Anda di halaman 1dari 3

STUDI EVALUASI PENGOPERASIAN PINTU BENDUNG

GERAK UNTUK PENGENDALI BANJIR DI KABUPATEN


OKU TIMUR SUMATERA SELATAN

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Sarjana


Strata-Satu (S1) Teknik Sipil

Oleh:
Ilma Sucianty Nurparistin
219.010.510.02

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daerah kabupaten Oku Timur provinsi Sumateraelatan tepatnya di daerah
Sungai Komering sering terjadi becana banjir dikarenakan meluapnya air ketika
musim penghujan (Sumber : BPBD)

Tingginya curah hujan ini dapat mengakibatkan sungai atau saluran air tidak
dapat menampung air sehingga sungai atau saluran air meluap dan menyebabkan
banjir (Abdulhalim dkk., 2018).

Intensitas curah hujan merupakan faktor penting yang perlu


dipertimbangkan ketika memeriksa kondisi hujan pada saat banjir. Curah hujan
dengan intensitas sangat tinggi biasanya ditemukan pada curah hujan konvektif.
Lamanya curah hujan intensitas tinggi merupakan faktor utama lain yang
menentukan risiko banjir. Banjir menjadi masalah pada saat musim hujan, karena
daya dukung daerah aliran sungai terhadap hujan yang turun sudah tidak mampu
menampung dan bukaan pintu yang tidak optimal (Ginting, 2021).

Pintu air adalah bangunan penunjang pada suatu bendung irigasi dan
bendung pengendali banjir. Pintu air sendiri sudah ada sejak zaman dahulu,
dimana zaman dahulu pintu air sangat sederhana. Dengan terjadinya revolusi
industri pada waktu itu maka merupakan awal perkembangan pintu air pada
kususnya dan pada teknologi pada umumnya. Pintu air pada bendungan di
bedakan menjadi tiga macam berdasarkan cara pengoperasianya. Pintu air ada tiga
macam yaitu pintu air dengani pengoperasian secara manual, pintu air dengan
pengoperasian semi otomatis dan pintu air dengan pengoperasian full otomatis.
Penggunaan pintu air secara manual, sering kita jumpai pada pengaturan irigasi
pada persawahan dan aliran dengan tekanan kecil. Untuk penggunaan pintu air
semi otomatis banyak digunakan pada bendung yang bertekan tinggi. Sedangkani
untuk pintu air full otomatis digunakan untuk pengendali banjir pada bangunan
pelimpah pada suatu bendungan bertekan tinggi. Yang bekerja apabila debit air
melebihi batas tertentu akan membuka secara otomatis (Anjani, Noerhayati, &
Suprapto, 2020).

Salah satu upaya pengendalian banjir adalah dengan mensimulasi bukaan


pintu dengan Kala Ulang 50 tahun. Metode yang digunakan untuk mencari debit
banjir rancangan pada Bendung Perjaya adalah Metode Hidrograf Nakayasu, yang
berfungsi untuk menjaga tinggi muka air agar tetap pada kondisi normal, Dan
mengetahui pola operasi Bendung Gerak Perjaya yang mengacu pada buku dasar
pedoman pengoperasian Bendung Gerak dari Dinas PU Oku Timur, Agar
pengoperasian bendung lebih efektif dan menjaga elevasi muka air, sehingga
aliran air bisa terkontrol dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai