Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Foodborne disease adalah penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan


atau minuman yang tercemar. Foodborne disease disebabkan oleh berbagai macam
mikroorganisme atau mikroba patogen yang mengkontaminasi makanan. Selain itu, zat kimia
beracun, atau zat berbahaya lain dapat menyebabkan foodborne disease jika zat-zat
tersebut terdapat dalam makanan. Makanan yang berasal baik dari hewan maupun
tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa mikroorganisme penyebab
penyakit pada manusia. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia.
Dalam kehidupannya manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Jika tidak

memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan, makanan dapat merugikan bagi


manusia.

Salah satu dari jenis foodborne disease adalah norovirus. Norovirus ini
menyebabkan penyakit gastroenteritis pada manusia yaitu suatu kelainan atau penyakit
pada jalan makanan atau pencernaan. Penyakit yang termasuk gastrointestinal
diantaranya kelainan penyakit kerongkongan (eshopagus), lambung (gaster), usus halus
(intestinum), usus besar (colon), hati (liver), saluran empedu (traktus biliaris) dan pankreas.
Penyakit ini sangat umum dialami oleh manusia dan dapat disebarkan melalui berbagai cara.
Norovirus menular melalui tinja manusia dan hewan yang terinfeksi, bahkan tiram, salad dan
raspberry, juga bisa menjadi sarana terjadinya wabah. Orang yang terinfeksi dapat
mentransfer virus ke setiap produk makanan sesaat sebelum disajikan.
2

1.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui norovirus

2. Untuk mengetahui klasifikasi norovirus

3. Untuk mengetahui pathogenesis norovirus

4. Untuk mengetahui pengobatan dari norovirus

5. Untuk mengetahui cara pencegahan dari norovirus

6. Untuk mengetahui cara isolasi norovirus


3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Norovirus
Norovirus untuk pertama kalinya ditemukan oleh Dr J. Zahorsky pada tahun 1929 pada
musim dingin dengan wabah penyakit muntah. Norovirus awalnya bernama “agen
Norwalk” setelah di Norwalk, Ohio Amerika Serikat erjadi wabah gastroenteritis akut di
Sekolah Dasar Bronson pada bulan November 1968. Selanjutnya virus tersebut dikenal
dengan istilah Norwalk virus. Pada tahun 2002 komite internasional Taksonomi Virus
mengganti Norwalk virus menjadi Norovirus.

2.2. Klasifikasi

Norovirus diklasifikasikan sebagai anggota dari kategori “virus bundar kecil” yang dikenal
sebagai keluarga caliciviridae. Para Calicivirus terdiri dari empat kelompok, di mana
norovirus adalah yang paling bersifat patogen pada manusia. Calicivirus yang beruntai
tunggal, positif-sense RNA virus, yang terdiri dari materi genetik dari virus, dikelilingi oleh
beberapa salinan dari sebuah protein tunggal dirakit menjadi lapisan pelindung yang disebut
kapsid. Norovirus berdasarkan urutannya diklasifikasikan menjadi 3 genegroup yaitu GI I,
GI II, dan GI IV. Dengan pengurutan RNA , para ilmuan telah menemukan beberapa
norovirus. Awalnya strain diberi nama berdasarkan kota di mana mereka pertama kali
diidentifikasi. Sekarang telah diketahui bahwa setidaknya ada 25 strain berbeda
dari norovirus yang dapat mempengaruhi manusia. Genogroup I (GI) termasuk Norwalk
virus, Desert Shield virus dan Southampton virus, dan genogroup II (GII), yang meliputi
Bristol virus, virus Lordsdale, Toronto virus, virus Meksiko, Hawaii virus dan Snow
Mountain Virus.
4

2.3. Patogenesis

Norovirus ditransmisi langsung dari orang ke orang dan secara tidak langsung dari
air dan makanan yang terkontaminasi. Norovirus sangat menular dengan satu sampai sepuluh
partikel virus mampu menyebabkan infeksi. Gejala gastroenteritis yang disebabkan oleh
noroviruses termasuk mual, muntah, diare , dan perut sakit, diikuti sakit kepala dan demam
(37.8 °C) biasanya berkembang 24 sampai 48 jam setelah makan atau minum makanan atau
air yang terkontaminasi dan berlangsung selama 24 sampai 60 jam. Beberapa karakteristik
dari norovirus yang menyebabkan penyebaran

infeksinya menjadi lebih cepat adalah:

1. Virus ini mempunyai ketahanan terhadap range suhu yang cukup panjang yakni dari
pembekuan hingga suhu 60 °C. Virus ini dapat bertahan dipermukaan bahan makanan, dalam
air minum, dan dalam berbagai jenis bahan makanan seperti buah - buahan dan sayuran yang
kemudian dimakan secara mentah atau tanpa pemasakan.

2. Karena adanya keragaman strain norovirus, kurangnya cross-protection danmenurunnya


daya tahan tubuh maka infeksi berulang dapat terjadi sepanjang hidup.

3. Norovirus dapat disebarkan dengan menyentuh permukaan atau benda yang

terkontaminasi dengan norovirus, dan kemudian menyentuh mulut. Walaupun Norovirus


dapat menular begitu cepat, namun dapat dinonaktifkan melalui pemanasan atau
dengan desinfektan klorin namun relatif tahan terhadap alkohol dan deterjen karena virus ini
tidak mempunyai envelope lipid.

2.4. Pengobatan

Gastroenteritis yang disebabkan oleh noroviruses harus dikelola dengan baik dan tuntas.
Dehidrasi yang disebabkan oleh diare dan muntah merupakan komplikasi yang paling
umum. Jangan menggunakan obat-obatan, termasuk antibiotik dan perawatan lainnya,
kecuali dokter menyarankan. Untuk mencegah dehidrasi, sering minum rehidrasi (seperti
Pedialyte). Dalam kasus dehidrasi berat, cairan mungkin perlu diganti melalui infus (
intravena ). Cobalah untuk tetap dengan diet normal sebaik mungkin. Makan makanan akan
membantu Anda untuk mendapatkan gizi yang cukup.. Tetapi hindari makanan
yang tinggi lemak dan gula, juga menghindari makanan pedas, alkohol, dan kopi selama 2
hari setelah semua gejala hilang.
5

2.5. Pencegahan
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi dari Norovirus, apabila manusia
terinveksi Norovirus dari makanan yang terkontaminasi maupun dari air yang tercemar maka
dapat dilakukan pencegahan agar manusia tidak terinveksi Norovirus. Beberapa cara
pencegahannya adalah :

1. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air secara benar Selalu mencuci tangan setelah
menggunakan toilet, mengganti popok, dan juga sebelum makan, memegang dan menyiapkan
makanan menggunakan sabun sehingga tangan kita tidak terkontaminasi dengan norovirus.

2. Menggunakan pembersih tangan yang berbahan dasar dari alcohol Pembersih tangan
berbahan dasar alcohol dapat digunakan untuk pengganti pembersih tangan namun
tidak boleh digunakan sebagai pengganti pencuci tangan.

3. Mencuci buah dan sayur sebelum dimasak atau dikonsumsi Mencuci bahan makanan
seperti buah dan sayur dengan air bersih yang mengalir dapat mengurangi resiko buah atau
sayur terkontaminasi Norovirus.

4. Memasak makanan laut secara menyeluruh Memasak makanan secara menyeluruh


sangat membantu dalam menghilangkan Norovirus. Norovirus relative resisten. Mereka
dapat bertahan pada suhu 140F dan juga pada proses pengukusan yang cepat seperti pada
proses pemasakan kerang.

5. Bersihkan dan beri desinfektan pada permukaan yang terkontaminasi Apabila ada
permukaan suatu tempat yang terkena muntahan ataupun feces dari manusia yang terkena
Norovirus maka harus dibersihkan dan diberi desinfektan agar permukaan tersebut tidak
mengkontaminasi yang lainnya.

2.6. Isolasi

Diagnosis spesifik dari Norovirus secara rutin dibuat oleh polymerase chain reaction
(PCR) atau tes real-time PCR tes, yang memberikan hasil dalam beberapa jam. Tes ini sangat
sensitif dan dapat mendeteksi konsentrasi serendah 10 partikel virus. Tantangan besar untuk
penelitian norovirus telah kurangnya suatu sistem di mana untuk tumbuh virus. Para ilmuwan
ingin memiliki sistem kultur sel dan model sistem hewan kecil di mana mereka dapat
mempelajari rincian tentang bagaimana virus menyebabkan penyakit dan menggunakan
6

sistem ini untuk menguji agen antivirus. Dalam sebuah langkah untuk mengatasi kendala
ini, Drs. Mary Estes dan Robert Atmar Departemen Virologi Molekuler dan Mikrobiologi

