Anda di halaman 1dari 1

Pertemuan ke 3

Pada waktu awal pastor masuk dalam ruang, langsung bertanya pada kami, apakah ada
pertanyaan mengenai materi minggu lalu? Jawaban saya serta teman-teman ialah ‘tidak.’ Pastor
langsung berbicara mengenai apa yang ingin dibahas. Sesudah mengerjakan habitus, tugas kedua ialah
membaca informasi atau data. Kita mesti tahu membaca data dalam konteks hidup. Pastor pernah
menyuruh untuk melakukan penelitian lapangan. Akan tetapi kini kita tidak harus turun untuk meneliti
di lapangan. Maka, sekarang kita perlu membuat deskripsi tentang data di tingkat kabupaten
berdasarkan data yang ada.

Kita mesti mencari yang bisa memberikan interpretasi tentang suatu masyarakat. Caranya,
sebetulnya sama mengenai observasi dan pengamatan untuk di kemudian hari. Masing-masing akan
mendapat satu kabupaten, kemudian baca datanya dan memberikan konteks itu sesuai daerahnya.
Disini pastor sempat berkata; saya membaca satu berita kompas pada tanggal 29 Agustus. Dikatakan
bahwa sekarang dunia banjir data, namun sebetulnya itu belum pasti. Saat ini sudah ada data
interpretatif news yang baru dan berguna. Contohnya; Keluarga muda yang sulit mendapat perhatian,
atau masalah di Kalimantan yang suka membakar hutan untuk ladang. Disebutkan juga, padi yang mulai
berkurang.

Kemudian kaitannya dengan keluarga muda yang disinggung diatas, diakibatkan karena ada
perkawinan dini antara umur 15-17 tahun. Mengakibatkan anak-anak banyak yang putus sekolah karena
menunggu perkawinan muda. Itulah beberapa contoh, maka tugas berikut ialah tahu membaca data.
Datanya bisa di dapatkan melalui internet. Apa yang mesti dibaca?

- Topografi dari tempat itu

Topografi merupakan pelukisan tentang lingkungan, bagaimana kondisi alam sekitarnya. Misalnya, ada
beda antara orang yang tinggal di daratan dan di pulau-pulau terpencil. Kondisi tanah pun di pulau, air
minumnya kurang. Contoh, di tanimbar ada satu kampung yang tinggal dekat 1 sumur. Semua
masyarakat mandi juga disitu. Biasanya juga, ada satu sistim mandi sungai atau mandi sumur. Di
Amerika, kondisi air minum ada yang antre, sehingga kebanyakan penduduk selalu mengambil tempat
yang berada di dekat seputaran air bersih.

- Ada pertanian sawah dan ladang


- Sarana transpotasi

Corak gambaran yang unik, contoh; di pegunungan puncak Papua yang harus berangkat dari Nabire
sepanjang 330 km. Harus terus naik dan mobil yang dipakai hanya mobil pajero atau fortuner. Disana
hampir tidak ada pemukiman atau desa. Biasanya dalam perjalanan setelah 100 km, baru dapat
menemukan RM orang Jawa. Pastor mengatakan, ongkos yang diperlukan untuk naik sekitar 600 rb.
Sedangkan ongkos untuk turun hanya 300 rb, yang mana medannya itu cukup extrim. Di Merauke juga,
menuju Tanah Merah (Boven Digoel) dengan menggunakan pesawat hanya 1 jam. Apabila berangkat
kesana tanpa subsidi berarti biayanya 1 jt. Ikut jalan darat pun boleh, tetapi paling kurang waktu yang
ditempuh sekitar 10 jam.

Anda mungkin juga menyukai