Anda di halaman 1dari 16

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi...

(Asep Irpan Nugraha) 267

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN


SMARTPHONE DALAM AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA TEKNOLOGI
PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FACTORS AFFECTING USE OF SMARTPHONE IN STUDENTS LEARNING ACTIVITIES

Oleh:
Asep Irpan Nugraha,
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
email: asep.irpan@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui seberapa tinggi penggunaan smartphone dan faktor yang
memperngaruhi penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar di kalangan mahasiswa Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Teknik
analisis data dalam penelitian ini meliputi teknik analisis deskriptif, regresi sederhana dan regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukan bahwa: 1) Penggunaan smartphone oleh mahasiswa termasuk kedalam kategori Heavy
Users (lebih dari 6 jam per hari); 2) Faktor lingkungan berpengaruh positif terhadap penggunaan smartphone
dalam aktivitas belajar mahasiswa; 3) Faktor perilaku akses memiliki pengaruh positif terhadap penggunaan
smartphone dalam aktivitas belajar; 4) Terdapat pengaruh positif antara faktor minat baca dengan penggunaan
smartphone dalam aktivitas belajar; 5) Faktor lingkungan, perilaku pengguna dan minat baca secara bersama-
sama memiliki hubungan signifikan terhadap penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar sebesar 24,6%.
Hasil tersebut menunjukan bahwa mahasiswa menggunakan smartphone dalam aktivitas belajar cukup tinggi.
Lingkungan, perilaku akses, serta minat baca mempengaruhi penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Kata kunci : smartphone, aktivitas belajar, lingkungan, perilaku akses, minat baca.

Abstract
This study aims to determine how high the use of smartphones and factors that affect the use of
smartphones in learning activities among students of Education Technology State University of Yogyakarta. This
research is an survey research with quantitative approach. Data analysis techniques in this study include
descriptive analysis techniques, simple regression and multiple regression. The results showed that: 1) The use
of smartphones by students included into the category of Heavy Users (more than 6 hours per day); 2)
Environmental factors positively affect the use of smartphones in student learning activities; 3) Access behavior
factors have a positive influence on the use of smartphones in learning activities; 4) There is a positive influence
between reading interest factor and smartphone usage in learning activity; 5) Environmental factors, user
behavior and reading interest together have a significant relationship to the use of smartphones in learning
activities of 24.6%. These results show that students use smartphones in learning activity is quite high.
Environment, access behavior, and reading interest affect the use of smartphones in student learning activities
Education Technology Yogyakarta State University.

Keywords : smartphones, learning activities, environment, access behavior, reading interest

PENDAHULUAN pembelajaran berbasis aneka sumber.


Undang-Undang No. 20 tahun 2003 (UU Pembelajaran berbasis aneka sumber
Sisdiknas) pasal 1 menyatakan bahwa konsep memungkinkan mahasiswa belajar dari siapa
pembelajaran adalah suatu interaksi antara saja, dari mana saja, tentang apa saja.
peserta didik dengan pendidik dan sumber Pembelajaran berbasis aneka sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Konsep memungkinkan terciptanya suatu situasi
mengenai pembelajaran melahirkan suatu model pembelajaran yang aktif dan menarik. Hal ini
pembelajaran yang dikenal dengan sejalan dengan tuntutan yang ada di dalam PP RI
268 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. 7 Nomor 3 Tahun 2018

No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pembelajaran berbasis Moodle. Dengan e-
Pendidikan. Di dalam peraturan ini dinyatakan learning maka dapat diatasi keterbatasan ruang
bahwa, proses pembelajaran pada satuan dan waktu dalam pembelajaran, sehingga
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, pembelajaran kini tidak hanya berada di ruang-
inspiratif, menyenangkan, menantang, ruang kelas pada jam pelajaran saja, tetapi dapat
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi berlangsung kapan pun dan di mana pun.
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi Fenomena penggunaan smartphone telah
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai terjadi dikalangan mahasiswa. Di berbagai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik kesempatan terlihat mahasiswa sibuk
serta psikologis peserta didik. Salah satu cara memainkan gadget, baik itu di area publik, di
yang dapat dilakukan adalah dengan kendaraan pribadi, maupun di dalam
memanfaatkan Teknologi Informasi dan transportasi umum. Situs ayomaju.info (2017)
Komunikasi (TIK) yang salah satunya adalah mengemukakan bahwa ada 69,4 juta pengguna
smartphone dalam proses pembelajaran. smartphone di Indonesia pada akhir 2016. Selain
Menurut Brusco (2010: 503), smartphone itu, jumlah pengguna smartphone Indonesia
adalah mobile phone yang memiliki fungsi diperkirakan akan tumbuh menjadi 103 juta
komputersisai, pengiriman pesan, akses internet pada 2018, yang akan membuat Indonesia
dan memiliki berbagai aplikasi sebagai sarana menjadi negara terbesar keempat sebagai pasar
pencarian informasi seperti kesehatan, olahraga, smartphone di seluruh dunia setelah China,
uang, dan berbagai macam topik. Setiap India dan Amerika Serikat.
smartphone memiliki sistem operasi yang Perkembangan teknologi komunikasi
berbeda-beda, sama halnya dengan sistem ponsel yang makin canggih ini juga diikuti
operasi pada komputer desktop. Dengan dengan makin mudahnya seseorang mengakses
memiliki smartphone, mahasiswa mempunyai informasi, baik berita, hiburan, media sosial dan
akses tidak terbatas terhadap ilmu pengetahuan lainnya. Hal ini tidak terlepas dari mudahnya
di seluruh dunia. mengakses Internet melalui ponsel cerdas atau
Kehadiran smartphone yang dapat dibeli smartphone. Dalam melakukan aktivitas
dengan mudah menjadi alternatif bagi komunikasi melalui Internet, seseorang
keterbatasan sumber belajar bagi guru, dosen, memanfaatkan jaringan yang saling terhubung
siswa dan mahasiswa. Jika dahulu sumber antara satu perangkat dengan perangkat lainnya.
belajar hanya berpusat pada buku cetak yang Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia
jumlahnya terbatas, kini keterbatasan tersebut (APJII) bersama Masyarakat Telekomunikasi
dapat diatasi dengan adanya fitur e-Book pada (Mastel), dalam hasil survei ekosistem device,
smartphone. Berbagai buku sebagai sumber network, and application (DNA) dan awarness
belajar dapat diunduh dengan mudah untuk yang dilakukan pada bulan oktober-november
selanjutnya dijadikan sumber belajar. Untuk terhadap 1.200 responden, melaporkan bahwa
menikmati fitur ini kita cukup menambah atau sebesar 93% responden menyatakan
menginstal aplikasi e-book reader seperti Adobe menggunakan ponsel cerdas. Sistem operasi
PDF Reader dan sejenisnya. Android menjadi yang populer dimata
Selain e-book, kita juga dapat responden dengan 79%. Selain itu, menurut
memanfaatkan sumber belajar lainnya, yaitu hasil suvei APJII juga menggambarkan bahwa
internet. Dengan kemudahan mengkases mahasiswa mendominasi dalam penetrasi
internet melalui smartphone, setiap orang dapat pengguna internet Indonesia sebanyak 89,77%
menjelajahi dunia pengetahuan dengan leluasa. dibanding yang lainnya dengan 55,4%
Banyak sekali website yang menyediakan menyatakan waktu untuk mengakses internet
fasilitas e-learning, seperti website diatas 6 jam sehari. Untuk kategori aplikasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... (Asep Irpan Nugraha) 269

mobile, 95% responden menggunakan media adalah lingkungan. Kihajar dewantara


sosial kemudian aplikasi chatting 73,7%. Untuk (1977:380) membedakan lingkungan kedalam
media sosial, 82% menyatakan instagram tiga bagian, yakni lingkungan keluarga,
sebagai aplikasi terpopuler disusul facebook lingkungan sekolah/kampus, dan lingkungan
dengan 66,5% dan path 49%. Untuk aplikasi pemuda. Konsep dari kata lingkungan mengacu
chat yang paling banyak digunakan adalah line kepada apa yang ada disekitar manusia. Hal
dengan 90,5%. Selanjutnya whatsapp 79,3% dan tersebut tidak hanya meliputi lingkungan sosial
BBM 33,1%. melainkan juga lingkungan fisik yang berupa
Berdasarkan data-data diatas, hal tersebut fasilitas. Dari segi sosial, lingkungan keluarga
menandakan bahwa mahasiswa saat ini merupakan tempat pertama penanaman nilai-
cenderung menggunakan smartphone untuk nilai dan perilaku dalam diri seseorang.
hiburan dan aktualisasi diri. Pergeseran aktivitas Bagaimana perilaku keluarga dalam
mahasiswa mulai beralih dari dunia nyata menggunakan smartphone secara tidak langsung
kedalam dunia maya, mulai dari berkomunikasi, akan berpengaruh terhadap penggunaan
berbisnis, hingga belajar. Internet yang saat ini smartphone dalam aktivitas belajar. Contohnya
dengan mudahnya diakses melalui ponsel cerdas keluarga yang terbiasa menggunakan
atau smartphone sering kali membuat seseorang smartphone untuk hal positif atau aktivitas
menjadi ketagihan sehingga tidak mengenal belajar akan mempengaruhi anggota keluarga
waktu untuk mengaksesnya. Hal-hal yang tidak lain untuk melakukan hal serupa. Begitupun
menyenangkan dari kemudahan mengakses sebaliknya, keluarga yang suka menggunakan
Internet ini yang menjadikan penggunaan smartphone untuk bermain game, atau online
smartphone secara positif menjadi suatu hal shop secara tidak langsung akan berpengaruh
yang penting yang salah satunya adalah kepada yang lainnya. Dari segi fisik Rahardjo
penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar. (2016: 32) mendefinisikan lingkungan meliputi
Karena mau tidak mau, mahasiswa harus fasilitas dan benda-benda yang ada di sekitar
dibiasakan untuk dapat memanfaatkan Internet manusia. Dalam konteks ini meliputi fasilitas
dengan baik. internet, smartphone, pulsa, jaringan dan
Tingginya penggunaan smartphone oleh sebagainya. Seseorang yang tinggal di
masyarakat indonesia khususnya mahasiswa lingkungan yang memiliki fasilitas internet yang
tidak membuat smartphone digunakan dalam handal akan membuat orang tersebut lebih
aktivitas belajarnya. Jusoh (2014: 321-326) intens dalam menggunakan internet. Hal
dalam jurnalnya menjelaskan bahwa mahasiswa tersebut menunjukan bahwa faktor lingkungan
di Saudi Arabia masih menggunakan akan mempengaruhi penggunaan smartphone
smartphone untuk hiburan dan komunikasi, dalam aktivitas belajar mahasiswa.
belum sampai pada penggunaan untuk Faktor lain yang mempengaruhi
pembelajaran. Gagasan dalam peneltian tersebut penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
menggambarkan bahwa smartphone dalam adalah perilaku akses pengguna. Rahardjo
penggunaannya oleh mahasiswa hanya terbatas (2016: 46) membagi perilaku akses meliputi
pada kepentingan aktualisasi diri dan kognitif, afektif dan konatif. Dimensi kognitif
komunikasi. Hal senada juga dinyatakan oleh mencakup pengetahuan dan wawasan pengguna
Djoko Rahardjo, dkk (2016: 30-41) dalam terhadap smartphone dan internet. Afektif
jurnalnya bahwa tingkat pemanfaatan internet meliputi kenyamanan dan sikap pengguna
(melalui smartphone) oleh mahasiswa ketika menggunakan internet. Dan konatif
Universitas Terbuka masih rendah. adalah keterampilan dalam menggunakan
Salah satu faktor yang mempengaruhi smartphone. Pengetahuan, kenyamanan dan
penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar keterampilan menggunakan internet akan
270 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. 7 Nomor 3 Tahun 2018

menentukan seberapa tinggi penggunaan kontrol terhadap pemenuhan kebutuhan


smartphone dalam aktivitas belajar mahasiswa. emosionalnya, melakukan pilihan-pilihan yang
Perilaku akses internet pengguna ini memungkinkannya terlibat secara fisik,
menentukan bagaimana dia bertindak emosional, dan mental dalam aktivitas belajar,
menggunakan internet untuk kepentingan serta lingkunagn yang memberinya kebebasan
belajarnya menentukan pilihan belajar sesuai dengan
Minat baca juga merupakan faktor penting kemampuan dan kemauannya.
yang mempengaruhi penggunaan smartphone Dengan asumsi bahwa Internet saat ini
dalam aktivitas belajar. Menurut Muhibbin Syah dapat dengan mudah diakses melalui ponsel
(2002:136), minat dipahami dapat pintar atau smartphone pada dasarnya adalah
mempengaruhi kualitas hasil belajar peserta media yang netral, maka manusia sebagai
didik. Minat baca pada dasarnya merupakan pengguna yang dapat menentukan tujuan media
salah satu aspek pendorong dalam diri seseorang tersebut digunakan dan manfaat yang dapat
dalam mewujudkan keinginan atau kebutuhan diambil. Berdasarkan asumsi tersebut, maka
belajar seseorang, khususnya belajar dengan penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
menggunakan smartphone. Smartphone yang menjadi sangat penting bagi mahasiswa.
memiliki fitur yang beragam mulai dari game Terutama, dalam penelitian ini adalah para
sampai edukasi, bahkan jejaring sangat penting mahasiswa yang kerap menggunakan Internet
untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki untuk mencari beragam informasi.
minat baca yang tinggi sehingga smartphone Saat ini semakin banyak mahasiswa yang
tersebut digunakan untuk belajar. menggunakan smartphone, namun belum tentu
Januszewski (2008: 1), teknologi dalam pemanfaatan media tersebut
pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam dimanfaatkan juga untuk aktivitas belajar. Oleh
memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja karena itu, dalam penelitian ini penulis
dengan menciptakan, menggunakan, dan mengangkat pemanfaatan smartphone dalam
mengelola proses teknologi dan sumber belajar aktivitas belajar mahasiswa Teknologi
yang tepat. Dari definisi diatas, terdapat Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
pengakuan eksplisit bahwa selain mencipatakan Universitas Negeri Yogyakarta. Mahasiswa
dan mengelola, teknologi pendidikan juga harus teknologi pendidikan secara khusus
mampu menggunakan proses teknologi yang mempelajari teknologi pendidikan mulai dari
tepat guna mencapai tujuan belajar. pengembangan, pemanfaatan hingga
Keller dalam Rusman (2012:52) pengelolaan baik secara teori maupun praktik.
menyatakan bahwa teknolog pendidikan di era Adapun kompetensi mahasiswa teknologi
tahun 1960-an mengkritik penerapan metode- pendidikan juga adalah sebagai perancang
metode pembelajaran konvensional yang kurang sistem pembelajaran, pengelola sumber belajar
menarik perhatian peserta didik. Menurutnya, dan juga pengembang media pembelajaran yang
peserta didik harus diberi akses yang lebih luas profesional dan inovatif dengan tujuan untuk
dalam menentukan apa yang ingin mereka memudahkan belajar.
pelajari sesuai minat, kebutuhan, dan Atas dasar itulah yang membuat peneliti
kemampuannya. Dikatakannya pula bahwa guru berasumsi awal bahwa pada mahasiswa
bukanlah satu-satunya pemegang otoritas teknologi pendidikan merupakan tempat yang
pengetahuan di kelas. cocok untuk penelitian ini. Berdasarkan hasil
Hal senada juga dinyatakan oleh Christina observasi dan wawancara awal, peneliti
bahwa pembelajaran yang berkualitas menemukan fakta bahwa mahasiswa teknologi
mencerminkan adanya lingkungan belajar yang pendidikan masih menggunakan smartphone
memungkinkan peserta didik dapat melakukan seperti pada umumnya. Mahasiswa teknologi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... (Asep Irpan Nugraha) 271

pendidikan 100% memiliki smartphone. mendeskripsikan tentang fenomena


Intensitas penggunaan smartphone oleh pemanfaatan smartphone dalam aktivitas belajar
mahasiswa teknologi pendidikan sangat tinggi. mahasiswa Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Dalam hasil observasi awal peneliti, Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
terungkap bahwa seluruh mahasiswa memiliki Metode yang digunakan yaitu ex post facto.
aplikasi atau fitur untuk olah data, angka, Metode ex post facto digunakan pada penelitian
browsing, game, dan lain sebagainya yang ini karena peneliti tidak memanipulasi variabel
merupakan aplikasi bawaan dan tambahan. bebas dan langsung melihat hasil dari proses
Mahasiswa lebih sering menggunakan peristiwa atau gejala yang ada..
smartphone untuk media sosial seperti
whatsapp, facebook, line, BBM untuk update Tempat dan Waktu Penelitian
status dan berkomunikasi dengan yang lain. Penelitian ini dilaksanakan di Program
Whatsapp merupakan aplikasi yang paling Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri
sering digunakan untuk aktivitas belajar seperti Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan
berdiskusi dan bertanya terkait tugask kuliah november – desember 2017..
dan organisasi. Mahasiswa belum
memaksimalkan smartphonenya untuk aktivitas Populasi dan Sampel Penelitian
belajar. Populasi mahasiswa Teknologi
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
untuk meneliti Faktor-Faktor yang angkatan 2015 dan 2016 adalah sebanyak 150
mempengaruhi mahasiswa teknologi pendidikan mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini adalah
memanfaatkan smartphone untuk aktivitas sebanyak 97 mahasiswa.
belajarnya. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana mahasiswa Variabel Penelitian
menggunakan smartphone dalam aktivitas Variabel dalam penelitian terdiri dari
belajarnya serta faktor-faktor yang variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
mempengaruhinya. bebas yaitu status sosial faktor lingkungan (X1),
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk perilaku pengguna (X2), tujuan penggunaan
mengetahui tingkat penggunaan smartphone (X3), dan variabel terikat yaitu penggunaan
untuk menunjang aktivitas belajar mahasiswa smartphone dalam aktivitas belajar (Y). Jadi
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. dalam penelitian ini terdapat 3 variabel bebas
dan 1 variabel terikat.
METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
Jenis Penelitian Teknik pengumpulan data dalam
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Adapun spesifikasi penelitian ini kuesioner/angket. Skala pengukuran yang
adalah bersifat deskriptif yaitu untuk digunakan dalam angket pada penelitian ini
mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan adalah skala Likert yang telah dimodifikasi yaitu
fenomena-fenomena yang terjadi sekarang dengan interval jawaban 1-4 yaitu 1=Tidak
(ketika penelitian berlangsung) dan Sesuai; 2=Cukup Sesuai; 3=Sesuai; 4=Sangat
penyajiannya apa adanya. Penelitian deskriptif Sesuai
merupakan penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status atau Validitas dan Reliabilitas Instrumen
gejala pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, Validitas instrumen dalam penelitian ini
2006: 309). Dengan metode ini peneliti akan adalah dengan menggunakan pendapat ahli
272 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. 7 Nomor 3 Tahun 2018

(expert judgment). Setelah beberapa masukan 2. Uji Prasyarat


dan revisi dari ahli, hasil validitas terhadap Sebelum melakukan teknik analisis regresi
instrumen adalah layak/siap dipergunakan untuk tunggal maupun ganda terdapat beberapa
penelitian. Uji reliabilitas instrumen dalam syarat yang harus dipenuhi yaitu uji prasyarat
penerilatina ini menggunakan nilai koefisien regresi yang terdiri dari uji normalitas, uji
cronbach alpha mendekati 1, yang menandakan linearitas, uji multikolinearitas, dan uji
reliabilitas dengan konsistensi yang tinggi. heretokedastisitas.
Ghozali, (2011:48) menyatakan, suatu variabel 3. Analisis Regresi
dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Analisis dalam penelitian ini menggunakan
cronbach alpha >0,70. model analisis regresi dengan tujuan untuk
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas menguji hipotesis penelitian yang telah
Variabel Nilai Keterangan dirumuskan. Pengujian hipotesis dilakukan
Cronbach melalui uji t dan uji F.
Alpha Uji t
Lingkungan 0,770 Reliabel Uji statistik t pada dasarnya menunjukan
Perilaku 0,844 Reliabel seberapa jauh pengaruh satu variabel
Pengguna penjelas/independen secara individual dalam
Minat baca 0,742 Reliabel menerangkan dan memprediksikan variasi
Penggunaan 0,888 Reliabel variabel dependen. Uji statistik t dalam
Smartphone penelitian ini digunakan untuk menguji
pengaruh variabel X1, X2, X3 terhadap Y secara
Teknik Analisis Data parsial, sesuai dengan rumusan hipotesis yaitu:
Teknik analisis yang digunakan dalam Faktor lingkungan
penelitian ini adalah teknik statistik deskriptif H0 = Tidak terdapat pengaruh faktor lingkungan
dan inferensial, yakni dengan analisis deskriptif terhadap penggunaan smartphone dalam
uji hipotesis dan regresi tunggal maupun ganda. aktivitas belajar; Ha = Terdapat pengaruh faktor
1. Statisktik Deskriptif lingkungan terhadap penggunaan smartphone
Statistik deskriptif dalam penelitian ini dalam aktivitas belajar;
digunakan untuk menyajikan data yang telah Perilaku Pengguna
diperoleh melalui kuisioner dalam bentuk tabel H0 = Tidak terdapat pengaruh perlaku pengguna
yang di dalamnya terdapat skor-skor secara terhadap penggunaan smartphone dalam
keseluruhan responden dalam satu kelas dan aktivitas belajar; Ha = Terdapat pengaruh
simpangan bakunya. Hasil angket dihiting perilaku pengguna terhadap penggunaan
dengan menggunakan rumus dibawah ini. smartphone dalam aktivitas belajar;
Nilai = Skor perolehan x bobot.... Faktor minat baca
Skor maksimum H0 = Tidak pengaruh minat baca terhadap
penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar;
Keterangan: Ha = Terdapat pengaruh minat baca terhadap
Nilai = total nilai yang diperolah penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar.
Skor perolehan = nilai yang diperoleh Uji F
Skor maksimum = skor total apabila semua Uji statistik F pada dasarnya menunjukan
dijawab dengan benar apakah semua variabel independen atau bebas
Bobot = sebesar 100. yang dimasukan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen/terikat. Uji statistik F dalam
penelitian ini digunakan untuk menguji
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... (Asep Irpan Nugraha) 273

