net/publication/353235404
CITATIONS READS
0 177
2 authors, including:
Noer Komari
Universitas Lambung Mangkurat
39 PUBLICATIONS 50 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Noer Komari on 09 February 2022.
Penerbit:
CV Banyubening Cipta Sejahtera
Jl. Sapta Marga Blok E No. 38 RT 007 RW 003
Guntung Payung, Landasan Ulin, Banjarbaru 70721
Telp/WA: 0818-0936-2734
E-mail: penerbit.bcs@gmail.com
ii
PRAKATA
Penulis
iii
DAFTAR ISI
PRAKATA………………………………………………….iii
DAFTAR ISI………………………………………. ......... iv
BAB 1 AMILASE……………………………………………1
1.1 Pengertian Enzim Amilase .................................1
1.2 Manfaat Enzim Amilase .................................... 3
1.3 Cara Kerja Enzim Amilase ................................ 4
1.4 Isolasi Enzim Amilase ....................................... 4
1.5 Klasifikasi Enzim Amilase ................................ 6
1.6 Enzim Amilase dalam Kehidupan .................... 7
1.7 Sumber Rujukan ............................................... 9
iv
3.6 Aplikasi Enzim Lipase .................................... 27
3.7 Sumber Rujukan ............................................. 27
vi
9.3 Aktivitas Enzim Mananase ............................. 82
9.4 Isolasi Enzim Mananase ................................. 83
9.5 Aplikasi Enzim Mananase............................... 84
9.6 Sumber Rujukan ............................................. 86
vii
BAB 13 ENZIM GELATINASE ........................ 115
13.1 Pengertian Enzim Gelatinase ......................... 115
13.2 Sifat Enzim Gelatinase ................................... 115
13.3 Sumber Enzim Gelatinase.............................. 116
13.4 Aktivitas Enzim Gelatinase ............................ 116
13.5 Isolasi Enzim Gelatinase ................................ 116
13.6 Aplikasi Enzim Gelatinase ............................. 117
13.7 Sumber Rujukan ............................................ 118
viii
-ENZIM AMILASE-
2
-ENZIM AMILASE-
1. α -amilase
α-amilase pada umumnya aktif bekerja pada
kisaran suhu 25oC- 95oC. Penambahan ion seng klorida
dapat meningkatkan aktivitas kerja dan menjaga
kestabilan enzim ini. α-amilase akan memotong ikatan α-
1,4 glikosidik pada molekul pati.
2. β-amilase
β-amilase akan memotong ikatan glikosidik pada
gugus amilosa, amilopektin, dan glikogen. Amilosa
merupakan struktur rantai lurus, sedangkan amilopektin
merupakan struktur percabangan. Hasil pemotongan
oleh enzim ini akan didominasi oleh molekul maltosa
dan beta-limit dekstrin terbatas. Dalam industri pangan,
pembentukan senyawa beta-limit dekstrin seringkali
dihindari karena membentuk kekentalan yang cepat.
Enzim i ni juga dapat memecah ikatan α -1,6 glikosidik,
tetapi pada frekuensi yang lebih rendah dan hasil
pemecahan adalah glukosa, suatu bentuk gula
sederhana.
1. Alfa-amilase
Enzim alfa-amilase dapat diperoleh dan
berbagai macam sumber di antaranya:
- Dapat dalam bentuk tepung malt, gandum yang
4
-ENZIM AMILASE-
berkecambah
- Dapat berasal dan bakteri bacillus, Bocinas subnilis
- Dapat disintesa dari kapang Rhizopus oligosporas
dan Rhizopus oryzae
- Dapar berasal dari cacing tanah
- Didapat dari cendawan Aspergillus sp
- Dapat berasal dan pankreas sapi dan babi
- Banyak terdapat di air ludah pencernaan manusia
2. Beta-amilase
Enzim beta-amilase banyak ditemukan pada
tanaman tingkat tinggi, seperti gandum dan kacang
kedelai. Disamping itu, beta-amilase juga dapat
ditemukan pada beberapa mikroorganisme. antara lain
Pseudomonas sp,. Strepctococcus sp dan
Thermoanaerobacterium sp. Enzirn yang berasal dari
Thermoanaerobacterium umumnya banyak dipakai
karena memiliki toleransi suhu dan pH.
3. Glukoamilase
Enzim ini memiliki peran yang cukup besar di
dalam metabolism energi di berbagai jenis organisme.
Oleh karena itu. enzirn in banyak ditemukan pada
beragamn jenis tanaman dan mikroorganisme. seperti
Sachcharomyces, Endomycetes, Aspergilus.
