Anda di halaman 1dari 14

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO

PENYULUHAN SWAMEDIKASI OBAT HERBAL DI PKK KECAMATAN


DANDER KABUPATEN BOJONEGORO

Oleh :
apt. Rony Setianto, S.Si.,S.E.,M.Farm.
apt. Belinda Arbitya Dewi, M.Farm.
apt. Faradina Rosita, M.Sc

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO
2021
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Penyuluhan Swamedikasi di PKK


Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro
2. Bidang : Farmasi
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : apt. Rony Setianto, S.Si.,S.E.,M.Farm.
b. NIDN. : 0706127201
c. Pangkat/Golongan :-
d. Jabatan :-
e. Jurusan : S1 Farmasi
f. Bidang Keahlian : Etnomedisin
4. Jumlah Anggota (maks. 4 anggota) : 2 Orang
a. Nama Anggota I : apt. Belinda Arbitya Dewi, M. Farm
b. Nama Anggota II : apt. Faradina Rosita, M.Sc
c. Nama Anggota III :-
d. Nama Anggota IV :-
5. Jangka Waktu Kegiatan : 6 bulan
6. Bentuk Kegiatan : Penyuluhan Swamedikasi Diare
7. Lokasi Kegiatan : Desa Batokan Kecamatan Kasiman
8. Biaya yang Diperlukan
a. Sumber dari STIKES Rajekwesi : Rp.
b. Sumber lain (sebutkan swadaya) : Rp. 5.000.000
c. Jumlah : Rp. 5.000.000

Bojonegoro, 03 Februari 2020


Mengetahui : Ketua Pelaksana,
Ketua Stikes

(Fidrotin Azizah.,S.Kep., Ns., M. Kes) (apt. Rony Setianto, S.Si.,M.Farm.)


NIK 020201016 NIK.200204070

Menyetujui :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Ketua

(Siti Patonah, M.Kes.)


NIK 970201005
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
A. JUDUL.......................................................................................................... 1
B. ANALISIS SITUASI.................................................................................... 1
C. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH.................................... 1
D. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 1
E. TUJUAN KEGIATAN................................................................................. 2
F. MANFAAT KEGIATAN............................................................................. 3
G. KERANGKA SASARAN YANG STATEGIS............................................ 3
H. PEMECAHAN MASALAH........................................................................ 4
I. KETERKAIATAN....................................................................................... 5
J. METODE KEGIATAN................................................................................ 5
K. RANCANGAN EVALUASI........................................................................ 6
L. RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN................................................... 7
M. ORGANISASI PELAKSANA...................................................................... 8
N. RENCANA BIAYA...................................................................................... 9
O. DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10
A. JUDUL
Penyuluhan Swamedikasi di PKK Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.

B. ANALISIS SITUASI
Bojonegoro merupakan kota yang mempunyai potensi bahan alam beraneka
ragam sebagai sumber daya alam salah satunya adalah tumbuhan yang ada dapat
digunakan sebagai tumbuhan obat. Peningkatan penggunaan obat-obat yang ada di
Indonsia semakin meningkat, hal ini berbanding terbalik dengan kesadaran masyarakat
untuk mengusahakan sendiri obat-obatan yang berbahasan dasar herbal. Obat-obatan
berbahan dasar herbal dapat ditemukan disekitar pekarangan rumah dan dapat ditanam
oleh setiap anggota keluarga melalui tanaman obat. Tanaman obat keluarga atau biasa
disebut TOGA sebelumnya tanaman obat biasanya disebut dengan nama apotek hidup
(Permenkes, 2014).
Pemanfaatan TOGA di lingkungan masyarakat Bojonegoro sangat diperlukan
dikarenakan banyak masyarakat sekitar yang belum mengetahui bahwa tanaman yang
digunakan untuk pengobatan penurun demam adalah jahe, kunyit, bawang merah.
Tanaman yang digunakan untuk luka adalah lidah buaya, Iodium, cocor bebek, daun
sirih, penicillin. Dan tanaman yang digunakan untuk diare adalah daun jambu, kunyit,
daun sendok, daun kayu putih, teh.

C. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH


Diare merupakan gangguan Buang Air Besar (BAB) ditandai dengan BAB lebih
dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah (Riskesdas,
2013). Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan
kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan juga
sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di
dunia. Secara umum, diperkirakan lebih dari 10 juta anak berusia kurang dari 5 tahun
meninggal setiap tahunnya di dunia dimana sekitar 20% meninggal karena infeksi diare
(Magdarina, 2010). Rumusan masalahnya perlu membantu edukasi yang benar dan
pemberian pengobatan yang menunjang untuk proses penyembuhan penyakit diare.

D. TINJAUAN PUSTAKA.
Tanaman obat keluarga merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang
dapat ditanam dipekarangan rumah atau di lingkungan rumah. Tanaman obat yang dipilih
biasanya tanaman yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama atau obat-obatan
ringan seperti demam dan batuk. Keberadaan tanaman obat pada saat ini sangat penting
karena pada kondisi seperti ini diharapkan masyarakat semakin cerdas untuk
memanfaatkan hasil alam yang ada. Selain itu juga pada kondisi covid-19 ini diharapkan
dengan back to nature akan mencegah adanya kontak langsung dengan orang-orang yang
ada di pelayanan publik, fasilitas kesehatan dan tempat-tempat umum. Sehingga apabila
kita sedang mengalami sakit yang ringan kita dapat mengobatinya sendiri dengan
tanaman yang ada disekitar rumah kita.
Usaha meningkatkan pemanfaatan tamanan obat keluarga ini perlu
disosialisasikan oleh pemerintah. Program sosialisasi ini merupakan salah satu tugas Tim
Penggerak PKK yang ada di setiap daerah. Program Sosialiasasi tentunya memerlukan
strategi supaya tepat sasaran. Selain strategi dalam penyusunan materi juga perlu adanya
stretegi dalam penyampaian program kepada masyarakat dalam hal ini tentunya ibu-ibu
rumah tangga.
Obat tradisional adalah ramuan dari berbagai jenis bagian tanaman yang
mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang sudah dilakukan
sejak zaman dahulu secara turun-menurun. Obat tradisional banyak digunakan
masyarakat untuk mengobati penyakit yang ringan. Obat yang sering digunakan adalah
penurun panas, kompres luka dan untuk diare.
Tanaman yang digunakan untuk pengobatan penurun demam adalah jahe, kunyit,
bawang merah (BPOM, 2006). Tanaman yang digunakan untuk luka adalah lidah buaya,
Iodium, cocor bebek, daun sirih, penicillin. Dan tanaman yang digunakan untuk diare
adalah daun jambu, kunyit, daun sendok, daun kayu putih, teh (BPOM, 2010).
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk membantu masyarakat melakukan
swamedikasi obat herbal di wilayah Dander dan sekitarnya. Pemilihan penyakit ini
dikarenakan pada musim penghujan banyak anak-anak yang menderita panas dan diare
karena perubahan cuaca yang tidak menentu. Pagi cuaca panas siang hari bisa berubah
menjadi hujan, dan ini yang menyebabkan banyak terjadinya penurunan daya tahan tubuh
anak-anak sehingga menyebabkan imunitasnya menjadi terganggu dan terjadi panas dan
bakteri yang ada menyebabkan terjadinya penyakit diare. Oleh karena itu pemilihan
penyakit ini dirasa penting bagi tim pengmas.
E. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk membantu masyarakat melakukan
swamedikasi obat herbal di wilayah Dander dan sekitarnya. Pemilihan penyakit ini
dikarenakan pada musim penghujan banyak anak-anak yang menderita panas dan diare
karena perubahan cuaca yang tidak menentu. Pagi cuaca panas siang hari bisa berubah
menjadi hujan, dan ini yang menyebabkan banyak terjadinya penurunan daya tahan
tubuh anak-anak sehingga menyebabkan imunitasnya menjadi terganggu dan terjadi
panas dan bakteri yang ada menyebabkan terjadinya penyakit diare. Oleh karena itu
pemilihan penyakit ini dirasa penting bagi tim pengmas.
Penyuluhan ini bertujuan untuk membantu masyarakat melakukan swamedikasi
obat herbal agar masyarakat bisa memanfaatkan tanaman disekitarnya untuk menjadi
tanaman obat. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah jahe, kunyit,
bawang merah, lidah buaya, Iodium, cocor bebek, daun sirih, penicillin, daun jambu
jambu biji, kunyit, daun sendok, daun kayu putih, teh. Tanaman yang disebutkan diatas
dimaksudkan untuk pengobatan penurun panas, pengobatan luka serta pengobatan diare.

