Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN

MAGANG INDUSTRI
PENINGKATAN KUALITAS DAN KOMPETENSI PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN VOKASI MELALUI
PELATIHAN MANAJERIAL KEPALA SMK

PROGRAM UPSKILLING DAN RESKILLING


GURU KEJURUANBERSTANDAR INDUSTRI

PERIODE: 14 September s.d. 20 September 2022


DI HOTEL AERO, NATAR, LAMPUNG SELATAN
PROVINSI LAMPUNG

DISUSUN OLEH:
NAMA: EDI SUTIAWAN, S.KOM.
ASAL SEKOLAH: SMKN 1 WAY TENONG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

KATA PENGANTAR

Pada era Industri 4.0 sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
berbagai faktor kehidupan lainnya telah banyak mengubah kondisi sosial budaya
masyarakat, termasuk berbagai perubahan di duniakerja. Kondisi sangat dinamis ini,
perlu direspon dengan baik oleh parapendidik SMK. Respon yang baik tersebut
diharapkan mampu menghantarkan peserta didik dalam mengembangkan dirinya,
sehingga mereka siapuntuk menghadapi dan menyesuaikan dengan tuntutan
perkembangan yang terjadi. Untuk menjamin pelaksanaan operasional SMK agar
dapat mengikuti perkembangan zaman sehingga menghasilkan lulusan yang
berkualitas maka pelaksanaan peningkatan kualitas dan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan melalui pelatihan manajerial kepala sekolah sangat diperlukan.
Kepala SMK sebagai CEO perlu terus menerus mengupayakan agar kompetensi
profesionalnya dapat mengikuti perkembangan teknologi dan pemanfaatannya
didunia kerja. Dengan demikian, satuan pendidikan yang dikelolanya akan tetap
relevan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Atas rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa laporan magang industri
Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi
melalui Pelatihan Manangerial Kepala SMK Program Upskilling dan Reskilling Kepala
SMK Berstandar Industri yang dilaksanakan pada tanggal 14 sampai dengan 20
September 2022 di Hotel Aero, Natar Lampung Selatan Provinsi Lampung telah
selesai disusun.

Laporan ini disusun untuk memberikan gambaran pelaksanaan magang industri


Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi
melalui Pelatihan Manangerial Kepala SMK Program Upskilling dan Reskilling bagi
Kepala SMK Berstandar Industri. Kami berharap, laporan ini dapat memberi manfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan.

i
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

Semoga laporan ini dapat menjadi bahan masukan bagi kebijakan aspek terkait pada
masa yang akan datang.

Lampung Selatan, 20 September2022

Penyusun,

Edi Sutiawan, S.Kom

ii
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ......................................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................................... .1

A. Latar Belakang .................................................................................................................................................... 1

B. Dasar Hukum ....................................................................................................................................................... 2

C. Tujuan dan Manfaat Magang Industri ...................................................................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI ................................................................................... 6

A. Sejarah .................................................................................................................................................................... 7

B. Struktur Organisasi........................................................................................................................................... 7

C. Kedudukan dan Letak ...................................................................................................................................... 8

D. Prosedur Pelayanan.......................................................................................................................................... 9

BAB III PELAKSANAAN MAGANG INDUSTRI ....................................................................................................13

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..............................................................................................................13

B. Materi Magang Industri ................................................................................................................................13

C. Rencana Tindak Lanjut .................................................................................................................................21

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Magang Industri ......................................24

E. Laporan Kegiatan Harian .............................................................................................................................24

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................................................................26

A. Kesimpulan .........................................................................................................................................................26

B. Saran ......................................................................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................................... 28

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................................................................... 29

iii
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Hotel Aero ............................................................................................ 7

Gambar 2 Peta Lokasi Hotel Aero Natar Lampung Selatan ..........................................................8

Gambar 3 Hotel Aero Natar Lampung Selatan ....................................................................................8

iv
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengajuan Magang Industri .................. ……………………………………………………………

Lampiran 2 Surat Balasan Magang Industri .................. …………………………………………………………….

Lampiran 3 Sertifikat Magang Industri ................ …………………………………………………………………………

Lampiran 4 Foto Kegiatan Magang Industri ................ ………………………………………………………………

Lampiran 5 Foto Fasilitas Tempat Magang Industri ................. ………………………………….…………………

v
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menghadapi tantangan era revolusi 4.0, pembangunan kualitas sumber


daya manusia menjadi salah satu prioritas. Salah satu upaya yang dilakukan
oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia adalah menetapkan Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat
Keunggulan sebagai program yang berfokus pada pengembangan serta
peningkatan kualitas dan kinerja SMK dengan bidang prioritas yang diperkuat
melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja. Hal ini tertuang dalam
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 464 Tahun 2021 tentang Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan (Revisi Kepmendikbud ristek Nomor 165 Tahun
2021) yang dikuatkan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka peningkatan kualitas dan
daya saing sumber daya manusia Indonesia. Menanggapi instruksi tersebut
Kementerian telah menetapkan 10 langkah strategi revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), antara lain peningkatan kualitas SDM serta peningkatan link
and match dengan dunia kerja.

