Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

Anamnesis

Identitas Pasien
-Nama : Seno
-Jenis Kelamin : Laki-laki
-Umur : 9 tahun
-Pekerjaan : Belum bekerja
-Alamat : Suradita
-Status : Pelajar
-Agama : Islam

Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis

Keluhan Utama
Timbul bintik-bintik merah berisi cairan bening

Keluhan Tambahan
Demam >3 hari sebelum timbulnya bintik dan bintik terasa gatal

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang bersama ibunya dengan keluhan utama timbul bintik-bintik merah di
lehernya dan terlihat cairan berwarna bening di dalamnya. Ibu pasien mengatakan bahwa
sebelumnya anaknya mengalami demam selama lebih dari 3 hari. Bintik dengan cepat
menyebar dari leher sampai ke bagian tubuh lainnya diikuti rasa gatal yang datang secara
hilang timbul. Pasien belum pernah menggunakan atau mengonsumsi obat apapun untuk
menghilangkan rasa gatal tersebut namun sudah pernah mengonsumsi obat warung untuk
menurunkan demamnya.

Riwayat Penyakit Dahulu :


-Belum pernah imunisasi cacar
-Ada riwayat penyakit infeksi saluran pernapasan atas
-Tidak ada riwayat penyakit maag
Riwayat Penyakit Keluarga :
-Kedua orang tuanya ada riwayat hipertensi
-Kedua orang tuanya tidak ada riwayat diabetes mellitus
-Neneknya ada riwayat diabetes mellitus

Keadaan Lingkungan :
-Lingkungan tempat tinggal tergolong kurang bersih
-Pasien sering membeli jajanan yang tidak terjamin higienis
-Salah satu teman pasien ada yang terjangkit juga sebelum pasien terjangkit

Diagnosis : Varicella (Cacar Air)


Diagnosis Banding : Dermatitis Herpetiformis
BAB 2
Tinjauan Pustaka

Penyakit varicella atau yang biasa disebut dengan cacar air ini merupakan penyakit
infeksius akut yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Virus ini merupakan virus DNA
yang merupakan bagian dari golongan herpesvirus. Varicella paling sering diderita oleh anak-
anak karena sistem imunnya belum terbentuk sempurna. Penyakit ini menimbulkan bintik-
bintik merah di sekujur tubuh yang rasanya gatal sekali. Bintik-bintik ini kemudian akan
terisi oleh suatu cairan sehingga menimbulkan penampakan bening pada bintik-bintik
tersebut. Varicella merupakan penyakit yang dapat menular ke orang lain dengan cepat.
Biasanya penyakit ini menyerang anak dibawah usia 10 tahun, dan kebanyakan orang dewasa
yang memiliki riwayat penyakit ini akan kebal dan tidak akan terjangkit lagi dikarenakan
imunnya yang sudah terbentuk.
Tanda dan gejala dari penyakit ini paling mudah diamati di bagian-bagian tubuh
tertentu seperti dibelakang telinga, di wajah, di kulit kepala, di dada dan perut, dan di lengan
maupun kaki. Namun ada juga kemungkinan kecil bahwa bintik-bintik tersebut muncul di
bagian tubuh lainnya seperti telinga, mulut, dan telapak tangan ataupun telapak kaki. Bintik-
bintik yang timbul biasanya dimulai dari bagian kepala sampai penyebaran terakhirnya
adalah bagian ekstremitas. Bintik-bintik ini akan terasa sangat gatal sekitar 12 sampai 14 jam
setelah kemunculan. Setelah beberapa hari, bintik-bintik tersebut akan mengering dan
mengempis lalu kemudian setelah beberapa minggu akan pecah dan meninggalkan bekas luka
pada tubuh.
Tak jarang ditemui pasien penderita varicella menggaruk bintik-bintik pada tubuhnya
karena gatal. Hal ini menyebabkan pecahnya bintik-bintik tersebut dan keluarnya cairan
bening di dalamnya sehingga penyebaran bintik ke seluruh tubuh semakin cepat. Selain itu,
sebelum kemunculan bintik penderita varicella biasanya akan mengeluhkan demam tinggi,
pusing, lemas, tidak enak badan, dan kurang nafsu makan. Karena varicella merupakan
penyakit akut, biasanya penyakit ini hanya berlangsung selama 5 sampai 7 hari.
Gejala paling khas dan paling mengganggu aktivitas penderita varicella adalah rasa
gatal pada bintik-bintik tersebut. Untuk meringankannya, paling sering digunakan
salep/balsem Calamine. Untuk mencegah infeksi, sangat disarankan penderita menjaga
kebersihan kukunya dan memotongnya. Jika diperlukan, konsumsilah obat penghilang nyeri
seperti acetaminophen, dan perlu diingat bahwa jangan mengonsumsi aspirin karena aspirin
dapat menyebabkan Reye’s syndrome, suatu penyakit pada otak dan hati (liver) yang dapat
menyebabkan kematian.
Pencegahan varicella sangatlah mudah, yakni dengan cara imunisasi/vaksinasi
varicella (Varivax). Anak-anak sangat dianjurkan untuk imunisasi cacar air sejak usia dini.
Namun jika didapatkan seseorang belum pernah vaksinasi varicella, penyakit tersebut hanya
akan menyerang ketika sistem imun seseorang tersebut sedang lemah. Tidak hanya itu,
penyakit ini biasanya jarang sekali muncul untuk yang kedua kalinya, karena imun kita
terhadap virus tersebut sudah terbentuk dengan sempurna. Kalaupun ada yang terjangkit lagi,
gejala yang ditimbulkan akan sangat kecil; demam ringan atau bahkan tanpa disertai demam
dan bintik-bintik yang muncul tidak sebanyak sebelumnya.
BAB 3
Resume