F. MANFAAT KEGIATAN.
Manfaat dari kegiatan ini membantu masyarakat dalam meningkatan kesehatan di
Desa Dander Kabupaten Bojonegoro khususnya penyakit diare pada anak-anak agar
tumbuh kembang secara sehat dan normal. Bagi prodi Farmasi untuk pengenalan
dimasyarakat dan bersinergi dengan tenaga kesehatan lainnya.

G. KERANGKA SASARAN YANG STRATEGIS


Sasaran dalam kegiatan ini adalah :
Sasaran pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat Desa
Dander Kabupaten Bojonegoro yang terkena penyakit diare. Dari kegiatan ini diharapkan
masyarakat setempat yang mengalami hal tersebut, mendapatkan pelayanan dan
penanganan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengobatan yang dibutuhkan supaya
diare dapat cepat dan tepat diatasi. Dan orang tua balita mendapatkan informasi atau
wawasan serta pemahaman mengenai makanan bergizi yang mengandung banyak
vitamin, protein dan mineral yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan balita, terutama
yang dapat mempercepat penyembuhan penyakit diare dan mencegah terjadinya diare
pada anak-anak serta balita dari sosialisasi yang diberikan.
H. PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan masalah dalam upaya mengatasi penyakit adalah sebagai berikut :

1. Membiasakan Pola Makan Sehat

Bagi orang tua, asupan gizi anaknya merupakan hal yang sangat penting, hal ini
dikarenakan asupan makanan dalam tubuh dapat meningkatkan daya tahan tubuh
sehingga akan membentuk antibodi yang kuat dan mencegah terjadinya penyakit. Cara
lainnya yaitu pemenuhan gizi di awal perkembangan anak pada 1.000 hari pertama.
Salah satunya adalah dengan pemberian ASI eksklusif untuk sang buah hati di 6 bulan
awal dan bisa juga dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
Pola makan dengan gizi yang seimbang ini perlu dibiasakan dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu contohnya adalah dalam satu porsi makan diisi oleh sayuran dan
buah-buahan, setengahnya lagi diisi oleh sumber protein (hewani atau nabati) dengan
proporsi lebih banyak dari sumber karbohidrat

2. Kebersihan Air dan Sanitasi


Kebersihkan berkaitan erat dengan kesehatan. Lingkungan yang bersih mampu
menjaga kekebalan tubuh anak, sehingga terhindar dari infeksi. Salah satunya adalah
dengan menyediakan sanitasi dan air bersih. Karena dengan adanya sanitasi yang bersih
maka akan menciptakan lingkungan yang terhindar dari segala macam penyakit. Ciri-ciri
air bersih adalah tidak berbau, jernih, terasa tawar, dan tidak mengandung zat kimia.
Contoh hidup sehat ialah sesederhana membiasakan anak untuk cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan. Hal ini sebagai
tindakan tidak langsung untuk mencegah seseorang menderita infeksi yang merupakan
salah satu penyebab terjadinya diare.
3. Membaca dan Memahami Ilmu Kesehatan
Apapun cara pencegahan yang diketahui tidak akan bisa dilakukan dengan mudah
jika orang tua tidak memiliki informasi dan pemahaman yang baik tentang kesehatan,
salah satunya tentang diare. Pemahaman baik tentang diare akan mampu memberikan
orang tua kesadaran arti pemenuhan gizi bagi anak. Di era teknologi saat ini, informasi
kesehatan ini bisa kita dapatkan dengan mudah melalui internet ataupun buku. Maka dari
itu, kegiatan membaca bisa menjadi cara sederhana bagi orangtua untuk
memahami diare.
Sudah menjadi sebuah keharusan bagi para orangtua untuk berbagi informasi
tentang diare pada lingkungan sekitarnya. Pasalnya, efek jangka panjang
dari diare mampu mengganggu kesehatan bagi anak dan balita. Dan apabila hal ini terjadi
secara terus menerus dan berlangsung secara lama maka akan menyebabkan anak
mengalami dehidrasi, lemas serta membahayakan nyawa anak.