Untuk menjamin pelaksanaan operasional SMK ini, dibutuhkan seorang Kepala


Sekolah yang berkualitas dari satuan pendidikan untuk dapat menghasilkan lulusan
yang berkualitas. Selaras dengan Perdirjen Pendidikan Vokasi Nomor 20 Tahun
2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kualitas dan
Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi, makaperlu upaya
untuk meningkatkan kompetensi kepala SMK.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 26 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan menyatakan bahwa, BBPPMPV
menyelenggarakan fungsi pelaksanaan fasilitasi dan peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan vokasi. Sehubungan dengan

1
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

hal tersebut, untuk mendukung peningkatan dan pemerataan kompetensi bagi


pendidik, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui BBPPMPV BMTI
akan menyelenggarakan Program Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri
Tahun 2022 melalui Pelatihan Manajerial Kepala Sekolah.

Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui


Pelatihan Upskiling dan Reskiling bagi Kepala SMK ini dilakukan melalui pelatihan
dan magang guru di industri. Program magang di industri dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman kontekstual lapangan terkait manajerial berbasis industri
yang kelak dapat direplikasi kedalam upaya penerapan manajemen sekolah
sekaligus upaya penerapan pengembangan sekolah. Selain itu, pola magang industri
meningkatkan harmonisasi, meningkatkan, memperluas dan memper dalam level
kerjasama yang bermuara pada upaya penciptaan lulusan SMK yang kompeten dan
berkarakter.

B. Dasar Hukum

Landasan Hukum Pelaksanaan Pelatihan Upskiling dan Reskiling adalah sebagai


berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 T ahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 78 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 107 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6058);

2
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang perubahan atas Peraturan


Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 195);
6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya saing Sumber Daya
Manusia Indonesia;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem
Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kompetensi Guru;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 683);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1689);
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 5
Tahun 2022 tentang SKL Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Jenjang Pendidikan Menengah;

3
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

16. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 7


Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
17. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 464/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan
Pusat Keunggulan;
18. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran;
19. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum
Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan(MAK);
20. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum SMK/MAK;
dan
21. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Vokasi Tahun 2021.

C. Tujuandan Manfaat Magang Industri

1. Tujuan Magang Industri


a. Peserta Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Vokasi melalui Pelatihan Upskilling dan Reskilling mampu
mempelajari organisasi, menerapkan, dan membandingkan antara
pengetahuan teori maupun praktik setelah mengikuti pelatihan di
BBPPMPV BMTI.
b. memberikan pengalaman kontekstual lapangan terkait manajerial berbasis
industri yang kelak dapat direplikasi kedalam upaya penerapan
manajemen sekolah sekaligus upaya penerapan pengembangan sekolah.

4
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

2. Manfaat Magang Industri


a. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai peran
CEO dalam perusahaan dan bagaimana menerapkannya di satuan
pendidikan.
b. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai
manajemen strategis.
c. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai
manajemen inovasi.
d. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai
bagaimana penguasaan pribadi/personal masterysebagai CEO.
e. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai
manajemen SDM.
f. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai
pengambilan keputusan.
g. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai
pengelolaan keuangan.

5
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI

A. Sejarah

Sebagai pendatang baru di bisnis perhotelan di Lampung di buka resmi November 2017
manajemen Hotel Aero Guest House sudah mempersiapkan berbagai fasilitas
pendukung untuk kenyamanan tamu yang berminat di hotel minimalis ini. Kamar yang
disediakan sebanyak 30 room yang terbagi dalam deluxe room (12 room) standard
room (10 room) dan cabin room (10 room). Jumlah karyawan sebelum covid 19
sebanyak 13 karyawan yang terbagi dalam dua shift. Lokasi hotel sangat strategis
karena dekat dengan bandara Raden Intan Airport hanya 2 menit dengan kendaraan
roda empat.

Untuk memaksimalkan kualitas pelayanan manajemen menyediakan arena lobby hotel


yang cukup luas dan nyaman . Pelayanan reservasi hotel dapat dilakukan 24 jam setiap
harinya. Tidak itu saja, untuk areal parkir tersedia di luar dan di dalam lingkungan
hotel untuk 10 kendaraan.

Hotel Aero Guest House Manajemen Hotel Aero Guest House saat ini menawarkan
(sebelum pandemic covid 19) Cabin room rate (tarif kamar) Rp.150.000,- Standard
room Rp.300.000,- Deluxe room dengan tarif Rp.350.000,-.

Dengan tariff minimal tersebut tamu sudah termasuk breakfast untuk dua orang
gratis dan sajian minuman hangat kopi, teh yang dapat dinikmati 24 jam setiap saat di
ruangan makan, yang sangat penting adalah dengan harga murah tersebut semua
ruangan kamar telah dilengkapi dengan AC, meja dan kursi kerja. Manajemen hotel juga
sudah melengkapi ada fasilitas free wifi di seluruh bagian bangunan hotel dan televisi
32 inch dengan tayangan 300 channel TV mancanegara di semua kamar. Tersedia juga
minimarket dan ATM Bank BCA yang buka 24 jam.

