinan
Seorang pemimpin yang efektif mengandalkan daya tarik emosi untuk membantu
menyampaikan pesan mereka.

Ekspresi emosi dalam berpidato bisa menjadi elemen penting dalam membuat
orang menerima atau menolak pesan yang disampaikan.

Para eksekutif perusahaan mengetahui pentingnya kandungan emosional jika


menginginkan para karyawannya percaya akan visi perusahaan dan meneriama
perubahan
Negosiasi

Negosiasi adalah sebuah proses emosional, namun sering


dikatakan sebuah skill dalam negosiasi.

Beberapa penelitian seorang negosiator yang berpura-pura marah


memiliki keutungan atas lawan mereka

Melihatkan emosi negatif seperti marah memang efektif, tetapi


akan terlihat buruk muncul dalam penampilan sehingga akan
merusak negosiasi berikutnya.
Pelayanan Pelanggan

Keadaan emosi seorang pekerja dapat mempengaruhi


pelayanan pelanggan. Yang berpengaruh kepada bisnis dan
tingkat pelayanan

Emosional seorang pekerja dapat di tularkan atau dipindahkan


ke pelanggan...... Emosional tersebut di namakan (emotional
contagion)
Sikap kerja

Hasil dari penelitian yang mengatakan


Sikap seseorang yang mempunyai hari baik di
Kerja tempat kerja cenderungb berada dalam
suasana hati yang baik di rumah pada malam
harinya.

Tetapi jika seseorang yang memiliki hari


kurang baik di tempat kerjannya akan
mendapatkan masalah relaksasi/istirahat
setelah selesai berkerja
Budaya menyimpang ditempat kerja

Seseorang yang memiliki banyak waktu dalam suatu organisasi,


memungkinkan seseorang tersebut memiliki banyak jalan melanggar sesuatu
yang dianggap normal dan mengancam suatu organisasi.

Sebuah contoh, iri adalah emosi yang terjadi jika anda marah kepada
seseorang untuk memiliki sesuatu yang anda tidak punyai tetapi anda
sangat menginginkannya
Keselamatan dan kecelakaan kerja

