Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH STATISTIK

KONSEP KORELASI SEDERHANA

Dosen Pembimbing :

Dr. Wilda Welis, SP, M.Kes

Disusun Oleh :

Tri Prasetyo 21340011

PASCASARJANA ILMU KEOLAHRAGAAN (S2)


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepanjang sejarah umat manusia, orang melakukan penelitian tentang ada


tidaknya hubungan antara dua hal, fenomena, kejadian atau lainnya. Dan ada
tidaknya pengaruh antara satu kejadian dengan kejadian yang lainnya. Karena itu
untuk mempermudah dalam melakukan penghitungan suatu kejadian maka
kitamenggunakananalisiskorelasi. Korelasi merupakan teknik analisis yang
termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi atau hubungan (Measures
of association). Teknik ini berguna untuk mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu.

Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka
yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan
atau berkaitan dengan suatu masalah tertentuUmumnya statistik banyak
digunakan dalam suatu penelitian di berbagai bidang, misalnya ekonomi, bisnis,
manufaktur, pemasaran, dan lain-lain. Dengan adanya statistik maka akan
didapatkan suatu kesimpulan dan memudahkan proses pengambilan keputusan.

Analisis Korelasi adalah suatu teknik statitika yang digunakan untuk


mengukur keeretan hubungan atau korelasi antara dua variabel. Analisis regersi
adalah suatu teknik yang digunakan untuk membangun suatu persamaaan yang
menghubungkan antara variabel tidak bebas (Y) dengan variabel bebas (X) dan
sekaligus untuk menentukan nilai ramalan atau dugaannya. Banyak analisis
statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih
peubah. Bila hubungan demikian ini dapat dinyatakan dalam bentuk rumus
matematik, maka kita akan dapat menggunakannya untuk keperluan peramalan.
Masalah peramalan dapat dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi.
mendekati nilai tengah populasi. Sekarang ini, istilah regresi ditetapkan pada
semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai
tengah populasi. Sedangkan Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang
melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola
dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki
kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang
lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam
satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat
mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi. Diantara
sekian banyak teknik - teknik pengukuran asosiasi, terdapat dua teknik
korelasi yang sangat populer sampai sekarang, yaitu Korelasi Pearson Product
Moment dan Korelasi Rank Spearman.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah memberikan
informasi dan wawasan mengenai korelasi. Mengukur kekuatan hubungan antara
dua variable dengan skala-skala tertentu dalam korelasi.

1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran
dan pengetahuan mengenai hubungan suatu kejadian atau lebih kita kenal dengan
istilah korelasi. Seperti yang kita ketahui bahwa suatu kejadian atau fenomena
pasti mempunyai keterkaitan satu sama lain dan pengaruh bagi lingkungan sekitar.
Tapi tidak semua kejadian bisa dikaitkan dengan yang lain tergantung
unsur- unsur atau kriteria- kriteria apa saja yang mempunyai keterkaitan
dan yang mempengaruhinya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Korelasi

Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik
pengukuran asosiasi atau hubungan (measures of association). Pengukuran
asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam
statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel. Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis,
karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya
variabel X mempengaruhi variabel Y secara sempurna. Jika korelasi sama dengan
nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Dalam
korelasi sebenarnya tidak dikenal istilah variabel bebas dan variabel tergantung.
Biasanya dalam penghitungan digunakan simbol X untuk variabel pertama dan Y
untuk variabel kedua. Dalam contoh hubungan antara variabel remunerasi dengan
kepuasan kerja, maka variabel remunerasi merupakan variabel X dan kepuasan
kerja merupakan variabel Y.

Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk


mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah
hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar
hubungan yang terjadi antara dua variabel. Hubungan dua variabel tersebut dapat
terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena
kebetulan saja. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada
variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur
dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif).

Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linear


antara dua variabel atau lebih, (Usman,2006:197). Hubungan antara dua variable
di dalam teknik korelasi bukanlah dalam arti hubungan sebab akibat
(timbal balik), melainkan hanya merupakan hubungan searah saja. Misalnya tinggi
badan menyebabkan berat badan bertambah tetapi berat badan bertambah belum
tentu menyebabkan tinggi badan bertambah pula. Sehingga dalam
korelasi dikenal penyebab dan akibatnya. Data penyebab atau yang
mempengaruhi disebut variabel bebas, disebut juga dengan independen yang
biasa dilambangkan dengan huruf X atau X1 X2 X3,Xn. Sedangkan data akibat
atau yang dipengaruhi disebut variabel terikat, disebut juga dependen yang biasa
dilambangkan dengan huruf Y,(Usman,2006:197). Variabel-variabel yang akan
dihubungkan terdiri atas berbagai tingkatan data meliputi data nominal, ordinal,
interval, dan rasio. Tingkatan data tersebut menentukan analisis korelasi mana
yang paling tepat digunakan.