Prosedur pelayanan reservasi room sekarang bisa diakses melalui aplikasi reddors
ketentuan chek in pukul 14.00 dan chek out pukul 12.00 wib. Mengenai rate

6
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

disesuaikan . Semua room dikatagorikan standard room. Breakfast ditiadakan


dan karyawan yang bertahan hanya 4 orang saat ini. Kondisi hunian belum stabil.

B. Struktur Organisasi

Corporate

Owner (CEO)

General Manager

Front Office Executive


F & B Manager
Manager Housekeeper

Front Desk Walter Room Attendent


Attendent

Trainee

7
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

C. Kedudukan dan Letak

https://goo.gl/maps/HLiaQjxvEtTkqRXF7

8
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

D. Prosedur Pelayanan

1. Order Pembersihan Kamar


Order Pembersihan kamar baik yang langsung dari tamu maupun melalui Front
Office :

a. Order taker segera menyampaikan permintaan tersebut kepada petugas


kamar (room attendant/floor supervisor) dengan menggunakan
telepon/pager.
b. Hal yang harus dicatat order taker mencatat permintaan pelayanan
pembersihan kamar ke dalam order taker log book
c. Jam menerima order, no kamar, jenis order, asal order, dan nama room
attendant yang menerima order
d. Berdasarkan order tersebut room attendant segera datang dan membersihkan
kamar bersangkutan
e. Note: jika room attendant masih bekerja di kamar lain, floor supervisor wajib
memberitahu tamu untuk menunggu sebentar, dan minta maaf atas
keterlambatannya.

2. Penanganan Kamar Don’t Disturb


Adalah salah satu status kamar di hotel karena salah satu hal/kepentingan tamu
yang ada di dalamnya maka tamu yang bersangkutan tidak mau diganggu (don’t
diasturb) berarti aktivitas penanganannya harus ditunda kerena tamu tidak mau
diganggu. Bidang/Personil yang terlibat dalam penanganan kamar don’t disturb
adalah:

a. Room Attendant Floor


b. Room Supervisor
c. Front Office
d. Executive Housekeeper/Assisstant
e. Duty Manager/Chief Security

9
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

Prosedur:

a. Room attendant yang menjumpai DND mencatat nomor kamar yang diberi
tanda DND pada door lock (handle) di kamarnya di room report
b. Room attendant melaporkan ke floor/room supervisor
c. Petugas kamar memasukkan kartu pemberitahuan tentang pembersihan
kamar (Notification Make Up Room) agar tamu tersebut bias menghubungi
housekeeping bila kamarnya minta dibersihkan
d. Room attendant akan membersihkan kamar tersebut setelah ada instruksi
dari floor supervisor
e. Tindak lanjut dari penaganan kamar don’t disturb, Supervisor harus segera
bertindak dengan cara mengghubungi Front Office untuk menyatakan apakah
yang tanda DND tamunya sudah CO atau belum.
f. Jika belum, Floor supervisor melaporkan kepada executive housekeeper
/assistant tantang kamar yang masih DND
g. Executive housekeeper /assistant akan menghubungi kamar tersebut setelah
pukul 14.00 untuk mengetahui apakah tamu kamar tersebut masih ada kamar
atau tidak
h. Apabila kamar terkunci dengan safety chain atau ring lock, segera melaporkan
kepada duty manager untuk tindakan selanjutnya
i. Apabila masih ada executive housekeeper /assistant langsung ke kamar
tersebut untuk membuka kamar dengan master key untuk memeriksa kondisi
kamar tersebut.
j. Bila keadaan kamar biasa dan tidak mencurigakan segera beritahukan kepada
supervisor
k. Jika didalam kamar tersebut terdapat hal-hal yang mencurigakan seperti
senjata api atau senjata tajam, bahan peledak, alat pemancar dan lain-lain
segera melaporkan kepada dua manager atau chief security untuk mendata
kamar tersebut.

10
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

3. Permintaan Penambahan tempat Tidur

a. Permintaan extra bed akan dilayani setelah ada persetujuan dari bagian front
office
b. Setelah menerima order, petugas order taker segera menyampaikan order
tersebut kepada petugas kamar
c. Petugas kamar (room attendant) segera menyiapkan extra bed dan dikirim ke
kamar yang bersangkutan
d. Extra Bed diletakkan sejajar dengan tempat tidur yang ada di kamar yang ada
di kamar, atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi kamar
e. Penambahan tempat tidur diikuti dengan penambahan jumlah handuk
f. Kode status kamar dirubah menjadi O3 (occupied by 3 persons)
g. Kode status kamar yang baru dicatat dalam housekeeping report.
h. Note: untuk anak dibawah 12 tahun gratis dan status kamar tetap O2
(occupied by 2 persons)

4. Kerusakan atau gangguan di kamar


a. Semua informasi tentang kerusakan di kamar di catat di OT log book: jam
diterimanya informasi, no kamar, jenis kerusakan, pengirim order dan nama
petugas yang menerima informasi.
b. Permohonan maaf harus disampaikan kepada tamu
c. Jika peralatan tidak berfungsi dikarenakan rusak, order taker segera memberi
tahukan kepeda bagian enginering, agar dikirim petugas untuk memperbaiki
d. Disamping pemberitahuan langsung ke bagian engineering, agar dikirim
petugas untuk memperbaiki
e. Disamping pemberitahuan langsung ke bagian engineering, order taker harus
melengkapi order tersebut dengan work order (WO) yang ditandatangani Exc.
Housekeeper, dan dikirim ke bagian engineering.
5. Gangguan di kamar
a. Semua informasi tentang gangguan di kamar di catat di OT log book: jam
diterimanya informasi, No kamar, jenis gangguan, asal informasi dan nama
petugas yang menerima informasi.
b. Permohonan maaf harus disampaikan kepada tamu
11
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

c. Jika gangguan ringan, OT menginformasikan hal ini kepada supervisor untuk


ditangani. Jika gangguan berat, OT menginformasikan hal ini kepada Duty
Manager & Security untuk ditindak lanjuti, dan melaporkan hal ini kepada Exc.
Housekeeper

12
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

BAB III

PELAKSANAAN MAGANG INDUSTRI

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan magang industri dilaksanakan mulai tanggal 14 September


sampai dengan 20 September 2022 selama 7 hari atau setara dengan 20 JP. Magang
industri dilaksanakan di Aero Gues House Natar dengan alamat Jl. Branti Raya,
Candi Mas, Kec. Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35362

B. Materi Magang Industri

1. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai peran CEO


dalam perusahaan dan bagaimana menerapkannya di satuan pendidikan. CEO
atau Chief Executive Officer adalah jabatan tertinggi yang ada di dalam jajaran
manajemen suatu perusahaan baik skala menengah maupun besar, di balik
kesuksesan sebuah perusahaan, tentu ada andil seorang pemimpin yang luar
biasa dan berbakat, serta mampu mengemban tanggung jawabnya dengan baik.
Posisi seorang Chief Executive Officer dapat diperoleh melalui kepemilikan
saham, penunjukan langsung secara resmi, kompetensi, atau dari ikatan sosial.
Ia bertindak sebagai pengambil keputusan dalam puncak manajerial
perusahaan. Akibatnya, Chief Executive Officer harus memimpin, mengelola,
melindungi, dan mengoperasikan bisnis secara efektif. Dalam proses progam
magan industry didapatkan beberapa poin penting peran CEO adalah:

b. Mengelola bisnis
Tanggung jawab pertama yang harus diambil oleh seorang Chief Executive
Officer ialah mengelola bisnis perusahaan pada tingkat makro, yang mana
semua operasi baik internal dan eksternal harus dapat terintegrasi dengan
efektif di setiap departemen daalam rangka menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif dan menyenangkan, CEO harus mempunyai jiwa
kepemimpinan yang dapat memandu proses bisnis dengan baik dan
membuat rencana untuk perusahaan dalam jangka Panjang dengan tetap
13
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

kompeten dalam berkoordinasi dengan setiap karyawan yang berada di


jajaran bawahnya.

c. Mengambil peran sebagai komunikator


Dalam proses magang indutri didapatkan bahwa Chief Executive Officer juga
harus mampu menjadi penghubung antara seluruh pemangku kepentingan
perusahaan sihingga semua departemen dapat berkomunikasi secara efektif
dan juga mampu mengkolaborasikan pihak ekternal dalam rangka
memperkuat ekosistem bisnis perusahaan. Kompetensi dalam mengambil
tanggung jawab atas hubungan perusahaan dengan para kolega maupun
klien menjadi sebuah syarat utama.

d. Memiliki tanggung jawab sebagai manajer


Tanggung jawab dalam kontek ini adalah bahwa dia mampu menjadi seorang
manajer yang bertugas untuk mengelola proses produksi atau penyediaan
layanan, arus keuangan perusahaan, serta mengevaluasi hasil outcome
pemasaran terhadap sesuatu yang menjadi produk atau jasa perusahaan.
Maka, seorang Chief Executive Officer memiliki kendali penuh atas proses
manajemen perusahaan dari awal hingga akhir.

2. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai manajemen


strategis.

Manajemen strategis adalah serangkaian dan Tindakan manjerial yang


menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis
meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, (perencanaan strategis
atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi dan
pengendalian.Manajemen stategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi
peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan
perusahaan.Semula disebut kebijakan bisnis, manajemen strategis meliputi
perencanaan dan strategi jangka panjang. Kebijakan bisnis, sebaliknya,
berorientasi pada manajemen umum dan cenderung melihat kedalam dan lebih

14
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

menekankan pada integrasi yang sesuai bagi banyak aktivitas fungsional dalam
perusahaan. Kebijakan bisnis lebih memfokuskan pada pemanfaatan asset
perusahaan secara efisien.

Dalam proses magang industri, didapatkan contoh implemantasi dari


manajemen strategic dimana pada masa pandemi sampai saat pasca pendemi
saat ini menjadi hal yang sangat luar biasa dimana kondisi tersebut dapat
dikategorikan kondisi luar biasa yang tercipta karena factor alam (Bencana).
Hampir semua sector pariwisata lebih tepatnya perhotelan mendapatkan
hantaman telak. Taktis semua sector industry terdampak terlebih lagi pada
sector yang bertumpu pada mobilitas manusia. Berbeda dengan sector pangan
dan produksi barang, sector yang berhubungan dengan layanan yang
melibatkan mobiltas manusia menjadi sangat terbatas, angka visitasi pariwisata
dan perjalanan bisnis menjadi berhenti. Dalam masa pandemic untuk dapat
survive adalah focus utama dalam menitik beratkan kebijakan strategis
perusahaan.