Penicillium, Mucor dan Clostridium. Secara kimia,
enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua
bagian, yaitu bagian protein dan bagian yang bukan
protein. Bagian protein disebut apoenzim, bersifat labil
(mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan
keasaman. Bagian yang bukan protein disebut gugus
prostetik (aktif), terdiri atas kofaktor atau koenzim.
Kofaktor berasal dari molekul anorganik, yaitu logam,
misalnya besi, tembaga, dan seng. Sedangkan koenzim
5
-ENZIM AMILASE-
1. α-Amilase
Enzim α-amilase adalah kalsium
metalloenzymes, sama sekali tidak berfungsi tanpa
adanya kalsium. Dengan bertindak di lokasi secara acak
di sepanjang rantai pati, α-amilase memecah bawah
rantai panjang karbohidrat, akhirnya menghasilkan
maltotriose dan maltosa dari amilosa, atau maltosa,
glukosa dan "dekstrin batas" dari amilopektin. Karena
bisa bertindak di mana saja, di substrat, α-amilase
cenderung lebih cepat aktif dari β-amilase. Pada hewan,
enzim tersebut adalah enzim pencernaan dan pH
optimumnya adalah 6,7-7,0. Dalam fisiologi manusia,
baik amilase pada saliva dan pada pankreas adalah
enzim α-Amilase. Juga ditemukan pada tanaman, jamur
6
-ENZIM AMILASE-
2. β-Amilase
Bentuk lain dari amilase adalah β-amilase, juga
disintesis oleh bakteri, jamur, dan tanaman. β-amilase
mengkatalisis hidrolisis dari 4, α-1 glikosidik obligasi
kedua, membentuk unit glukosa. Pada buah, β-amilase
memecah pati menjadi maltosa, sehingga rasa manis dari
buah yang masak. Kedua enzim tersbut, α-amilase dan
β-amilase ada dalam biji buah; β-amilase dalam bentuk
yang tidak aktif sebelum perkecambahan, sedangkan α-
amilase dan protease muncul ketika perkecambahan
telah dimulai. Amilase sereal gandum adalah enzim
untuk produksi malt. Banyak mikroba juga
memproduksi amilase untuk menurunkan pati
ekstraselular. Hewan tidak mempunyai β-amilase,
meskipun mungkin ada dalam mikroorganisme
terkandung dalam saluran pencernaan.
3. γ-Amilase
Selain membelah pada bagian akhir α-(1-4)
glikosidik dari amilosa dan amilopektin untuk
menghasilkan glukosa, γ-amilase juga membelah α-(1,6)
glikosidik. Berbeda dengan bentuk-bentuk lain amilase,
γ-amilase paling efisien dalam lingkungan asam dan
memiliki pH optimum 3.
8
-ENZIM AMILASE-
9
-ENZIM AMILASE-
10
-ENZIM PROTEASE
11
-ENZIM PROTEASE
12
-ENZIM PROTEASE
13
-ENZIM PROTEASE
14
-ENZIM PROTEASE
15
-ENZIM PROTEASE
16
-ENZIM PROTEASE
8. Kepentingan Terapeutik
Keberagaman dan spesifisitas dari mikroba penghasil
enzim protease dapat digunakan untuk kepentingan
terapeutik. Bakteri dan jamur penghasil protease
dapat digunakan untuk mengembangkan agen
terapeutik yang efektif seperti anti kanker, anti
mikroba, anti flamasi, dan lain-lain. Pengobatan
menggunakan protease untuk peradangan kronis
tidak menimbulkan efek samping. Serratio peptidase,
protease yang dihasilkan oleh spesies Serratia adalah
protease paling efektif untuk mengobati inflamasi.
Enzim ini juga digunakan untuk mengurangi nyeri
yang diinduksi oleh peptide seperti bradikinin untuk
mengurangi rasa sakit. Protease yang dihasilkan oleh
Aspergillus oryzae digunakan untuk mengobati
kelainan pada pencernaan seperti kekurangan enzim
litik.
17
-ENZIM PROTEASE
18
-ENZIM PROTEASE
19
-ENZIM LIPASE-
21
-ENZIM LIPASE-
22
-ENZIM LIPASE-
23
-ENZIM LIPASE-
24
-ENZIM LIPASE-
25
-ENZIM LIPASE-
26
-ENZIM LIPASE-
27
-ENZIM LIPASE-
28
-ENZIM FOSFATASE-
29
-ENZIM FOSFATASE-
30
-ENZIM FOSFATASE-
31
-ENZIM FOSFATASE-
32
-ENZIM FOSFATASE-
33
-ENZIM FOSFATASE-
34
-ENZIM FOSFATASE-
35
-ENZIM FOSFATASE-
36
-ENZIM FOSFATASE-
37
-ENZIM FOSFATASE-
38
-ENZIM PEROKSIDASE-
39
-ENZIM PEROKSIDASE-
40
-ENZIM PEROKSIDASE-
41
-ENZIM PEROKSIDASE-
42
-ENZIM PEROKSIDASE-
43
-ENZIM PEROKSIDASE-
45
-ENZIM PEROKSIDASE-
46
-ENZIM PEROKSIDASE-
47
-ENZIM PEROKSIDASE-
48
-ENZIM PEKTINASE-
49
-ENZIM PEKTINASE-
50
-ENZIM PEKTINASE-
51
-ENZIM PEKTINASE-
53
-ENZIM PEKTINASE-
54
-ENZIM PEKTINASE-
55
-ENZIM LAKTASE-
57
-ENZIM LAKTASE-
58
-ENZIM LAKTASE-
59
-ENZIM LAKTASE-
61
-ENZIM LAKTASE-
62
-ENZIM LAKTASE-
Golongan : Hydrolase
Nama : laktase
Reaksi : laktosa + H2O = D-galaktosa + D-
glukosa
Istilah : laktosa = β-D-galactopyranosyl-(1
→ 4)- α-D glukopiranosa
Nama lain : laktase-phlorizin hydrolase
Nama sistematis : galactohydrolase laktosa
64
-ENZIM LAKTASE-
65
-ENZIM KITINASE-
67
-ENZIM KITINASE-
68
-ENZIM KITINASE-
69
-ENZIM KITINASE-
70
-ENZIM KITINASE-
71
-ENZIM KITINASE-
72
-ENZIM KITINASE-
73
-ENZIM KITINASE-
74
-ENZIM KITINASE-
75
-ENZIM KITINASE-
76
-ENZIM KITINASE-
77
-ENZIM MANANASE-
79
-ENZIM MANANASE-
80
-ENZIM MANANASE-
81
-ENZIM MANANASE-
82
-ENZIM MANANASE-
85
-ENZIM MANANASE-
86
-ENZIM MANANASE-
87
-ENZIM INULINASE-
89
-ENZIM INULINASE-
90
-ENZIM INULINASE-
91
-ENZIM INULINASE-
92
-ENZIM INULINASE-
(Susilowati, 2013).
Hidrolisis inulin menggunakan enzim sejumlah
suspensi inulin (A) dilakukan pengaturan pH (5)
selanjutnya dibubuhkan enzim inulinase kasar
Acremonium sp-CBS3 (24% v/b inulin) dan selanjutnya
dipanaskan dalam shacker disertai agitasi pada
kecepatan putar 160 rpm selama 120 jam suhu 30ºC
sehingga diperoleh hidrolisat inulin (B). Pemisahan dan
Analisis SDF dan IDF Hidrolisat inulin diisikan dalam
sistem sel MF berpengaduk menggunakan membran MF
0,15 μm berkapasitas 180 mL, sistem dioperasikan
dengan kecepatan putar pengaduk 300 rpm dan tekanan
40 psia selama 30 menit dengan mengalirkan gas
nitrogen. Permeat/ekstrak yang lolos ditampung
sebagai SDF, sedangkan retentat/pekatan sebagai IDF
untuk analisis dilakukan dari retentat/pekatan dan
permeat/ekstrak sebagian di presipitasi dengan etanol
melalui cara melarutkan dalam 4 volume etanol 95 %,
disaring, dicuci dengan etanol 70 % sebanyak 3 kali,
etanol 95 % sebanyak 2 kali dan aseton sebanyak 2 kali.
Komponen tercuci selanjutnya dikeringkan pada 105 °C
selama 2 – 3 jam guna memperoleh SDF dan IDF murni.
Perlakuan yang sama dilakukan dengan bahan suspensi
inulin hasil ekstraksi secara kimia. Permeat/ekstrak
yang lain digunakan sebagai contoh untuk identifikasi
oligomer hidrolisat melalui LCMS (Susilowati et al.,
2015).
94
-ENZIM INULINASE-
95
-ENZIM INULINASE-
96
-ENZIM TANASE-
97
-ENZIM TANASE-
98
-ENZIM TANASE-
99
-ENZIM TANASE-
100
-ENZIM TANASE-
104
-ENZIM TANASE-
105
-ENZIM TANASE-
106
-ENZIM TANASE-
107
-ENZIM XILANASE-
109
-ENZIM XILANASE-
111
-ENZIM XILANASE-
112
-ENZIM XILANASE-
113
-ENZIM XILANASE-
114
-ENZIM GELATINASE-
115
-ENZIM GELATINASE-
116
-ENZIM GELATINASE-
117
-ENZIM GELATINASE-
118
-ENZIM GELATINASE-
119
-ENZIM SELLULASE-
124
-ENZIM SELLULASE-
126