pengaruh variabel X1, X2, X3 terhadap Y secara bahwa responden yang berjenis kelamin laki –
ganda dengan menggunakan SPSS 23.0, sesuai laki sebanyak 49 orang (50,5%), sementara
dengan rumusan hipotesis yaitu: responden yang berjenis kelamin perempuan
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 sebanyak 48 orang (49,5%). Maka dapat
Keterangan: disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam
Y = Penggunaan smartphone dalam aktivitas penelitian ini berjenis kelamin laki-laki dengan
belajar selisih perbedaan 1 orang.
X1 = faktor lingkungan
X2 = perilaku pengguna c. Berdasarlan jumlah smartphone yang dimiliki
X3 = minat baca responden
a = Konstanta Deskripsi responden berdasarkan jumlah
H0 = Tidak terdapat pengaruh faktor smartphone yang dimiliki responden di Prodi
lingkungan, perilaku pengguna, dan tujuan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
penggunaan terhadap penggunaan smartphone Universitas Negeri Yogyakarta menunjukan
dalam aktivitas belajar; atau dapat dirumuskan bahwa responden yang memiliki smartphone
H0 : b1 = b2 = .......... = bk = 0 dengan jumlah 1 buah sebanyak 82 orang
Ha = terdapat pengaruh faktor lingkungan, (84,5%), responden memiliki smartphone
perilaku pengguna, dan tujuan penggunaan dengan jumlah 2 buah sebanyak 14 orang
terhadap penggunaan smartphone dalam (14,4%), sementara responden yang memiliki
aktivitas belajar; atau dapat dirumuskan Ha = b1 smartphone dengan jumlah 3 buah sebanyak 1
≠ b2 ≠ .......... ≠ bk ≠ 0 orang (1%). Maka dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden dalam penelitian ini
HASIL PENELITIAN DAN memiliki smartphone sebanyak 1 buah dan tidak
PEMBAHASAN ada responden yang memiliki smartphone lebih
dari 3 buah.
Analisis Deskriptif
1. Data Karakteristik Responden d. Berdasarkan uang pulsa smartphone
a. Berdasarkan usia responden responden
Hasil frekuensi jawaban responden Distribusi jawaban responden berdasarkan
berdasarkan usia responden di Prodi Teknologi jumlah pulsa smartphone yang digunakan
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan responden di Prodi Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta menunjukan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
bahwa responden yang berusia 18 tahun Yogyakarta menunjukan bahwa responden
sebanyak 27 orang (27,8%), responden yang dengan penggunaan uang pulsa kurang dari Rp.
berusia 19 tahun sebanyak 25 orang (25,8%), 30.000/bulan sebanyak 336orang (34%),
responden yang berusia 20 tahun sebanyak 20 responden dengan penggunaan uang pulsa Rp
orang (20,6%), sementara responden yang 30.000 – Rp 60.000 per bulan sebanyak 38 orang
berusia 21 tahun sebanayk 25 orang (25,8%). (37,1%), responden dengan penggunaan uang
Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pulsa Rp 60.000 – Rp 90.000 per bulan sebanyak
responden dalam penelitian ini berusia 19 tahun. 24 orang (24,7%), sementara responden dengan
penggunaan uang pulsa lebih dari Rp
b. Berdasarkan jenis kelamin responden 90.000/bulan sebanyak 4 orang (4,1%). Maka
Hasil frekuensi jawaban responden dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
berdasarkan jenis kelamin responden di Prodi dalam penelitian ini mehabiskan uang pulsa
Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan sebesar Rp 30.000 – Rp 60.000 per bulan.
Universitas Negeri Yogyakarta menunjukan
274 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. 7 Nomor 3 Tahun 2018

e. Berdasarkan harga smartphone responden Gambar 1. Penggunaan layanan dan fitur


Distribusi jawaban responden berdasarkan smartphone
harga smartphone yang digunakan responden di
Prodi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
menunjukan bahwa responden yang dengan
harga smartphone kurang dari Rp. 1.500.000
sebanyak 36 orang (37,1%), responden dengan
harga smartphone Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000
sebanyak 50 orang (51,5%), responden dengan
harga smartphone Rp 2.500.000 – Rp 3.500.000 Gambar menunjukan bahwa 100 %
sebanyak 6 orang (6,2%), sementara responden responden menggunakan browser, office, media
dengan harga smartphone lebih dari Rp sosial, penjadwalan, perhitungan dan
3.500.000 sebanyak 6 orang (5,2%). Maka dapat dokumentator yang ada dalam smartphone
disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam mereka untuk menunjang aktivitas belajar.
penelitian ini memiliki smartphone dengan Disamping itu, terdapat sebanyak 28 responden
harga senilai Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000. mengikuti kursus online. Dan 16 responden juga
menggunakan aplikasi lainnya guna menunjang
f. Berdasarkan intensitas waktu menggunakan aktivitas belajar mahasiswa. maka dapat
smartphone oleh responden disimpulkan bahwa mayoritas responden
Distribusi jawaban responden berdasarkan menggunakan browser, office, media sosial,
intensitas penggunaan smartphone yang penjadwalan, perhitungan dan dokumentator
digunakan responden di Prodi Teknologi yang ada dalam smartphone mereka untuk
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan menunjang aktivitas belajar. Bukti validitas
Universitas Negeri Yogyakarta menunjukan dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 147..
bahwa tidak ada responden yang menggunakan
smartphone dengan intensitas penggunaan 2. Uji Prasyarat
kurang dari 1 jam dalam sehari, responden Uji Normalitas
dengan intensitas penggunaan smartphone 2 – 3 Uji Normalitas pada penelitian ini dilakukan
jam dalam sehari sebanyak 5 orang (5,2%), untuk mengetahui apakah nilai residual
responden dengan intensitas penggunaan berdistribusi normal atau tidak.
smartphone 4 – 5 jam dalam sehari sebanyak 31 Tabel 2. Uji Normalitas
orang (32%), sementara responden dengan Kolmogorov-Smirnova
penggunaan smartphone lebih dari 6 jam dalam Statisti
sehari sebanyak 61 orang (62,9%). Maka dapat c Df Sig.
disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam Unstandardized
.068 97 .200*
penelitian ini menggunakan samrtphone dengan Residual
intensitas penggunaan lebih dari 6 jam dalam hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-
sehari. Smirnov Test memiliki nilai Test Statistic
sebesar 0,068 dengan Sig > α (0,200 > 0,05)
g. Situs/layanan/aplikasi yang digunakan yang berarti data penelitian berdistribusi
Distribusi jawaban responden berdasarkan normal.
penggunaan aplikasi untuk menunjang aktivitas Uji Linearitas
belajar mahasiswa. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat linear atau tidak. kriteria pengujian
linearitas adalah jika nilai signifikansi lebih
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... (Asep Irpan Nugraha) 275

besar dari 0,05, maka hubungan antara variabel Uji Heteroskedastisitas


bebas dan variabel terikat adalah linear.
Tabel 3. Uji Linearitas Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk
Variabel/Sub Signifikansi Keterangan menguji apakah dalam model regresi terjadi
Variabel ketidaksamaan variance dari residual atau
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model
Penggunaan 0.149 Linear
regresi yang baik adalah tidak terjadi
smartphone *
heteroskedastisitas dengan menggunakan uji
Faktor
Glesjer. Dasar pengambilan keputusan ini
Lingkungan
apabila nilai signifikansi <0,005 maka terjadi
Penggunaan 0.304 Linear heteroskedastisitas dan apabila nilai
smartphone * signifikansi >0,005 maka tidak terjadi
Faktor heteroskedastisitas.
perilaku Tabel 5. Uji Heteroskedastisitas
Penggunaan 0.672 Linear Variabel Sig Keterangan
smartphone * Faktor 0.433 Tidak terjadi
Faktor minat Lingkungan heteroskedastisitas
baca Faktor 0.109 Tidak terjadi
Berdasarkan tabel diatas, dapat perilaku heteroskedastisitas
disimpulkan bahwa hasil uji linearitas antara Faktor minat 0.104 Tidak terjadi
Faktor lingkungan, perilaku akses pengguna, baca heteroskedastisitas
minat baca terhadap penggunaan smartphone
memiliki hubungan linear. Uji Hipotesis
Uji Multikolinearitas Pengujian hipotesis pada penelitian ini
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menggunakan analisis regresi sederhana dan
mengetahui besarnya interkorelasi antar regresi ganda. Uji hipotesis dengan regresi
variabel bebas dalam penelitian ini. Uji sederhana ini digunakan untuk mengetahui
multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap penggunaan
besarnya interkorelasi antar variabel bebas smartphone dalam aktivitas belajar, pengaruh
dalam penelitian ini. perilaku pengguna terhadap penggunaan
Tabel 4. Uji Multikolinearitas smartphone dalam aktivitas belajar, dan
pengaruh minat baca terhadap penggunaan
Variabe Tolera VIF Keterang smartphone dalam aktivitas belajar. Sementara
l nce an regresi ganda digunakan untuk mengetahui
Faktor 0.682 1.466 Tidak pengaruh lingkungan, perilaku pengguna, dan
Lingkun terjadi minat baca secara bersama-sama terhadap
gan multikoli penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
nearitas mahasiswa.
Faktor 0.674 1.483 Tidak
Perilaku terjadi 1. Pengaruh faktor lingkungan terhadap
multikoli penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
nearitas Hasil perhitungan regresi sederhana
Faktor 0.822 1.216 Tidak pada uji hipotesis pengaruh lingkungan
Minat terjadi terhadap penggunaan smartphone dalam
Baca multikoli aktivitas belajar mahasiswa diketahui koefisien
nearitas regresi T hitung sebesar 4,888 dan sig sebesar
276 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. 7 Nomor 3 Tahun 2018

0,000. Sig < α atau (0,000< 0,05), berarti faktor Dibawah ini hasil perhitungan regresi ganda
lingkungan berpengaruh signifikan terhadap pada uji hipotesis pengaruh faktor lingkungan,
penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar perilaku pengguna dan minat baca secara
dengan koefisien regresi sebesar 1,540. bersama-sama terhadap penggunaan
semakin tinggi dorongan dari lingkungan maka smartphone untuk aktivitas belajar mahasiswa:
penggunaan smartphone untuk aktivitas belajar Tabel 6. Hasil Uji Regresi Ganda Faktor
juga semakin tinggi. lingkungan, Perilaku Akses, dan Minat Baca
Pengguna Terhadap Penggunaan Smartphone
Model Summaryb
2. Pengaruh faktor perilaku pengguna Std. Error
terhadap penggunaan smartphone dalam Mod R Adjusted R of the
aktivitas belajar el R Square Square Estimate
Hasil perhitungan regresi sederhana pada 1 .496 a .246 .221 8.30615
uji hipotesis pengaruh perilaku pengguna a. Predictors: (Constant), faktor minat baca,
terhadap penggunaan smartphone dalam Faktor Lingkungan, faktor perilaku
aktivitas belajar mahasiswa diketahui koefisien b. Dependent Variable: penggunaan smartphone
regresi T hitung sebesar 4,315 dan sig sebesar
0,000. Sig < α atau (0,000< 0,05), berarti faktor Beradasarkan tabel di atas dapat diketahui
perilaku pengguna berpengaruh signifikan hasil perhitungan regresi ganda antara faktor
terhadap penggunaan smartphone dalam lingkungan, perilaku pengguna dan minat baca
aktivitas belajar dengan koefisien regresi secara bersama-sama terhadap penggunaan
sebesar 1,056. Semakin tinggi perilaku smartphone dalam aktivitas belajar mahasiswa
pengguna maka penggunaan smartphone untuk sebesar 0,496. R2 sebesar 0,246 berarti faktor
aktivitas belajar juga semakin tinggi. lingkungan, perilaku pengguna dan minat baca
secara bersama-sama memiliki hubungan
3. Pengaruh faktor minat baca terhadap terhadap penggunaan smartphone dalam
penggunaan smartphone dalam aktivitas aktivitas belajar (dari nilai multipel R) adalah
belajar 24,6%. Dari tabel diatas dapat dilihat uji
Berikut dibawah ini hasil perhitungan signifikansi hasil regresi ganda dilakukan
regresi sederhana pada uji hipotesis pengaruh dengan membandingkan F hitung dengan F
minat baca terhadap penggunaan smartphone tabel. Diketahui F hitung adalah sebesar 10.089,
dalam aktivitas belajar mahasiswa. sig sebesar 0,000 sedangkan F tabel sebesar 2,71
Koefisien regresi T hitung sebesar 2,825 dengan taraf kepercayaan 95%. Jadi F hitung
dan sig sebesar 0,006. Sig < α atau (0,006< lebih besar dari Ftabel (10.089 > 2,71) ini berarti
0,05), berarti faktor minat baca berpengaruh faktor lingkungan, perilaku pengguna dan minat
signifikan terhadap penggunaan smartphone baca secara bersama-sama berpengaruh
dalam aktivitas belajar dengan koefisien regresi terhadap penggunaan smartphone dalam
sebesar 0,887. Artinya semakin tinggi minat aktivitas belajar, dan nilai pengaruhnya adalah
baca mahasiswa maka penggunaan smartphone positif.
untuk aktivitas belajar juga semakin tinggi. Mengetahui presentase besarnya penggunaan
smartphone dalam aktivitas belajar disebabkan
4. Pengaruh faktor lingkungan, perilaku oleh faktor lingkungan, perilaku pengguna dan
pengguna dan minat baca secara bersama-sama minat baca dapat dilihat dari koefien determinasi
terhadap penggunaan smartphone dalam R2 atau koefisien determinasi sebesar 0,246 atau
aktivitas belajar dapat dikatakan 24,6%. Ini berarti presentase
besarnya sumbangan variabel faktor
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... (Asep Irpan Nugraha) 277

lingkungan, perilaku pengguna dan minat baca Miarso (2013: 696) mengemukakan
terhadap penggunaan smartphone dalam bahwa belajar berbasis aneka sumber
aktivitas belajar mahasiswa teknologi pe adalah memberikan kesempatan kepada setiap peserta
cukup besar besar yaitu 24,6%. didik/warga belajar untuk memilih dan
menentukan sendiri sumber yang digunakannya
untuk belajar. Peserta didik lebih banyak
Pembahasan dituntut untuk mampu belajar mandiri serta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui belajar secara kooperatif dengan teman sejawat
seberapa tinggi tingkat penggunaan smartphone dan orang lain dalam lingkungannya. Salah satu
serta juga seberapa signifikan faktor lingkungan, kegunaan media dalam pembelajaran yang salah
perilaku pengguna dan minat baca satunya adalah smartphone adalah media
mempengaruhi smartphone dalam aktivitas tersebut dapat membangkitkan keinginan dan
belajar mahasiswa Teknologi pendidikan minat baru. dengan menggunakan media
Universitas Negeri Yogyakarta. Pembahasan smartphone, cakrawala pengetahuan peserta
akan disajikan sebagai berikut: didik akan lebih meningkat dan meluas, persepsi
semakin tajam, konsep-konsep dengan
1. Penggunaan smartphone dikalangan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya,
mahasiswa keinginan dan minat untuk belajar selalu muncul
Penggunaan teknologi merupakan dan juga penggunaan smartphone dapat
kebutuhan mutlak dalam dunia pendidikan. membangkitkan motivasi dan merangsang untuk
Teknologi merupakan slaah satu komponen belajar.
yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran 2. Faktor –faktor yang mempengaruhi
mahasiswa. Janusjewski (2008:6) menyatakan penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
bahwa fungsi teknologi pendidikan adalah untuk mahasiswa
memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja. a. Faktor Lingkungan terhadap
Dalam konteks ini yang dimaksud kinerja penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
merupakan proses atau akttivitas belajar mahasiswa
mahasiswa. Penggunaan teknologi dalam Hasil penelitian menunjukan terdapat
aktivitas belajar dapat membangkitkan pengaruh positif dan signifikan antara faktor
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan lingkungan dengan penggunaan smartphone
motivasi dan rangsangan kegatan belajar dan dalam aktivitas belajar mahasiswa teknologi
bahkan membawa pengaruh psikologi terhadap pendidikan universitas negeri yogyakarta.
belajar. Dalam penelitian ini diketahui bahwa Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan
mahasiswa teknologi pendidikan sangat tinggi analisis regresi sederhana menunjukan bahwa
dalam tingkat intensitas penggunaan konstanta sebesar 43,612 berarti jika faktor
smartphone dalam aktivitas sehari-harinya. Hal lingkungan bernilan nol (0), maka penggunaan
ini tersebut ditunjukan dengan mayoritas smartphone bernilai positif 43,612. Koefisien
mahasiswa teknologi pendidikan termasuk regresi T hitung sebesar 4,888 dan sig sebesar
kedalam kategori heavy users karena 0,000. Sig < α atau (0,000< 0,05), berarti faktor
menggunakan smartphone lebih dari 6 jam lingkungan berpengaruh signifikan terhadap
sehari atau lebih dari 40 jam per bulan. Kategori penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
ini menurut The Graphic, Visualization & dengan koefisien regresi sebesar 1,540.
Usability Center, the Georgia Institute of Koefisisen regresi faktor lingkungan sebesar
Technology merupakan kategori pengguna 1,540 menunjukan bahwa setiap penambahan
internet yang addicted.. satu nilai pada faktor lingkungan, maka nilai
penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
278 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. 7 Nomor 3 Tahun 2018

mengalami kenaikan sebesar 1,540. Koefisien mempengaruhi terhadap penggunaan


ini bernilai positif, artinya terdapat pengaruh smartphone dalam aktivitas belajar. Dalam hal
positif antara faktor lingkungan dengan ini, ketiga lingkungan tersebut berperan dalam
penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar. memberikan dorongan kepada mahasiswa baik
Artinya semakin tinggi dorongan dari secara materil maupun motivasi dan pergaulan.
lingkungan maka penggunaan smartphone untuk Dengan demikian, dapat lingkungan
aktivitas belajar juga semakin tinggi. berpengaruh disimpulkan bahwa lingkungan
Berdasarkan data tersebut maka hipotesis berpengaruh secara signifikan terhadap
“Terdapat pengaruh faktor lingkungan terhadap penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar.
penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
mahasiswa” terdukung. b. Faktor Perilaku akses terhadap penggunaan
Hasil penelitian ini menguatkan penelitian smartphone dalam aktivitas belajar mahasiswa
terdahulu yang dilakukan oleh Djoko Rahardjo Berdasarkan output SPSS tersebut dapat
(2015: 47) hasil penelitian tersebut diketahui bahwa konstanta sebesar 52,285
menyimpulkan bahwa faktor lingkungan pada berarti jika faktor perilaku akses pengguna
dimensi ketersediaan fasilitas akses, dukungan bernilai nol (0), maka penggunaan smartphone
dan hambatan berpengaruh nyata terhadap bernilai positif 52,285. Koefisien regresi T
perilaku mahasiswa dalam mengakses internet. hitung sebesar 4,315 dan sig sebesar 0,000. Sig
Dalam penelitian tersebut dukungan lingkungan < α atau (0,000< 0,05), berarti faktor perilaku
mendapatkan nilai skor yang paling tinggi dalam akses pengguna berpengaruh signifikan
faktor lingkungan. terhadap penggunaan smartphone dalam
Fenomena smartphone sekarang ini telah aktivitas belajar dengan koefisien regresi
menjadi permasalahan dilematis karena sebesar 1,056. Koefisisen regresi faktor perilaku
mayoritas peserta didik mulai dari sekolah akses pengguna sebesar 1,056 menunjukan
menengah hingga perguruan tinggi telah bahwa setiap penambahan satu nilai pada faktor
kecanduan dengan berbagai aplikasi, layanan perilaku pengguna, maka nilai penggunaan
dan fitur yang ada pada smartphone. Kibona smartphone dalam aktivitas belajar mengalami
(2015:2) berpendapat bahwa smartphone bisa kenaikan sebesar 1,056. Koefisien ini bernilai
digunakan untuk meningkatkan kinerja positif, artinya terdapat pengaruh positif antara
(performance) peserta dalam aktivitas faktor perilaku pengguna dengan penggunaan
belajarnya. kinerja dalam hal ini didefinisikan smartphone dalam aktivitas belajar. Artinya
sebagai pengekspresian, atau demonstrasi ide, semakin tinggi perilaku pengguna maka
keterampilan pengetahuan dari siswa. Dalam penggunaan smartphone untuk aktivitas belajar
konteks penelitian ini, smartphone mampu juga semakin tinggi.
meningkatkan kinerja mahasiswa dalam belajar. Hasil penelitian ini menguatkan penelitian
Dengan adanya smartphone, mahasiswa terdahulu yang dilakukan oleh Djoko Rahardjo
menjadi punya waktu luang lebih banyak untuk (2015: 51) hasil penelitian tersebut
berdiskusi, konsultasi serta menggali informasi menyimpulkan bahwa dimensi konatif dari
baik dengan teman sebaya, dosen, maupun variabel perilaku mahasiswa dalam mengakses
sumber lain dengan bantuan fitur dan layanan internet memiliki koefisien jalur yang paling
smartphone. kuat. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan
Kihajar dewantara (1977:380) mengakses internet merupakan basis dari
membedakan lingkungan kedalam tiga bagian, pemanfaatan internet. Perilaku mahasiswa
yakni lingkungan keluarga, lingkungan dalam mengakses internet pada aspek kognitif
sekolah/kampus, dan lingkungan pemuda. umumnya cukup baik. Ini merupakan modal
Lingkungan tersebut berperan penting dan dasar bagi mahasiswa untuk mengembangkan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... (Asep Irpan Nugraha) 279