Pasien datang bersama ibunya dengan keluhan utama timbul bintik-bintik merah di
lehernya dan terlihat cairan berwarna bening di dalamnya. Ibu pasien mengatakan bahwa
sebelumnya anaknya mengalami demam selama lebih dari 3 hari. Bintik dengan cepat
menyebar dari leher sampai ke bagian tubuh lainnya diikuti rasa gatal yang datang secara
hilang timbul. Pasien belum pernah menggunakan atau mengonsumsi obat apapun untuk
menghilangkan rasa gatal tersebut namun sudah pernah mengonsumsi obat warung untuk
menurunkan demamnya.
Diagnosis dari penyakit yang diderita pasien ini adalah varicella atau cacar air karena
tanda dan gejala yang timbul pada pasien sangat mirip dengan gejala penyakit cacar air pada
umumnya. Selain itu pasien terjangkit oleh penyakit ini akibat tertular dari teman di
lingkungannya yang menunjukkan bahwa penyakit ini kemungkinan disebabkan oleh
mikroorganisme infeksius.
Diagnosis banding dari penyakit ini adalah Dermatitis Herpetiformis. Penyakit ini
adalah suatu kelainan autoimun (kerja imun yang berlebihan atau abnormal) yang
menyebabkan kulit terlihat melepuh. Penyakit ini biasa muncul bersamaan dengan penyakit
lainnya yaitu celiac disease. Dermatitis herpetiformis bercirikan timbul bintik-bintik
kemerahan dengan cairan bening juga didalamnya, mirip dengan bintik pada varicella.
Penyakit dermatitis herpetiformis ini merupakan penyakit autoimun, sehingga bukan
merupakan penyakit menular. Meskipun demikian, kebanyakan penderita penyakit ini tidak
mengalami gejala apa-apa, hanya merasa gatal pada daerah bintik saja. Karena disebabkan
oleh autoimun, ketika dilakukan biopsi kulit, didapati tingginya Immunoglobulin A (IgA)
yang terlihat membentuk granul.
Berdasarkan anamnesis terhadap ibu pasien, gejala-gejala yang pasien alami sangat
mirip dengan gejala pada varicella dibandingkan dermatitis herpetiformis. Bintik-bintik yang
timbul dimulai dari daerah leher yang menjalar ke bawah sampai akhirnya pada tangan dan
kaki. Pasien terjangkit penyakit ini akibat tertular oleh temannya. Pasien juga mengalami
demam selama lebih dari 3 hari sebelum munculnya bintik di lehernya. Selain itu,
dibandingkan dengan varicella, dermatitis herpetiformis dapat menyerang siapa saja dan tidak
dipengaruhi oleh kekebalan imun, karena penyakit tersebut disebabkan oleh imun itu sendiri.
REFERENSI

Centers for Disease Control and Prevention. 2015. Epidemiology and Prevention of Vaccine-
Preventable Diseases, 13th Edition.
https://www.cdc.gov/chickenpox/about/symptoms.html
https://www.cdc.gov/chickenpox/about/prevention-treatment.html
http://emedicine.medscape.com/article/1131785-differential
http://emedicine.medscape.com/article/1062640-overview
LAPORAN KASUS CLINICAL EXPOSURE 2
PUSKESMAS SURADITA

Oleh:
Muhammad Yaska Zharfan
00000015415

Pembimbing:
dr. Herisa Anjani

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan


Program Studi Kedokteran Umum
Tangerang
2016

Anda mungkin juga menyukai