Anda di halaman 1dari 6

UAS

MATA KULIAH
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DALAM PENDIDIKAN

Disusun Oleh :
Darma Syahputra (22080900017)

Kelas : B
Dosen : Dr. R. Andi Achmad Gunadi, M.Pd

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2024
TUGAS UAS

Nama : Darma Syahputra


Nim : 22080900017
Mata Kuliah : Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. R. Andi Achmad Gunadi, M.Pd
Jurusan : Magister Teknologi Pendidikan
Kampus : Universitas MuhammadiyahJakarta

SOAL :

Membuat Essay penerapan TIK ditempat kerja/Sekolah masing-masing.

JAWABAN :

PENDAHULUAN

Teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan
terapan, atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (kbbi.web.id-Juni 2021). Sejarah teknologi
dimulai dari munculnya spesies manusia di muka bumi, jejak-jejak peralatan dan teknologi yang
dimiliki manusia sejak awal peradaban ditemukan, kemudian direkonstruksi secara historis dan
kemudian dianalisis kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia. Istilah teknologi mulai
menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Secara
etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode
rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau
pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode, dan seni (id.wikipedia.org-Juni 2021). Saat ini
teknologi telah memasuki hampir semua bidang kehidupan manusia, diantaranya adalah
teknologi informasi dan komunikasi.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek yaitu teknologi
informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat
bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya
(id.wikipedia.org-Juni 2021). Oleh karena itu teknologi informasi dan komunikasi sering tidak
terpisahkan satu sama lain.

Permasalahan itu muncul dan memaksa semua lini masyarakat untuk dapat berinovasi
dan memanfaatkan teknologi yang ada terutama teknologi informasi dan komunikasi (TIK). TIK
menjadi gaya hidup dan juga kebutuhan utama dalam mempermudah pelaksanaan kegiatan.
Dengan adanya TIK, layanan masyarakat dapat dilaksanakan dimanapun dan kapanpun.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)


DI SMK NEGERI 1 ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH
Pemanfaatn TIK di sekolah membuat segala sesuatu menjadi mudah terasa baik itu
didalam proses pembelajaran ataupun dalam sistem informasi manajemen sekolah. Ada bebepa
bentuk pemanfaatan TIK di SMK Negeri 1 Aceh Barat Daya :

1. Pembelajaran Jarak Jauh (Blended Learning)


Adanya pandemi Covid-19 saat ini memunculkan istilah Work From
Home (WFH) yang berarti melaksanakan kegiatan atau bekerja dari rumah. WFH bukan
alasan seseorang untuk menunda pekerjaan dan tidak melaksanakan kewajibannya dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Tuntutan untuk tetap menjaga jarak dan mengurangi mobilitas selama pandemi ,
membuat siswa harus sekolah secara jarak jauh, layanan jasa/masyarakat
melalui handphone, komputer, maupun gadget lainnya selama berdiam di rumah.
Pelayanan penilaian maupun konsultasi secara virtual dengan siswa pun dilakukan oleh
guru Mata pelajaran masing-masing.
Adanya pemanfaatan TIK di sekolah dalam melakukan pembelajaran di masa
pandemi merupakan salah satu strategi dalam mengefektifkan pelayanan publik dalam
melakukan pembelajaran jarak jauh. Masyarakat yang terbiasa menggunakan TIK juga
akan lebih mudah dalam melakukan kegiatan selama di rumah. TIK juga mendukung
pemerintah dalam mengatasi permasalahan selama pandemi Covid-19.

2. Penggunaan Sistem Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru


Pemanfaatan TIK dalam bidang Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di
sekolah dapat memberikan keleluasaan kepada calon siswa untuk mendaftar dari daerah
yang jauh tanpa harus datang langsung ke sekolah. Apalagi calon siswa yang berasal dari
luar daerah kabupaten Aceh Barat Daya. Kemudahan proses pendaftaran dengan
memanfaatkan TIK di era teknologi sekarang ini membuat semua menjadi mudah dan
terarah. Berkas kelengkapan administrasi siswa saat mendaftarpun bisa langsung dikirim
dalam bentuk file sesuai dengan kriteria file yang diminta sebagai persyaratan siswa baru.

