Anda di halaman 1dari 1

Salah satu sifat manusia yang sering membuatnya tidak berkembang adalah takut tersaingi.

Manusia selamanya ingin menjadi yang terpopuler dari yang populer. Akan tetapi tidak semua
manusia demikian, mau menjadi popular. Toh, ada juga yang senang menjadi pemain belakang
panggung. Ada juga yang merasa senang jika bisa membuat orang lain hidup baik. Ada juga
yang selalu merasa senang dan tersinspirasi akan hidup orang lain. Bacaan Injil hari ini mengajak
kita melihat kedalaman hati kita. Apakah kita orang yang takut tersaingi oleh orang lain atau kita
adalah orang yang menginginkan agar semua orang hidup dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari
sikap kita. Contoh yang ditunjukkaan dalam bacaan Injil hari ini dapat menjadi ukuran. Saat
Yesus mengajar di dalam Bait Allah, imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi
tertegun melihat-Nya. Yesus mempunyai kharisma mengajar yang luar biasa. Yesus memberikan
ajaran-ajaran yang mencerahkan. Akan tetapi imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa
Yahudi cemburu melihat kehebatan Yesus. Mereka tahu bahwa apa yang diajarkan Yesus adalah
pengajaran yang baik. Akan tetapi sikap mereka yang tidak baik membuat mereka tidak mau
mengakui ajaran Yesus. Mereka adalah orang yang dipandang hebat dalam pengajaran. Tetapi
yang mereka hadapi sungguh lebih hebat. Dia berasal dari kalangan sederhana, tetapi
pengajarannya sungguh mendalam. Kehadiran sosok yang hebat membuat mereka merasa
tersaingi. Mereka kemudian bersoal-jawab dengan Yesus dengan tujuan dapat mencela Yesus di
depan banyak orang. Mungkin dalam pengalaman atau dalam hidup sehari-hari, kita pernah
besikap seperti imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi. Kita sulit mengatakan
dengan jujur kalau apa yang dibuat orang lain adalah hal yang luar biasa. Apa yang dilakukan
orang-orang terdekat kita sungguh menginspirasi kita. Hanya saja karena kita takut disaingi, lalu
kita mengatakan bahwa yang dilakukan orang lain biasa saja, tidak ada yang istimewa, dan
membosankan. Sementara hati kita tahu bahwa yang dibuat oleh orang lain luar biasa baik,
indah, dan tidak pernah kita pikirkan. Kita sebagai orang yang mengimani Kristus dipanggil
untuk memanggil semua manusia hidup baik. Kita dipanggil untuk saling mendukung dalam
karya dan saling memberikan apresiasi. Sebab sikap yang demikian akan membuat kita semakin
berkembang. Pengalaman setiap manusia berbeda-beda. Ketika manusia mampu menerima dan
mengagumi kelebihan orang lain, dia akan medapatkan semakin banyak kekayaan. Itu tergantung
pada kita. Kita mau menjadi manusia yang terus belajar dari yang lain atau memilih hidup dalam
ketertutupan atau ego kita.

Anda mungkin juga menyukai