I. KETERKAITAN
Dengan terlaksananya pengabdian masyarakat ini, perguruan tinggi telah
memberikan informasi atau wawasan serta pemahaman mengenai pengobatan tradisional
yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit diare serta penurun demam untuk anak-
anak di Desa Dander Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.
Peranan farmasi secara sinergis dengan kader kesehatan masyarakat, puskesmas
membantu edukasi secara berkesinambungan sesuai target yang diharapkan. Masing-
masing dengan perannya dapat membantu permasalahan yang ada di desa Dander
Monitoring dan evaluasi dari laporan kader kesehatan desa menjadi salah satu
kegiatan yang menjadikan penghubung antara orang tua dengan petugas kesehatan
puskesmas dan farmasi.

J. METODE KEGIATAN.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Dander
Kecamatan Bojonegoro pada tanggal 15 Januari 2020. Kegiatan ini dilakukan oleh
semua dosen program studi S1 Farmasi STIKES Rajekwesi Bojonegoro. Teknik yang
digunakan yaitu sosialisasi penyuluhan bahan tanaman yang ada disekitar rumah yang
dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Penyuluhan bertempat di kantor Kecamatan
Dander Kabupaten Bojonegoro dan dihadiri oleh 163 orang.
Penyuluhan ini bertujuan untuk membantu masyarakat melakukan swamedikasi
obat herbal agar masyarakat bisa memanfaatkan tanaman disekitarnya untuk menjadi
tanaman obat. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah jahe, kunyit,
bawang merah, lidah buaya, Iodium, cocor bebek, daun sirih, penicillin, daun jambu
jambu biji, kunyit, daun sendok, daun kayu putih, teh. Tanaman yang disebutkan diatas
dimaksudkan untuk pengobatan penurun panas, pengobatan luka serta pengobatan diare.
Metode yang dilakukan meliputi lima tahpan yaitu :
1. Mengundang peserta
Peserta yang mengikuti penyuluhan pembuatan obat herbal di PKK Kecamatan
Dander Kabupaten Bojonegoro adalah peserta kader kesehatan dari kader PKK se
Kecamatan Dander.
2. Pretes
Sebelum diadakan proses berlangsungnya program pengabdian masyarakat
tentang penyuluhan pembuatan obat herbal di PKK Kecamatan Dander Kabupaten
Bojonegoro peserta diwajibkan untuk melakukan pretes. Hal ini dilakukan karena
untuk mengetahui apakah peserta peserta memahi dan mengetahui akan kegunaan
tanaman obat keluarga yang dapat digunakan sebagai obat herbal.
3. Pelaksanaan penyuluhan
Pelaksanaan penyuluhan dilakukan pada hari Rabu, tanggal 15 Januari 2020
pukul 09.00 WIB yang bertempat di Kantor Kecamatan Desa Dander Kabupaten
Bojonegoro.
4. Konseling informasi dan edukasi (KIE)
Komunikasi informasi edukasi (KIE) adalah suatu cara pemberian
informasi atau pesan terkait masalah tertentu oleh komunikator kepada peserta yang
berguna untuk mengetahui dan memahami tentang penyuluhan yang diadakan oleh
tim pengmas.
5. Evaluasi.
Evaluasi dari program penyuluhan ini dilakukan dengan diadakan serangkaian
post test. Post test digunakan untuk mengetahui tolak ukur keberhasilan dari
penyuluhan ini. Program pengmas ini akan dapat berhasil apabila respon dari peserta
mempunyai hasil post test yang bagus dibandingkan dari hasil pretes yang dikerjakan
oleh peserta sebelum diadakan kegiatan penyuluhan ini.

K. RANCANGAN EVALUASI
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan swamedikasi yang
dilakukan di Desa Dander Kabupaten Bojonegoro dilaksanakan pada tanggal 18
Maret 2020 diikuti oleh mahasiswa/i prodi S1 Farmasi dari STIKES Rajekwesi
Bojonegoro. Monitoring dilaksanakan pada hari yang sama, yaitu pada saat selesai
acara kegiatan. Adapun sebelum dan sesudah penyuluhan juga dilakukan tanya-jawab
untuk mengetahui pemahaman orang tua terhadap penyakit diare dan pengobatan
yang akan dilakukan apabila anaknya mengalami diare. Evaluasi dari program
penyuluhan ini dilakukan dengan diadakan serangkaian post test. Post test digunakan
untuk mengetahui tolak ukur keberhasilan dari penyuluhan ini. Program pengmas ini
akan dapat berhasil apabila respon dari peserta mempunyai hasil post test yang bagus
dibandingkan dari hasil pretes yang dikerjakan oleh peserta sebelum diadakan
kegiatan penyuluhan ini.

