Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

ADENO VIRUS

Guru Biologi :

Wulan Nur Laela, S.Pd.

Disusun oleh :

 Muttia Nafisa Rahmadhani


 Daffa Arief Rahmadi
 Panji Mujahid S.
 Ardelia Nabilah
 Rahma Alia

X2

SMAS YADIKA TANJUNGSARI

2022-2023

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, terselesaikanlah
artikel berjudul “Adeno Virus ” ini dengan sebaik-baiknya.

Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi yaitu
membuat artikel dengan judul Adeno Virus, yang diberikan oleh Ibu Wulan Nur Laela, S.Pd.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
artikel ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel
ini.

Tanjungsari, 15 Agustus, 2022

Kelompok 3 Biologi

1
Adenovirus

Adenovirus adalah kelompok virus yang menyebabkan infeksi pada


saluran pernapasan, mata, paru-paru, dan saluran pencernaan. Penyakit
ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering menyerang bayi dan
balita.

Pada sebagian besar kasus, adenovirus menyebabkan infeksi yang ringan. Namun,
adenovirus juga dapat menyebabkan infeksi yang serius, terutama jika terjadi pada
orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Saat ini, adenovirus dicurigai sebagai penyebab terjadinya hepatitis akut misterius.
Hepatitis akut misterius sendiri adalah hepatitis yang menyerang anak-anak usia di
bawah 16 tahun. Menurut penelitian, adenovirus terdeteksi pada 72% dari 126
penderita yang telah menjalani pemeriksaan.

Penyebab Adenovirus

2
Terdapat sekitar lebih dari 100 jenis adenovirus. Dari jumlah tersebut, sekitar 49
jenisnya dapat menginfeksi manusia.
Adenovirus dapat menyebabkan infeksi pada berbagai bagian tubuh, seperti saluran
pernapasan, saluran pencernaan, serta mata. Beberapa penyakit infeksi yang terjadi
akibat adenovirus adalah:

 Batuk pilek
 Croup
 Konjungtivitis
 Bronkitis
 Pneumonia
 Gastroenteritis
 Infeksi saluran kemih (ISK)
 Infeksi saluran pencernaan
 Meningitis

Adenovirus sangat menular. Virus ini dapat menyebar melalui beberapa cara, yaitu:

 Menghirup percikan ludah (droplets) penderita infeksi adenovirus ketika bersin atau
batuk
 Menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus, kemudian menyentuh hidung,
mulut, atau mata tanpa mencuci tangan
 Menyentuh feses penderita infeksi adenovirus, misalnya ketika mengganti popok

Faktor risiko adenovirus


Adenovirus dapat menyerang siapa saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang
meningkatkan risiko seseorang terserang adenovirus, yaitu:

 Berusia di bawah 5 tahun (balita)


 Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS
 Baru menjalani transplantasi organ
 Tinggal atau menetap di lingkungan yang padat, kumuh, dan bersanitasi buruk

Gejala Adenovirus
Gejala infeksi adenovirus umumnya muncul pada 2–14 hari setelah seseorang
terpapar virus tersebut. Gejala yang muncul dapat bervariasi, tergantung pada tipe
adenovirus dan penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut, antara lain:
1. Gejala pada batuk pilek:

 Demam
 Batuk
 Sakit tenggorokan
 Lemas
 Pilek atau hidung tersumbat
 Sakit kepala
 Nyeri otot
 Sesak napas

3
2. Gejala pada bronkitis dan pneumonia:

 Batuk berdahak
 Lemas
 Sesak napas
 Demam ringan dan menggigil
 Rasa tidak nyaman di dada

3. Gejala pada infeksi pada saluran pencernaan:

 Mual dan muntah


 Kram perut
 Diare

4. Gejala pada infeksi mata (konjungtivitis):

 Kemerahan pada mata


 Nyeri dan terasa mengganjal pada mata
 Sensitif terhadap cahaya
 Kekeruhan pada kornea
 Gangguan penglihatan

Sementara pada penderita hepatitis akut misterius, gejala awal yang dapat timbul
adalah mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. Jika kondisinya memburuk,
penderita juga dapat mengalami gejala lanjutan berupa:

 Urine berwarna lebih gelap atau pekat seperti teh


 Mata dan kulit menguning
 Tinja berwarna pucat
 Kejang
 Penurunan kesadaran

Kapan harus ke dokter


Segera ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala infeksi adenovirus
yang bertambah parah, seperti:

 Gangguan pernapasan
 Pembengkakan di area mata
 Demam yang tidak kunjung turun dalam beberapa hari
 Tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering dan jumlah buang air kecil menurun

Karena saat ini adenovirus dicurigai sebagai penyebab hepatitis akut misterius,
segera bawa anak Anda ke dokter jika mengalami gejala awal penyakit tersebut.
Hepatitis akut misterius bisa bertambah parah dan menimbulkan gejala lanjutan.
Oleh karena itu, jangan menunda untuk membawa anak Anda ke dokter agar dapat
segera ditangani.

