Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KORELASI GANDA

A. PENGERTIAN
1. KORELASI
Merupakan teknik statistik yang digunakan untuk meguji ada/tidaknya
hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih.

2. KORELASI GANDA
Suatu korelasi yang bermaksud untuk melihat hubungan antara tiga
atau lebih variabel (dua atau lebih variabel independent dan satu variabel
dependent). Korelasi ganda berkaitan dengan interkorelasi variabel-variabel
independen sebagaimana korelasi mereka dengan variabel dependen.
Sementara itu menurut Riduwan (2012:238) korelasi ganda adalah suatu
nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau
lebih secara bersama-sama dengan variabel lain.
Korelasi Ganda (multiple correlation) merupakan korelasi yang terdiri
dari dua variabel bebas (X1, X2) serta satu variabel terikat (Y). Apabila
qperumusan masalahnya terdiri dari tiga masalah, maka hubungan antara
masing-masing variabel dilakukan dengan cara perhitungan korelasi
sederhana, oleh karena itu berikut ini hanya akan dikemukakan cara
perhitungan ganda antara X1, dan X2 dengan Y.

3. KOEFISIEN KORELASI
Merupakan besar kecilnya hubungan antara dua variabel yang
dinyatakan dalam bilangan yang disebut dengan Koefisien Korelasi.
Koefisien Korelasi disimbolkan dengan huruf R. Besarnya Koefisien
Korelasi adalah antara -1; 0; dan +1.

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 1


Besarnya korelasi -1 adalah negatif sempurna yakni terdapat
hubungan di antara dua variabel atau lebih namun arahnya terbalik, +1
adalah korelasi yang positif sempurna (sangat kuat) yakni adanya sebuah
hubungan di antara dua variabel atau lebih tersebut, sedangkan koefisien
korelasi 0 dianggap tidak terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih
yang diuji sehingga dapat dikatakan tidak ada hubungan sama sekali.
Sedangkan harga R akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi
nilai R sebagai berikut:
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,1999 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat

B. MANFAAT
1. Mencari hubungan atau kontribusi dua variabel bebas (X) atau lebih secara
simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y)
2. Mencari arah dan kuat lemahnya hubungan antara 2 atau lebih variabel
independen (X1,X2...Xj) terhadap variabel dependen (Y)

C. FORMULASI KORELASI GANDA


1. Uji Korelasi Ganda

=√

2. Uji Signifikansi

=
( )

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 2


Di mana:
R = Nilai koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel bebas (independen)
n = jumlah sampel
F = yang selanjutnya akan dibandingkan dengan
Kaidah penguji signifikansi:
Jika signifikan
jika maka tidak signifikan
carilah nilai menggunakan tabel F dengan rumus:
taraf signifikansinya α = 0.01 atau α = 0.05
=

D. LANGKAH-LANGKAH MENJAWAB UJI KORELASI GANDA


1. Buatlah H1 dan H0 dalam bentuk kalimat
2. Buatlah H1 dan H0 dalam bentuk statistik
3. Buatlah tabel penolong untuk menghitung nilai korelasi ganda
4. Masukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:

∑ (∑ ) ∑
r=
√{ ∑ (∑ ) } ∑ ∑

Selanjutnya hasil dari korelasi kemudian hitung korelasi ganda (R) dengan
rumus:

=√

5. Menguji signifikansi dengan rumus Fhitung:

=
( )

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 3


6. Dari hasil perhitungan tadi, buatlah kesimpulannya.

E. CONTOH SOAL
KASUS
Judul Penelitian
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN PEGAWAI
TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRASI PADA DINAS PENDIDIKAN
KOTA SURABAYA

1) Variabel Motivasi Kerja ( )


2) Variabel Kemampuan Pegawai ( )
3) Variabel Pelayanan Administrasi ( )
4) Sampel sebanyak 64 responden
5) Tingkat kesalahan α = 0,05