B. Analisis Korelasi

Analisis Korelasi merupakan suatu analisis untuk mengetahui tingkat


keeratan hubungan antara dua variabel. Tingkat hubungan tersebut dapat dibagi
menjadi tiga kriteria, yaitu mempunyai hubungan positif, mempunyai hubungan

negatif dan tidak mempunyai hubungan. Analisis Korelasi (r) : digunakan untuk
mengukur tinggi redahnya derajat hubungan antar variabel yang diteliti. Tinggi
rendahnya derajat keeratan tersebut dapat dilihat dari koefisien korelasinya.
Koefisien korelasi yang mendekati angka + 1 berarti terjadi hubungan positif yang
erat, bila mendekati angka – 1 berarti terjadi hubungan negatif yang erat.
Sedangkan koefisien korelasi mendekati angka 0 (nol) berarti hubungan kedua
variabel adalah lemah atau tidak erat. Dengan demikian nilai koefisien korelasi
adalah – 1 ≤ r ≤ + 1. Untuk koefisien korelasi sama dengan – 1 atau + 1 berarti
hubungan kedua variabel adalah sangat erat atau sangat sempurna dan hal ini
sangat jarang terjadi dalam data riil. Untuk mencari nilai koefisen korelasi (r)
dapat digunakan rumus sebagai berikut :
r = [(N . ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / √{[(N . ΣX2) – (ΣX)2] . [(N . ΣY2) – (ΣY)2]}

Contoh :
Sampel yang diambil secara acak dari 5 mahasiswa, didapat data nilai
Statistik dan Matematika sebagai berikut :

Sampel X (statistik) Y (matematika) XY X2 Y2


1 2 3 6 4 9
2 5 4 20 25 16
3 3 4 12 9 16
4 7 8 56 49 64
5 8 9 72 64 81
Jumlah 25 28 166 151 186

r = [(N . ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / √{[(N . ΣX2) – (ΣX)2] . [(N . ΣY2) – (ΣY)2]}
r = [(5 . 166) – (25 . 28) / √{[(5 . 151) – (25)2] . [(5 . 186) – (28)2]} = 0,94

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,94 atau 94 % menggambarkan bahwa


antara nilai statistik dan matematika mempunyai hubungan positif dan
hubungannya erat, yaitu jika mahasiswa mempunyai nilai statistiknya baik maka
nilai matematikanya juga akan baik dan sebaliknya jika nilai statistik jelek maka
nilai matematikanya juga jelek.

C. Macam-macam Jenis Korelasi

1. Korelasi Positif. Korelasi positif adalah tingkat hubungan antara dua


variabel yang mempunyai ciri, bahwa perubahan variabel independent x
(variabel bebas x) diikuti oleh perubahan variable dependent y (variabel
bebas y) secara ‘’Searah’’

2. Korelasi Negatif. Korelasi negatif adalah tingkat hubungan antara dua


variabel yang mempunyai ciri, bahwa perubahan variabel independent x
(variabel bebas x) diikuti oleh perubahan variable dependent y (variabel
bebas y) secara Berlawanan.

3. Korelasi Sederhana (Simple Corelation) Yaitu tingkat hubungan yang


terjadi antara 2 (dua) variabel saja.

4. Korelasi Multiple (Multiple Corelation) Yaitu tingkat hubungan yang


terjadi antara 2 (dua) variabel atau lebih. Misalkan pada model regresi
linier multiple (y = a0 + a1x1 + a2x2 + e), maka maksud dan pengertian
dari pernyataan diatas adalah Tingkat hubungan antara antar y dan x1 atau
tingkat hubungan antara y dengan x2 atau tingkat hubungan antara x1 dan
x2.

