TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelajaran, saya dapat:
1. men-sharing-kan pengalamannya tentang persahabatan dan tokoh idola;
2. men-sharing-kan, “Siapa Yesus bagi dirinya”;
3. menjelaskan makna sahabat sejati berdasar Yoh 15: 11-17;
4. menjelaskan arti Yesus sebagai sahabat sejati;
5. menjelaskan arti Yesus sebagai tokoh idola;
6. menyebutkan tindakan-tindakan yang menunjukkan bahwa Yesus sungguh-sungguh sahabat sejati dan tokoh idola.
LATAR BELAKANG
Setiap orang membutuhkan sahabat. Seorang sahabat lebih daripada sekedar teman, karena kepada sahabatlah orang
bersedia membagikan segala sesuatu yang bersifat pribadi, yang tidak mungkin dicurahkan kepada seorang teman. Remaja
Sekolah Menengah sangat membutuhkan sahabat, karena dalam masa-masa ini mereka banyak mengalami kesulitan. Sahabat-
sahabat itu dapat ditemukan di antara temannya ataupun gurunya atau bahkan orang tuanya sendiri.
Remaja (anak muda) tidak hanya membutuhkan seorang sahabat, ia juga membutuhkan tokoh idola. Dengan tokoh idola,
kaum muda akan terpacu untuk mencoba berbuat dan bersikap seperti sang tokoh idola. Jelasnya, tokoh idola pasti akan
dijadikan panutan untuk segala sikap dan tingkah lakunya setiap hari.
Pelajaran ini mencoba membantu para siswa untuk menjadikan Yesus sebagai sahabat sejati dan tokoh idola.
1. Bagaimana pikiran dan perasaan kalian waktu mendengar atau membaca cerita mengenai persahabatan antara angsa
itu?
2. Pesan apa yang dapat kamu petik dari kisah itu?
Orang-orang yang mempunyai tujuan sama dan rasa kebersamaan dapat sampai di tujuan dengan lebih cepat dan lebih
mudah, karena mereka melakukan hal itu dengan dukungan dari yang lain.
Kalau kita memiliki naluri seperti yang dimiliki oleh seekor angsa, kita akan tetap tinggal di dalam formasi bersama
dengan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama dengan kita.
Masuk akal untuk melakukan pekerjaan yang berat secara bergiliran, baik bagi manusia maupun bagi kawanan angsa
yang terbang ke Selatan itu.
Kalau kita mempunyai naluri seperti seekor angsa, kita akan saling memberikan semangat satu sama lain!
Dari contoh-contoh di atas menjadi jelas bagi kita bahwa pergaulan Yesus sangat terbuka. Ia berusaha untuk
merangkul semua orang. Yesus tidak mau terikat oleh peraturan yang diskriminasi!
SOAL LATIHAN