Pertanyaan : apakah ada hubungan yang signifikan antara ( ) dengan ( )


secara bersama-sama terhadap ( ), buktikan!
Data penelitian sebagai berikut:

Data variabel ( ), ( ) dan ( )


No Y
1 48 97 61 2304 9409 3721 2989 5917 4656
2 47 77 40 2209 5929 1600 1880 3080 3619
3 47 99 48 2209 9801 2304 2256 4752 4653
4 41 77 54 1681 5929 2916 2214 4158 3157
5 41 77 34 1681 5929 1156 1394 2618 3157
6 42 55 48 1764 3025 2304 2016 2640 2310
7 61 88 68 3721 7744 4624 4148 5984 5368
8 69 120 67 4761 14400 4489 4623 8040 8280
9 62 87 67 3844 7569 4489 4154 5829 5394

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 4


10 65 87 75 4225 7569 5625 4875 6525 5655
11 48 50 56 2304 2500 3136 2688 2800 2400
12 52 87 60 2704 7569 3600 3120 5220 4524
13 47 87 47 2209 7569 2209 2209 4089 4089
14 47 87 60 2209 7569 3600 2820 5220 4089
15 47 81 61 2209 6561 3721 2867 4941 3807
16 41 55 47 1681 3025 2209 1927 2585 2255
17 55 88 68 3025 7744 4624 3740 5984 4840
18 75 98 68 5625 9604 4624 5100 6664 7350
19 62 87 74 3844 7569 5476 4588 6438 5394
20 68 87 75 4624 7569 5625 5100 6525 5916
21 48 44 55 2304 1936 3025 2640 2420 2112
22 49 94 61 2401 8836 3721 2989 5734 4604
23 48 77 46 2304 5929 2116 2208 3542 3696
24 54 55 61 2916 3025 3721 3294 3355 2970
25 54 76 58 2916 5776 3364 3132 4408 4104
26 48 65 50 2304 4225 2500 2400 3250 3120
27 61 90 68 3721 8100 4624 4148 6120 5490
28 54 119 75 2916 14161 5625 4050 8925 6425
29 68 119 75 4624 14161 5625 5100 8925 8092
30 68 98 75 4624 9604 5625 5100 7350 6664
31 47 55 56 2209 3025 3136 2632 3080 2585
32 41 66 61 1681 4356 3721 2501 4026 2706
33 42 67 54 1764 3389 2916 2268 3618 2814
34 41 58 50 1681 3364 2500 2050 2900 2378
35 55 90 61 3025 8100 3721 3355 5490 4950
36 68 77 47 4624 5929 2209 3196 3619 5236
37 61 99 68 3721 9801 4624 4148 6732 6039
38 61 109 82 3721 11881 6724 5002 8938 6649
39 54 76 67 2916 5776 4489 3618 5092 4104
40 48 75 69 2304 5625 4761 3312 5175 3600

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 5


41 40 77 55 1600 5929 3025 2200 4235 3080
42 34 67 48 1156 4489 2304 1632 3216 2278
43 48 68 47 2304 4624 2209 2256 3196 3264
44 38 67 55 1444 4489 3025 2090 3685 2546
45 55 89 61 3025 7921 3721 3355 5429 4895
46 62 87 61 3844 7569 3721 3782 5307 5394
47 68 87 68 4624 7569 4624 4624 5916 5916
48 56 87 65 3136 7569 4225 3640 5655 4872
49 38 65 70 1444 4225 4900 2660 4550 2470
50 61 98 75 3721 9604 5625 4575 7350 5970
51 68 105 61 4624 11025 3721 4148 6405 7140
52 60 78 54 3600 6084 2916 3240 4212 4680
53 55 77 60 3025 5929 3600 3300 4620 4235
54 27 66 55 729 4356 3025 1485 3630 1782
55 48 66 55 2304 4356 3025 2640 3630 3168
56 40 55 47 1600 3025 2209 1880 2585 2200
57 40 78 56 1600 6084 3136 2240 4368 3120
58 48 79 54 2304 6241 2916 2592 4266 3792
59 38 75 69 1444 5625 4761 2622 5175 2850
60 57 98 74 3249 9604 5476 4218 7252 5586
61 68 98 68 4624 9604 4624 4624 6664 6664
62 61 87 66 3721 7569 4356 4026 5742 5307
63 35 87 61 1225 7569 3721 2135 5307 3045
64 40 77 69 1600 5929 4761 2760 5313 3080
Jumlah 3320 5198 3871 179.456 439.670 240.425 204.514 320.416 276.596
total