(MVM) di Baylor College of Medicine (BCM) dan anggota dari laboratorium mereka telah
mengembangkan budaya sistem sel mamalia di mana virus Norwalk mampu mereplikasi.
Ketersediaan sistem ini membuatnya layak untuk menguji antivirus dalam sel mamalia.
Dalam penelitian lebih lanjut, para peneliti mampu menunjukkan replikasi virus Norwalk
RNA yang pada awalnya diisolasi dari Norwalk terinfeksi relawan setelah mentransfer ke
dalam sistem sel mamalia. Para ilmuwan juga ingin memiliki reagen tambahan yang
mengakui noroviruses yang akan berguna dalam memerangi infeksi norovirus. Sebuah upaya
kolaborasi antara anggota MVM sedang berlangsung untuk mengembangkan molekul,
seperti antibodi, peptida, dan aptamers yang secara khusus mengakui noroviruses. Molekul-
molekul ini akan dieksplorasi sebagai diagnostik dan terapi potensial untuk mendeteksi dan
mencegah infeksi norovirus manusia. Proyek ini sedang dilakukan oleh Mary Estes, Timothy
Palzkill, Yongcheng Song, Robert Atmar, dan Dr BV Venkataram Prasad. Selain
mempelajari rincian struktural dari virus itu sendiri, juga penting untuk memahami
bagaimana virus berinteraksi dengan target selular. Jenis penyelidikan dapat menghasilkan
informasi berharga mengenai bagaimana virus memasuki sel dan mulai infeksi. Telah
diketahui untuk beberapa waktu bahwa sebanyak 20 persen dari populasi yang resisten
terhadap infeksi oleh virus Norwalk. Kerentanan terhadap infeksi virus Norwalk
ditunjukkan tahun yang lalu oleh Drs. Estes, Atmar, dan Anne Hutson dikaitkan
dengan antigen yang menentukan golongan darah. Menggunakan teknik X-ray
kristalografi, Drs. Prasad dan Estes dan rekan mereka meneliti interaksi yang tepat antara
protein kapsid Norwalk dan antigen golongan darah (lihat artikel). Antigen untuk kedua jenis
darah A dan O ditemukan untuk mengikat ke situs permukaan yang terpajan yang sama dari
protein virus Norwalk kapsid. Situs pengikatan hadir pada virus Norwalk awalnya
Diidentifikasi tetapi tidak bentuk virus yang saat ini beredar di kapal pesiar. Temuan ini
memberikan petunjuk ilmuwan tentang bagaimana keluarga norovirus telah berkembang dan
bagaimana virus bisa terus berkembang. Informasi rinci mereka telah memperoleh juga
dapat berguna dalam merancang obat untuk mencegah infeksi norovirus dengan
menghalangi interaksi ini.
7

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Norovirus adalah virus RNA kecil yang merupakan virus kecil yang sangat menular.
Norovirus juga disebut Norwalk-like virus dari famili Calicivirus. Norovirus menyebabkan
gastroenteritis, infeksi makanan, keracunan makanan, Norovirus pada umumnya
mengontaminasi bahan pangan berupa sayuran, buah- buahan, dan jenis kerang-kerangan.
Norovirus sulit dihilangkan dari bahan pangan meskipun telah dilakukan pencucian.
Untuk itu, perlu dilakukan upaya pencegahan agar tidak terjangkit virus ini.
8

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. Foodborne disease. 2007. Available from

http://www.deptan.go.id/news/detail.php?id=96&awal=&page=&kunci=

2. Roger IG, Umesh DP, Mary KE. Norovirus Gastroenteritis. The New

England Journal of Medicine.2009 October 29;361(1776):1776-1785.

3. Norovirus Infection [internet]. [cited 2012 May 8]. Available from :

http://www.medicinenet.com/norovirus_infection/article.htm

4. Roger I. Glass, M.D., Ph.D., Umesh D. Parashar, M.D., M.P.H.,and Mary K.

Estes, Ph.D. Norovirus Gastroenteritis. 2009. Th e new england journal o f

medicine

5. National Public Health Laboratory, Ministry of Health Malaysia, Lot 1853,

Kg. Melayu Sungai Buloh, 47000 Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.

Available from :http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20208424#. Diakses

pada 8 Mei 2012

6. Smith Caroline Dewall, Bhuiya Farida, Outbreaks by the Number: Fruits and

Vegetable 1990-2005, Center for Science in the Public Interest, Washington

DC 2009. Available from : http://www.cspinet.org/foodsafety/IAFPPoster.pdf.

Anda mungkin juga menyukai