Suasana hati yang tidak


baik berkontribusi dalam
kecelakaan kerja.
Individu dengan suasana hati
Keselamatan dan
yang negatif cenderung lebih
kecelakaan kerja
cemas, yang mana dapat
membuat mereka kurang
mampu secara efektif
mengatasi hal yang berbahaya.
pembahasan
■ Sifat pemimpin, keterampilan dan gaya kepemimpinan adalah sumber
dari kepemimpinan yang efektif. Situasi memengaruhi hubungan antara
gaya kepemimpinan dan keefektifan kepemimpinan. (Thanh, 2015).
■ Penelitian Daniel Goleman tahun 2000 menyimpulkan bahwa
pencapaian kinerja suatu organisasi ditentukan hanya 20 % dari IQ
sedangkan 80 % ditentukan oleh kecerdasan emosi. (Goleman, 2002)
■ Frederick Perls dalam bukunya Psycho-analisa yang mengembangkan
pendekatan “gestalf” berpendapat bahwa kematangan emosi terletak
pada bagaimana seseorang membuka “ego boundary” yakni “pagar
egoisme” terhadap orang lain. (Corey, 2003)
■ Lussier and Achua (2005) mengemukakan bahwa pemimpin yang stabil
ditunjukkan dengan self-aware secara emosional, kemampuan
mengendalikan ekspresi emosi, kenyamanan, dan positif. Seluruh atribut
tersebut akan menjadikan seorang pemimpin mampu untuk menyadari
kelemahan dan kelebihannya. Pemimpin yang stabil secara emosi akan
menggunakan anger atau kemarahannya serta kekecewaannya dengan baik
dan bijaksana. Pemimpin juga akan memanfaatkan bagaimana
mengekspresikan emosinya secara tepat.
■ Goleman (2007) mengungkap bahwa emosi pemimpin itu menular ke
seluruh organisasi. Bila seorang pemimpin memancarkan energi dan
antusiasme, kinerja organisasi atau perusahaan akan meningkat, jika
seorang pemimpin memancarkan negativitas dan ketidaknyamanan, kinerja
organisasi atau perusahaan akan merosot.
■ Berdasarkan tinjauan kasus dan teori yang dikemukakan, manajer tersebut berada
dibawah tekanan pekerjaan yang membuatnya berperilaku “emosi negatif”. Emosi negatif
yang kuat, terutama marah dapat mengganggu kemampuan karyawan untuk bekerja
secara efektif, sehingga akan mempengaruhi terhadap hasil kerja yang kurang optimal.
■ Emosi negatif cenderung diartikan dengan suasana hati negatif pada saat kehilangan
fokus pada objek konstektual (dalam hal ini jika Manajer Keperawatan cenderung marah-
marah akibat beban kerja yang meningkat namun kebingungan menyelesaikan masalah
yang datang bersamaan).
■ Karyawan akan bereaksi secara emosional dengan apa yang terjadi pada mereka ditempat
kerja. Reaksi ini akan mempengaruhi terhadap prestasi dan kepuasan kerja mereka.
■ Bekerja pada situasi yang tidak nyaman akibat manajer yang marah akan memberikan
dampak negatif pada hubungan personal dan suasana kerja yang terintimidasi sehingga
iklim motivasi yang seharusnya diciptakan oleh manajer menjadi tidak terbentuk.
Solusi masalah
■ Seorang manajer keperawatan harus memiliki pemahaman dan aplikasi tentang
emosi dan suasana hati, sehingga akan memberikan pengaruh terhadap :
– Pengambilan keputusan
– Memberikan ide kreatif
– Motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan masalah
– Daya tarik emosi sehingga membantu menyampaikan pesan kepada
bawahan. (Misal, ekspresi emosi saat berpidato untuk menarik hati ).
– Negosiasi tanpa berpura-pura marah.
– Keadaan emosi berpengaruh terhadap pelayanan yang diberikan.
– Sikap kerja yang baik
– Menghindari budaya menyimpang ditempat kerja, dan
– Keselamatan dan kecelakaan kerja.
Lanjutan......
■ Manajer keperawatan harus mampu menunjukkan emosi dan
suasana hati yang baik meskipun sedang dalam situasi tekanan
pekerjaan.
■ Seorang manajer harus memiliki kecerdasan emosional (EI)
untuk memahami emosional dalam dirinya, memahami makna
emosional tersebut dan mampu mengatur emosional seseorang.
■ Jika seorang manajer telah memahami konsep emosi dan
suasana hati yang baik, maka manajer tersebut tidak akan
melakukan hal yang akan merusak suasana kerja menjadi tidak
nyaman.
six keys to increasing your emotional intelligence
(Preston Ni, 2014)
■ Kemampuan untuk mengurangi emosi negatif
■ Kemampuan untuk tetap tenang dan mengelola stres
■ Kemampuan untuk menjadi asertif dan ekspresikan emosi
yang sulit ketika perlu
■ Kemampuan untuk tetap proaktif, tidak reaktif dalam
menghadapi orang yang sulit
■ Kemampuan untuk kembali melompat dari kesulitan
■ Kemampuan untuk mengekspresikan kedekatan, hubungan
personal
kesimpulan
■ Pimpinan dan manajer suatu organisasi jika mengharapkan
pencapaian kinerja maksimal di organisasinya, upaya yang
paling tepat adalah bagaimana membina diri dan membina
SDM/orang-orang yang dipimpinnya untuk memiliki kecerdasan
emosi yang baik.
■ Kecerdasan emosi yang baik adalah suatu keadaan yang
 mampu memahami diri dan orang lain secara benar, memiliki
jati diri, kepribadian dewasa mental, tidak iri hati, tidak benci,
tidak sakit hati, tidak dendam, tidak memiliki perasaan bersalah
berlebihan, tidak cemas, tidak mudah marah dan tidak mudah
frustrasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai