Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Basicedu Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021 Halaman 47-64

JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu

Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar

Milda Asti Widiastika1, Nana Hendracipta2, A. Syachruroji3


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia1,2,3
E-mail : milda825aw@gmail.com1 nanahendracipta@untirta.ac.id2 ahmadsyachruroji@untirta.ac.id3

Abstrak
Penelitian ini didasari oleh minimnya penggunaan media pembelajaran saat proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, sehingga siswa menjadi jenuh dan kurang memahami konsep yang diajarkan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran mobile learning berbasis android, pemahaman
konsep anak didik setelah menggunakan media pembelajaran mobile learning berbasis android, dan respon
anak didik terhadap penggunaan media pembelajaran mobile learning berbasis android. Metode penelitian
yang digunakan pada metode penelitian pengembangan (Research and Development) dari Borg and Gall yang
terdiri 6 tahapan yaitu analisis masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi/uji ahli, revisi produk dan
uji coba produk (uji skala terbatas). Penelitian ini dilakukan di SDN Taman Baru 1 dengan subjek penelitian
di kelas V dengan 25 anak didik pada uji coba terbatas dengan menggunakan instrument berupa lembar angket
validasi ahli, soal pertanyaan sebanyak 5 butir soal dan angket respon anak didik. Hasil uji validasi oleh ahli
memperoleh rata-rata skor 84% yang termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. Pemahaman konsep anak
didik setelah menggunakan media didapatkan dari hasil skor pretest dan posttest yang dihitung yakni sebesar
0,8 dengan kategori “Tinggi”. Respon anak didik terhadap penggunaan media pembelajaran dengan rata-rata
skor 83,8% dengan kategori “Sangat Baik”.
Kata kunci: IPA, mobile learning, android
Abstract
The background is on the lack use of the learning media during learning process conducted by teachers, so
students feel uninterested and less understanding of the learning concept. This research aims to find out the
validity of android-based mobile learning media, understanding the students’ concept after using android-
based mobile learning media, and students’ responses to the use of android-based mobile learning media.
This research is using the Research and Development method, referring to Borg and Gall’s development
model consisted of 6 stages of development processes, namely problems’ analysis, data collection, product
design, validation, product revisions, and product trials test (limited scale trials). The study conducted at SDN
Taman Baru 1 with taken the fifth-grade students as subjects consisted of 25 students to accomplished the
limited trial testusing instruments in the form of expert validation questionnaires, 5 questions and student
response questionnaires. The validation test results by the experts obtained an average score of 84% with a
very worthy category. The understanding students’ concept after using the learning media obtained from pre-
test and post-test scores calculated of 0,8 included in the high indicator. Students’ responses to the use
learning media gained an average score of 83,8% with a very worthy category.
Keywords: science, mobile learning, android

Copyright (c) 2021 Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji


 Corresponding author
Address : Cilegon, Banten ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
Email : milda825aw@gmail.com ISSN 2580-1147 (Media Online)
Phone : 082210557866
DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


48 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

PENDAHULUAN guru saat dirumah. Selain itu juga mereka


Perkembangan teknologi saat ini memang menggunakan smartphone mereka untuk membuka
sudah tidak dipungkiri lagi, kini semakin banyak sosial media seperti Instagram, Youtube,
anak didik sekolah dasar yang sudah difasilitasi Whatsapp, hingga TikTok. Mereka diizinkan
Smartphone atau telepon genggam oleh orang membawa smartphone ke sekolah hanya untuk
tuanya, akan tetapi kebanyakan anak didik sekolah berkomunikasi dengan orang tua karna jarak
dasar tersebut memanfaatkan smartphone tersebut sekolah dengan rumah anak didik yang cukup jauh
hanya untuk bermain game, menonton video di dengan syarat smartphone anak didik saat jam
youtube juga bermain sosial media saja. pelajaran dimatikan atau dititipkan kepada wali
Smartphone adalah telepon genggam yang kelas mereka.
mempunyai keunggulan yaitu kemampuan Sistem operasi android saat ini dengan
multitasking yang memudahkan pengguna kecepatan yang sangat spektakuler telah tumbuh
mengerjakan tugas lebih dari satu dalam satu dengan pesat. Kejayaan android tidak lepas dari
waktu. sifatnya yang terbuka, yang menyodorkan kode
Kini perkembangan teknologi pun semakin sumber perangkat lunak secara percuma sehingga
menggerakkan timbulnya perubahan di seluruh para pengembang dapat mengembangkan,
aspek. Salah satunya adalah bidang edukasi yang mengedarkan dan mengadakannya tanpa
bercirikan komunikasi digital. Menurut (Istiyanto, membayar lisensi. Selain itu android menyediakan
2013:1) “komunikasi digital nirkabel sudah sangat aplikasi berbayar maupun yang gratis dari
dibutuhkan pada berbagai bidang, seperti edukasi, pengembang android sehingga mempermudah
bisnis, hiburan, kesehatan atau keamanan, pemakai android. Android dapat dimanfaatkan
sehingga sangat diperlukan ketersediaan perangkat untuk pembelajaran IPA.
mobile yang dapat mendukung aktivitas Beberapa materi IPA tidak dapat dilihat
penggunaan di berbagai lingkungan dengan langsung secara kesat mata dan terjadinya secara
fleksibilitas tinggi, perangkat yang lebih praktis fisiologis, salah satunya materi sistem peredaran
dalam penggunaan”. Perkembangan teknologi di darah. Berdasarkan hasil wawancara tidak
bagian edukasi bisa dilihat dalam penggunaan terstruktur sebelumnya dilakukan kepada wali
perlengkapan media pembelajaran yang ditandai kelas V SDN Taman Baru 1 menunjukkan bahwa
terbentuknya konsep E-Learning. masih terdapat anak didik yang belum mencapai
Berdasarkan pengisian kuesioner tentang ketuntasan (KKM) dan hal itu terbukti dari hasil
kepemilikan smartphone pada anak didik di kelas pretest yang peneliti berikan dengan rentan nilai
V SDN Taman Baru I terdapat 20 dari 25 anak 35-70 dan rara-rata 52,6. Berdasarkan hasil
didik sudah memiliki smartphone. Mereka wawancara tidak terstruktur yang sebelumnya
menggunakan smartphone untuk mencari materi dilakukan terhadap wali kelas V di SDN Taman
tambahan ataupun tugas yang diperintahkan oleh Baru 1 bahwa ada beberapa jumlah masalah yang

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


49 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

ditemukan dikelas V Tahun Ademik 2019/2020 Berangkat dari hal tersebut mobile learning
seperti anak didik kurang mengetahui dan berbasis android pada konsep sistem peredaran
memahami organ dalam sistem peredaran darah, darah adalah suatu produk yang mempunyai tujuan
anak didik kurang mampu dalam memahaminya mengetahui kelayakan media pembelajaran mobile
bagaimana proses-proses yang terjadi pada sistem learning berbasis android, pemahaman konsep
peredaran darah, permasalahan hal tersebut terlihat anak didik setelah menggunakan media
dari ketuntasan anak didik yang kurang mencapai pembelajaran mobile learning berbasis android,
standar yang telah ditentukan yakni sebanyak 15 dan respon anak didik terhadap penggunaan media
dari 25 anak didik. pembelajaran mobile learning berbasis android.
Berdasarkan hasil observasi terlihat kendala Media pembelajaran adalah perangkat atau
dalam hal penggunaan media yang belum dapat suatu alat berupa gambar, suara, dan audiovisual
meningkatkan pemahaman anak didik, itu yang membantu meringankan dan mempermudah
disebabkan karena guru hanya menggunakan pemahaman anak didik dan guru untuk menangkap
media yang kurang bervariasi, dan terkesan materi ajar yang akan disampaikan serta memberi
monoton juga guru tidak melakukan inovasi- gambaran nyata atau real guna mempertajam
inovasi dan kreativitas dalam proses belajar seperti pemahaman anak didik mengenai materi yang
cuma memanfaatkan buku pelajaran yang sudah disampaikan. Menurut (Daryanto, 2010:12) media
disediakan oleh pihak sekolah untuk dijadikan pembelajaran adalah seluruh objek baik manusia,
sebagai media dan sumber penuh dalam proses benda bahkan lingkungan sekitar yang dapat
pembelajaran dan akhirnya membuat anak didik dijadikan sarana untuk mengantarkan atau
jenuh dan culas untuk memahami konsep yang meneruskan pesan dalam pembelajaran sehingga
telah disampaikan. dapat membangkitkan ketertarikan, keinginan,
Mobile learning berbasis android ini daya pikir dan perasaan anak didik pada kegiatan
berisikan uraian atau materi, soal latihan dan belajar untuk menggapai tujuan.
pembahasan hingga game tentang konsep sistem Tanggapan (Jamaludin & Rachmatullah,
peredaran darah mata pelajaran IPA kelas 5 yang 2018:125) dalam kegiatan mengajar yang
tersusun secara sistematis agar mempermudahkan dilakukan oleh pendidik media pembelajaran
anak didik dalam mencari informasi mengenai memiliki fungsi sebagai berikut: (1) sebagai sarana
sistem peredaran darah tersebut. Mobile learning pembantu, (2) sebagai sumber belajar, (3) memikat
berbasis android pada konsep sistem peredaran perhatian anak didik, (4) memperlaju proses
darah diharapkan dapat menjadi bahan penunjang belajar mengajar, (5) menaikkan mutu atau
pembelajaran guru di dalam kelas agar kualitas belajar.
pembelajaran dapat lebih variatif sekaligus Menurut (Sutikno & Fathurrohman,
memudahkan anak didik memahami konsep pada 2010:67) macam-macam media dilihat dari
saat proses pembelajaran. jenisnya, media dibagi kedalam media auditif,

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


50 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

media visual dan media audiovisual. Tanggapan dapat melampaui kemajuan 30 Windows ataupun
Rudy Brets (Sanjaya, 2012:212), klasifikasi media, Apple.
yaitu: (1) Media gerak audiovisual, semacam: film Berikut ini adalah beberapa perkembangan
bersuara, kaset video, film televisi. (2) Media semi versi dari android: (1) Android 1.0 Apple Pie
bergerak, semacam: huruf jangkauan jauh. (3) dimunculkan 23 September 2008. (2) Android 1.1
Media visual bergerak, semacam: film bisu. (4) Banana Bread dimunculkan 9 Februari 2009 (3)
Media visual tidak bersuara, semacam: halaman Android 1.5 Cupcake dimunculkan 30 April 2009
tercetak, foto, mikrofon, slide tanpa suara. (5) (4) Android 1.6 Donut dimunculkan 15 September
Media audio, semacam: radio, televisi, pita radio 2009 (5) Android 2.0/2.1 Éclair dimunculkan 26
(6) Media cetak, semacam: buku, modul, bahan Oktober 2009 (6) Android 2.2 Froyo dimunculkan
ajar mandiri. 10 Mei 2010 (7) Android 2.3 Gingerbread
Mobile learning dijelaskan sebagai edukasi dimunculkan 6 Desember 2010 (8) Android 3.0/3.1
yang dilakukan dengan menggunakan perangkat Honeycomb dimunculkan 22 Februari 2011 (9)
tanpa kabel semacam handphone, personal digital Android 4.0 Ice Cream Sandwich dimunculkan
assistans (PDAs), atau laptop (O’Malley et al., 2011 (10) Android 4.1/4.2 Jelly Bean dimunculkan
2005:7). Mobile learning adalah pilihan dimana 2013 (11) Android 4.4 KitKat dimunculkan 2014
layanan pembelajaran harus bisa dilakukan dimana (12) Android 5.0 Lolipop (13) Android 6.0
dan kapanpun (Darmawan, 2011:15). Klasifikasi Marshmallow dimunculkan Juni 2015 (14)
M-Learning yaitu berdasarkan: (1) Jenis perangkat Android 7.0 & 7.1: Nougat dimunculkan Juni 2016
yang digunakan. (2) Menggunakan teknologi (15) Android 8.0 & 8.1: Oreo dimunculkan
nirkabel. (3) Jenis informasi yang dapat diakses. Agustus 2017.
(4) Jenis akses (daring/luring). (5) Lokasi. (6) Jenis (TIM EMS, 2015:6-7) memperlihatkan fitur
komunikasi (7) Dukungan untuk standar M- Android sebagai berikut: (1) peluang untuk
Learning. mengembangkan aplikasi memiliki prospek di
(Lee, 2012:2) android adalah sistem operasi dunia industri sebagai seorang pengembang, (2)
seluler yang memodifikasi Linux. Awal sederhanakan proses pengembangan aplikasi
dikembangkan dengan nama yang sama, yaitu android dengan berbagai API yang sepenuhnya
Android inc. Pada 2005 google menengok berapa dapat diakses dan siap digunakan (3) platform
banyak pengguna daring menggunakan perangkat terbuka (4) android dapat berjalan dilayar dengan
seluler dan melihat masa depan yang cerah untuk ukuran dan resolusi berbeda.
dunia seluler jadi google membeli android dan Menurut (TIM EMS, 2015:7-8) kelebihan
mulai mengembangkannya. Tanggapan (Seng, android adalah sebagai berikut: (1) multitasking,
2011:4) kemajuan android makin cepat dan stabil (2) layar beranda ponsel menampilkan
merilis terbitan baru untuk menyenangkan pemberitahuan diikuti dengan indikator atau suara
pengguna dan bahkan sekarang posisis android yang berkedip, (3) mendukung ribuan aplikasi

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


51 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

terverifikasi melalui situs Goole Play, (4) gunakan pada desain pengembangan yang dilakukan oleh
widget di home screen, untuk mempermudah dan (Sugiyono, 2011:408) yang dimodifikasi meliputi
mempercepat dalam membuka aplikasi. 6 langkah yaitu, Analisis Masalah, Pengumpulan
Selanjutnya Tanggapan (TIM EMS, 2015:7-8) Data, Desain Produk, Validasi / uji Ahli, Revisi
kelemahan android adalah sebagai berikut: (1) Produk dan Uji Coba Produk. Dibawah ini
limbah pendayagunaan baterai, (2) konsentrasi merupakan langkah-langkah dalam penelitian dan
Google, karena android merupakan open source pengembangan (R&D) ditunjukan pada bagan
dari Google, (3) degan tidak mendukung sebagai berikut:
penggunaan J2ME, ini karena android hanya
menggunakan bahasa dan pustaka serta UI berbeda Analisi Desain Produk
Pengumpu Mobile learning
s
dengan J2ME, (4) keamanan masih lemah. Untuk lan Data berbasis Android
Masala
beberapa vendor antivirus mempersipkan aplikasi h

antivirus di varian android.


Revisi
Membuat media edukasi berupa mobile Uji Coba Produk
Produk Mobile Mobile Validasi /
learning learning
learning berbasis android ini menggunakan Uji Ahli
berbasis berbasis
Android Android
software Smart App Creator sebagai software
pengembang utama. Smart Apps Creator
Bagan 1. Alur modifikasi R&D (Sugiyono,
merupakan software untuk membikin aplikasi 2011:408).
mobile android dan ios tanpa kode program dan
dapat membuat format HTML5 dan .exe. Penelitian ini diawali dari tahap analisis

Tanggapan (Depdiknas, 2006:124) masalah yang terdiri dari tiga tahap yaitu: (1)

“pembelajaran IPA di sekolah dasar merupakan analisis kurikulum ini dilakukan untuk

ilmu pengetahuan yang tidak hanya penguasaan menentukan kurikulum yang digunakan disekolah.

sekumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, (2) Analisis materi ini dilakukan untuk

atau prinsip, tetapi juga proses penemuannya. menentukan materi yang masih kurang dipahami

Selama proses pembelajaran lebih ditekankan pada oleh anak didik dan akan digunakan dalam

pengalaman langsung dengan tujuan pegembangan pengembangan media mobile learning berbasis

kompetensi untuk penelitian ilmiah dan android. (3) Analisis kebutuhan yang untuk

pemahaman tentang lingkungan.” dijadikan pedoman pengembangan media mobile


learning berbasis android.

METODE Tahap pengumpulan data selanjutnya

Penelitian ini dilakukan di SDN Taman dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur

Baru 1 Tahun Ajaran 2019/2020 dimulai dari 02 untuk merencanakan pengembangan suatu produk

Maret 2020 s/d 31 Agustus 2020. Desain penelitian yang dapat menghasilkan suatu bahan ajar yang

pengembangan yang akan ditempuh mengarah dapat dimanfaatkan oleh guru dan anak didik. Data

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


52 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

yang dikumpulkan pada tahap ini berupa studi dengan jumlah anak didik yang 25 orang atau yang
literatur dari data analisis kurikulum, analisis disesuaikan kebutuhan. Pada uji coba produk ini
materi, serta analisis kegiatan belajar mengajar anak didik diberikan lembaran angket untuk
materi sistem peredaran darah untuk analisis mengetahui respons, penilaian anak didik terhadap
kebutuhan mobile learning berbasis android mobile learning berbasis android sistem peredaran
menggunakan kuisioner, wawancara tidak darah serta soal untuk melihat apakah ada
terstruktur pada materi sistem peredaran darah. perbedaan pada pemahaman anak didik terhadap
Tahap desain produk, desain ini masih materi sistem peredaran darah setelah
bersifat hipotetis. Ini dianggap hipotesis karena menggunakan media mobile learning berbasis
efektivitasnya belum terbukti, dan akan diketahui android ini.
setelah lulus tes. Desain setiap produk harus Teknik pengumpulan data digunakan untuk
disajikan pada gambar kerja, pembuatan desain ini mengumpulkan data pada penelitian ini adalah: (1)
meliputi cover, materi, video animasi, soal latihan, wawancara tidak terstruktur, (2) observasi tidak
profil pengembang, daftar pustaka, KD dan terstruktur (3) lembar kuisioner, Pembuatan
indikator dan glosarium. kuesioner ini digunakan pada tahapan analisis
Tahap Validasi/uji ahli, sebelum di uji kebutuhan. (4) Lembar angket, yang diserahkan
cobakan produk yang telah dikembangkan, harus kepada ahli media dan ahli materi untuk
melewati tahapan validasi (uji ahli) terlebih menghasilkan perkiraan dan saran atau masukan
dahulu. Tujuannya agar mengetahui apakah mobile sebagai dasar revisi produk agar hasil temuan
learning berbasis android tersebut telah memenuhi penelitian dapat digunakan untuk menentukan
kriteria atau belum. Uji ahli untuk validasi mobile kelayakan produk. (5) Tes, untuk mengukur sejauh
learning berbasis android ini dilaksanakan dalam 2 mana pemahaman materi anak didik. (6)
kategori, yaitu: (1) ahli media (2) ahli materi. Pada Dokumentasi digunakan untuk melihat catatan atau
masing-masing ahli tersebut dilakukan oleh 2 file yang dibuat selama penelitian.
orang dosen. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Analisis
Tahap revisi desain, pada tahapan ini Kebutuhan

dilakukan revisi dan hasil validasi dari para tim Kriteria Indikator
ahli untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan. Tipe smartphone Kepemilikan smartphone
yang dimiliki Jenis smartphone
Setelah lulus uji coba akan dimungkinkan untuk Penggunaan Awal menggunakan
mengetahui kelemahan-kelemahan dalam smartphone smartphone
Durasi penggunaan
pengembangan yang sedang berlangsung, smartphone perhari
Pemanfaatan Keperluan dalam
dilakukan dengan memberikan kritik dan saran smartphone menggunakan smartphone
melalui sebuah instrumen penelitian. Aplikasi yang sering
digunakan
Tahap uji coba produk, dilaksanakan dengan Penggunaan aplikasi media
pembelajaran
skala terbatas di SDN Taman Baru 1 pada kelas V

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


53 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

Minat terhadap aplikasi media Kriteria Indikator


pembelajaran 1. Aspek Kelayakan A. Kesesuaian Materi
Penggunaan smartphone Isi dengan SK dan KD
disekolah B. Keakuratan Materi
Pemanfaatan smartphone C. Kemutakhiran Materi
disekolah D. Mendorong
Keingintahuan
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Angket 2. Aspek Kelayakan A. Teknik Penyajian
Penyajian B. Pendukung Penyajian
Uji Ahli Media
C. Penyajian Pembelajaran
D. Koherensi dan
Kriteria Indikator Keruntutan Alur Pikir
Kualitas Tampilan Icon/tombol memudahkan 3. Aspek Penilaian A. Hakikat Kontekstual
dalam penggunaan aplikasi Kontekstual
android Sumber: BSNP (Urip Purwono, 2008); DEPDIKNAS
Penempatan tombol (2002) yang dimodifikasi
proporsional
Proses loading aplikasi media Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Angket Respons Anak
(tidak terjadi hank atau crash)
Rekayasa Kemudahan fungsi drag didik
Perangkat Lunak Kemudahan fungsi touch
Kemudahan pengoprasian Kriteria Indikator
fungsi tombol Tampilan Media Kejelasan teks
Interface Antarmuka pada media memilki Kejelasan gambar
tata letak yang baik Kemenarikan gambar
Ketepatan pemilihan warna Kesesuaian dengan materi
Ketepatan pemilihan huruf Penyajian materi Penyajian materi
Ketepatan pemilihan ukuran Memudahkan pemahaman
huruf materi
Format dan resolusi gambar Ketepatan sistematika
yang disajikan sesuai dengan penyajian materi
tampilan media Kejelasan kalimat
Maintable Aplikasi mudah di-memasang Kejelasan simbol dan
dari sistem android lambang
Aplikasi mudah di- Kejelasan istilah
unmemasang dari sistem Kesesuaian contoh dengan
android materi
1) File apk. Mudah ditransfer Manfaat Kemudahan belajar
dari satu smartphone ke Ketertarikan menggunakan
smartphone lainnya media
Compability 2) Aplikasi media dapat Sumber pengetahuan
dijalankan di versi Android
5.0 Lolipop, Android 6.0
Marshmallow, Android 7.0
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Pretest dan Posttest
& 7.1: Nougat, Android 8.0 Pemahaman Konsep Sistem Peredaran Darah
& 8.1: Oreo
Aplikasi media dapat dijalankan Kompetensi Kompetensi Materi Indikator
di semua resolusi layer Inti Dasar
Aplikasi media dapat mudah
3. Memahami 6. Menjelaskan Organ Melengka
digunakan oleh para pengguna
pengetahuan organ Peredar pi organ
Sumber: (Oktaviani, 2015:58-59) dengan modifikasi
, faktual, peredaran an peredaran
konseptual, darah dan Darah darah dan
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Angket
prosedural fungsinya pada fungsinya
Uji Ahli Materi
dan hewan dan pada
metakognitif manusia serta manusia

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


54 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

pada tingkat cara dan keseimbangan komposisi


dengan cara memelihara hewan. darah nisa, apakah penyakit
mengamati, kesehatan Proses Menguraik yang diderita nisa?
Ketika kita ingin menjaga
menanya organ Peredar an sistem
dan merawat organ
dan peredaran an peredaran peredaran darah kita agar 5 C5
mencoba darah manusia. Darah darah tetap sehat, apa saja yang
berdasarkan manusia harus kita lakukan?
rasa ingin Ganggu Memecahk
tahu tentang an an
Teknik analisis data metode analisis data
dirinya Organ masalah
makhluk Peredar pada dilakukan untuk mendapatkan media edukasi yang
ciptaan an gangguan sesuai dan berkualitas dan memenuhi kriteria
Tuhan dan Darah pada organ
kegiatannya dan sistem validitas. Langkah –langkah dalam anlisis produk
dan benda- peredaran yang dikembangkan sebagai berikut :
benda yang darah
dijumpainya manusia. 1) Angket Validasi Ahli
dirumah, Cara Memecahk Adapun rumusan yang digunakan untuk
disekolah Merawa an
menghitung hasil uji ahli dengan menggunakan
dan tempat t Organ masalah
bermain. Peredar yang teknik pengolahan data menurut (Purwanto,
an melibatkan 2017:207).
Darah upaya
𝑅
menjaga NP : 𝑥 100 %
SM
kesehatan
organ Keterangan :
peredaran NP : Nilai persentase kelayakan yang diinginkan
darah
R : Skor Mentah
SM : Skor maksimal

Tabel 6. Kriteria Pemberian Skor


Taksonomi
Soal No
Bloom
Lengkapilah keterangan Keterangan Skor
gambar di bawah ini Sangat layak 5
Layak 4
Cukup layak 3
1 C3
a c Kurang layak 2
d Sangat tidak layak 1
b (Dimodifikasi dari Arikunto, 2012:35)

Uraikan proses peredaran Tabel 7. Kriteria Kategori Interpretasi


2 C2
darah kecil
Uraikan proses peredaran Skor (%) Keteraangan
3 C2
darah besar
0 – 20 Sangat tidak layak
Nisa menderita suatu
21 – 40 Kurang layak
penyakit yang disebabkan
41 – 60 Cukup layak
sel darah
4 C4 61 – 80 Layak
putih nisa terlalu banyak
sehingga mengakibatkan 81 – 100 Sangat layak
terganggunya (Dimodifikasi dari Purwanto, 2017:103)

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


55 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

dengan sedikit − Informasi yang diajukan sahih


2) Angket Respons Anak Didik kekurangan tetapi penjelasan kurang
lengkap.
Pada angket respon peserta didik digunakan − Jawaban dikemukakan dalam
skala Guttman Ya dan Tidak. Penilaiannya akan tulisan yang lancar
2 − Jawaban kurang menjawab
dijabarkan sebagai berikut: Cukup tugas yang diberikan
𝑛 memuaskan − Informasi yang diajukan
NP : 𝑥 100 % dengan banyak
N kurang sahih dan penjelasan
kekurangan kurang lengkap.
Keterangan :
− Jawaban dikemukakan dalam
NP : Persentase respons anak didik setiap tulisan yang kurang lancar
1 − Jawaban tidak menjawab tugas
indikator Tidak yang diberikan.
n : Jumlah skor perolehan anak didik setiap memuaskan − Informasi yang diajukan tidak
lengkap dan tidak sahih.
indikator − Jawaban dikemukakan dalam
N : Jumlah skor total untuk setiap indikator tulisan yang tidak lancar
(Dimodifikasi dari Lestari, 2017:31)

Tabel 8. Kriteria Pemberian Skor Respons dan


Untuk menghitung data tentang pemahaman
Anak didik
konsep anak didik setelah menggunakan media
Jawaban Skor mobile learning berbasis android dapat diketahui
Ya 1
Tidak 0 dari hasil posttest dan pretest. Hasil ini dihitung
(Dimodifikasi dari Sugiyono, 2014:139) menggunakan rumus N-gain dengan rata-rata gain.
S 𝑝𝑜𝑠𝑡−S 𝑝𝑟𝑒
Tabel 9. Kriteria Kategori Interpretasi g:
S 𝑚𝑎𝑘𝑠−S 𝑝𝑟𝑒

keterangan :
Persentase Penilaian (%) Interpretasi
<20 % Sangat Kurang g : rata-rata gain
21%-40% Kurang
41%-60% Cukup S post : rata-rata posttest
61%-80% Baik S pre : rata-rata pretest
81%-100% Sangat Baik
(Dimodifikasi dari Purwanto, 2017:103) S maks : skor maksimal
3) Tes Pemahaman Nilai yang diperoleh kemudian di
interpretasikan sesuai dengan kriteria dibawah ini:
Tabel 10. Skor Penilaian Pemahaman Konsep
Tabel 11. Kriteria Kategori Interpretasi
Skor Deskripsi
4 − Jawaban dari tugas sangat Rentang Skor Kriteria
Superior spesifik. (N-gain) ≥ 0,7 Tinggi
− Informasi yang diajukan sahih 0,7 > (N-gain) ≥ 0,3 Sedang
dan lengkap serta (N-gain) < 0,3 Rendah
memperlihatkan pemahaman (Dimodifikasi dari Nurhairunnisah & Sujarwo, 2018:1)
yang lengkap.
− Jawaban diungkapkan dengan
tulisan yang lancar
3 − Jawabannya memberi jawaban
Memuaskan untuk tugas itu.

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


56 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

HASIL DAN PEMBAHASAN materi dengan kompetensi dasar yang termuat pada
Pada tahap awal pembuatan media mobile kurikulum 2013. Tujuan dilakukan analisis materi
learning berbasis android ini dimulai dengan tahap yaitu agar materi dalam media pembelajaran
analisis masalah. Tahapan ini meliputi kegiatan mobile learning berbasis android sesuai dengan
analisis kurikulum, analisis materi dan analisis kompetensi dasar yang terdapat pada materi Sistem
kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan Peredaran Darah yang terdapat di tema 4.
observasi, wawancara tidak terstruktur dengan wali Tahap pengumpulan data dilakukan dengan
kelas, menyebarkan kuisioner serta melakukan cara studi literatur dan studi lapangan. Studi
pretest kepada anak didik kelas V di SDN Taman literatur diawali dengan penetapan KD yaitu 3.4
Baru 1. Hasil observasi dan wawancara tidak Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya
terstruktur di SDN Taman Baru 1 hanya memakai pada hewan dan manusia serta cara memelihara
buku paket serta LKS yang disediakan pemerintah kesehatan organ peredran darah manusia. dan
juga sesekali menggunakan media gambar yang materi sistem peredaran darah pada kurikulum
dicetak dan juga belum dilengkapi dengan alat-alat 2013. Referensi yang digunakan pada analisis
penunjang untuk media pembelajaran seperti materi yaitu buku Tema 4 Sehat Itu Penting untuk
proyektor. Untuk pemahaman anak didik beberapa SD/MI Kelas 5 Semester Ganjil dan IPA Asik,
anak didik sudah memahami materi akan tetapi Mudah dan Menyenangkan 5A. Penerbit Grasindo
sebagiannya masih ada yang kurang memahami dan Kandel. Sedangkan untuk memperoleh data
materi sistem peredaran darah. Berdasarkan lapangan diambil dengan studi lapangan yakni
kuisioner dan pretest memang belum seluruhnya observasi pembelajaran, wawancara tidak
memahami materi sistem peredaran darah hal ini terstruktur pada guru kelas V SDN Taman Baru 1,
terlihat dari rentan nilai yang diperoleh anak didik penyebaran angkat dan pretest pada anak didik
pada pretest yakni 35-70. Sedangkan untuk kelas V SDN Taman Baru 1.
kepemilikan smarphone 20 dari 25 anak didik Pada awal pengembangan dan sebelum uji
memiliki smarphone sendiri dan 5 anak didik coba produk, peneliti membuat desain awal produk
lainnya masih ikut menggunakan smarphone milik Mobile learning berbasis Android Sistem
orang tuanya. Peredaran Darah untuk sekolah dasar. Berikut
Analisis kurikulum dilakukan dengan adalah gambaran dari Mobile learning berbasis
mendeskripsikan Kompetensi Inti (KI) dan Android Sistem Peredaran Darah:
Kompetensi Dasar (KD) menjadi indikator a. Media : Multimedia / Media Audiovisual
pembelajaran. Aspek tersebut perlu diidentifikasi b. Ukuran Download : 94,75 MB
karena setiap aspek kompetensi dasar c. Versi : 2508.0
membutuhkan jenis materi yang berbeda dalam d. OS : Minimal Android 5.0 (Lolipop)
proses belajar (Amri & Ahmadi, 2010:63). e. Isi : Menu utama, Profil, Kompetensi, Sumber,
Analisis materi dilakukan dengan menyesuaikan Setiap bagian sub materi, VIRASI (Video

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


57 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

Pembelajaran Animasi), RATERI (Rangkuman


Materi), MALATI (Mari Berlatih)
f. Materi : Sistem Peredaran Darah
Pada setiap VIRASI di aplikasi SIRERA ini
berisikan penjelasan tentang materi sistem
peredaran darah yang dibagi 3 sub materi.
Penjelasan pada VIRASI ini dikemas dalam bentuk
semenarik mungkin dengan menggunakan tokoh
animasi untuk menarik minat anak didik. Di dalam
RATERI berisikan ringkasan materi yang dikemas
dengan semenarik mungkin dengan disisipkannya
gambar-gambar yang berkaitan dengan materi
yang ada. Sedangkan didalam MALATI berisikan
Latihan soal yang dilengkapi juga dengan
pembahasannya. Berikut ini adalah contoh desain
produk Mobile learning berbasis Android Sistem
Peredaran Darah.

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


58 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

penilaian kepada 4 orang dosen ahli, berikut ini


merupakan penjabaran hasil dari validasi mobile
learning berbasis android pada materi Sistem
Peredaran Darah, yang dilakukan oleh para ahli.
Uji ahli untuk validasi bahan ajar ini adalah
sebagai berikut:

Tabel 12. Hasil Validasi Tim Ahli Media

No Aspek Ahli Media NP(%)


Penilaian Total
Ahli I Ahli II
1 Kualitas 10 12 22
𝑥100%
30
Tampilan
= 73%
2 Rekayasa 8 9 17
𝑥100%
20
Perangkat
= 85%
Lunak
3 Interface 23 23 46
𝑥100%
50
= 92%
4 Maintabel 12 15 27
𝑥100%
30
= 90%
5 Compability 12 14 26
𝑥100%
30
= 87%
Jumlah 65 73 138
NP (%) 65 73
𝑥100% 80
𝑥100%
80
= 81,2% = 91,2%
86,2

∑ 𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 86,2%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan


bahwa dari ahli media I diperoleh jumlah 65 dari
16 pernyataan dengan persentase nilai 81,2%.
Adapun dari ahli media II diperoleh jumlah 73 dari
Gambar 1. Tampilan Mobile learning berbasis
Android Sistem Peredaran Darah 16 pernyataan dengan persentase nilai 91,2%.
Hasil jumlah keseluruhan validasi 2 ahli yaitu 138
Setelah media Mobile learning berbasis dengan nilai rata-rata keseluruhan yaitu 86,2%
android Sistem Peredaran Darah selesai dibuat, dengan kategori “Sangat Layak” sehingga dapat
dilanjutkan dengan melakukan penilaian oleh ahli digunakan (Purwanto, 2017:103).
untuk me-review media yang dikembangkan. Uji
ahli dilakukan dengan memberikan lembar Tabel 13. Hasil Validasi Tim Ahli Materi

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


59 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

Rata-rata
No Aspek Ahli Materi NP(%) Kategori Sangat
Penilaian Ahli I Ahli II Total Baik
1 Kelayakan 72 49 121
𝑥100%
150
Isi
= 80,7%
82 Berdasarkan tabel tersebut, hasil analisis
2 Kelayakan 46 36 𝑥100%
100
Penyajian data respons anak didik terhadap media mobile
= 82%
3 Penilaian 10 6 16
𝑥100% learning berbasis android memperoleh nilai akhir
20
Kontekstual
= 80%
Jumlah 128 91 219 rata-rata sebesar 83,8 % yang masuk dalam
NP (%) 128 91
𝑥100% 𝑥100% kategori “Sangat Baik”. Hal ini dikarenakan media
135 135
= 94,8% = 67,4%
81,1
tersebut baik dan mudah digunakan pada anak
∑ 𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 81,1%
didik kelas V.
Untuk mengetahui kemampuan pemahaman
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan konsep IPA anak didik setelah menggunakan
bahwa dari ahli materi I diperoleh jumlah 128 dari setelah menggunakan media mobile learning
27 pernyataan dengan persentase nilai 94,8%. berbasis android, digunakan instrumen tes. Tes
Adapun dari ahli materi II diperoleh jumlah 91 dari diberikan terdiri dari dua tahapan yaitu pretest dan
27 pernyataan dengan persentase nilai 67,4%. posttet.
Hasil jumlah keseluruhan validasi 2 ahli yaitu 219
dengan nilai rata-rata keseluruhan yaitu 81,1% S 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − S 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
dengan kategori “Sangat Layak” sehingga dapat S maksimal − S 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
digunakan (Purwanto, 2017:103). 89,6 − 52,6
=
Selanjutnya setelah dilakukan uji coba 100 − 52,6
37
terbatas akan menghasilkan produk akhir berupa =
47,4
media mobile learning berbasis android sebagai
= 0,78
media pembelajaran untuk anak didik kelas V SD
= 0,8
pada mata pelajaran dengan materi Sistem
Berdasarkan perhitungan diatas
Peredaran Darah. Adapun hasil penilaian analisis
menunjukkan bahwa gain skor yang diperoleh dari
data pada respons anak didik disajikan pada tabel
hasil rata-rata pretest dan posttest yakni sebesar
berikut:
0,8 dengan kategori “Tinggi” Dengan demikian
penelitian ini telah menunjukkan hasil positif
Tabel 14. Data Hasil Respons Anak didik
terhadap kemampuan pemahaman konsep anak
Ket Aspek Skor didik pada materi sistem peredaran darah
Media Materi Manfaat
(Nurhairunnisah & Sujarwo, 2018:1).
Total 163 162 94 419
Skor Pada tahap awal yaitu analisis masalah
Nilai
Akhir 81,5 81 94 83,8 % dilakukan dengan analisis kebutuhan, analisis
(%) kurikulum dan analisis materi. Selanjutnya

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


60 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

dilakukan uji ahli oleh 2 tim ahli yaitu, ahli media para ahli validasi pada penambahan logo
dan ahli materi dengan masing-masing ahli di UNTIRTA pada aplikasi, pemilihan ikon next,
validator oleh 2 orang dosen. Validasi dilakukan back, home, dan menu untuk dijadikan tombol. Hal
dengan tujuan apakah produk yang dikembangkan tersebut sudah diperbaiki oleh peneliti sehingga
layak untuk digunakan dalam pelajaran IPA di hal-hal yang sebelumnya belum sesuai kriteria
sekolah dasar atau tidak layak untuk digunakan. sudah terpenuhi dan mencapai kriteria yang
Hasil validasi media berdasarkan ahli sebagai ditentukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
berikut: (Rohinah, 2016:68) menyatakan bahwa
kemudahan dalam mengakses aplikasi membuat
Tabel 15. Rerata Skor Validasi Ahli anak didik menjadi lebih tertarik dalam

Hasil Validasi Persentase Kategori


mempelajari materi yang disediakan.
Ahli Desain Hasil akhir validasi oleh ahli materi
86,2 % Sangat Layak
Media
Ahli Materi 81,1 % Sangat Layak memperoleh rata-rata persentase nilai akhir sebesar
Rata-Rata Skor 84 % Sangat Layak 81,1% dengan kategori “Sangat Layak”. Penilaian
yang dilakukan oleh ahli media ditinjau dari 3
Berdasarkan hasil uji validasi yang telah
aspek, yaitu aspek kelayakan isi, kelayakan
dilakukan oleh 2 ahli yakni ahli media dan ahli
penyajian, penilaian konstektual. Hasil skor rata-
materi, peneliti mendapatkan perolehan rata-rata
rata nilai ahli media belum mencapai sempurna
skor validasi ahli sebesar 84%. Skor tersebut
dilihat dari masih kekurangan skor 18,9% untuk
masuk pada kategori “Sangat Layak” berdasarkan
mencapai skor sempurna. Hal ini dikarenakan
standar interpretasi (Purwanto, 2017:103) sehingga
media yang dikembangkan masih terdapat
media mobile learning berbasis android tersebut
beberapa perbaikan yang disarankan oleh para ahli
dapat digunakan disekolah untuk membantu proses
validasi pada penambahan daftar pustaka,
pembelajaran.
kompetensi, dan penambahan gambar pada bagian
Hasil akhir validasi oleh ahli media
MALATI agar lebih menarik perhatian dan minat
memperoleh rata-rata persentase nilai akhir sebesar
anak dalam mengerjakannya. Hal tersebut sudah
86,2% dengan kategori “Sangat Layak”. Penilaian
diperbaiki oleh peneliti sehingga hal-hal yang
yang dilakukan oleh ahli media ditinjau dari 5
sebelumnya belum sesuai kriteria sudah terpenuhi
aspek, yaitu aspek kualitas tampilan, rekayasa
dan mencapai kriteria yang ditentukan.
perangkat lunak, interface, mantabel, compability.
Hal ini sesuai dengan pernyataan (Sutikno,
Hasil skor rata-rata nilai ahli media belum
2009:112) pembuatan media pembelajaran harus
mencapai sempurna dilihat dari masih kekurangan
memiliki ketepatan tujuan pembelajaran dan
skor 13,8% untuk mencapai skor sempurna. Hal ini
dukungan terhadap isi materi pelajaran yang
dikarenakan media yang dikembangkan masih
sifatnya fakta, prinsip, dan konsep agar lebih
terdapat beberapa perbaikan yang disarankan oleh
mudah dipahami oleh anak didik. Sedangkan

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


61 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

menurut (Sanjaya, 2012:135) kriteria penyusunan adanya kenaikan di nilai pretest dan posttest yang
materi dalam pengembangan media yaitu harus dilakukan anak didik.
sahih atau valid dan menarik minat anak didik. Hal ini sejalan dengan pernyataan (Sudjana
Sahih atau valid artinya materi yang disajikan and Riyai 2010:2) yang menyatakan bahwa media
benar-benar telah sesuai dengan gambar yang edukasi akan membuat pengajaran lebih memikat
digunakan, selain itu penyajian materi media perhatian anak didik sehingga dapat menanamkan
mobile learning berbasis android harus menarik motivasi belajar dan juga dapat memberikan materi
anak didik untuk mempelajarinya lebih lanjut. pengajaran menjadi lebih jelas sehingga anak didik
Uji coba terbatas dilakukan kepada anak dapat lebih memahami dan membuat anak didik
didik kelas V SD Taman Baru 1 dengan jumlah 25 menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
peserta duduk. Proses pembelajaran dilakukan Sedangkan (Purnama, Sesunan, and Ertikanto
dengan anak didik diberikan file apk kepada anak 2017:71) menyatakan bahwa media pembelajaran
didik melalui media sosial whatsapp dan kemudian yang dilengkapi latihan, tutorial, dan simulasi bisa
di pasang pada smarphone masing-masing anak memudahkan anak didik sehingga dapat
didik. Kemudian anak didik diarahkan dalam menambah dalam pemahaman konsep dan berpikir
penggunaan mobile learning berbasis android kritis.
mulai dari bagian VIRASI, RATERI juga Hasil pengisian angket respons anak didik
MALATI pada setiap sub materi yang disajikan. tersebut diperoleh skor pada masing-masing aspek
Kemudian dilakukan sesi tanya jawab dengan yaitu, aspek penyajian media memperoleh
peneliti. Setelah itu peneliti membagikan posttes persentase sebesar 81,5%, aspek penyajian materi
yang berjumlah 5 soal dan angket yang berisi 20 dengan persentase 81%, dan aspek manfaat dengan
pernyataan yang terdiri dari 3 aspek yaitu, aspek persentase 94%. Dari ketiga aspek hasil persentase
penyajian media, penyajian materi dan manfaat. tersebut diperoleh rata-rata skor sebesar 83,8%
Hasil tes pemahaman konsep anak didik dengan kategori “Sangat Baik” untuk hasil dari
menampakkan adanya peningkatan dalam angket respons anak didik.
pemahaman konsep anak didik yang dilihat dari Penilaian respons anak didik terhadap media
hasil pretest dan posttes yang sudah dilakukan mobile learning berbasis android pada aspek
dengan rata-rata nilai sebesar 52,6 dan 89,6. penyajian media memperoleh persentase sebesar
Selain itu peningkatan pemahaman konsep anak 81,5% termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
didik dapat dilihat dari gain skor yang diperoleh Hal ini sesuai dengan pemaparan (Susilana and
dari rata-rata pretest dan posttest yakni sebesar 0,8 Cepi 2007:187) bahwa anak didik cenderung lebih
dengan kategori “Tinggi” Dengan demikian menyukai hal menarik semacam warna memikat,
penelitian ini telah menunjukkan hasil positif gambar divisualisasikan dalam bentuk kartun atau
terhadap kemampuan pemahaman konsep anak animasi menarik sehingga dapat meningkatkan
didik pada materi sistem peredaran darah karena hasil belajar.

