Anda di halaman 1dari 15

Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

ANALISIS KORELASI PEMANFAATAN HASIL


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA PADA FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

Satsangkaryon
Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini sangat pesat dan dampaknya terhadap proses
belajar mahasiswa dapat bersifat postif dan negatif. Dari data kelulusan mahasiswa tahun 2009/2010
diketahui mahasiswa dengan kelulusan “Lebih cepat” dan “Tepat Waktu” sebanyak 32,79%, tahun
2010/2011 sebanyak 21,12% dan tahun 2011/2012 sebanyak 25,54% sisanya dengan kelulusan
“Terlambat” dan “Sangat Terlambat” berarti mahasiswa Fakultas Ekonomi Unpak sebagian besar kurang
bekerja keras untuk mempercepat kelulusannya. Berdasarkan jawaban dari 100 orang responden, yaitu
mahasiswa Fakultas Ekonomi Unpak tahun 2009/2010 dan 2010/2011 diketahui sebanyak 74%
menyatakan “cukup setuju” bahwa mereka telah memanfaatkan hasil TI dalam proses belajar untuk
memperoleh jawaban ujian atau plagiat dan mereka termasuk dalam prakiraan kelulusan kategori
“terlambat” (27%) dan “sangat terlambat” (7%). Mereka yang menyatakan “cukup setuju” untuk
menyalahgunakan hasil TI dan dikategorikan berperilaku “sedang” (81%) sehingga dapat disimpulkan
bahwa penyalahgunaan hasil TI dan perilaku mahasiswa mempunyai korelasi terhadap tingkat kelulusan
mahasiswa. Berdasarkan uji korelasi diperoleh hasil rs = .242 dan P_ value 0.15 atau lebih kecil dari 0,05
dan berdasarkan uji regresi berganda diperoleh hasil R = 37,9 % (R square = 14,4 %) sehingga dapat
disimpulkan bahwa Tingkat Perilaku dan Tingkat Penyalahgunaan TI mempunyai korelasi cukup
siginifikan terhadap tingkat kelulusan.

Kata kunci: Prakiraan Kelulusan Mahasiswa, Perilaku, Penyalahgunaan hasil Teknologi Informasi

ABSTRACT
The development of information technology (IT) is now very rapidly and their impact on student
learning can be both positive and negative. From the data graduation in 2009/2010 known to students
with graduation "Faster" and "On Time" as much as 32.79%, 21.12% in 2010/2011 and 2011/2012 as
much as 25.54% of them with graduation " Too late "and" It's Too late "means the Faculty of Economics
Unpak mostly less working hard to speed up graduation. Based on the answers of 100 respondents,
namely the Faculty of Economics students in 2009/2010 and 2010/2011 Unpak known as much as 74%
stated "quite agree" that they have made use of IT results in the learning process to obtain answers to the
exam or the plagiarism and those included in the forecast graduation category of "late" (27%) and "very
late" (7%). Those who expressed "quite agree" to abuse the results of IT and categorized behave
"moderate" (81%) so that it can be concluded that the abuse of IT results and student behavior are
correlated to the level of graduation. Based on the results obtained correlation rs = .242 and P_ value of
0:15 or less than 0.05 and based on regression test result R = 37.9% (R square = 14.4%) so it can be
concluded that the rate of Conduct and Level IT misuse has relatively strong correlation to the level of
graduation.

Keywords: Estimated Graduate Student, Behavior, Information Technology Misuse results

I. Pendahuluan (hardware) dan perangkat lunak


Perkembangan teknologi informasi (software) untuk memenuhi ekspektasi
pada era sekarang ini sangat pesat sekali, pelanggan (customers). Inovasi
meliputi inovasi perangkat keras pengembangan perangkat keras

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
73
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

teknologi informasi pada saat ini telah bertentangan dengan ketentuan dan
menghasilkan suatu temuan perangkat norma-norma yang berlaku.
keras yang lebih kecil, ringan namun Para pengguna hasil
memiliki kemampuan yang tinggi perkembangan teknologi informasi di
sehingga dapat memenuhi harapan antaranya adalah para mahasiswa yang
pengguna, yaitu peralatan komunikasi menggunakan ketika mengikuti proses
yang kecil, ringan tetapi memiliki pembelajaran, antara lain untuk
kemampuan besar. Demikian juga mendapatkan informasi dalam rangka
perkembangan perangkat lunak menyusun tugas-tugas perkuliahan,
menunjukan perkembangan yang cukup penyampaian informasi antarteman dan
signifikan meliputi sistem operasi, penyajian materi danlain sebagainya,
program aplikasi maupun program- namun di samping itu juga ada peluang
program lainnya, hal tersebut didorong mahasiswa dapat menyalahgunakan hasil
adanya persaingan di antara para teknologi informasi untuk hal-hal yang
pengembang software yang menuntut bertentangan dengan ketentuan dan
inovasi secara terus menerus agar dapat norma yang berlaku. Dengan demikian
menghasilkan perangkat lunak yang hasil perekembangan teknologi
sesuai dengan kemampuan pengguna informasi dapat dimanfaatkan oleh para
(user friendly). Dengan demikian mahasiswa untuk hal-hal yang bersifat
perkembangan teknologi informasi telah positif dan negatif sangat tergantung
memenuhi harapan pengguna (users) pribadi masing-masing mahasiswa.
baik pihak penyebar/penyampai Pemanfaatan terhadap hasil
informasi dan penerima informasi, perkembangan teknologi informasi
penyebar informasi mengunggah secara positif oleh mahasiswa antara
(upload) informasi yang diinginkan lain:
sehingga tersedia di dunia maya 1. Mendapatkan informasi yang
(virtual) dengan jumlah relatif lengkap dibutuhkan;
dan beragam, mulai dari yang positif 2. Komunikasi timbal balik
sampai dengan yang negatif. Selanjutnya antarmahasiswa atau dengan
informasi dalam dunia maya tersebut dosen;
dapat dengan mudah diakses oleh 3. Sarana diskusi;
masyarakat luas siapa saja, kapan saja 4. Sedangkan yang termasuk dalam
dan dimana saja, seolah-olah tanpa ada pemanfaatan hasil perkembangan
batasan ruang dan waktu. Jadi kemajuan teknologi informasi secara negatif
teknologi informasi sebagaimana oleh mahasiwa antara lain;
diuraikan di atas dapat memberikan 5. Publikasi informasi yang tidak
manfaat yang sangat besar terhadap benar/menyesatkan;
perkembangan dunia informasi, yaitu 6. Plagiat karya ilmiah;
semua pihak diuntungkan baik pihak 7. Kecurangan mencari jawaban dari
pengirim informasi, yaitu dengan internet pada saat dilaksanakan
kemudahan untuk menyampaikan ujian atau tes;
informasi maupun pihak penerima yaitu 8. Bertanya/menginformasikan
kemudahan memperoleh/mendapatkan jawaban kepada teman pada saat
informasi, meskipun tidak dipungkiri ada berlangsung ujian/test
beberapa pihak yang menyalahgunakan Atas dasar uraian tersebut di atas
hasil tekonologi informasi tersebut dapat diketahui bahwa pemanfaatan atas
digunakan untuk hal-hal yang hasil perkembangan teknologi
informasi oleh para mahasiswa apabila

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
74
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

tidak diantisipasi/dikendalikan dengan 1. Jawaban ujian UTS atau UAS oleh


baik berakibat pemanfaatan hasil sebagian besar mahasiswa adalah
teknologi informasi secara salah sama.
sehingga secara tidak langsung membuat 2. Materi makalah seminar dan
mahasiswa tidak mau bekerja keras skripsi sama atau hanya berbeda
untuk dapat lulus dengan nilai baik nama perusahaan dan tahunnya.
melainkan ingin berhasil tapi dengan 3. Memberikan jawaban ujian yang
cara mudah yaitu dengan cara sama atau menyajikan materi karya
memanfaatkan hasil perkembangan tulis sama/hampir sama dapat
teknologi secara salah, apabila hal ini terjadi karena memanfaatkan hasil
dibiarkan terus menerus maka akan teknologi informasi.
menghasilkan sumber daya manusia Berdasarkan data kelulusan
yang berintergritas rendah. mahasiswa pada Fakultas Ekonomi
Berdasarkan pengalaman Penulis Universitas Pakuan Bogor untuk tahun
sebagai Dosen, Penguji Seminar dan ajaran 2009/2010 sampai dengan
Pembimbing penyusunan karya tulis 2011/2012 penulis mengklasifikasikan
skripsi pada Fakultas Ekonomi ke dalam beberapa kategori kelulusan
Universitas Pakuan Bogor, sejak tahun sebagai berikut:
2000 sampai sekarang, banyak ditemui
hal sebagai berikut:

Kategori kelulusan
Lebih Cepat Tepat Waktu Terlambat Sangat
Jumlah
No Angkatan Terlambat
Mhs
Jmh % Jmlh % Jm % Jmlh %
lh
1 2009/2010 247 37 14,98 44 17,81 32 12,96 134 54,25
2 2010/2011 303 40 13,20 24 7,92 27 8,91 212 69,97
3 2011/2012 321 53 16,51 29 9,03

Kriteria kategori lulus “Tepat 32,79%, tahun 2010/2011 sebanyak


Waktu” apabila mahasiswa dapat 21,12% dan tahun 2011/2012 sebanyak
menyelesaikan kuliah selama 8 semester, 25,54% sisanya kategori “Terlambat”
sehingga apabila lulus kurang dari 8 dan “Sangat Terlambat”. Hal tersebut
semester dikategorikan sebagai lulus menunjukkan bahwa mahasiswa
“lebih Cepat” sebaliknya apabila lulus Fakultas Ekonomi Unpak angkatan
pada semester ke 9 sampai dengan ke10 tahun 2009/2010 dan 2010/2011
dikategorikan sebagai lulus “Terlambat” sebagian besar kurang mau bekerja
dan apabila lulus lebih dari 10 semester keras/berusaha untuk mempercepat
dikategorikan sebagai lulus “Sangat kelulusannya.
Terlambat”. Dari tabel di atas terlihat Atas dasar uraian tersebut di atas
bahwa untuk mahasiswa angkatan tahun penulis tertarik melakukan penelitian
ajaran 2009/2010 jumlah mahasiswa untuk mengetahui apakah mahasiswa
yang dikategorikan sebagai lulus “Lebih yang lulus dengan kategori “Sangat
cepat” dan “Tepat Waktu” sebanyak Terlambat” adalah mahasiswa yang tidak

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
75
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

mau bekerja keras karena mengandalkan bentuk yang memiliki arti bagi si
pemanfaatan hasil teknologi informasi, penerima dan bermanfaat bagi
atau memanfaatkan secara salah hasil pengambilan keputusan saat ini atau
perkembangan teknologi informasi, mendatang”.
untuk itu tulisan ini diberikan judul Dengan demikian Informasi adalah
“Analisis Dampak Pemanfaatan Hasil merupakan hasil dari proses pengolahan
Perkembangan Teknologi Informasi data atau kumpulan fakta. Pengolahan
terhadap Tingkat Kelulusan pada tersebut dapat berupa penyimpanan,
Mahasiswa Fakultas Ekonomi pengklasifikasian, penggabungan,
Universitas Pakuan Bogor ”. Peneliti merapikan data dlsb, sehingga proses
berharap hasil penelitian ini nantinya pengolahan informasi merupakan proses
dapat diketahui seberapa banyak mengubah dari bentuk tidak berguna
mahasiswa yang menyalahgunakan hasil atau mengubah bentuk yang berarti bagi
perkembangan teknologi informasi penggunanya untuk mengambil
dalam proses pembelajaran. keputusan yang bermanfaat.
Adapun tujuan penelitian adalah Abdul Kadir (2002:31) McFadden,
untuk: dkk (1999), mendefinisikan informasi
1. Mengetahui prakiraan kelulusan sebagai data yang telah diproses
mahasiswa angkatan tahun sedemikian rupa sehingga meningkatkan
2009/2010 dan 2010/2011. pengetahuan seseorang yang
2. Mengetahui berapa jumlah menggunakan data. Henry C Lucas
mahasiswa angkatan tahun (1194) dalam bukunya Information
2009/2010 dan 2010/2011 yang Concepts for Management mengartikan
memanfaatkan secara salah hasil informasi sebagai ”The interpretation of
teknologi informasi dalam proses data to provide meaning by an
pembelajaran. individual” (data yang telah ditafsirkan
3. Mengetahui apakah agar memberikan makna tertentu bagi
penyalahgunaan hasil seseorang.
perkembangan teknologi informasi Dari kutipan atau pendapat para
pada proses belajar berdampak ahli tersebut diatas dapat disimpulkan
terhadap tingkat kelulusan bahwa informasi adalah data (fakta)
mahasiswa. yang telah diolah/diproses dengan cara
tertentu agar dapat menghasilkan yang
II. Kajian Pustaka dan Kerangka digunakan oleh pihak lain untuk bahan
Berpikir pengambilan keputusan yang bermanfaat
2.1. Informasi minimal disebut informasi apabila dapat
Azhar Susanto (2004;46) dalam memberikan manfaat bagi
bukunya Sistem Informasi Akuntansi, penggunakanya dari semula tidak tahu
menyatakan bahwa: “Informasi adalah menjadi tahu.
pengolahan data yang memberikan arti Dalam hal ini minimal ada dua
dan manfaat”. Hal tersebut sesuai pihak yang terkait dalam hal informasi
dengan yang ditulis Burch dan Strater yaitu pihak yang menyampaikan
menyatakan bahwa: “Informasi adalah informasi dan pihak yang menggunakan
pengumpulan atau pengolahan data informasi.
untuk memberikan pengetahuan atau Ditinjau dari penyampaian
keterangan”, demikian juga Raymond informasi dibedakan menjadi tiga yaitu :
McLeod menyatakan bahwa: ”Informasi 1. Informasi yang disampaikan secara
adalah data yang telah diolah menjadi berkala

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
76
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

2. Informasi yang disampaikan setiap Tekonologi Informasi adalah


saat bidang pengelolaan teknologi dan
3. Informasi yang disampaikan secara mencakup berbagai bidang yang
mendadak termasuk tetapi tidak terbatas pada
Ketiga cara penyampaian hal-hal seperti proses, perangkat
informasi tersebut di atas dapat terjadi lunak computer, sistem informasi,
juga dalam penyampaian informasi perangkat keras computer, bahasa
dalam dunia maya. program, dan data konstruksi.
Singkatnya, apa yang membuat
2.2. Teknologi Informasi data, informasi atau pengetahuan
1. Pengertian Teknologi Informasi yang dirasakan dalam format
Tekonologi Informasi visual apapun, melalui setiap
menyatukan komputasi dan mekanisme distribusi multimedia,
komunikasi berkecepatan tinggi dianggap bagian dari Teknologi
untuk data, suara, dan video. Informasi.
Contoh dari Teknologi Informasi Dalam Wikipedia Bahasa
bukan hanya berupa komputer Indonesia disebutkan bahwa
pribadi, tetapi juga telepon, TV, Teknologi Informasi melakukan
peralatan rumah tangga elektronik, berbagai fungsi dari menginstal
dan peranti genggam modern aplikasi untuk merancang jaringan
(misalnya ponsel). komputer dan database informasi.
Jadi yang termasuk dalam Beberapa tugas yang Teknologi
pengertian Teknologi Informasi Informasi lakukan mungkin
semua teknologi meliputi peralatan termasuk manajemen data,
dan cara yang digunakan untuk jaringan, rekayasa perangkat keras
mengumpulkan fakta sebagai data, komputer, pangkalan data
mengolahnya untuk dapat (database) dan desain perangkat
menghasilkan sesuatu yang lunak, serta manajemen dan
berguna (informasi), termasuk administrasi sistem secara
penyimpanan. Proses pengolahan keseluruhan. Teknologi informasi
data/transformasi dari data menjadi mulai menyebar lebih jauh dari
informasi termasuk pengadaan dan konvensional berupa komputer
penggunaan peralatan yang pribadi sampai teknologi jaringan,
bersifat teknologi antara lain dan lebih ke dalam integrasi
digunakan untuk memperoleh, teknologi lain seperti penggunaan
mentransformasikan, ponsel, televisi, mobil, dan banyak
menyimpan/memelihara dan lagi, yang meningkatkan
mengkomunikasi atau permintaan untuk pekerjaan.
menyebarkan informasi.
Sesuai kamus, Teknologi 2. Pemanfaatan Hasil Teknologi
Informasi adalah pengolahan, Informasi
penyimpanan dan penyebaran Perkembangan Teknologi
vokal, informasi bergambar, teks Informasi sedemikian pesat
dan numerik oleh mikroelektronika sehingga mampu menghasilkan
berbasis kombinasi komputasi dan piranti yang tidak terbatas pada
telekomunikasi (Longley, Dennis, bidang komunikasi saja, melainkan
Shain Michael, 1985). Dengan hasil dari rekayasa teknologi
demikian dapat diartikan bahwa informasi berupa peralatan pabrik

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
77
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

dan peralatan mesin perang yang melanggar hukum dan norma yang
dapat menggantikan sebagian berlaku contohnya tayangan
tugas manusia. pornografi, penipuan, fitnah,
Demikian juga penggunaan penyebar kebencian, plagiat dan
teknologi informasi dalam dunia lain sebagainya. Dengan demikian,
pendidikan tidak hanya terbatas perkembangan teknologi Informasi
pada penerapan beberapa program hasilnya dapat dimanfaatkan untuk
aplikasi yang berkaitan dengan hal-hal yang positif dan juga
administrasi sekolah dan negatif atau dapat dikatakan bahwa
perguruan tinggi oleh Instansi perkembangan teknolgi informasi
berwenang atau selain memberikan dampak yang
pengelolaan/manajamen baik (positif) juga dapat
pendidikan sekolah/perguruan memunculkan dampak tidak baik
tinggi namun juga termasuk (negatif).
program-program animasi yang Heri Susanto (2015),
digunakan mempresentasikan hal- menyebutkan dampak positif dan
hal yang rumit untuk dijelaskan negatif perkembangan teknologi
dalam dunia pendidikan kondisi informasi sebagai berikut:
tersebut sangat membantu dalam
proses pembelajaran bagi Dampak positif :
murid/mahasiswa. 1. Mempermudah dan
Dengan adanya hasil mempercepat akses
perkembangan teknologi informasi informasi yang kita
sebagian besar orang dapat butuhkan.
memperoleh atau mengirim 2. Mepermudah dan
informasi secara cepat dan mudah mempercepat penyampaian
tanpa dibatasi ruang dan waktu atau penyebaan informasi.
dengan biaya yang terjangkau. 3. Mempermudah transaski
Demikian juga dengan perusahaan atau
adanya e-booking, e-learning, e- perseorangan untuk
laboratory dan e-library, dan hasil kepentingan bisnis.
dari perkembangan teknologi 4. Mempermudah penyelesaian
informasi sangat membantu tugas tugas atau pekerjaan.
murid/mahasiswa dapat lebih 5. Mempermudah proses
mudah meningkatkan komunikasi tidak terhalang
pengetahuannya dengan cara waktu dan tempat.
memanfaatkan peralatan hasil 6. Banyak pengunaan teknologi
perkembangan teknologi informasi informasi membuka
yang pada saat ini dapat dimiliki lowongan kerja.
oleh setiap orang karena selain
harganya relatif murah juga mudah Dampak negatif:
dimanfaatkan karena bentuknya Sisi negatif dari teknologi
yang kecil dan ringan. informasi sekarang adalah
Namun dalam kenyataannya mudahnya terhipnotis seseorang
hasil perkembangan teknologi sehingga tidak sedikit yang
informasi juga dimanfaatkan oleh menyukai bahkan terikat dunia
beberapa pihak atau seseorang maya dan melupakan dunia nyata.
untuk melakukan hal-hal yang Karena teknolog memberikan

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
78
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

banyak kemudahan, tidak sedikit murid/mahasiswa untuk tidak


anak anak tidak sabar dalam menggunakan hasil perkembangan
menghadapi kelambatan dan teknologi informasi untuk hal-hal
kesulitan. Dan hal ini juga yang bersifat negatif, sehingga
menimpa pada anak anak terutama diharapkan dapat menghasilkan
pada anak usia 5 hingga 12 tahun. generasi yang berintegritas.
Selain itu, kemajuan
teknologi berdampak pada 2.3. Pembelajaran
kurangnya sosialisasi anak pada Pembelajaran berasal dari
teman-temannya karena lebih kata dasar “belajar”, belajar
menyukai menyendiri dengan merupakan sebuah proses yang
permainan hasil teknologinya. dilakukan oleh seorang individu
Anak lebih memilih berdiam diri untuk dapat mengenali dan
dengan kesibukan sendiri, yaitu mengetahui lebih lanjut tentang
game online, browsing gambar segala sesuatu yang belum
atau film dlsb dan interaksi lainnya diketahuinya yang berguna bagi
dari pada bergaul dengan teman- hidup dan kehidupannya.
temannya yang sebenarnya lebih Dikatakan proses sebab kegiatan
positif. tersebut berlangsung secara terus
Sementara itu dampak menerus disadari maupun tidak
negatif perkembangan Teknologi disadari terjadi di sepanjang
Informasi antara lain, Isu SARA, hidupnya. Proses belajar dimulai
kekerasan dan pornografi menjadi sejak anak lahir sampai tua bahkan
hal yang biasa. Kemudahan sampai meninggal dunia, karena
transaksi memicu munculnya belajar tidak mengenal batasan
bisnis-bisnis terlarang seperti usia. Kegiatan belajar yang
narkoba dan produk black market dilakukan sescara teratur pada
atau illegal dan kekerasan. tempat-tempat tertentu disertai
Para penipu dan penjahat dengan ketentuan yang baku
bermunculan terutama dalam kasus disebut sebagai “pendidikan”.
transaksi online. Munculnya Seorang guru Agama Kristen pada
budaya plagiatisme atau salah satu sekolah di Jawa Tengah
penjiplakan hasil karya orang lain. (2015) menulis tentang pendidikan
Dengan demikian dapat sebagai berikut: “Pendidikan pada
diketahui bahwa perkembangan hakekatnya adalah usaha sadar dan
teknologi informasi secara tidak terencana untuk mewujudkan
langsung akan berpengaruh suasana belajar dan proses
terhadap kualitas Sumber Daya pembelajaran agar peserta didik
Manusia, hal tersebut sangat secara aktif mengembangkan
tergantung sikap penggunanya potensi dirinya untuk memiliki
apakah teknologi informasi akan kekuatan spiritual keagamaan,
digunakan untuk hal hal yang pengendalian diri, kepribadian,
positif atau sebaliknya digunakan kecerdasan, akhlak mulia, serta
untuk hal-hal negatif, untuk itu ketrampilan yang diperlukan
dunia pendidikan harus ikut dirinya masyarakat, bangsa dan
berperan dalam mengarahkan Negara”.
murid/mahasiswa untuk Dengan demikian pendidikan
mendorong/membiasakan para merupakan bagian dari kegiatan

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
79
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

belajar yang terencana, terarah juga menghemat waktu dan tenaga bagi
untuk mencapai tujuan yang sudah dosen dalam melaksanakan proses
ditetapkan yaitu agar seseorang belajar mengajar sehingga dapat
memiliki kekuatan spiritual dan terlaksana lebih efektif, di satu pihak
jiwa, budi pekerti yang tinggi, mahasiswa lebih mudah menangkap dan
kecerdasan serta ketrampilan mengingat materi pengajaran yang
sehingga berguna bagi bangsa dan diberikan, terlebih dengan adanya e-
Negara. Untuk mewujudkan tujuan book, e-library, di lain pihak para dosen
pendidikan tersebut perlu dapat mendapatkan informasi dari
dilakukan pembelajaran terhadap internet sehingga memudahkan para
anak didik secara terus menerus dosen meningkatkan pengetahuannya.
dalam kondisi/suasana belajar. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
Pendidikan dapat dilaksanakan perkembangan teknologi juga dapat
secara formal dan informal. berdampak negative, yaitu membuat
Pendidikan formal berarti sebagian mahasiswa tidak mau bekerja
pendidikan yag dilakukan secara keras untuk belajar melainkan hanya
terorganisasi, terstruktur, dan mengadalkan hasil teknologi informasi.
miliki sistem, contohnya sekolah Pada umumnya mahasiswa
dan perguruan tinggi. Sebaliknya mengikuti pendidikan di Perguruan
pendidikan nonformal kegiatannya Tinggi bertujuan untuk dapat
dilaksanakan secara tidak menyelesaikan pembelajaran (lulus)
terorganisasi, tidak struktur dan dengan nilai relatif baik (tinggi). Untuk
tidak memiki sistem yang baku, memperoleh nilai yang tinggi tersebut
contohnya pendidikan yang dapat diperoleh dengan cara jujur atau
dilaksanakan oleh keluarga dan tidak jujur. Dengan cara jujur berarti
lingkungan. Dengan demikian mahasiswa harus bekerja keras untuk
sekolah atau perguruan tinggi belajar, mengerjakan tugas tugas dengan
merupakan lembaga pendidikan sungguh-sungguh secara mandiri atau
yang menyelanggarakan proses kelompok, melakukan diskusi dlsb,
pembelajaran kepada anak didik sedangkan dengan cara tidak jujur yaitu
yaitu murid/mahasiswa untuk mahasiswa tidak mau bekerja keras atau
mencapai tujuan yang sudah malas belajar sehingga yang
ditetapkan, yaitu tidak hanya bersangkutan cenderung untuk
menjadikan anak didik cerdas menghalalkan segala cara, termasuk
dalam menguasai disiplin ilmu memanfaatkan hasil teknologi informasi
tertentu tetapi juga agar anak didik secara salah untuk memperoleh nilai
memiliki akhlak atau karakter yang baik, dengan demikian mahasiswa
yang baik. yang bersangkutan akan melanggar
aturan/ketentuan ataupun norma etika
2.4. Kerangka Berfikir yang berlaku, yaitu mencontek, bertanya
Hasil perkembangan teknologi kepada teman, menjiplak (plagiat),
informasi dapat dimanfaatkan untuk memberitahu jawaban, browsing
mendukung peningkatan kualitas mencari jawaban dlsb, dengan
pembelajaran, contohnya dengan menggunakan hasil perkembangan
menggunakan LCD Infocus, komputer teknologi informasi. Hal tersebut
yang menggunakan program aplikasi dilakukan oleh mahasiswa karena yang
animasi dan pengolahan data dapat bersangkutan tidak mau bekerja keras
membuat mahasiswa lebih tertarik dan sehingga ia lebih memilih menggunakan

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
80
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

cara-cara yang gampang asalkan dapat dan berapa banyak mahasiswa yang
mencapai tujuannya, tindakan seperti ini memanfaatkan secara salah hasil
apablla tidak ada upaya untuk membatasi perkembangan teknologi informasi
maka lama kelamaan akan menjadi dihubungkan dengan prakiraan
kebiasaaan dan akhirnya menjadi kelulusannya.
karakter yang akan terbawa terus-
menerus sampai ketika ia sudah bekerja. III. Metodologi Penelitian
Salah satu indikator adanya 3.1. Jenis Penelitian
kemauan seorang mahasiwa untuk Penelitian ini menggunakan
bekerja keras ditunjukkan dari tingkat penelitian penggambaran (descriptive),
ketepatan kelulusan, yaitu semakin yaitu bertujuan untuk menggambarkan
banyak jumlah mahasiswa yang atau mendefinisikan suatu fenomena
kelulusan tidak tepat waktu, tertentu untuk mengetahui siapa yang
menunjukkan masih banyak mahasiswa berpendapat, apa yang disetujui dan
yang tidak mau bekerja keras untuk bagaimana cara memanfaatkan.
belajar.
Memutuskan untuk memanfaatkan 3.2. Teknik Pengumpulan Data
secara salah hasil perkembangan Dalam penelitian ini metode yang
teknologi informasi sangat dipengaruhi akan digunakan adalah metode angket
cara berfikir seseorang atau nilai-nilai atau kuesioner yaitu sejumlah
yang dimiliki seseorang. pertanyaan tertulis yang diajukan kepada
Bagi mahasiswa yang terbiasa responden, digunakan untuk
melakukan kecurangan dalam proses memperoleh informasi apa yang
belajar diperlukan tindakan untuk diketahui dan apa yang telah dilakukan.
membatasi/mengurangi atau Dengan demikian angket adalah suatu
menangkalnya, karena jika hal tersebut cara pengumpulan informasi dengan
dibiarkan terus menerus maka akan penyampaian suatu daftar tentang hal-hal
menimbulkan citra yang kurang baik yang diteliti. Angket disusun untuk
bagi perguruan tinggi, karena dapat mendapatkan informasi dari responden
menimbulkan anggapan dalam utamanya tentang:
masyarakat bahwa perguruan tinggi 1. Prakiraan kelulusan mahasiswa
tidak berhasil dalam mewujudkan tujuan 2. Nilai-nilai perilaku yang dimiliki
pendidikan yaitu menghasilkan (output) oleh mahasiswa
sumber daya manusia yang berintegritas. 3. Pemanfaatan hasil perkembangan
Pada umumnya mahasiswa yang tidak teknologi informasi
mempunyai kemauan berkerja keras
cenderung mengandalkan pemanfaatan Pertanyaan yang diajukan disusun
hasil teknologi informasi dan pada dengan menggunakan skala dikotomi
akhirnya tidak dapat menyelesaikan (dichotomous scale) untuk jawaban “ya”
kuliah secara tepat waktu karena kita dan “tidak” dan skala Likert (Likert
tahu bahwa keberhasilan memanfaatkan Scale) dari skala 1 sampai dengan 5
hasil teknologi informasi dalam proses untuk tingkat persetujuaan terhadap
belajar bersifat tidak pasti atau untung- sesuatu hal.
untungan (gambling). Karena itu dalam
penelitian ini penulis mencoba untuk 3.3. Teknis Analisis
mengetahui seberapa banyak mahasiswa Data yang telah dikumpulkan akan
yang telah mengenal dan menggunakan diolah dengan beberapa metode analisa
hasil perkembangan teknologi informasi data sebagai berikut:

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
81
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

1) Analisa Kualitatif, yaitu masih perlu diuji kebenarannya sebagai


memahami dan menafsirkan setiap berikut:
data yang ada kaitannya dengan H0 : Tidak ada korelasi antara
rumusan masalah. penyalahgunaan hasil teknologi
informasi dan perilaku
2) Analisa Deskriptif yaitu setelah
mahasiswa terhadap tingkat
data terkumpul dilakukan tabulasi
kelulusan.
data, selanjutnya analisis serta
H1 : Ada korelasi antara
dilakukan interprestasikan
penyalahgunaan hasil teknologi
berdasarkan logika dan teori yang
informasi dan perilaku
relevan untuk menarik kesimpulan.
mahasiswa terhadap tingkat
kelulusan.
3.4. Hipotesa
Untuk memudahkan penarikan 3.5. Operasionalisasi Konsep
kesimpulan hasil pembahasan
ditetapkan kesimpulan sementara yang
Konsep Prakiraan Kelulusan Mahasiswa
Indikator Ketepatan kelulusan
Ukurannya Prakiraan lama kuliah, yaitu lebih lama/cepat dari 8 semester
Skala Ordinal

Konsep Perilaku
Indikator Nilai-nilai yang dimiliki
Ukurannya Tingkat persetujuan terhadap hal-hal yang melanggar norma
dan ketentuan yang berlaku.
Skala Ordinal

Konsep Penyalahgunaan hasil Teknologi Informasi


Indikator Penggunaan hasil teknologi informasi secara salah dalam
proses belajar
Ukurannya Tingkat persetujuan memanfaatkan hasil teknologi informasi
untuk membuat printout contekan, menyalin, mencari
jawaban dari internet, bertanya melalui sms dalam proses
pembelajaran.
Skala Ordinal

IV. Hasil dan Pembahasan Ekonomi Program Study Manajemen


4.1. Pengumpulan Data dan Akuntansi secara acak yang
Dari hasil penyebaran kuesioner dilakukan pada sekitar bulan April-Mei
kepada 100 orang mahasiswa Fakultas 2016 sebagai berikut:

Program Study Target (org) Realisasi (Org) %


Manajemen 50 50 100
Akuntansi 50 50 100
Jumlah 100 100 100

Adapun hasil dari tabulasi hasil


pengumpulan kuesioner sebagai berikut: 4.1.1. Prakiraan Kelulusan

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
82
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

Untuk mengetahui prakiraan sebagai mahasiswa semester berapa,


kelulusan responden mahasiswa berapa matakuliah yang masih akan
angkatan tahun 2009/2010 dan ditempuh dan berapa matakuliah yang
2010/2011, dilakukan perhitungan masih harus diulang. Atas data tersebut
dengan mendasarkan pencapaian pada diketahui bahwa prakiraan kelulusan 100
semester ganjil tahun 2015/2016 yaitu orang responden sebagai berikut:

Tabel 1
Prakiraan Kelulusan
Kategori Jumlah (Org) %
Lebih Cepat : 17 17
Tepat Waktu : 49 49
Terlambat : 27 27
Sangat Terlambat : 7 7
Jumlah 100 100

Dari Tabel 1 Prakiraan Kelulusan Untuk mengetahui kebiasaan atau


tersebut diatas diketahui bahwa dari 100 perilaku sehari-hari responden maka
orang responden sebagian besar responden diminta untuk memberikan
prakiraan kelulusan termasuk dalam persetujuannya atas 42 pernyataan yang
kategori “Tepat Waktu” yaitu sebanyak diberikan mengenai hal-hal yang
49 orang atau 49%, selanjutnya adalah berhubungan dengan moral perilaku
kategori “Terlambat” yaitu sebanyak 27 hidup sehari-hari yang dibuat dalam
orang atau 27% sedangkan kategori bentuk skala linkert 1 sampai dengan 5.
kelulusan “Lebih Cepat” sebanyak 17 Hasilnya dari 100 orang responden
orang dan sebanyak 7 orang atau 7% menyatakan persetujuannya terhadap
masuk ke dalam kategori “Sangat pernyataan mengenai bertentangan
Terlambat”. dengan norma dan peraturan yang
berlaku sehingga mencerminkan perilaku
4.1.2. Perilaku seseorang sebagai berikut:

Tabel 2
Perilaku
Kategori Jumlah (Org) %
Baik : 9 9
Sedang : 81 81
Buruk : 10 10
Jumlah 100 100

Dari jawaban yang diberikan oleh sebagian responden yaitu 10%


sebagian besar responden yaitu sebanyak pilihannya dapat dikategorikan “buruk”
81% memilih antara setuju dan tidak karena mereka setuju untuk
setuju atau masuk dalam kategori menghalalkan segala cara dengan
“sedang” berarti mereka setuju terhadap mengesampingkan norma-norma yang
tindakan-tindakan yang cenderung berlaku sedangkan sisanya adalah
melanggar norma atau mencerminkan responden yang setuju tetap harus
perilaku yang tidak baik. Sedangakan

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
83
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

mempertahankan norma-norma dan beberapa pertanyaan kapan responden


ketentuan yang berlaku hanya 9 %. mengenal dan bagaimana responden
memanfaatkan/menggunakan hasil
teknologi informasi tersebut. Dari
4.1.3. Pemanfaatan Teknologi Informasi jawaban yang diberikan oleh 100 orang
Untuk mengetahui sejauh mana responden diperoleh hasil sebagai
responden mengenal hasil perkembangan berikut:
teknologi informasi telah diajukan

Tabel 3
Pengenalan Hasil Teknologi Informasi
Kategori Jumlah (Org) %
Belum Mengenal : 0 0
Baru mengenal : 1 1
Cukup Mengenal : 51 51
Sangat Familiar : 48 48
Jumlah 100 100

Dari tabel tersebut di atas sudah terbiasa dan jangka waktu relatif
diketahui bahwa dari 100 orang lama menggunakan hasil teknologi
responden menyatakan bahwa mereka informasi termasuk penggunaan internet.
sudah mengenal dan menggunakan hasil Sedangkan untuk mengetahui
teknologi informasi dan hanya 1 orang bagaimana pemanfaatan hasil teknologi
responden menyatakan bahwa ia baru informasi oleh 100 orang responden
mengenal/belum lama menggunakan diketahui dari jawaban 25 kuesioner
hasil teknologi informasi, sedangkan yang diajukan yang berhubungan dengan
sebanyak 51% mengaku cukup hal-hal persetujuan mereka terhadap
mengenal dan menggunakan dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam
waktu cukup lama hasil teknologi mengikuti proses belajar, diperoleh hasil
informasi dan sisanya 48% mengaku sebagai berikut:

Tabel 4
Pemanfaatan Hasil Teknologi Informasi
Kategori Jumlah (Org) %
Tidak setuju : 6 6
Cukup Setuju : 74 74
Setuju : 20 20
Jumlah 100 100

Dari Tabel 4 yaitu Pemanfaatan mencari tahu jawaban pertanyaan pada


Hasil Teknologi Informasi tersebut saat ujian/test dengan melakukan
diatas diketahui dari 100 orang browsing internet, mencontek, bertanya
responden menyatakan persetujuaannya pada teman dengan menggunakan
terhadap penggunaan hasil teknologi ponsel/tab, menyalin karya tulis atau
informasi berupa ponsel, Laptop, Tab, sebagian dari karya tulis orang lain tanpa
Internet pada saat pembelajaran untuk menyebutkan sumbernya, bahwa
hal-hal yang bertentangan dengan norma sebanyak 74 orang responden atau 74%
atau ketentuan yang berlaku, antara lain menyatakan “cukup setuju” dan bahkan

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
84
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

20 orang responden atau 20% teknologi informasi dalam waktu


menyatakan “setuju” dan hanya 6% cukup lama bahkan 48%
responden yang menyatakan “tidak responden menyatakan sangat
setuju” terhadap penggunaan hasil familiar dan telah lama
teknologi informasi untuk hal-hal yang menggunakan hasil teknologi
bertentangan dengan norma dan informasi termasuk penggunaan
ketentuan yang berlaku. internet. Selanjutnya dari
pemanfaatan hasil teknologi
4.2. Analisis Pembahasan informasi diketahui bahwa sebagai
Dari hasil jawaban yang diberikan besar responden yaitu 74% di
oleh 100 orang responden terhadap antaranya menyatakan “cukup
kuesioner yang diajukan dapat setuju” apabaila hasil teknologi
disimpulkan sebagai berikut: informasi tersebut digunakan
1. Sebagian besar responden yaitu secara salah dalam proses belajar
sebanyak 49% diperkirakan lulus dengan tujuan lulus atau
dengan kategori “tepat waktu” dan mendapatkan nilai baik dan bahkan
sebanyak 27% diperkirakan lulus sebanyak 20% responden
dengan kategori “terlambat” menyatakan “setuju”
bahkan terdapat sebanyak 7% menyalahgunakan hasil teknologi
termasuk dalam kategori lulus informasi walaupun harus
“sangat terlambat” dan hanya 17% melanggar norma atau ketentuan
diperkirakan lulus dengan kategori yang berlaku dengan tujuan asal
“lebih cepat”. bisa lulus.
2. Sebagian besar responden yaitu
sebanyak 81% masuk dalam Apabila diteliti lagi diketahui
kategori “sedang” berarti yang bahwa responden yang memberikan
bersangkutan memiliki nilai-nilai pernyataan termasuk dalam kategori
yang biasa hal tersebut ditunjukkan “cukup setuju” dan “setuju” untuk
bahwa mereka masih setuju pemanfaatan secara salah hasil teknologi
terhadap hal-hal kegiatan yang informasi adalah responden yang
bertentangan dengan norma dan diperkirakan kelulusannya masuk
ketentuan berlaku bahkan daalam kategori “terlambat” dan “sangat
sebanyak 10% responden masuk terlambat” dan responden yang
dalam kategori “buruk” berarti termasuk dalam kategori memiliki
mereka setuju terhadap tindakan perilaku “ sedang” dan “buruk”
yang tidak baik dan hanya diketahui mereka adalah responden yang
sebanyak 9% responden yang memberikan pernyataan “setuju” dan
menyatakan bahwa mereka dalam “cukup setuju” terhadap penyalahgunaan
kategori “baik” yang berarti hasil teknologi informasi.
mereka tidak setuju terhadap Berdasarkan hasil pembahasan
tindakan yang tidak baik dan tersebut diatas dapat dilakukan analisis
masih mempertahankan nilai nilai secara kualitatif sebagai berikut :
yang dimiliki. a. Mahasiswa yang menyatakan
3. Dari pengenalan terhadap hasil persetujuannya terhadap
teknologi informasi diketahui pemanfaatan hasil teknologi
sebagian besar yaitu sebanyak 51% informasi secara salah untuk
responden menyatakan sudah kategori “cukup setuju” sebanyak
cukup familiar menggunakan hasil 74% responden dan diantaranya

