Anda di halaman 1dari 2

Pengembangan Instrumen Penilaian Afektif pada Pembelsnajaran Akuntansi

Terdapat 10 langkah:
1. Menentukan spesifikasi instrument
Tujuan: memperoleh informasi terhadap minat peserta didik pada mata pelajaran
akuntansi dan akan digunakan dalam meningkatkan minat peserta didik itu terhadap
mata pelajaran Akuntansi.
Dapat mempuat kisi-kisi yaitu berupa tabel yang akan diisi dengan spesifikasi
instrument yang akan ditulis.
2. Menulis instrument
4 Aspek penting dalam ranah afektif dalam proses pembelajaran yaitu sikap, minat,
konsep diri dan nilai.
Cara mudah yang dilakukan dalam mengetahui sikap dari peserta didik terhadap mata
pelajaran Akuntansi iala dengan cara angket.
Instrumen konsep diri dapat digunakan dan memiliki tujuan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
Selain menggunakan angket, informasi tentang afektif dapat diperoleh dengan cara
pengamatan.
3. Menentukan skala instrument
Dengan dilihat dari garis besar skala instrument yang sering dilakukan dalam
penilaian yaitu skala Likert.
Contoh:
1. Pelajaran Akuntansi bermanfaat SS (4), S (3), T (2), dan STS (1)
2. Pelajaran Akuntansi sulit SS (4), S (3), T (2), dan STS (1)
3. Tidak semua siswa wajib paham Akuntansi SS (4), S (3), T (2), dan STS (1)
4. Pelajaran Akuntansi wajib dibuat santai SS (4), S (3), T (2), dan STS (1)
**Dengan sebaiknya untuk pengisian instrument tidak lebih dari 30 menit**
4. Menentukan sistem penskoran
Sistem penskoran yang digunakan tergantung pada skala pengukuran yang digunakan.
Dengan metode skala Likert biasanya responden lebih banyak memilih angka 3.
5. Menelaah Instrumen
Hal yang dilakukan dalam menelaah instrument ialah meneliti bagian-bagian pada
instrument penilaian. Telaah dilakukan oleh pakar dalam bidang yang diukur. Telaah
dapat juga dilakukan dengan teman apabila ada masukan terkait bahasa dan format
instrument. Bahasa yang digunakan dapat menyesuaikan dengan tingkatan peserta
didik
6. Melakukan uji coba
Instrumen yang sudah siap dapat dilakukan uji coba. Dengan tujuan untuk memahami
karakteristik dari instrument tersebut.
7. Menganalisis Instrumen
Berdasarkan hasil uji coba dapat mengetahui kualitas instrument. Dengan demikian
apabila ada kekurangan-kekurangan maka dapat dilakukan perbaikan kembali
8. Merakit Instrumen
Setelah insturmen dianalisis dan diperbaiki, maka selanjutnya adalah merakit
instrument menjadi satu kesatuan.
9. Melaksanakan Pengukuran
Instrumen telah disusun dan diberikan kepada peserta didik untuk diisi. Kegiatan ini
dapat di pantau agar instrument benar dan tidak diisinya oleh peserta didik yang
bersangkutan dengan jujur dan sesuai dengan ketentuan
10. Menafsirkan hasil pengukuran
Setelah melakukan beberapa tahapan, selanjutnya dapat dilakukan analisis untuk
tingkat individu dan tingkat kelas kemudian ditafsirkan hasilnya untuk mengetahui
contoh minat individu dan minat kelas terhadap mata pelajaran Akuntansi.
Dari kategorisasi ini dapat diketahui kecenderungan sikap peserta didik terhadap mata
pelajaran Akuntansi.

Daftar Pustaka
Sukanti, S. (2011). Penilaian afektif dalam pembelajaran Akuntansi. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, 9(1).

Anda mungkin juga menyukai