L. RENCANA DAN JADWAL KERJA

Waktu Kegiatan Jenis Kegiatan Pelaksana


Pebruari /Maret Koordinasi Kepala Desa Dander Kabupaten Rony
Bojonegoro, Koordinasi Puskesmas Dander
08.00 – 09.00 Peserta penyuluhan mengisi daftar hadir Semua dosen
09.00 - 09.15 Pembukaan penyuluhan oleh Kepala Desa Kepala Desa
09.15 – 09.30 Pretest Faradina
09.30 - 10.00 Perkenalan team dosen farmasi STIKES Belinda
Rajekwesi Bojonegoro
10.00 – 11.00 Pemaparan materi dari dosen farmasi (Rony) Rony
11.00 – 11.15 Tanya Jawab sesi I Faradina
11.15 – 12. 15 Pemaparan materi dari dosen farmasi (Belinda) Belinda
12.15 – 13.00 ISHOMA Semua Dosen
13.00 – 13.15 Tanya Jawab sesi II Rony
13.15 – 14.15 Pemaparan materi dari dosen farmasi (Faradina) Faradina
14.15 – 14.30 Tanya Jawab sesi III Belinda
14.30 – 15.00 Post test dan Evaluasi Semua Dosen
15.00 – 15.30 Penutupan Rony

M. ORGANISASI PELAKSANA

1. Ketua Pelaksana
a. Nama dan Gelar Akademik : apt. Rony Setianto, S.Si.,S.E.,M.Farm.
b. NIDN/NIK : 0706127201
c. Jabatan Fungsional :-
d. Bidang Keahlian : Etnomedisin
e. Program Studi : Farmasi
f. Waktu untuk Kegiatan ini : 2 jam/ mimggu

2. Anggota Pelaksana :
a. Nama dan Gelar Akademik : apt. Belinda Arbitya Dewi,M.Farm.
b. NIDN/NIK : 200204069
c. Jabatan Fungsional :-
d. Bidang Keahlian : Farmasi
e. Program Studi : Farmasi
f. Waktu untuk Kegiatan ini : 2 jam/ mimggu

3. Anggota Pelaksana :
a. Nama dan Gelar Akademik : apt. Faradina Rosita, M.Sc
b. NIDN/NIK :-
c. Jabatan Fungsional :-
d. Bidang Keahlian : Farmasi
e. Program Studi : Farmasi
f. Waktu untuk Kegiatan ini : 2 jam/ mimggu

4. Tenaga Pembantu
a. Nama :-
b. Pangkat/Golongan/NIK/NIM :-
c. Unit Kerja :-
d. Waktu untuk Kegiatan ini : - jam/ minggu
e. Pembantu Bidang : -

5. Tenaga Administrasi
a. Nama :-
b. Pangkat/Golongan/NIK/NIM :-
c. Unit Kerja
d. Waktu untuk kegiatan ini : - jam/minggu
N. RENCANA BIAYA

Format Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
1. Honorarium
a. Dosen 3 @ 200.000 1 bulan 200.000 600.000
b. konsumsi 500.000 500.000
SUB TOTAL (Rp) 1.100.000
2. Bahan /peralatan Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Banner 1 150.000 150.000
b. ATK 1 100.000 100.000
c. Leaflet 1 150.000 150.000
d. Bahan-bahan kebutuhan protokol 1 250.000 250.000
kesehatan (masker,
handsanistizer, rapid test, dll)
SUB TOTAL (Rp) 650.000
3. Perjalanan Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Transport local (untuk 2 500.000 1.000.000
keperluan pembelian bahan dan
uji coba)
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000
4. Seminar Hasil , Monitoring dan Volume Harga Satuan (Rp)
jurnal
a. Seminar hasil, monitorimg 1 1.000.000 1.000.000
b. Jurnal 1 1.000.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 2.000.000
TOTAL 4.750.000
O. DAFTAR PUSTAKA

BPOM RI, 2006. Acuan Sediaan Herbal Vol II Edisi I.


BPOM RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal Vol V Edisi I.
Magdarina, M. (2010). Faktor Kejadian Diare pada Balita.
Permenkes No.75 tahun 2014 diunduh melalui : http://buk.depkes go.id/index.php?
option=com_docman&task=cat_view&gid=52&Itemid=142.
Riskesdas. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar

Anda mungkin juga menyukai