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
85
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

termasuk responden dengan 0,001 atau lebih dari 0,05


prakiraan kelulusan “terlambat sehingga dapat disimpulkan
lulus” sebanyak 27%, dengan hubungan bahwa kedua variabel
demikian dapat disimpulkan independen yaitu Tingkat
bahwa pemanfaatan secara salah persetujuan atas hal hal yang
dapat menghambat tingkat mencerminkan perilaku dan
kelulusan mahasiswa. tingkat persetujuan
b. Mahasiswa yang menyatakan penyalahgunaan teknologi
persetujuannya terhadap informasi terhadap prakiraan
penyalahgunaan hasil teknologi tingkat kelulusan cukup
informasi agar dapat lulus untuk siginifikan.
kategori “cukup setuju” sebanyak
74% responden dan persetujuan Berdasarkan pembahasan secara kualtatif
mahasiswa atas nilai nilai yang dan statistik dapat disimpulkan bahwa
mencerminkan perilaku seseorang H0 ditolak dan H1 diterima yaitu:
untuk kategori “sedang” sebanyak Terdapat hubungan yang cukup
81%, sehingga dapat disimpulkan signifikan antara tingkat perilaku dan
bahwa perilaku yang kurang baik tingkat penyalagunaan hasil teknologi
mempunyai hubungan dengan informasi dalam pembelajaran terhadap
penyalahgunaan hasil teknologi tingkat kelulusan mahasiswa.
informasi dalam proses belajar.
V. Penutup
Data tersebut jika diolah dengan 5.1. Kesimpulan
menggunakan program aplikasi SPSS Dari hasil analisis kualitatif yang
diperoleh hasil sebagai berikut: dilakukan atas jawaban 100 orang
1. Uji normalitas responden yaitu merupakan mahasiswa
Hasl dari uji normalitas diperoleh Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
hasil untuk Kolmogorof .200 dan angkatan tahun 2009/2010 dan tahun
Shapiro Wilk .893 atau > 0.05 2010/2011 diketahui bahwa sebagian
sehingga data yang dikumpulkan besar mahasiswa yaitu sebanyak 74%
berupa “data normal”. cukup setuju untuk
2. Korelasi menggunakan/memanfaatkan
Pengujian korelasi antara tingkat telpon/tab/computer dalam proses belajar
persetujuan atas hal yaitu untuk mendapatkan jawaban ujian
penyalahgunaan teknologi atau test/mengerjakan tugas sebab
informasi terhadap prakiraan mereka berpendapat bahwa hal tersebut
kelulusan diperoleh hasil rs = .242 adalah hal yang biasa dan mereka yang
atau terdapat korelasi dan P_ value memberikan jawaban tersebut adalah
0.15 atau lebih kecil dari 0,05 sebagian besar mahasiswa yang cukup
sehinggga cukup korelasi di familiar menggunakan hasil teknologi
antaranya cukup signifikan informasi. Di samping itu juga diketahui
3. Regresi bahwa responden dengan prakiraan
Untuk pengujian regresi berganda kelulusan dengan kategori “terlambat”
diperoleh hasil R = 37,9% (R sebanyak 27% dan kategori kelulusan
square = 14,4%), Durbin Watson = “sangat terlambat” sebanyak 7%
2.212 berarti tidak ada auto merupakan responden dengan kategori
correlation. Sedangkan test Anova “cukup setuju” dan “setuju”
diperoleh hasil F = 8.129 P Value memanfaatkan secara salah hasil

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
86
Satsangkaryon E-ISSN 2502-5678

teknologi informasi. Dengan demikian Teknologi informasi terhadap


dapat disimpulkan bahwa Tingkat kelulusan cukup
penyalahgunaan hasil teknologi siginifikan.
informasi berupa ponsel, tab dan
komputer dalam proses belajar terdapat 5.2. Saran
korelasi (hubungan) yang cukup Sehubungan cukup banyaknya
signifikan terhadap tingkat kelulusan mahasiswa Fakultas Ekonomi
mahasiswa. Universitas yang menyalahgunakan hasil
Dari hasil pembahasan yang telah teknologi informasi dalam kegiatan
dilakukan diketahui bahwa sebagian belajar maka dalam rangka
besar responden yang sering menghasilkan output kelulusan
menyalahgunakan hasil teknologi mahasiswa yang berintegritas
informasi dalam proses belajar yaitu disarankan kepada pimpinan Fakultas
sebanyak 74% adalah responden yang Ekonomi Universitas Pakuan untuk
mempunyai perilaku dalam kategori membuat kebijakan untuk dapat
“sedang” yaitu sebanyak 81%, dengan membatasi penggunaan hasil teknologi
demikian dapat disimpulkan bahwa informasi dalam ujian atau test serta
perilaku yang kurang baik mempunyai memperketat pengujian terhadap karya
korelasi dengan penyalahgunaan hasil ilmiah mahasiswa untuk membatasi
teknologi informasi. terjadinya plagiat.
Dari statistik dengan menggunakan
program SPSS diperoleh hasil sebagai DAFTAR PUSTAKA
berikut: Azhar Susanto (2004;46), Sistem
1. Uji normalitas diperoleh hasil Informasi Akuntansi.
Kolmogorof .200 dan Shapiro Raymond Mc Leod, Sistem Informasi
Wilk .893 yang berarti hasilnya > Manajemen, Edisi 10
0.05 dengan demikian data yang Abdul Kadir (2202:31); Mc Fadden dkk
dikumpulkan merupakan data (1999), Sisem Informasi
“normal”. Manajemen
2. Uji korelasi diperoleh hasil rs = Henry C Lucas (1194), Information
.242 dan P_ value 0.15 atau lebih Concepts for Management
kecil dari 0,05 sehinggga Longley, Dennis, Shain Michael,
menunjukkan ada korelasi antara (1985), Kamus Teknologi
Tingkat Perilaku dan Tingkat Heri Susanto (2015), Dampak Negatif
Pemanfaatan hasil teknologi dan Positif Perkembangan
informasi terhadap Tingkat Teknologi Dari Usia Dini.
Kelulusan yang cukup signifikan.
3. Uji regresi berganda diperoleh
hasil R = 37,9% (R square =
14,4%), Durbin Watson = 2.212
berarti tidak ada auto correlation.
Sedangkan hasil test Anova
diperoleh hasil F = 8.129 P Value
0,001 atau lebih dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan hubungan
bahwa kedua variabel independen
yaitu Tingkat Perilaku dan
Tingkat Penyalahgunaan

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 73-87
87

Anda mungkin juga menyukai