0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang nilai, sikap, kepuasan kerja, termasuk definisi, jenis, pengukuran, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta dampak dari kepuasan dan ketidakpuasan kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas konsep-konsep psikologis terkait sikap dan kepuasan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai, sikap, kepuasan kerja, termasuk definisi, jenis, pengukuran, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta dampak dari kepuasan dan ketidakpuasan kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas konsep-konsep psikologis terkait sikap dan kepuasan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai, sikap, kepuasan kerja, termasuk definisi, jenis, pengukuran, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta dampak dari kepuasan dan ketidakpuasan kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas konsep-konsep psikologis terkait sikap dan kepuasan kerja.
– Nilai mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa
bentuk khusus perilaku atau bentuk akhir keberadaan secara pribadi atau social lebih dipilih dibandingkan dengan bentuk perilaku atau bentuk akhir keberadaan perlawanan atau sebaliknya. (Rokeah:1973) Tipe Nilai – Nilai-nilai Terminal : Bentuk akhir keberadaan yang sasaran sangat diinginkan; yang ingin dicapai seseorang dalam hidupnya. ex. Keamanan keluarga, kebebasan, kebahagiaan, kehormatan dll.
– Nilai-nilai Instrumental: Bentuk-bentuk perilaku atau upaya-upaya pencapaian
nilai-nilai terminal yang lebih disukai oleh orang tertentu. ex. Jujur, bertanggung jawab, penolong, pemberani, berkemampuan dll Pengertian Tentang Sikap
– Sikap merupakan kumpulan perasaan, keyakinan, dan
kecenderungan perilaku yg relatif stabil terhadap objek, orang atau institusi tertentu
– Sikap adalah peryataan evaluatif baik yang menguntungkan
atau tidak menguntungkan mengenai objek, orang, atau peristiwa Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu.(Robin, 2007). Fungsi Sikap
a. Adjustive or utilitarian attitudes. sikap memiliki fungsi untuk
mendapatkan suatu objek yang diinginkan atau menjauhi konsekuensi yang tidak diinginkan.
b. Ego defensive attitudes. sikap memiliki fungsi untuk menghindari
pribadi dan situasi yang berbahaya yang ada disekitamya.
c. Value expressive attitudes, sikap memiliki fungsi untuk membantu
ekspresi yang positif dan nyata bagi nilai-nilai dan konsep diri individu.
d. Knowledge expressive attitudes, sikap memiliki fungsi untuk mengerti
mengenai kejadian dan pengalaman-pengalaman yang terstruktur. Perubahan Sikap – Perubahan sikap melalui modifikasi perubahan perilaku.
– Perubahan sikap melalui modifikasi perubahan ide-ide
atau pikiran.
– Perubahan sikap melalui modifikasi perubahan erasaan.
– Perubaban sikap melalui modifikasi perubahan situasi.
KEPUASAN KERJA
– Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau
respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Kepuasan bukanlah suatu konsep tunggal, sebaliknya, seseorang dapat relatif puas dengan suatu aspek dari pekerjaannya dan tidak puas dengan salah satu atau lebih aspek lainnya. (Kreitner dan Kinicki 2004) Lima Model Kepuasan 1. Pemenuhan kebutuhan, model ini menjelaskan bahwa kepuasan ditentukan oleh karakteristik dari sebuah pekerjaan memungkinkan seseorang individu untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Ketidakcocokan. Model-model ini menjelaskan bahwa kepuasan
adalah hasil dari harapan yang terpenuhi.
3. Pencapaian nilai.
4. Persamaan. Dalam model ini, kepuasan adalah suatu fungsi dari
bagaimana seorang individu diperlakukan “secara adil” di tempat kerja.
5. Komponen watak / genetik. Model ini didasarkan pd keyakinan
bahwa kepuasan kerja merupakan sebagian dari sifat pribadi maupun faktor genetik. Teori Kepuasan Kerja
– Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)
Teori kepuasan kerja yang menyatakan bahwa kepuasan dan ketidak puasan kerja berasal dari kelompok variabel yang berbeda (yaitu motivator & hygiene)
– Teori Nilai (Value Theory)
Teori yang menyatakan bahwa kepuasan kerja terutama tergantung kepada kesesuaian antara hasil yang diharapkan & hasil senyatanya diperoleh individu dalam pekerjaanya Kepuasan kerja seseorang pada dasarnya tergantung kepada selisih antara harapan, kebutuhan atau nilai dengan apa yang menurut perasaan atau persepsi telah diperoleh atau dicapai melalui pekerjaan.
Seseorang akan merasa puas jika tidak ada perbedaan
antara yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan. Dimensi Kepuasan Kerja
Menurut Robbins lima dimensi Kepuasan kerja
1. Pekerjaan itu sendiri. 2. Upah dan promosi 3. Kondisi kerja 4. Rekan kerja, penyelia, dan atasan 5. Kesesuaian antara pekerjaan dan kepribadian Lanjutan Dimensi Kepuasan Kerja
Menurut Dunnette kepuasan kerja mempunyai 12 dimensi
1. Pekerjaan 2. Gaji 3. Promosi 4. Pengakuan 5. Tunjangan 6. Kondisi fisik kerja 7. Penyeliaan 8. Rekan sekerja 9. Bawahan 10. Manajemen dan perusahaan 11. Pelanggan & 12. Hal-hal yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari dimensi-dimensi di atas seperti keberuntungan, cuaca, mesin, perlengkapan dan lain-lain Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepuasan Kerja – Bersumber dari dalam diri individu, yaitu demography (age, sex, education); abilities (intellegence, motor skill); personality (values, needs, interaction style).
– Minnesota Satisfaction Survey ini dilakukan dengan cara
Questionnaire (MSQ). memberikan pertanyaan kepada responden, guna mendapatkan respon dari karyawan dengan – Job Description Index (JDI). kata-kata sendiri. Pendekatan yang tidak terstruktur ini bertujuan untuk menggali – Needs Satisfaction perasaan dan gagasan karyawan. Questionnaire (NSQ). Survey dilaksanakan dengan wawancara bersifat pribadi untuk mengumpulkan data yang lebih deskripsi dari pada objektif. Dampak dari Kepuasan Kerja dan Ketidakpuasan Kerja
–Kepuasan dan produktivitas.
–Kepuasan kerja dan turnover.
–Kepuasan kerja dengan tingkat
absensi PETUNJUK UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA – Membuat pekerjaan itu menyenangkan – Memberi upah/gaji secara adil – Mencocokkan orang dengan pekerjaan sesuai dengan minatnya – Mencegah pekerjaan yang membosankan dan berulang-ulang Untuk mengetahui apakah individu merasa puas atau tidak puas dalam situasi tertentu, digunakan empat teori,
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional