Anda di halaman 1dari 29

Sikap dan Kepuasan

Kerja
Chapter 3 Perilaku Organisasi
Andi Iswoyo
materi
■ Sikap
■ Kepuasan Kerja
■ Implikasi bagi Manajer
Kompetensi dasar
■ Membandingkan tiga komponen sikap
■ Meringkas hubungan antara sikap dan perilaku
■ Membandingkan dan membedakan sikap-sikap kerja yang
utama
■ Mendefinisikan kepuasan kerja dan menunjukkan
bagaimana kita dapat mengukurnya
■ Meringkaskan sebab-sebab utama kepuasan kerja
■ Mengidentifikasi empat repons pekerja terhadap
ketidakpuasan
Sikap
Pernyataan-pernyataan evaluatif, baik yang
diinginkan atau yang tidak diinginkan, mengenai
obyek, orang, atau peristiwa (Robbins, 2007)
Komponen sikap
Kesadaran, perasaan, dan perilaku sangat berkaitan

Kognitif = opini/mengevaluasi
Atasan sy memberikan promosi/penghargaan
kpd seorang pekerja yg tdk pantas
menerimanya.
Atasan sy tdk adil

Sikap
Afektif = perasaan NEGATIF
Saya tdk menyukai atasan saya terhadap
atasan
Perilaku = tindakan
Saya akan merncari pekerjaan lain
Saya telah mengadukan atasan sy kpd
organisasi yg mau mendengarkan
Ciri-Ciri Sikap
■ Sikap tidak dibawa sejak lahir
■ Sikap selalu berhubungan dengan objek
■ Sikap dapat tertuju pada satu objek dan
sekumpulanobjek.
■ Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
■ Sikap mengandung perasaan atau motivasi
Apakah sikap itu bersifat menetap?
■ Sikap bukanlah sesuatu yang menetap, tapi sikap
dapat juga berubah karena satu dan lain hal.
■ Perubahan sikap ini mampu menjadikan orang yang
tadinya bersikap negatif terhadap obyek sikap,
menjadi lebih positif atau sebaliknya orang yang
tadinya bersikap positif menjadi negatif terhadap
obyek sikap.
Sikap Kerja Utama
■ Kepuasan kerja,
– Merujuk ke perasaan positif ttg pekerjaan seseorang
yg merupakan hasil dari sebuah evaluasi
karakteristiknya.
– Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi
menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan.
– Seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya
menunjukkan sikap yang negatif terhadap
pekerjaan.
Sikap Kerja Utama….
■ Keterlibatan kerja
– Merupakan tingkat di mana seseorang mengaitkan
dirinya ke pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi
di dalamnya, dan menganggap kinerjanya penting
bagi nilai-nilainya.
– Karyawan dengan tingkat keterlibatan kerja yang
tinggi dengan kuat mengaitkan dirinya ke jenis
kerja yang dilakukan dan benar-benar peduli
dengan jenis kerja itu.
Sikap Kerja Utama….
■ Komitmen organisasional
– Adalah tingkat di mana karyawan mengaitkan
dirinya ke organisasi tertentu dan sasaran-
sasarannya, dan berharap mempertahankan
keanggotaan dalam organisasi tersebut.
– Tingkat komitmen organisasi seorang individu
merupakan indikator yang lebih baik mengenai
pengunduran diri karyawan daripada indikator
kepuasan kerja yang lebih sering digunakan.
Bagaimana Mengukur Sikap Karyawan ?
■ Lakukan Survei Sikap
– Upaya mendapatkan respons dari karyawan melalui
kuesioner mengenai perasaan mereka thdp
pekerjaan, tim kerja, penyelia, dan organisasi.
– Perilaku karyawan didasarkan pada persepsi dan
bukan pada kenyataan.
– Survey yang teratur/reguler sangat penting bagi
manajemen utk antisipasi timbulnya masalah yg
potensial berakibat negatif.
Contoh hasil Survey Kepuasan Karyawan
Sikap dan Keberagaman di Tempat Kerja
■ Latar belakang karyawan yang berbeda menimbulkan
penafsiran yang berbeda pula tentang suatu hal.
■ Perusahaan perlu mengadakan pelatihan untuk
membentuk ulang sikap karyawan  mengurangi
sikap negatif thdp individu yg berbeda.
■ Contohnya masalah perbedaan ras, gender kelamin,
dan lainnya. Sikap seseorang tidak seharusnya dinilai
atas sesuatu yang tidak dalam kendalinya, seperti ras
dan atau gender.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan
seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah
penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang
mereka yakini seharusnya mereka terima
(Robbins, 2007)
Kepuasan Kerja
■ Greenberg dan Baron (2003:148), mendeskripsikan
kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang
dilakukan individu terhadap pekerjaan mereka.
■ Selain itu Gibson (2000:106), menyatakan kepuasan
kerja sebagai sikap yang dimiliki para pekerja tentang
pekerjaan mereka.
■ Hal itu merupakan hasil dari persepsi mereka tentang
pekerjaan.
Kepuasan Kerja
■ Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respon
emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan.
■ Kepuasan bukanlah suatu konsep tunggal, sebaliknya,
seseorang dapat relatif puas dengan suatu aspek dari
pekerjaannya dan tidak puas dengan salah satu atau
lebih aspek lainnya. (Kreitner dan Kinicki 2004)
Lima Model Kepuasan
■ Pemenuhan kebutuhan, model ini menjelaskan bahwa kepuasan
ditentukan oleh karakteristik dari sebuah pekerjaan memungkinkan
seseorang individu untuk memenuhi kebutuhannya.
■ Ketidakcocokan. Model-model ini menjelaskan bahwa kepuasan
adalah hasil dari harapan yang terpenuhi.
■ Pencapaian nilai.
■ Persamaan. Dalam model ini, kepuasan adalah suatu fungsi dari
bagaimana seorang individu diperlakukan “secara adil” di tempat kerja.
■ Komponen watak/genetik. Model ini didasarkan pd keyakinan bahwa
kepuasan kerja merupakan sebagian dari sifat pribadi maupun faktor
genetik.
Teori Kepuasan
■ Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)
Teori kepuasan kerja yang menyatakan bahwa kepuasan dan
ketidak puasan kerja berasal dari kelompok variabel yang
berbeda (yaitu motivator & hygiene)

■ Teori Nilai (Value Theory)


Teori yang menyatakan bahwa kepuasan kerja terutama
tergantung kepada kesesuaian antara hasil yang diharapkan
& hasil senyatanya diperoleh individu dalam pekerjaanya
■ Kepuasan kerja seseorang pada dasarnya tergantung
kepada selisih antara harapan, kebutuhan atau nilai
dengan apa yang menurut perasaan atau persepsi
telah diperoleh atau dicapai melalui pekerjaan.
■ Seseorang akan merasa puas jika tidak ada perbedaan
antara yang diinginkan dengan persepsinya atas
kenyataan.
Dimensi Kepuasan Kerja

Menurut Robbins lima dimensi Kepuasan kerja;


■ Pekerjaan itu sendiri.
■ Upah dan promosi
■ Kondisi kerja
■ Rekan kerja, penyelia, dan atasan
■ Kesesuaian antara pekerjaan dan kepribadian
Dimensi Kepuasan Kerja

Menurut Dunnette kepuasan ■ Rekan kerja


kerja mempunyai 12 dimensi ■ Bawahan
■ Pekerjaan ■ Manajemen dan perusahaan
■ Gaji ■ Pelanggan &
■ Promosi ■ Hal-hal yang tidak termasuk
■ Pengakuan ke dalam salah satu dari
dimensi-dimensi di atas
■ Tunjangan
seperti keberuntungan,
■ Kondisi fisik kerja cuaca, mesin, perlengkapan
■ Penyeliaan dan lain-lain
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepuasan Kerja

■ Bersumber dari dalam diri individu, yaitu


demography (age, sex, education); abilities (intelligence,
motor skill); personality (values, needs, interaction
style).
■ Bersumber dari Lingkungan, yaitu job and job
environment (pay, noise, variety); organization
environment (climate, promotional opportunity);
occupational level (prestige, power).
Pengukuran Kepuasan Kerja

Objective Survey Descriptive Survey


■ Survey ini dilakukan dengan cara
■ Minnesota memberikan pertanyaan kepada
Satisfaction responden, guna mendapatkan
respon dari karyawan dengan kata-
Questionnaire (MSQ). kata sendiri.
■ Job Description Index ■ Pendekatan yang tidak terstruktur ini
bertujuan untuk menggali perasaan
(JDI). dan gagasan karyawan.
■ Needs Satisfaction ■ Survey dilaksanakan dengan
wawancara bersifat pribadi untuk
Questionnaire (NSQ). mengumpulkan data yang lebih
deskripsi dari pada objektif.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan
■ Kepuasan dan Produktivitas
– Karyawan yang puas tidak selalu pekerja yang
produktif.
■ Kepuasan dan Kemangkiran
– Karyawan yang tidak puas cenderung lebih besar
kemungkinannya untuk tidak kerja.
■ Kepuasan dan Keluar masuknya karyawan
– Karyawan yang puas lebih besar kemungkinannya
untuk tetap tinggal di dalam organisasi.
Respon terhadap ketidak-puasan kerja
■ Keluar (exit); meninggalkan perusahaan dan mencari
posisi lain di perusahaan lain.
■ Aspirasi (voice); Aktif dan konstruktif memperbaiki
kondisi dan menghubungi atasannya.
■ Kesetiaan (loyalty); secara pasif tetapi optimis menunggu
membaiknya kondisi.
■ Pengabaian (neglect); Secara pasif membiarkan kondisi
menjadi lebih memburuk, termasuk mangkir, terlambat,
dan meningkatkan angka kesalahan.
Pengaruh Kepuasan Kerja
■ Kepuasan kerja dan kinerja
– Pekerja yg bahagia cenderung lebih produktif
– Organisasi yg memiliki karyawan yg lebih puas cenderung
lebih efektif bila dibandingkan organisasi yg memiliki
karyawan yg kurang puas.
■ Kepuasan kerja dan OCB (Organizational Citizenship Behavior)
– Karyawan yang puas cenderung berbicara secara positif ttg
organisasi, membantu individu lain, dan melewati harapan
normal dlm pekerjaan mereka.
Pengaruh Kepuasan Kerja ….
■ Kepuasan kerja dan pelanggan
– Bukti menunjukkan bhw karyawan yg puas bisa
meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggankrn
cenderung lebih ramah, ceria, dan responsif thdp
pelanggan. Demikina juga sebaliknya.
■ Kepuasan kerja dan ketidak-hadiran
– Kepuasan kerja berkorelasi negatif dengan kemangkiran.
– Ternyata karyawan yang puas punya tingkat kemangkiran
rendah berdasarkan kejadian-kejadian yang diamati.
Pengaruh Kepuasan Kerja ….
■ Kepuasan kerja dan perputaran karyawan
– Hubungan antara keduanya ternyata lebih kuat dari pada
yang lainnya, walupun faktor lainpun harus dilihat,
misalnya ; kesempatan kerja, kondisi ekonomi, alternatif
pekerjaan dan waktu kerja yang sudah lama.
■ Kepuasan kerja dan perilaku menyimpang
– Ketidak-puasan kerja memprediksi banyak perilaku khusus,
tmsk upaya pembentukan serikat pekerja, penyalahgunaan,
pencurian di tempat kerja, pergaulan yg tdk pantas, dan
kelambanan.
Sikap dan Kepuasan Kerja
■ Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, adalah
dengan berfokus pada bagian-bagian intrinsik
pekerjaan, seperti membuat pekerjaan tersebut
menjadi lebih menantang dan menarik

Anda mungkin juga menyukai