Anda di halaman 1dari 2

Fr.

Mario Mikael Mengko MSC

Selamat Sore Konfrater yang terkasih.

Setiap orang di dunia tentunya mempunyai gaya hidup (lifestyle). Ada gaya hidup yang
sederhana, ada pula gaya hidup yang mewah. Gaya hidup tidak mencerminkan bagaimana
kondisi batin seseorang. Mengapa? Karena Gaya hidup seseorang terbentuk karena dipengaruhi
oleh beberapa hal antara lain latar belakang budaya, lingkungan, pendidikan keluarga atau
pengaruh trend dan role model (idola). Oleh karena itu tanpa disadari, gaya hidup manusia
akhirnya dapat berubah-ubah karena dipengaruhi oleh berbagai hal yang ia jumpai yang tanpa ia
sadari ia putuskan untuk ia ikuti.
Konfrater yang terkasih, lewat bacaan Injil yang kita dengarkan bersama, Yesus
mengajarkan kepada murid-murid dan kita sekalian sebuah model gaya hidup yang hendaknya
kita teladani. Gaya hidup apa yang Yesus berusaha ajarkan itu? Dalam bacaan Injil dikisahkan
Yesus yg mengutus muridnya pergi berdua-dua. Pengutusan berdua-dua memiliki maksud
tersendiri. Yesus mengutus muridnya berdua-dua dengan maksud agar tugas yang ia berikan
dapat mereka lakukan dengan lebih mudah dan lebih meyakinkan 1. Mereka dapat saling
membantu, saling mengingatkan untuk tidak terlena pada kesombongan ketika berhasil dalam
pewartaan mereka. Mereka pula dapat saling meneguhkan ketika mereka menghadapi kesulitan
atau gagal dalam pewartaan mereka. Lewat pengutusan berdua-dua ini Yesus pada dasarnya
hendak mengajarkan kepada kita sikap saling membantu satu dengan yang lain dan menganggap
orang lain sebagai partner yang harus dibantu bukannya musuh yang harus disingkirkan.
Dalam teks Injil juga, Yesus menyampaikan kepada murid-muridNya untuk tidak
membawa apa-apa dalam perjalanan mereka. Para murid hanya boleh membawa apa yang
mereka gunakan dengan tambahan sebuah tongkat dan alas kaki yakni sendal. Perintah Yesus ini
bagi orang yang hidup di zaman, agak aneh untuk dilakukan. Tapi Konfrater yang terkasih lewat
perintah ini Yesus sebenarnya ingin mengajak para murid untuk hidup sebagai pribadi yang tidak
terikat terhadap segala sesuatu sehingga mereka dapat dengan cepat bergerak untuk
memberitakan kerajaan Allah.2 Yesus mengajak para murid untuk tidak menjadikan sesuatu hal
sebagai yang utama yang dapat membuat mereka terikat. Yesus mengajarkan para murid untuk
meletakkan dan menyandarkan perngharapan mereka kepada Dia, karena Yesus adalah sumber
1

2
dan tumpuan harapan yang tidak akan mengkhianati mereka. Ketika mengutus para murid Yesus
memberikan kuasa atas roh-roh jahat kepada para murid. Kuasa yang Yesus curahkan kepada
para murid membuat para murid sanggup untuk melaksanakan tugas mereka. Pencurahan kuasa
Yesus tersebut adalah bukti dari Yesus yang benar-benar menjadi sumber dan tumpuan harapan
kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Dia selalu mendampingi kita lewat dengan berkat yang
di anugerahkan kepada kita.
Konfrater yang terkasih, lewat teks ini Yesus mengajak kita untuk menghidupi suatu gaya
hidup yang benar-benar berbeda. Yesus mengajak kita untuk mengikuti gaya hidup seorang
murid. Hidup dengan mau mendengarkan dan melakukan perintahnya. Percaya dan menyerahkan
kehidupan kita kepada Yesus hendak mengajarkan kita untuk menyerahkan hidup kita seutuhnya
kepada Allah yang dengan penuh kasih melalui perantaraan Dia yang adalah sumber dan
tumpuan harapan manusia.

Anda mungkin juga menyukai