5. Korelasi Sempurna (Perfect Corelation) Maksud dan pengertian dari


korelasi sempurna antara 2 variabel, yaitu suatu kondisi bahwa setiap nilai
variabel bebas x akan terdapat pada setiap nilai variabel tidak bebas y-nya.
Hal ini dapat diartikan pula, bahwa garis regresi yang terbentuk dari kata
yang tersebar (terdistribusi) adalah merupakan tempat kedudukan dari
data-data dimaksud, sehingga nilai r nya =1 atau r = -1.

6. Korelasi Tidak sempurna (Imperfect Corelation). Korelasi antara 2 (dua)


variabel yang dikatakan tidak sempurna, jika titik-titik yang tersebar tidak
terdistribusi tepat pada satu garis lurus.

7. Korelasi yang Mustahil (Nonsense Corelation). Korelasi antara dua


variabel yang seolah-olah ada tetapi tidak ada.

D. Karakteristik dan Tujuan Penggunaan Korelasi


Korelasi memiliki beberapa karakteristik antara lain :
1) Kisaran Korelasi: Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1.
Korelasi dapat positif  dan dapat pula negatif.
2) Korelasi Sama Dengan Nol: Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada
hubungan antara dua variabel.
3) Korelasi Sama Dengan Satu: Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel
mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) positif.
Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y
juga naik.
4) Korelasi sama dengan minus satu: artinya kedua variabel mempunyai
hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi
sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun dan
berlaku sebaliknya.

Adapun tujuan penggunaan korelasi yaitu: untuk mengukur kekuatan


(strength) dan arah hubungan hubungan antar dua variabel atau lebih.
Contoh :
1) Mengukur hubungan antara variabel
2) Motivasi kerja dengan produktivitas
3) Kualitas layanan dengan kepuasan pelanggan
4) Tingkat inflasi dengan IHSG
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk
mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah
hubungan yang terjadi. Macam-macam korelasi terdiri dari: korelasi positif,
korelasi negatif, korelasi sederhana, korelasi multiple, korelasi sempurna, korelasi
tidak sempurna, korelasi yang mustahil
Korelasi merupakan hubungan antara dua kebijakan dimana kejadian yang
satu dapat mempengaruhi eksistensi kejadian yang lain. Misalnya
kejadian X mempengaruhi kejadian Y. Apabila dua variable X dan Y mempunyai
hubungan, maka nilai variable X yang sudah diketahui dapat
dipergunakan untuk memperkirakan, menaksir atau meramalkan Y.
Ramalan pada dasarnya merupakan perkiraan, taksiran mengenai terjadinya
suatu kejadian (nilai variable) untuk waktu yang akan datang. Variable yang
nilainya akan diramalkan disebut variable tidak bebas (dependent variable),
sedangkan variable X yang nilainya dipergunakan untuk meramalkan nilai Y
disebut variable bebas (independent variable) atau variable peramal (predictor)
atau seringkali disebut variable yang menerangkan (explanatory). Jadi jelas
analisis korelasi ini memungkinkan kitauntuk mengtahui suatu diluar hasil
penyelidikan, Salah satu cara untuk melakukanperamalan adalah dengan
menggunakan garis regresi. untuk menghitung parameter yang akan
dijadikan dalam penentuan hubungan antara dua variable,terdapat beberapa cara,
yaitu: koefisien determinasi dan koefisien korelasi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M., ali Muhidin, S., & Somantri, A. (2014). Dasar-dasar metode
statistika untuk penelitian.
Arifin, M. H. (2014). Konsep-konsep Dasar statistika. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Data, P. (2021). Penyajian Data. Pengantar Statistika 1, 53.
David, W., & Djamaris, A. (2018). Metode statistik untuk ilmu dan teknologi
pangan.
Hanief, Y. N., & Himawanto, W. (2017). Statistik pendidikan. Deepublish.
Hasan, Iqbal.2006. Analisis Data Penelitian Statistik. Jakarta: Bumi Aksara
Hek, T. K. (2021). Pengantar Statistika. Yayasan Kita Menulis.
Janah, L. M. Hubungan Antar Variabel: Tabel Silang.
Nurizzati, Y. (2012). Peranan statistika dalam penelitian sosial ekonomi.
Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 1(1), 91-105.
Nuryadi, N., Astuti, T. D., Sri Utami, E., & Budiantara, M. (2017). Dasar-Dasar
Statistik Penelitan.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Supangat,Andi. 2010. Statistika. Jakarta: Kencana
Usman, H. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai