Anda di halaman 1dari 1

“Pilahanmu adalah hidupmu”

Manusia tidak pernah lepas dari apa yang disebut pilihan. Saat pagi hari kita diberi pilihan
apakah kita mau bangun lebih lambat atau lebih cepat. Perasaan kantuk membuat kita enggan
untuk beranjak dari tempat tidur karena kenyamanan dan kenikmatan. Akan tetapi ada banyak
orang yang berusaha melawan kenyamanan itu dan memilih bangun pada waktu yang sudah
ditentukan. Namun ada juga orang yang sulit melawan kenyamanan di tempat tidur sehingga
menikmati tidurnya sampai siang. Tentu pilihan-pilihan itu didasari motivasi hidup dari setiap
orang. Setiap orang juga akan tahu konsekuensi dari setiap pilihannya itu. Dalam bacaan
pertama, Kitab Putra Sirakh dikatakan bahwa api dan air telah ditaruh Tuhan di hadapanmu
kepada apa yang kaukehendaki dapat kauulurkan tanganmu. Selanjutnya kalimat akhir dari
bacaan pertama bunyinya demikian; “Tuhan tidak pernah menyuruh orang menjadi fasik, dan
tidak memberi izin kepada siapa pun untuk berdosa.” Dari Kitab Putra Sirakh kita disadarkan
kembali bahwa Tuhan selalu menunjukkan jalan yang terbaik pada kita. Tuhan tidak pernah
berhenti untuk menuntun kita agar terus berkembang baik dalam kehidupan kita. Tuhan telah
memberikan kita hati nurani, yang mampu membisikkan kita jalan yang baik untuk kita. Hanya
saja, kenikmatan dan kenyamanan membuat kita terlena dan memilih untuk tidak mendengarkan
hati nurani kita. Saat kita tidak lagi mampu mendengarkan hati nurani kita, saat itu jugalah kita
sulit menerima kehadiran Roh Kudus. Dalam bacaan kedua dikatakan bahwa Roh Kudus adalah
penuntun kita. Roh Kuduslah mengaruniakan kita kemampuan untuk mengenal pilihan Tuhan
dalam hidup kita. Saat kita tidak lagi terbuka pada kehadiran Roh Kudus, maka hidup kita pasti
jauh dari Tuhan. Saat hidup jauh dari Tuhan, pada saat itulah kita kehilangan arah dan memilih
hidup dalam kebimbangan, berjalan susuai araha kenyamanan dan keinginan kita. Semakin lama
manusia hidup dalam sikap demikian tindakan jahat sekalipun akan menjadi tindakan biasa
baginya. Maka marilah kita, semenjak bangun dari tiudr kita mulai menyadarkan diri kita akan
pilihan-pilihan kita, dan memohon rahmat Tuhan atas pilihan-pilihan baik kita. Hidup yang baik
ditentukan dari pilihan baik kita. Amin

Anda mungkin juga menyukai