diri dalam pemanfaatan internet. Bagi institusi berarti jika faktor minat baca bernilai nol (0),
modal dasar yang dimiliki mahasiswa maka penggunaan smartphone bernilai positif
merupakan titik tolak yang cukup baik, karena 70,469. Koefisien regresi T hitung sebesar
institusi tidak perlu memberikan pelatihan 2,825 dan sig sebesar 0,006. Sig < α atau
khusus mengenai penggunaan internet. (0,006< 0,05), berarti faktor minat baca
Perilaku akses pengguna internet berpengaruh signifikan terhadap penggunaan
dikalangan mahasiswa teknologi pendidikan smartphone dalam aktivitas belajar dengan
Universitas Negeri Yogyakarta cukup tinggi, hal koefisien regresi sebesar 0,887. Koefisisen
tersebut juga dibuktikan dengan intensitas regresi faktor perilaku pengguna sebesar 0,887
penggunaan smartphone yang paling dominan menunjukan bahwa setiap penambahan satu
yakni lebih dari 6 jam per hari. Smartphone nilai pada faktor minat baca, maka nilai
tersebut digunakan untuk mengakses berbagai penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar
macam layanan dan fitur smartphone, mulai dari mengalami kenaikan sebesar 0,887. Koefisien
media sosial, browsing, streaming, sampai ini bernilai positif, artinya terdapat pengaruh
dengan bermain game. dengan banyaknya positif antara faktor minat baca dengan
layanan, konten dan fitur yang digunakan dan penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar.
diakses oleh mahasiswa menjadi salah satu ciri Artinya semakin tinggi minat baca mahasiswa
bahwa tingkat literasi media mahasiswa maka penggunaan smartphone untuk aktivitas
Teknologi Pendidikan cukup tinggi. Disamping belajar juga semakin tinggi.
dengan kemudahan penggunaan teknologi, Nugroho (2015: 26) menyatakan bahwa
sistem pembelajaran dan mata kuliah juga turut dalam minat baca terkandung unsur keinginan,
meningkatkan kemampuan literasi media. perhatian, kesadaran, dan rasa senang untuk
European Commission (2009: 12) membaca. Minat baca merupakan suatu
kemampuan literasi media mempengaruhi kecenderungan kepemilikan keinginan atau
bagaimana media tersebut digunakan. Salah satu ketertarikan yang kuat dan disertai usaha-usaha
tanda bahwa kemampuan literasi media pada diri seseorang terhadap kegiatan membaca
mahasiswa itu baik, ditandai dengan Technical yang dilakukan secara terus-menerus dan diikuti
Skills yang baik serta memiliki Critical dengan rasa senang tanpa paksaan, atas
Understanding. Technical skills yakni keinginannya sendiri atau dorongan dari luar,
keterampilan menggunakan media. Critical sehingga seseorang tersebut mengerti atau
understanding meliputi dari pengetahuan memahami yang dibacanya.
(knowledge), mengeksplorasi informasi dari Minat baca pada dasarnya merupakan
internet, aktivitas membaca melalui smartphone, salah satu aspek pendorong dalam diri seseorang
dan aktivitas lainnya. Berdasarkan pendapat dalam mewujudkan keinginan atau kebutuhan
diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar seseorang, khususnya belajar dengan
mahasiswa atau keterampilan literasi media menggunakan smartphone. Smartphone
mahasiswa berpengaruh terhadap penggunaan memiliki fitur yang beragam mulai dari game
smartphone dalam aktivitas belajar. Dengan sampai edukasi, bahkan jejaring. Sangat penting
baiknya perilaku mahasiswa, maka akan baik untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki
pula penggunaan smartphone dalam aktivitas minat baca yang tinggi sehingga smartphone
belajar mahasiswa. tersebut digunakan untuk belajar. Dalam
penelitian ini diketahui bahwa minat baca
c. Faktor minat baca terhadap penggunaan mahasiswa mempengaruhi penggunaan
smartphone dalam aktivitas belajar mahasiswa smartphone dalam aktivitas belajar mahasiswa.
Berdasarkan output SPSS tersebut dapat Berdasarkan pemaparan diatas, dapat
diketahui bahwa konstanta sebesar 70,469 disimpulkan bahwa minat baca berpengaruh
280 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. 7 Nomor 3 Tahun 2018

secara signifikan terhadap penggunaan faktor internal dan eksternal. Dalam penelitian
smartphone dalam aktivitas belajar mahasiswa ini, faktor internal meliputi minat baca dan
teknologi pendidikan fakultas ilmu pendidikan perilaku akses. Faktor ekseternal adalah
universitas negeri yogyakarta. lingkungan. Perilaku akses pengguna
mempengaruhi penggunaan smartphone dalam
d. Faktor Lingkungan, perilaku akses, dan minat aktivitas belajar. Dalam aktivitas belajar dengan
baca secara bersama terhadap penggunaan menggunakan smartphone, pengetahuan dan
smartphone dalam aktivitas belajar mahasiswa keterampilan menggunakan smartphone sangat
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor diperlukan untuk memaksimalkan layanan dan
lingkungan, perilaku pengguna dan minat baca fitur smartphone sehingga dapat menunjang
secara bersama-sama memiliki pengaruh pembelajaran mahasiswa. disamping itu,
terhadap penggunaan smartphone dalam kenyamanan dan kebiasaan atau sikap pengguna
aktivitas belajar mahasiswa. hal ini dibuktikan terhadap smartphone akan memaksimalkan
dari hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung aktivtas belajar mahasiswa. di era informasi ini,
sebesar 10.089 dengan signifikansi sebesar mahasiswa akan mudah dalam mencari materi
0,000 sedangkan F tabel sebesar 2,71 dengan pembelajaran atau informasi apapun. Jika
taraf kepercayaan 95%. Jadi F hitung lebih mahasiswa sudah memiliki minat, kenyamanan,
besar dari Ftabel (10.089 > 2,71) ini berarti dan kemauan dalam menggunakan smartphone,
faktor lingkungan, perilaku pengguna dan minat maka aktivitas belajar mahasiswa akan lebih
baca secara bersama-sama berpengaruh optimal karena ditunjang oleh teknologi
terhadap penggunaan smartphone dalam informasi yang cukup canggih dan mudah
aktivitas belajar, dan nilai pengaruhnya adalah dibawa kemana-mana sehingga mahasiswa bisa
positif. 0,496. R2 sebesar 0,246 berarti faktor belajar apapun, dimanapun, kapanpun dan
lingkungan, perilaku pengguna dan minat baca dengan siapapun.
secara bersama-sama memiliki hubungan Fakor eksternal terdiri dari faktor
terhadap penggunaan smartphone dalam lingkungan. Oemar Hamalik (2003: 195)
aktivitas belajar (dari nilai multipel R) adalah menjelaskan lingkungan adalah segala sesuatu
24,6%. Dari tabel diatas dapat dilihat uji yang ada di alam sekitar yang memiliki makna
signifikansi hasil regresi ganda dilakukan atau pengaruh tertentu kepada individu.
dengan membandingkan F hitung dengan F Lingkungan adalah segala sesuatu yang
tabel. disekeliling manusia yang dapat mempengaruhi
Mengetahui presentase besarnya tingkah laku secara langsung maupun tidak
penggunaan smartphone dalam aktivitas belajar langsung. Faktor lingkungan adalah unsur
disebabkan oleh faktor lingkungan, perilaku eksternal mahasiswa yang diduga berpengaruh
pengguna dan minat baca dapat dilihat dari pada perilaku responden dalam menggunakan
koefien determinasi R2 atau koefisien smartphone baik secara langsung maupun tidak
determinasi sebesar 0,246 atau dapat dikatakan langsung. Lingkungan mahasiswa meliputi
24,6%. Ini berarti presentase besarnya lingkungan keluarga, lingkungan kampus, dan
sumbangan variabel faktor lingkungan, perilaku lingkungan teman sebaya.
pengguna dan minat baca terhadap penggunaan Dorongan keluarga dalam bentuk motivasi
smartphone dalam aktivitas belajar mahasiswa atau memberi materi, serta nasihat dan perilaku
teknologi pendidikan adalah cukup besar besar dalam menggunakan smartphone akan
yaitu 24,6%. mempengaruhi aktivitas belajar mahasiswa.
Syah (2002: 130-135) menyatakan bahwa pergaulan teman sebaya dan perilakunya dalam
dalam aktivitas belajar, terdapat faktor-faktor menggunakan aktivitas belajar akan
yang mempengaruhi. Faktor tersebut meliputi mempengaruhi aktivitas belajar mahasiswa yang
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... (Asep Irpan Nugraha) 281

bersangkutan. Jika pergaulannya cenderung smartphone dalam aktivitas belajar.