Bisnis perhotelan mempunyai keterkaitan erat dengan sector lain seperti


industry tranportasi, logistic dan sector lain. Pada kondisi luar biasa ini,
Perusahaan, Aero Hotel melakukan banyak terobosan alternatif dalam rangka
mempertahankan bisnis, salah satunya dengan melakukan efisiensi dalam
operasional perusahaan.

Dalam menekan biaya operasional yang tinggi sedangkan dalam masa pandemic
pemasukan sangatlah kecil bahkan banyak perusahaan yang mengalokasikan
dana cadangan dalam rangka menutupi biaya operasional. Efiesiensi
pembiayaan yang terjadi pada manajemen karyawan terjadi akan tetapi tidak
terlalu besar dikarenakan perusahaan menerapkan kebijakan dengan
memaksimalkan kompetensi karyawan untuk bisa mengerjakan banyak tugas
atau dengan kata lain bisa multi tasking sehingga teknis operasional harian
dapat terkover.

15
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

Terobosan inovasi yang selanjutnya adalah dengan menjalin Kerjasama dengan


pihak jasa layanan ekpedisi dengan mentargetkan segmen pasar ke low budget
dengan kerja sama dengan platform digital Redoor terbukti mampu
menciptakan manajemen keuangan dan operrasional yang stabil di masa
pandemi

3. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai manajemen


inovasi.

Dalam proses magang tersebut telah didapatkan banyak sekali pemngetahuan


terkait managemen inovasi. Inovasi yang muncul dipicu oleh banyak sekali
faktor terlebih lagi faktor baik teknis maupun non teknis. Inovasi yang
ditelurkan oleh Aero yang paling dominan adalah bagaimana eksistensi Aero
Hotel dapat terus ada dimasa pandemi dan bagaimana mereka dapat
menciptakan ekosistem berkelanjutan yang menopang bisnis mereka. Inovasi
yang berhubungan dengan bidang marketing adalah dengan menspesifikan
segmen pasar yang dimana kebanyakan bisnis perhotelan menyasar pada
segmen pasar konsumen low budget atau yang mereka istilahkan hotel spesialis
backpacher. Inovasi yang membidik segmen pasar konsumen ini telah mampu
mempertahankan eksistensi bisnis di masa pandemi.

Sebagai bentuk peningkatan kompetensi karyawan, CEO membuat kebijakan


berkelanjutan dalam rangka tetap update dengan perkembangan standarisasi
pelayanan hotel dengan menjalin Kerjasama dengan asosiasi Badan Nasional
Standarisasi Profesi (BNSP) baik dengan melaksanakan kegiatan peningkatan
kompetensi maupun uji sertifikasi profesi sesuai dengan SKKNI

Inovasi selanjutnya adalah bagaimana CEO melakukan terobosan dalam rangka


menjaga ekosistem bisnisnya dengan mendirikan Aero Astra Akademia, Sekolah
Calon Manager Hotel, professional hospitality training academy yang bertempat
di Jalan Ethanol (cafe aero corner space) Tunggal Warga, Kec. Banjar Agung,
Kab. Tulang Bawang, Lampung. Dengan adanya Lembaga tersebut, secara

16
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

internal Aero dapat menciptakan SDM yang dapat diberdayakan di cabang


bisnis mereka dengan tetap menjaga kualitas layanan dan kualitas output
lulusan yang terserap.

4. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai bagaimana


penguasaan pribadi/personal mastery sebagai CEO.

Personal mastery adalah faktor dari indiviu manusia, dimana terjadi sebuah
proses berkesinambungan bagi individu untuk memperdalam visi dan energi.
Adapun maksud dari personal mastery adalah untuk mewujudkan dua
komponen utama, yaitu menentukan tujuan dan mengukur tujuan tersebut.
Personal mastery juga merupakan satu dari lima pilar The Fifth Discipline Peter
Senge, yaitu pada Learning Organization. Sehingga Personal mastery memberi
pengaruh positif bagi kinerja organisasi, yang artinya personal mastery yang
tinggi akan menghasilkan produktivitas tinggi hingga pengaruhnya terhadap
kinerja organisasi.

5. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai manajemen


SDM.
Pengembangan SDM merupakan hal yang harus dilakukan, agar SDM yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan dapat terus berkembang, seiring
dengan perkembangan zaman. Tidak dapat dipungkiri, zaman yang terus
berubah juga menuntut manusia untuk berubah. Untuk itulah, manusia harus
terus berusaha mengembangkan dirinya sendiri, agar dapat menjalani
kehidupan yang penuh kompetisi ini. Untuk mengembangkan kualitas para
karyawan, tentu saja memerlukan metode pengembangan SDM yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Sebaiknya juga disesuaikan dengan
karakteristik perusahaan dan karyawan-karyawan yang bekerja di dalamnya.
Dengan mendirikan Aero Astra Akademia, Sekolah Calon Manager Hotel,
professional hospitality training academy secara internal Aero dapat
menciptakan SDM yang dapat diberdayakan di cabang bisnis mereka dengan

17
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

tetap menjaga kualitas layanan dan kualitas output lulusan yang terserap
dengan melalui beberapa tahap berikut :

a. Pelatihan atau Training

Ini adalah metode pengembangan SDM yang paling umum


digunakan. Pelatihan atau training biasanya dilakukan oleh Aero Hotel
melalui Lembaga Pendidikan internal mereka bertujuan agar para karyawan
semakin terampil dalam melakukan tugasnya, khususnya jika ada teknologi
baru yang harus mereka kuasai. Namun, pelatihan juga bisa diberikan agar
para karyawan memiliki wawasan atau kemampuan baru yang dapat
menunjang tugasnya di perusahaan. Pelatihan dapat dilakukan secara
internal, maupun eksternal. Pelatihan internal berarti bahwa pelatihan
dilakukan di dalam lingkungan perusahaan di Lembaga pelatihan yang
mereka miliki. Dalam pelaksanaannya, trainer bisa berasal dari perusahaan
itu sendiri atau perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain melaui
jaringan assosiasi pelaku bisnis perhotelan. Sedangkan pelatihan eksternal
dilakukan dengan mengirimkankaryawan-karyawan ke lembaga atau
instansi pelatihan untuk mengikuti pelatihan bahkan terdapat program
pelatihan magang di luar negeri seperti Malaysia dan Arab Saudi.

Dalam proses magang yang berada di luar negeri, peserta yang notabenenya
adalah peserta magang di Lembaga Pendidikan internal mereka
diproyeksikan untuk dapat memiliki sertifikasi kompetensi international
yang diterbitkan oleh Lembaga tempat magang tersebut.

b. Magang

Pengembangan SDM yang melibatkan karyawan yang memiliki pengalaman


mendalam di suatu bidang pekerjaan. Magang biasanya diberikan kepada
para karyawan baru atau calon karyawan yang masih menjalani pelatihan di
Lembaga Pendidikan internal mereka, karena karyawan baru atau siswa di
Lembaga pelatihan internal biasanya belum memiliki keterampilan yang
mumpuniyang dibutuhkan oleh perusahaan. Untuk melatih mereka,
karyawan berpengalaman tersebut diterjunkan atau jaringan hotel yang
18
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

telah bekerjasama dengan Aero dengan tujuannya adalah untuk membagikan


keterampilan dan wawasannya kepada mereka.

Perusahaan juga memberikan kemudahan dalam pelaksanaan magang baik


di dalam negeri maupun luar negeri dengan menfasilitasi akses dan
akomodasi kepada peserta magang.

c. Pendidikan

Metode pengembangan SDM ini adalah memberikan pendidikan formal


kepada para karyawan atau memberikan kesempatan kepada karyawan
untuk melanjutkan pendidikannya dilembaga pelatihan internal mereka dan
sedang mengupayakan program fast track dimana program Pendidikan
disetarakan dengan D2 dan sedang diupayakan legalitasnya.

d. Studi Banding

Studi banding atau benchmark adalah metode pengembangan SDM dengan


cara mengevaluasi atau membandingkan sistem kerja yang selama ini
berjalan di suatu perusahaan dengan sistem kerja standar atau yang berlaku
di tempat lain. Evaluasi atau perbandingan ini dilakukan untuk melihat
efektivitas dan efisiensi dari suatu sistem kerja terhadap produktivitas yang
diperoleh. Misalnya, suatu perusahaan ingin memperbaiki sistem
marketingnya. Maka, perusahaan tersebut dapat mengirim karyawannya
untuk melakukan studi banding ke perusahaan lain yang memiliki sistem
marketing yang berbeda.

Study banding dilakukan secara berkala dibeberapa hotel mitra dan


beberapa program study banding di luar negeri

e. Uji Kompetensi
SDM dengan sistem uji kompetensi ini sering juga disebut dengan uji
kemampuan. Metode ini dapat dilakukan oleh perusahaan itu sendiri
maupun oleh lembaga yang mengeluarkan sertifikat resmi, seperti Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Uji kompetensi dapat dilakukan secara
menyeluruh di suatu perusahaan atau hanya di divisi tertentu.

19
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

f. Coaching
Dalam bahasa Indonesia, coaching dapat disebut sebagai bimbingan. Metode
pengembangan SDM ini biasanya diberikan kepada karyawan untuk
semakin meningkatkan keterampilannya dalam bekerja. Tujuan dari
coaching, selain untuk meningkatkan kualitas pekerjaan, juga sebagai
sarana untuk transfer kemampuan dari karyawan atau orang yang sudah
jauh berpengalaman di suatu bidang pekerjaan. Proses coaching
dilaksanakan secara berkala per 3 bulan oleh Owner dan pihak yang
diberikan kewenangan.

6. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai


pengambilan keputusan.

Dalam proses magang didapatkan Dalam mengambil keputusan bisnis, owner


Aero tidak hanya bisa mengandalkan insting atau perasaan, tapi juga
membutuhkan data dan informasi lengkap mengenai permasalahan yang harus
dipecahkan.

Salah satu indicator penting adalah dalam laporan keuangan yang dimana
memebrikan berbagai informasi mengenai kondisi bisnis yang sebenarnya.
Langkah pertama yang dilakukan sebelum membuat keputusan bisnis dengan
dilakukannya proses identifikasi masalah dengan cara mengenali apa masalah
yang sedang terjadi dan mengerti setiap permasalahan yang terjadi dalam bisnis
untuk kemudian dengan lebih Berani dantidak takut dalam mengambil
keputusan bisnis sebagai bagian dari menghindari risiko buruk dari setiap
keputusan yang akan diambil.

Dalam tahapan tersebut Owner Aero juga melakukan kolaborasi dengan tim
untuk berdiskusi untuk menemukan Solusi. Terkadang ada beberapa keputusan
yang tidak bisa diambil sendiri dan membutuhkan seseorang untuk berdiskusi
tentang masalah yang sedang dihadapi.

20
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

7. Mendapatkan pengalaman dan peningkatan pengetahuan mengenai


pengelolaan keuangan.

C. Rencana Tindak Lanjut

Rencana Tindak Lanjut Program Pengembangan Kepala Sekolah

Nama : Edi Sutiawan, S.Kom

Asal sekolah : SMKNegeri 1 Way Tenong

Judul Program : Intergrasi Terpadu Program Pengembangan Sekolah Berbasis


Potensi Lokal dengan integrasi IT

No. Uraian kegiatan Waktu (tgl) Keterangan


Persiapan
1. Sosialisasi program pengembangan 21 September 2022
KS
2. Membentuk tim pendukung 21 September 2022
program pengembangan KS
3. Menyusun perangkat pendukung 21 September 2022
4. Analisis raport pendidikan 22 September 2022
5. Penyusunan Draft Program 22 September 2022
Pengembangan
Finalisasi Perogram pengembangan 23 September 2022
sekolah
Pelaksanaan
Pengembangan diri dan orang
lain
6. Penyusunan jadwal Coaching 23 September 2022
Tenaga Pendidik dan Kependidikan
7. Pelaksanaan Coaching Tenaga 24 – 25 September
Pendidik dan Kependidikan 2022
21
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

No. Uraian kegiatan Waktu (tgl) Keterangan


Kepemimpinan pembelajaran
8. Pembentukan Tim Pengembang 23 September 2022
Kurikulum

Pembentukan Tim Litbang 23 September 2022


Pembelajaran berbasis IT

Sosialisasi Metode pembelajaran IT 24 September 2022


based on project
9. Implementasi pembelajaran IT pada 26 - 30 September
jenjang kelas XII SMK 2022
10 Supervisi akademik guru
Kepemimpinan manajemen
sekolah
11 Persiapan Pembentukan tim TEFA 19 September 2022
SMK
Penyusunanan Proposal Usulan
TEFA ke Dinas Pendidikan Provinsi
dan Pemerintah Daerah Provinsi
Lampung
12. Tahapan pelaksanaan:

Kepemimpinan pengembangan
sekolah
13. Pembentukan Tim Pengembangan 26 September 2022
IT Sekolah

Menyusunan rencana 26 September 2022


pengembangan penerapan IT dalam
penunjang Sistem Adminitrasi

22
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

No. Uraian kegiatan Waktu (tgl) Keterangan


Sekolah
26 September 2022
Implementasi IT dalam
pengembangan Sistem Informasi
Sekolah
26 September
Finalisasi Project SMKOS (Operating 2022
Sistem untuk Komputer)

Penerapan IoT dalam Project Mapel 27 September 2022


IPAS ( Pupuk Bokasi, POC,
hydrophonic sistem)
14. Final Check Implementasi Sistem 27 September 2022
Informasi Sekolah terpadu
Keterkaitan dengan magang
industry
15. Workshop perubahan mindset 4 Oktober 2022
kewirausahaan dan
entrepreneurship bagi guru SMK

Program Penguatan kompetensi 4 Oktober 2022


kewirausahaan kepada guru dan
Tenaga Pendidik dari Dunia Indutri

Program Pendampingan 4 Oktober 2022


Kewirausahaan bagi siswa

Penguatan program profil pelajar 5 Oktober 2022


Pancasila dan budaya kerja dalam
karakter kewirausaan dan ekonomi

23
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

No. Uraian kegiatan Waktu (tgl) Keterangan


kreatif

Pendampingan industry dalam 6 Oktober 2022


pengembangan marketing produk
TEFA SMK
16. Evaluasi Pelaksanaan Program 8 Oktober 2022

Pelaporan
17. Penyusunan laporan

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Magang Industri

1. Faktor Pendukung Pelaksanaan Magang Industri

Dalam melaksanakan program magang industri ada beberapa factor


pendukung antara lain:

a. Waktu pelaksanaan magang sangat representative dengan esensi magang


industri dikarenakan pasca pandemik ini banyak aspek aspek dalam
industri yang sangat actual untuk dijadikan studi kasus
b. Dengan pemilihan tempat magang Aero Hotel menjadikan peserta
magang menemukan studi kasus yang unik dan memberikan banyak
manfaat dan ilmu pengetahuan terkait pengelolaan manajemen
perusahaan.
2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Magang Industri

a. Keterbatasan durasi waktu

b. Keterbatasan jarak peserta ke lokasi tempat magang

E. Laporan Kegiatan Harian

Aktivitas selama mengikuti kegiatan magang industri di Hotel Aeroadalah sebagai


berikut.