4
Jika anak Anda mengalami penurunan kesadaran, segera bawa ke IGD agar
mendapatkan pertolongan.

Diagnosis Adenovirus
Untuk mendiagnosis adenovirus, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai
gejala yang dialami pasien dan riwayat kesehatannya. Setelah itu, dokter akan
menjalankan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
Guna lebih memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan
penunjang, yaitu:

 Tes darah dan urine, untuk mendeteksi keberadaan adenovirus dengan mengambil
sampel darah dan urine
 Pemeriksaan feses, untuk mengetahui keberadaan adenovirus dalam feses
 Tes antigen, untuk mendeteksi protein yang ada di bagian terluar (antigen)
adenovirus
 Tes PCR, untuk mendeteksi keberadaan adenovirus dalam tubuh melalui
pemeriksaan sampel lendir hidung, tenggorokan, tinja, atau darah
 Rontgen dada, untuk melihat kondisi jantung dan paru-paru secara lebih jelas

Untuk mendiagnosis penyakit hepatitis akut misterius, dokter dapat melakukan tes
serologi virus hepatitis, untuk mendeteksi jenis virus hepatitis A–E.

Pengobatan Adenovirus
Umumnya, adenovirus hanya menyebabkan infeksi yang tergolong ringan sehingga
tidak memerlukan penanganan khusus. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk
meredakan gejala serta mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi.
Beberapa metode pengobatannya adalah:

Perawatan mandiri di rumah


Pada sebagian besar kasus, adenovirus dapat diatasi dengan beberapa perawatan
mandiri di rumah, seperti:

 Beristirahat yang cukup


 Minum air putih yang banyak
 Mengonsumsi makanan yang bergizi lengkap dan seimbang
 Menggunakan obat semprot hidung (nasal rinse)
 Menggunakan pelembap ruangan (humidifier)
 Menggunakan pelembap di area hidung dan mulut

5
Pengobatan oleh dokter
Meski umumnya menyebabkan infeksi yang tergolong ringan, adenovirus juga dapat
menyebabkan infeksi yang parah. Pada kasus ini, dokter dapat melakukan beberapa
pengobatan, seperti:

 Pemberian infus cairan, untuk memenuhi kebutuhan asupan cairan


 Pemberian obat demam, seperti paracetamol, untuk mengatasi demam
 Pemberian oksigen tambahan, seperti selang hidung atau masker oksigen, untuk
membantu pernapasan
 Pemberian obat antivirus, seperti ribavirin dan cidofovir, untuk menghambat
perkembangan virus, terutama pada pasien yang daya tahan tubuhnya lemah

Komplikasi Adenovirus
Jika tidak ditangani, infeksi adenovirus dapat menimbulkan beberapa komplikasi,
yaitu:

 Penyakit paru-paru kronis


 Infeksi berat
 Intususepsi
 Bronkiektasis

Penderita dengan daya tahan tubuh lemah atau baru menjalani transplantasi organ
juga dapat mengalami komplikasi yang lebih parah. Sementara pada hepatitis akut
misterius, komplikasi yang dapat terjadi adalah kerusakan hati hingga kematian.

Pencegahan Adenovirus
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi adenovirus, yaitu:

 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin. Jika tidak ada air,
gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol.
 Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan.
 Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.
 Konsumsilah makanan yang sehat dan bergizi seimbang, serta pastikan makanan
dalam keadaan bersih dan matang.
 Cuci buah dan sayuran hingga bersih sebelum diolah atau dimakan.

Jika anda mengalami gejala serupa dengan gejala infeksi adenovirus, lakukan
beberapa langkah berikut ini untuk menghindari penyebaran ke orang lain:

 Jangan keluar rumah jika sedang sakit.


 Jangan berbagi peralatan makan dan minum dengan orang lain.
 Gunakan masker, terutama jika ada orang lain di sekitar.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin dan batuk. Jika tidak ada tisu,
tutup mulut dan hidung dengan lipatan siku.
 Cuci tangan secara rutin.

6
7

Anda mungkin juga menyukai