Anda di halaman 1dari 8

NOROVIRUS

Oleh
WELRI NAFRATI TANGDIULANG

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


STIKES KURNIA JAYA PERSADA KOTA PALOPO
TAHUN 2020
NOROVIRUS

I. PENGERTIAN NOROVIRUS
Norovirus adalah kelompok virus yang umum menyebabkan
gangguan di saluran pencernaan. Infeksi norovirus mengakibatkan
peradangan di lambung dan usus atau gastroenteritis akut. Infeksi
virus ini termasuk ke dalam penyebab utama dari gangguan sakit
perut atau keracunan makanan.
Virus ini dapat ditularkan dari kontak dengan orang yang terinfeksi,
menyentuh permukaan yang terkontaminasi, dan mengonsumsi
makanan yang terpapar virus.

Anda bisa terinfeksi virus ini lebih dari sekali dan merasakan
gangguan seperti tubuh lemas, nyeri perut, mual, muntah-muntah,
dan diare. Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi infeksi
norovirus.

Pada sebagian besar orang, gangguan akibat infeksi virus ini akan
sembuh dengan sendirinya. Namun, Anda perlu menambah asupan
cairan untuk mencegah dehidrasi.

Seberapa umumkah infeksi virus ini?

Di tengah pandemi COVID-19, China diserang wabah lain akibat


infeksi norovirus. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
China melaporkan lebih dari 30 wabah norovirus dengan 1.500
kasus terjadi secara nasional sejak September 2020.
Namun, norovirus sebenarnya bukanlah virus baru. Norovirus
berasal dari jenis virus yang sama sekali berbeda dari jenis
coronavirus yang menyebabkan pandemi COVID-19. Cara penularan
dari manusia ke manusia antara norovirus dan coronavirus
penyebab COVID-19 juga berbeda.
Di Amerika Serikat, norovirus rata-rata menyebabkan 19 juta hingga
21 juta kasus gastroenteritis akut per tahun. CDC melaporkan di
negaranya virus ini juga menyebabkan sekitar 450.000 kasus di Unit
Gawat Darurat.
Angka tersebut merupakan separuh dari jumlah keseluruhan kasus
wabah yang terjadi akibat makanan setiap tahunnya. Infeksi
norovirus dapat menyerang sepanjang tahun dan lebih sering
terjadi pada musim dingin.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan virus ini juga muncul di
Indonesia. Studi yang dipublikasi di jurnal PubMed ini melakukan
pengamatan pada 31 pasien berusia 1-60 bulan yang mengalami
diare.
Hasilnya 19% persen sampel dinyatakan positif norovirus dengan
pengetesan molekuler (reverse transcription polymerase chain
reaction) RT-PCR.
Ini artinya norovirus ada juga di Indonesia, namun hingga kini
belum ada laporan timbulnya wabah yang menjangkiti suatu
wilayah di Indonesia akibat infeksi virus ini.

II. Tanda dan gejala infeksi norovirus

Gejala infeksi norovirus biasanya baru akan muncul setelah 12-24


jam Anda tertular virus.

Seseorang yang terinfeksi norovirus akan merasa mendadak lemas


dan tidak enak badan. Gangguan ini selanjutnya akan diikuti
dengan masalah pencernaan.
Secara umum, infeksi norovirus dapat menimbulkan gejala seperti:

 Diare
 Mual
 Muntah-muntah
 Sakit perut
 Demam
 Sakit kepala
 Nyeri sendi dan otot
Gejala muntah-muntah adalah gejala infeksi norovirus yang lebih
sering terjadi pada anak-anak. Sementara diare lebih sering terjadi
pada orang dewasa. Sama halnya dengan kram perut dan mual.
Sebagian besar kasus dari infeksi virus ini tidak menimbulkan gejala
serius. Penyakit ini bisa sembuh dalam waktu singkat. Gejala
umumnya mulai mereda dalam 1-3 hari.
Namun, saat sakit Anda bisa muntah dan diare berkali-kali dalam
sehari. Hal ini dapat menghabiskan cairan yang dibutuhkan tubuh
sehingga menyebabkan dehidrasi parah jika tidak ditangani dengan
cepat dan tepat.

Kapan perlu ke dokter?

Meskipun infeksi virus ini bisa mereda dengan sendirinya, timbulnya


gejala yang berat mungkin terjadi. Gejala yang parah bisa lebih
lama sembuh, apalagi jika Anda memiliki penyakit bawaan.

Kasus yang parah biasanya dialami oleh kelompok lanjut usia dan
anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Anda perlu mewaspadai jika mengalami muntah dan diare terus
menerus. Anak-anak yang mengalami gejala parah bisa berisiko
tinggi mengalami dehidrasi.

Jika mengalami gejala infeksi norovirus yang serius serta tanda-


tanda dehidrasi seperti berikut ini, segeralah mencari bantuan
medis atau pergi ke dokter:

 Diare berlangsung selama berhari-hari


 Muntah atau buang air besar berdarah
 Frekuensi buang air kecil berkurang
 Mulut dan tenggorokan kering
 Pusing dan lemas saat berdiri
 Anak-anak menangis tanpa keluar air mata
Penyakit yang disebabkan norovirus

Norovirus awalnya disebut virus Norwalk, nama kota di Ohio di


mana wabah akibat virus ini pertama kali menyebar pada tahun
1972. Norovirus masuk dalam keluarga virus Caliciviridae.
Bersamaan dengan rotavirus, virus ini merupakan penyebab umum
dari gangguan pencernaan seperti radang lambung atau usus akut.
Saat masuk ke dalam tubuh, virus akan menyerang sel-sel sehat di
dalam perut untuk bereplikasi. Tak jarang, norovirus juga bisa
merusak sel-sel imun untuk memperbanyak diri.

Proses ini akan mengakibatkan peradangan pada lambung atau


usus yang selanjutnya akan menimbulkan sejumlah gangguan
pencernaan. Infeksi biasanya akan berlangsung selama 1-3 hari.

III. Cara penularan norovirus

Virus ini dapat menular dari manusia ke manusia. Cara penularan


yang paling umum adalah melalui rute oral atau mulut dari
konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Norovirus juga menular melalui sentuhan dengan permukaan
benda yang telah terkontaminasi, lalu menyentuh hidung, mata,
atau mulut. Hal ini dikarenakan virus mampu bertahan di luar tubuh
makhluk hidup dan tahan terhadap temperatur dingin, udara panas
ataupun disinfektan.
Selain itu, virus ini juga bisa dengan mudah menular jika terjadi
kontak erat dengan orang yang terinfeksi.
Hal yang perlu diwaspadai adalah meskipun orang yang terinfeksi
sudah pulih, ia tetap bisa menularkan virusnya pada orang lain
selama rata-rata tiga hari setelah pulih.
Setelah infeksi virus berhenti dan gejala telah hilang, virus
sebenarnya masih ada dalam feses penderita selama 60 hari ke
depan. Pada orang-orang dengan defisiensi imun, virus bisa
terbawa pada feses selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang membuat wabah


norovirus sulit dikendalikan.

IV. Faktor-faktor risiko

Siapapun memang bisa terinfeksi virus ini. Akan tetapi, orang yang
mengalami faktor-faktor berikut ini memiliki risiko lebih besar untuk
terinfeksi norovirus:

 Mengonsumsi makanan yang tidak diolah dengan baik atau


tidak dimasak sampai tingkat kematangan maksimal.
 Tinggal atau menjalani aktivitas di tempat-tempat tertutup
atau terisolasi.
 Berada di tempat-tempat yang memungkikan banyak orang
berkumpul dengan jarak dekat, seperti tempat wisata.
 Melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

V. Diagnosis dan pengobatan infeksi norovirus

Pada awalnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan


mengamati gejala yang Anda alami untuk menentukan penyebab
dari sakit yang dialami.

Diagnosis terhadap infeksi norovirus bisa dipastikan melalui


pengujian di laboratorium dengan memeriksa sampel feses.

Sebenarnya tidak ada pengobatan yang secara spesifik dapat


mengatasi infeksi norovirus. Penting untuk diketahui bahwa
antibiotik tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi virus.
Meskipun demikian, studi dari jurnal Clinical Microbiology Reviews
menekankan pentingnya untuk meningkatkan asupan cairan guna
mencegah dehidrasi. Apalagi jika gejala muntah-muntah dan diare
cukup sering dialami.
Cara pengobatan norovirus yang bisa dilakukan untuk menambah
cairan tubuh adalah:

 Memperbanyak minum air putih.


 Mengonsumsi oralit untuk menggantikan kadar elektrolit dan
mineral tubuh yang hilang.
 Mengonsumsi makanan berkuah dan bernutrisi seperti sup kaldu
ayam.
 Makan pisang dan sayuran yang direbus.
 Menghindari makanan atau minuman yang mengandung gula,
tinggi lemak, terlalu asam, atau pedas.
VI. Cara mencegah penularan

Norovirus termasuk virus yang mudah menular, apalagi Anda bisa


tertular virus ini lebih dari sekali. Namun, penularan virus ini bisa
dicegah dengan mengutamakan perilaku bersih sehat.

Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk mencegah penularan


norovirus:

 Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setelah


beraktivitas.
 Menghindari mengonsumsi makanan yang sama dengan orang
lain.
 Mencuci bahan makanan, buah, dan sayur hingga bersih sebelum
dimasak.
 Mengolah makanan dengan bersih dan memasaknya hingga
matang.
 Membersihkan permukaan benda-benda yang sering digunakan.
 Menghindari mengonsumsi makanan yang disajikan di tempat
yang kurang higienis.
Sumber referensi https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-
virus/infeksi-norovirus/

Anda mungkin juga menyukai