3. Evaluasi Ujian Akhir Semester secata Online


Evaluasi Ujian Akhir Semester (UAS) juga memanfaatkan teknologi berbasis
TIK untuk membiasakan siswa menggunakan Teknologi Informasi dan manfaat bagi
sekolah salah satunya adalah untuk meningkatkan nilai Akreditasi Sekolah disaat
Assesmen Akreditasi dilakukan. Evaluasi Ujian Akhir Semester menggunakan TIK
memudahkan siswa yang sedang mengalami kemalangan seperti kecelakaan, disini siswa
dapat melakukan ujian dari rumah dengan dibatasi waktu yang telah ditetapkan.
Kemudahan bagi guru dengan menggunakan ujian sistem TIK adalah nilai
siswa langsung diakumulasi oleh sistem tanpa ada proses pemeriksaan oleh guru mata
pelajaran, sehingga membuat kerja guru mata pelajaran menjadi mudah dan tidak
menggunakan banyak waktu untuk memeriksa jawaban yang betul ataupun salah.

4. Evaluasi ANBK
Ujian Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang di selenggarakan
khusus untuk kelas XI di sekolah sebagai indkator diperolehnya nilai raport sekolah yang
dilaksanakan secara online. Dimana siswa ditunjuk secara acar berjumlah 45 orang siswa
dan 5 orang siswa sebagai cadangan. Hasil dari pada evaluasi ANBK dijadikan sebagai
sistem informasi data bagi kementerian pendidikan dalam mengambil sampel nilai raport
setiap sekolah di seluruh Indonesia.
Hasil daripada evaluasi ANBK tersebut menjadi indikator perkembangan setiap
sekolah baik nilai kemampuan siswa (literasi, numerasi dll), guru ataupun lingkungan
sekolah secara keseluruhan.

5. E-Raport
E-Raport adalah salah satu pemanfaatan TIK disekolah yang mempermudah
kerja wali kelas dalam mengakses nilai yang dikirim masing-masing guru mata pelajaran.
Disini wali kelas hanya memeriksa setiap guru mata pelajaran yang sudah mengirimkan
nilai atau yang belum mengirimkan nilai. Tanpa menunggu nailai yang diisi secara
manual di Raport siswa. Wali kelas hanya mengisi biodata siswa dan hasil akhirnya
adalah print out raport yang telah selesai sesuai dengan jumlah siswa.

6. Tracer Study
Penggunaan TIK pada proses Tracer study yang dibutuhkan tiap sekolah
kejuruan. Tracer study adalah metode penelitian yang umumnya digunakan dalam
konteks pendidikan dan penempatan kerja siswa. Tujuan dari tracer study adalah untuk
melacak jejak alumni setelah mereka menyelesaikan pendidikan atau pelatihan tertentu.
Metode ini dapat memberikan informasi berharga tentang efektivitas program pendidikan
atau pelatihan, serta membantu lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan kurikulum dan menyusun strategi penempatan kerja.
Pada masa sekarang ini kegiatan tracer study yang dilakukan sekolah lebih
mudah dengan memberikan informasi ke grup WA masing-masing alumni untuk
menginstruksikan pengisian data tracer study dengan menyiapkan link isian dengan
mengisi form yang telah dibuat dengan google form atau aplikasi lainnya. Output
daripada pengisian link berdasarkan form yang sudah dibuat akan menghasilkan data
yang lengkap dalam bentuk database/Excel sesuai dengan permintaan permintaan data
yang dibutuhkan oleh sekolah.
Penggunaan TIK pada Tracer Study memudahkan semua siswa dalam
melakukan pendataan tanpa harus mendatangi sekolah untuk mendata dimana siswa
sudah bekeraja, mengikuti pelatihan, melanjutkan kuliah ataupun berwirausaha.

STUDI KASUS

Penggunaan teknologi informasi di SMK Negeri 1 Aceh Barat Daya tempat saya bekerja
memang mempunyai dampak positif yang membuat Guru dan peserta didik mudah dalam segala
hal, baik dari segi proses PBM, penerimaan siswa baru, pendataan siswa, evaluasi ataupun
tempat mencari informasi dengan mudah dalam hal melacak alaumni yang sudah bekerja
ataupun belum bekerja bahkan juga peserta didik yang melanjutkan pendidikan.

Disisi lain pemanfaatan teknologi informasi juga mempunyai dampak negatif bagi peserta didik
yang tidak bisa memilah dan memilih dalam menggunaakan teknologi informasi secara benar,
contohnya peserta didik ada yang bermail judi online (cip), melihat konten pornografi, membuat
konten yang menimbulkan kericuhan sesame peserta didik hingga profokasi penyebaran berita
bohong di media. Ini merupakan kasus yang sering terjadi.

Ada suatu langkah yang diambil oleh Pemerintah Aceh yang menjadi sebuah solusi untuk
menangkal terjadinya pengaruh negatif yang dilakukan oleh peserta didik dari penggunaan
sistem teknologi informasi dimasa sekarang ini yaitu penerapan Kurikulum Aceh atau yang
disebut dengan Kurikulum Edutechnopreneur Islami yang dipelopori oleh Dinas Pendidikan
Aceh dan sudah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Aceh Nomor: 066 Tahun 2019. Sehingga
pada umumnya di Aceh, khususnya SMK Negeri 1 Aceh Barat Daya telah diterapkan
Kurikulum Aceh berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor: 066 Tahun 2019 tersebut,
dimana kurikulum Aceh ini bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai teknologi, mampu
bersaing di dunia kerja dan/atau membuka usaha baru yang islami (Pasal 2), dalam pasal 3 juga
dijelaskan: pendidikan islami berfungsi untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, inovatif serta bertanggung jawab.

Pada pelaksanaannya, secara garis besar kurikulum Aceh terletak ada penambahan kegiatan dan
materi yang harus dilakukan oleh seorang pendidik, yaitu : disaat pendidik membahas terhadap
sesuatu materi ataupun capaian pembelajaran, maka materi atau capaian pembelajaran tersebut
harus dihubungkan dengan Ayat-ayat Al-qur’an atau hadist dan juga kalam-kalam para ulama
yang berhubungan dengan materi atau capaian pembelajaran tersebut. Disini seorang guru atau
pendidik harus mampu menjelaskan ayat Al-qur’an dan hadist serta kalam-kalam para ulama
yang berhubungan dengan materi untuk disampaikan kepada peserta didik dan mengarahkan
peserta didik agar bersikap dan memiliki karakter yang bagus, berakhlak mulia sesuai dengan
tujuan yang diharapkan dari pasal 2 dan pasal 3 Peraturan Gubernur Nomor: 066 tahun 2019
tersebut.

Usaha yang dilakukan oleh guru untuk terwujudnya pembelajaran sebagaimana yang diharapkan
dalam Kurikulum Aceh memang memiliki tantangan dan kesibukan tersendiri bagi seorang
pendidik apalagi harus belajar hal-hal yang tidak pernah dipelajari sebelumnya sesuai dengan
mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru. Pendidik harus keluar dari zona nyaman
karena harus mencarai ayat Al-qur’an, Hadist dan kalam-kalam para ulama yang berhubungan
dengan materi. Guru di Aceh khususnya di SMK Negeri 1 Aceh Barat Daya sangan
mengharapkan Kurikulum Aceh ini bisa berdampak positif bagi siswa seluruhnya agar memiliki
karakter pekerja yang Beriman dan Bertaqwa kepa Allah SWT dan berakhlak mulia.

Anda mungkin juga menyukai