24
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
VOKASI
BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
JURNAL HARIAN MAGANG INDUSTRI

Nama Peserta : EDI SUTIAWAN, S.Kom

Tempat Magang industry : Hotel Aero Natar, Lampung Selatan


Paraf
No. Uraian Kegiatan Tanggal
Pembimbing
1. Penyerahan surat tugas magang
industry dari BMTI ke Industri
2. Penjelasan tentang profil Hotel Aero
kepada peserta magang
3. Wawancara tentang layanan Hotel
Aero
4. Wawancara tentang manajemen
karyawan
5. Wawancara dengan owner tentang
managerial dan pengelolaan
6 Wawancara dengan owner tentang
hambatan dalam menjalankan bisnis
perhotelan
7 Kunjungan ke beberapa departemen
dalam Hotel Aero
8 Menerima tim monitoring magang
dari BMTI

Pembimbing Industri,

Denny Primawan Lo, SE, MM.


25
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil pelaksanaan magang industri Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Vokasi melalui Pelatihan Manajerial Kepala Sekolah
Pelatihan Upskiling dan Reskiling Kepala SMK Berstandar Industri di Hotel Aero
Natar, Lampung Selatan adalah sebagai berikut:

1. Program pelatihan manajerial kepala SMK berbasis industri ini sangat


bermanfaat untuk mendukung kepala sekolah mempunyai mindset CEO dalam
mengembangkan program Kewirausahaan yang ada disekolah terutama pada
pengembangan Teaching Factory, Unit Produksi dan Bisnis Center SMK untuk
menunjang kesiapan siswa terjun ke dunia industry.
2. Kepala Sekolah mempunyai pengalaman, pengetahuan dan keterampilan
bagaimana peran CEO, manajemen strategis, manajemen inovasi, manajemen
SDM, manajemen Personal Mastery, pengambilan keputusan danmanajemen
keuangan dalam perusahaan.
3. Meningkatkan link and match antara sekolah dan industri untuk lebih
terjalinnya kerjasama dan kesuksesan lulusan agar siap berwirausaha, bekerja
maupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan magang industri Peningkatan Kualitas dan
Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi melalui Pelatihan
Manajerial Kepala Sekolah Pelatihan Upskiling dan Reskilingbagi Kepala SMK
Berstandar Industri di Hotel Aero Natar, Lampung Selatan, kami menyarankan:

1. Membangun jiwa enterpreneurship dan kewirausahaan agar nantinya anak


lulus tidak hanya berfikir bekerja akan tetapi bisa membuka lapangan
pekerjaan atau berdikari membangun usaha melalui potensi yang sudah
dikembangkan di sekolah.

26
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskiling

2. Perlunya program link and match sehingga harapannya lulusan bisa


langsung siap berwirausaha maupun terserap di dunia industri.
3. Perlu adanya program lanjutan terkait Pelatihan Mnajerial Kepala SMK
Berbasis Industri khusunya terkait Pengembangan Tefa.

27
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskilingdi

DAFTAR PUSTAKA

Astrid, S. 2019. Revolusi Industri 4.0.Yogyakarta : Cetakan Keempat. Genesis Yogyakarta

Permana, M. 2020. Peran dan Tugas CEO. Yogyakarta: Cronica Creative Workspace. Tersedia
dalam:https://greatdayhr.com/id-id/blog/pengertian-ceo-dan-tugasnya/ [Accessed 4
September 2022].

Terra. 2016. PAOC. Manajemen Organisasi. HIMA TG Institut Teknologi Bandung.Tersediadalam


:https://medium.com/@TERRAITB/poac-planning-organizing-actuating-and-
controlling-manajemen-organisasi-ea982e20529. [Accessed 2 September 2022].
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskilingdi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Tugas
2. Data Pendukung
3. Foto Kegiatan pada saat melaksanakan pekerjaan di IDUKA
Sumber Dokumen, seperti contoh pekerjaan yang diselesaikan
Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskilingdi

LAMPIRAN
1. SURAT PERMOHONAN MAGANG INDUSTRI

LAMPIRAN

1. SURAT PERMOHONAN MAGANG INDUSTRI


Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskilingdi

2. SURAT BALASAN MAGANG INDUSTRI


Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskilingdi

3. SERTIFIKAT MAGANG INDUSTR


Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskilingdi

4. FOTO KEGIATAN MAGANG INDUSTRI


Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskilingdi

4. FASILITAS PELAYANAN HOTEL AERO


Laporan Pelatihan Upskiling dan Reskilingdi

FASILITAS PELAYANAN HOTEL AERO

Anda mungkin juga menyukai