Contoh: jika sejak muda kita menjaga tubuh kita dengan baik melalui pola
hidup yang sehat ada kemungkinan akan membuat proses penuaan akan
berjalan lambat meskipun pasti semua akan menua dan kondisi fisik juga
akan menurun namun dengan pola hidup yang sehat mungkin hidup kita
akan kita jalani dengan baik.
Dengan kata lain cara kita menjalani hidup akan menentukan ke arah
mana perubahan kita. Kita perlu menyadari bahwa kehidupan iman kita
juga terus berubah. Selalu ada dinamika dalam iman yang biasanya
dipengaruhi pengalaman hidup dan pola pikir masing-masing orang dalam
menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya.
Ada kalanya kita merasa sangat dekat dengan Tuhan namun mungkin kita
juga pernah merasakan saat-saat dimana kita jauh dari Tuhan. Perubahan
memang harus terus terjadi namun marilah kita membuat perubahan yang
lebih baik dalam hidup kita.
Perubahan pola pikir juga menjadi titik tekan Tuhan Yesus dalam kisah-
Nya bersama para murid. Yesus ingin meluruskan pemahaman para murid
tentang Sang Mesias yang selama ini dipahami. Para murid adalah orang
Yahudi yang sudah memiliki pemahaman bahwa Mesias adalah sosok yang
berkuasa, yang akan menjadi raja dengan kekuatan yang besar.
Mereka sulit bahkan tidak mau menerima bahwa Sang Mesias yang datang
adalah sosok yang sederhana. Pola pikir mereka yang seperti itu nampak
jelas ketika Yesus memberitakan untuk kedua kalinya tentang
penderitaan-Nya namun tetap saja mereka tidak mampu memahami.
Pola pikir yang seperti ini yang mempengaruhi cara mereka bersikap. Di
saat seharusnya mereka mempersiapkan diri untuk melanjutkan
pelayanan Yesus ketika Yesus sudah kembali ke sorga, mereka malah
menyibukkan diri untuk berdebat tentang siapa yang terbesar di antara
mereka.
Penutup
Perubahan pola pikir dari yang menganggap diri sebagai orang pilihan dan
akan menguasai yang lain menjadi pribadi yang rendah hati dan
memperhatikan orang lain menjadi tujuan Yesus dalam mendidik para
murid-Nya.
Harapan tentang perubahan pola pikir ini juga yang nampak dalam surat
Yakobus dimana menekankan kepada pembacanya untuk menjadi pribadi
yang berhikmat dengan menjadi pendamai, peramah, penurut, penuh
belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Maka marilah menjadikan pola pikir kita senantiasa berdasarkan kehendak
Tuhan yang kemudian akan mempengaruhi sikap hidup kita yang sesuai
dengan apa yang dikehendaki Tuhan dalam kehidupan kita.
Jadi untuk menjadi yang terbesar dan terkemuka, ia harus memiliki hati
yang penuh dengan kasih saying, kerendahan hati, dan mau melayani . dan
semua itu harus dilakukan dalam nama Yesus, bukan dalam nama
siapapun karena Yesus adalah Allah satu-satunya tiada yang lain.Amin.