menggunakan smartphone untuk hal positif Semakin tinggi perilaku akses pengguna
dalah hal ini aktivitas belajar, maka mahasiswa maka penggunaan smartphone dalam
akan memanfaatkan smartphone dalam aktivitas aktivitas belajar akan semakin meningkat.
belajar juga, begitu juga sebaliknya. 4. Faktor minat baca berpengaruh positif dan
Lingkungan kampus berperan dalam signifikan terhadap penggunaan smartphone
penyediaan layanan dan fasilitas untuk dalam aktivitas belajar. Semakin tinggi
menunjang pembelajaran mahsiswa. Fasilitas minat baca mahasiswa maka penggunaan
dalam hal ini meliputi penyediaan fasilitas smartphone dalam aktivitas belajar akan
internet yang baik, sehingga mahasiswa akan semakin meningkat.
mudah mencari materi kuliah. Disamping itu 5. Faktor lingkungan, perilaku akses pengguna,
peran kampus dalam menerapkan proxy untuk dan minat baca secara bersama-sama
memblokir situs-situs negatif juga akan berpengaruhs secara simultan terhadap
memaksimalkan penggunaan fasilitas kampus penggunaan smartphone dalam aktivitas
untuk aktivtas belajar. Peran dosen dalam belajar.
membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk
menggunakan teknologi seperti konsultasi Keterbatasan Penelitian
secara online, chatting, serta dosen mendorong 1. Penelitian ini hanya mengambil sampel pada
mahasiswa untuk memanfaatkan smartphone 2 angkatan di prodi teknologi pendidikan
dalam setiap aktivitas belajarnya akan membuat universitas negeri yogyakarta yang diwakili
penggunaan smartphone lebih optimal untuk hal oleh mahasiswa angkatan 2016 (semester 3)
positif.. dan angkatan 2015 (semester 5) dikarenakan
angkatan lain sedang melaksanakan kegiatan
SIMPULAN DAN SARAN praktik lapangan. Sementara itu, jumlah
mahasiswa aktif prodi teknologi pendidikan
Simpulan berjumlah 4 angkatan. Sehingga hasil
Berdasarkan hasil penelitian dan penelitian ini belum dapat di generalisaikan
pembahasan, maka dapat ditarik beberapa dalam lingkup yang lebih luas.
kesimpulan sebagai berikut: 2. Penelitian ini masih belum mengungkapkan
1. Intensitas penggunaan smartphone di secara keseluruhan faktor-faktor yang
kalangan mahasiswa teknologi pendidikan mempengaruhi penggunaan smartphone
masuk kedalam kategori heavy users yakni dalam aktivitas belajar mahasiswa secara
lebih dari 40 jam per bulan. Penggunaan keseluruhan karena hanya menemukan
smartphone dalam aktivitas belajar 24,6% dari faktor-faktor yang mempengaruhi
mahasiswa sebagian besar menggunakan penggunaan smartphone dalam aktivitas
bawaan smartphone seperti browser, office, belajar, sehingga masih terdapat 75,4% dari
media sosial, penjadwalan, perhitungan dan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
dokumentator. penelitian ini.
2. Faktor lingkungan berpengaruh positif dan 3. Tidak adanya subjeck metter dalam penelitan
signifikan terhadap penggunaan smartphone ini sehingga dampak dari penggunaan
dalam aktivitas belajar. Semakin tinggi smartphone dalam aktivitas belajar kurang
dukungan dari lingkungan maka terukur.
penggunaan smartphone dalam aktivitas
belajar akan semakin meningkat.
3. Faktor perilaku akses pengguna berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penggunaan
282 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. 7 Nomor 3 Tahun 2018

Saran Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar


Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran Hejab M. Alfawareh, Shaidah Jusoh. (2014).
yang dapat diberikan sebagai berikut: Smartphones usage among university
1. Mahasiswa sebaiknya meningkatkan students: Najran University case.
wawasan dan keterampilan menggunakan International Journal Of Academic
Research, Vol. 6. No. 2. Hlm 321-326
dan menelusur informasi melalui
smartphone. Disamping itu, mahasiwa juga Januszewski, Alan, Michael Molenda. (2008).
perlu pembiasaan menggunakan aplikasi Educational Technology (a definition wth
comementary). New York: Taylor &
pembelajaran, mengikuti kursus online dan
Francis Group
game edukasi dalam smartphone untuk
meningkatkan prestasi belajar. Mahasiswa Miarso, Yusufhadi. (2013). Menyemai Benih
Teknologi pendidikan. Jakarta: Kencana
juga sebaiknya memilih lingkungan teman
Prenadamedia Group.
sebaya yang biasa menggunakan
smartphone dalam aktivitas belajar. Nugroho, Munir. (2008). Perilaku Pengguna
Dalam Menelusur Informasi di Badan
2. Untuk meningkatkan penggunaan
Perpustakaan Daerah Istimewa
smartphone dalam aktivitas belajar Yogyakarta. Skripsi UIN Sunan Kalijaga
mahasiswa, dosen dan instansi tidak Yogyakarta
melarang mahasiswa menggunakan
Rahardjo, Djoko. (2015). Model Akses Dan
smartphone, tetapi menyibukan mahasiswa Pemanfaatan Internet Dalam Peningkatan
menggunakan smartphonenya untuk Kemandirian Belajar Mahasiswa
mengakses konten pembelajaran. Pendidikan Tinggi Terbuka Dan Jarak
Disamping itu instansi sebaiknya Jauh. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut
mengembangkan program pembelajaran Pertanian Bogor
online yang bisa diakses melalui Syah, Muhibbin. (2002). Psikologi Belajar.
smartphone untuk mengoptimalkan proses Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
pembelajaran. The Graphic, Visualization & Usability Center,
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar the Georgia Institute of Technology.
penelitian selanjutnya pada penggunaan (2014). The Augmented Reality Web
smartphone dalam aktivitas belajar. Browser. Diakses pada tanggal 20 Juli
2017 dari
http://gvu.gatech.edu/index.php?q=event/
DAFTAR PUSTAKA brown-bag-archive/gvu-brown-bag-blair-
Ayomaju.info, (2017). Penetrasi Internet dan macintyre-1
Smartphone di Indonesia. Diakses pada
tanggal 10 Februari 2017 dari Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang
http://www.ayomaju.info/penetrasi- Sistem Pendidikan Nasional
internet-dan-smartphone-indonesia/
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
(2016). Penetrasi dan Perilaku Pengguna
Internet di Indonesia, Survei 2016.
Diunduh pada tanggal 2 Maret 2017 dari
https://www.apjii.or.id/survei2016/downl
oad/QzfmlSxLU4cba5dCHZBMXgjiwy
KG7o
Brusco, J.M. (2010). Using Smartphone
Application in Perioperative Practice.
AORN Journal Vol.92 No. 5. Hlm. 503-
508

Anda mungkin juga menyukai