menjadi pahlawan
bangsa
kelompok 3
ANGGUN NURAINI
2210013411159
DOSEN PENGAJAR UMMUL KHAIRANIYURA
Dr. Drs. Marsis, M. pd 2210013411158
DWI PUTRI KURNIA RIARNI
2210013411155
WULANDARI
2210013411157
MERLIN HIDAYAH PUTRI
2210013411166
biografi bung
hatta
Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902.
Ia berasal dari keluarga ulama
Minangkabau, Sumatera Barat. Hatta lahir
dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti
Saleha ayahnya merupakan seorang
keturunan ulama Naqsyabandiyah di Batu
Hampar dekat Payakumbuh, Sumatera Barat.
Dan ibunya berasal dari keturunan
pedagang di Bukittinggi.
Pria yang akrab disapa dengan sebutan Bung
Hatta ini merupakan pejuang kemerdekaan
RI yang kerap disandingkan dengan
Soekarno. Tak hanya sebagai pejuang
kemerdekaan, Bung Hatta juga dikenal
sebagai seorang organisatoris, aktivis partai
politik, negarawan, proklamator, pelopor
koperasi, dan seorang wakil presiden
pertama di Indonesia.
Nederland Handelshogeschool,
Rotterdam, Belanda (1932)
karir bung hatta
Wakil Ketua Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (1945)
Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (1945)
Kepala Kantor Penasehat Bala Tentara Jepang (1942)
Ketua Panitia Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)
Wakil Delegasi Indonesia Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-1931)
Ketua Perhimpunan Indonesia, Belanda (1925-1930)
Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)
Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
Ketua Panitia Lima (1975)
Penasihat Presiden dan Penasehat Komisi IV (1969)
Dosen Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1954-1959)
Dosen Sesko Angkatan darat, Bandung (1951-1961)
Wakil Presiden, Perdana menteri, dan Menteri Luar Negeri NKRIS (1949-1950)
Ketua delegasi Indonesia Konferensi Meja Bundar, Den Haag (1949)
Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan Menteri Pertahanan (1948-1949)
Wakil Presiden RI pertama (1945)
Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (1945)
organisasi penghargaan
Club pendidikan Pahlawan
Nasional
Nasional Indonesia
Bapak koperasi Indonesia
Liga menentang
Proklamator Indonesia
Jong Sumatranen The Founding Father's of Indonesia
Bond
MASA STUDI DI NEGERI BELANDA
Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels
Hoge School di Rotterdam. la mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging.
Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging.
Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi
menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).
Hatta mengusahakan majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur, dan
sebagai pengikat antaranggota. Tahun 1924, majalah tersebut berganti nama menjadi
Indonesia Merdeka. Tahun 1923, Hatta lulus dalam ujian handels economie.
Tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta menjadi Ketua PI. PI menjadi organisasi
yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia.
Sehingga akhirnya, PI diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia (PPPI) sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di
Eropa.
PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir
setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima
perkumpulan ini.
Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi.
Tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama Indonesia,
Hattta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Internasional
untuk perdamaian di Bierville, Prancis.
Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul
Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan.
Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag
membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang
bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang
mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan
nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka.
KEMBALI KE TANAH AIR
Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya
di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta.
Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta
adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk
Daulat Ra'jat dan melakukan berbagai kegiatan politik,
terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai
Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi
selalu ditekankan kepada kader-kadernya.
Wafat dan Pensiun Bung Hatta