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


62 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

Penilaian respons anak didik terhadap media kategori “Sangat Layak”. Bedasarkan hasil
mobile learning berbasis android pada aspek tersebut, produk akhir yang berupa media
penyajian materi memperoleh persentase sebesar mobile learning berbasis android pada materi
81% termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal sistem peredaran darah yang dihasilkan layak
ini sesuai dengan pemaparan (Sanjaya 2012:) digunakan untuk kegiatan pendidikan anak
kriteria penyusunan materi dalam pengembangan didik kelas V SD.
media yaitu harus sahih atau valid dan menarik 2. Pemahaman konsep anak didik setelah
minat. Sahih atau valid artinya materi yang menggunakan media Mobile learning Berbasis
disajikan harus benar-benar telah sesuai dengan Android pada mata pelajaran IPA konsep
sumber yang digunakan sehingga membantu Sistem Peredaran Darah didapatkan dari hasil
pemahaman anak didik. skor pretest dan posttest yang dihitung yakni
Penilaian respons anak didik terhadap media sebesar 0,8 dengan kategori “Tinggi” Dengan
mobile learning berbasis android pada aspek demikian penelitian ini telah menunjukkan hasil
manfaat memperoleh persentase sebesar 94% positif terhadap kemampuan pemahaman
termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal ini konsep anak didik pada materi sistem peredaran
sesuai pemaparan (Arsyad 2014:21-25) bahwa darah.
media pembelajaran harus mempunyai manfaat 3. Respon anak didik terhadap penggunaan media
bagi penggunanya, seperti dapat melibatkan anak pembelajaran berupa Mobile learning Berbasis
didik dalam proses pembelajaran yang berlangsung Android sebagai media penunjang
nantinya selain itu juga dapat mendorong rasa pembelajaran. Pada uji coba produk dengan
ingin tahu dan sikap kreatif anak didik. rata-rata skor 83,8% dengan kategori “Sangat
Baik”.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan DAFTAR PUSTAKA
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: Amri, Sofan, and Lif Khoirul Ahmadi. 2010.
Jakarta Pustakaraya Proses Pembelajaran
1. Kelayakan media mobile learning berbasis
Inovatif Dan Kreatif Dalam Kelas.
android sebagai media penunjang pembelajaran
Arikunto, Suharsimi. 2012. Rineka Cipta Prosedur
untuk anak didik sekolah dasar kelas 5 konsep Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Edisi
Revisi).
Sistem Peredaran Darah diperoleh dari hasil
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran.
validasi tim ahli yakni ahli media dan ahli
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
materi. Hasil penilaian ahli media memperoleh Darmawan, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran.
rata-rata skor 86,2 % yang sesuai dengan Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
kategori “Sangat Layak”. Hasil penilaian ahli Daryanto. 2010. Media Pembelajaran.
Yogyakarta: Gava Media.
materi memperoleh rata-rata (Sudjana and
Depdiknas. 2006. “Panduan Penyusunan
Riyai 2010)skor 81.1 % yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.”

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


63 Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android pada Konsep Sistem
Peredaran Darah di Sekolah Dasar- Milda Asti Widiastika, Nana Hendracipta, A. Syachruroji
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.602

Jakarta: BNSP Depdiknas. Pembelajaran. Jakarta: PT Kharisma Putra


Utama.
Istiyanto, Jasi Eko. 2013. Pemrograman
Smartphone Menggunakan SDK Android Seng, Ciu Bun. 2011. Android Dasar
Dan Hacking Android. Pertama. Yogyakarta: Pengoperasiann, Optimasi Sampai
Graha Ilmu. Modifikasi Full Color. Jasakom.
Jamaludin, Ujang, and Reza Rachmatullah. 2018. Sudjana, Nana, and Ahmad Riyai. 2010. Media
Pembelajaran Pendidikan IPS Teori Konsep Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Dan Aplikasi Bagi Guru Dan Mahasiswa. Algensindo.
Bekasi: CV Nurani.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
Lee, Wei-Meng. 2012. Engineering Beginning Bandung: Alfabeta.
Android TM Application Development.
———. 2014. Metode Penelitian Pendidikan
Lestari, Dyah. 2017. Pengembangan Media Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
Pembelajaran Flap Book Pada Materi Sifat R&D. Bandung: Alfabeta.
Sifat Bangunan Datar Kelas V Terhadap
Susilana, Rudi, and Riyana Cepi. 2007. Media
Pemahaman Konsep Matematis Siswa
Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Sekolah Dasar. Serang: Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa. Sutikno, M. Sobry. 2009. Belajar Dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Elex Media
Nurhairunnisah, Nurhairunnisah, and Sujarwo
Komputindo.
Sujarwo. 2018. “Bahan Ajar Interaktif Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Sutikno, M. Sobry, and Pupuh Fathurrohman.
Matematika Pada Siswa SMA Kelas X.” 2010. Bandung: Refika Aditama Strategi
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan. Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islami.
O’Malley, C et al. 2005. “Guidelines for
Learning/Teaching/Tutoring in a Mobile TIM EMS. 2015. Pemograman Android Dalam
Environment.” MOBIlearn. Sehari. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Oktaviani, Gian Dwi. 2015. Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Android Dalam
Bentuk Digital Untuk Mata Pelajaran
Akutansi Perusahaan Jasa Di Kelas XI MAN
1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Akuntansi.
Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Purnama, R., F. Sesunan, and C. Ertikanto. 2017.
“Pengembangan Media Pembelajaran Mobile
Learning Berbasis Android Sebagai
Suplemen Pembelajaran Fisika SMA Pada
Materi Usaha Dan Energi.” Jurnal
Pembelajaran Fisika Universitas Lampung.
Purwanto, Ngalim. 2017. PT Remaja Rosdakarya
Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi
Pengajaran.
Rohinah, Rohinah. 2016. “Pengembangan Aplikasi
Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam
Berbasis Android Di Sekolah Menengah
Atas.” Al Athfal: Jurnal Pendidikan Anak.
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi

Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

Anda mungkin juga menyukai