LANGKAH-LANGKAH MENJAWAB:
a. Buatlah H1 dan H0 dalam bentuk kalimat
H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 6


kemampuan pegawai terhadap Pelayanan Administrasi pada Dinas
Pendidikan Kota Surabaya
H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan
kemampuan pegawai terhadap Pelayanan Administrasi pada Dinas
Pendidikan Kota Surabaya

b. Buatlah H1 dan H0 dalam bentuk statistik

H1 = R ≠ 0

H0 = R = 0

c. Buatlah tabel penolong untuk menghitung nilai korelasi ganda


1) KORELASI dengan Y
RINGKASAN STATISTIK dengan Y
NILAI
STATISTIK
64

∑ 3320

∑ 3871

∑ 179456

∑ 240425

∑ 204514

∑ ∑ ∑
=
√{ ∑ ∑ } ∑ ∑

=
√{ – }

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 7


2) KORELASI dengan Y

RINGKASAN STATISTIK dengan Y


NILAI
STATISTIK
64

∑ 5198

∑ 3871

∑ 439670

∑ 240425

∑ 320416

∑ ∑ ∑
=
√{ ∑ ∑ } ∑ ∑

=
√{ – }

3) KORELASI dengan

RINGKASAN STATISTIK dengan Y


NILAI
STATISTIK
64

∑ 3320

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 8


∑ 5198

∑ 179456

∑ 439670

∑ 276596

∑ ∑ ∑
=
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

=
√{ – }

4) Rumus Analisis Korelasi Ganda (R)

=√

=√

=√ =√ =√ = 0,62 ≈ 1

Dari hasil perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan


(korelasi) antara motivasi kerja (X1) dan kemampuan pegawai (X2)
terhadap Pelayanan Administrasi (Y) pada Dinas Pendidikan Kota
Surabaya. Korelasi antara motivasi kerja (X1) dan kemampuan pegawai

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 9


(X2) terhadap Pelayanan Administrasi (Y) pada Dinas Pendidikan Kota
Surabaya tergolong kuat karena hasil perhitungan di atas besar R adalah
sebesar 0,62 ≈ 1. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi
variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y atau koefisien determinan = R2 x
100% atau (0,622 x 100% = 38,44). Selanjutnya untuk mengetahui
keberartian korelasi ganda (R) dihitung uji F berikut:

=
( )
= ( )
= = 19,22

5) Menguji signifikansi dengan rumus :


Kaidah uji signifikansi: Jika > , maka signifikan. Nilai
dengan α = 0,05 untuk diuji 2 pihak.
F tabel = F (1 - α) [(db = k), (db = n – k – 1)]
= F (1 - α) [(db = 2), (db = 64 – 2 – 1)]
= F (1 – 0,05) [2, 61]
= F (0,95) [2, 61]
Cara mencari F tabel: 2 sebagai angka pembilang; 61 sebagai angka
penyebut.
F tabel = 3,15 (pilih yang paling mendekati)

6) Kesimpulan:
Setelah dihitung ternyata F hitung > F tabel, atau 19,22 > 3,15 sehingga H0
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi kerja (X1) dan kemampuan pegawai (X2) terhadap Pelayanan
Administrasi (Y) pada Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 10


Daftar Pustaka

Riduwan. 2012. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Winarsunu, Tulus. 2012. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.


Malang: UMM Press

Statistik II – Analisis Korelasi Ganda | 11

Anda mungkin juga menyukai