Anda di halaman 1dari 25

RANGKUMAN MATERI

MATA KULIAH LOGIKA HUKUM


TAHUN 2015/2016

Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D

UNIVERSITY 089670585040

muh.jamal08 7D744149 16jamal

Muh_Nur_Jamal
muh.nurjamaluddin

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
1
PROPOSISI

Singkatan/ Jenis
No. Istilah
Lambang
1 Term subjek TS / S
2 Term predikat TP / P
Semua, seluruh, segala, setiap, dan
lain-lain. Selain kata tersebut, kata
3 Kuantitas term subjek universal U yang termasuk kuantitas term subjek
universal pokoknya kata yang bersifat
universal.
Ada, sebagian, beberapa, mayoritas,
dan lain-lain. Selain kata tersebut, kata
4 Kuantitas term subjek partikular P yang termasuk kuantitas term subjek
universal pokoknya kata yang bersifat
khusus.
Adalah, ialah, yaitu, merupakan, yaitu,
yakni, dan lain-lain. Selain kata
5 Kopula plus K (+) tersebut, kata yang termasuk kopula
plus pokoknya kata yang bersifat
positif.
Bukan, tidak, tak, dan lain-lain. Selain
kata tersebut, kata yang termasuk
6 Kopula negatif K (-)
kopula negatif pokoknya kata yang
bersifat negatif.

Lambang
No. Nama Proposisi Rumus
Rumus Nama
1 Universal afirmatif Semua S adalah P SaP A
2 Universal negatif Semua S adalah bukan P SeP E
3 Partikular afirmatif Beberapa S adalah P SiP I
4 Partikular negatif Beberapa S adalah bukan P SoP O

Singkatnya:

No. Rumus Jenis Pola

1 U (+) A
2 U (-) E
3 P (+) I
4 P (-) O

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
2
CARA MENGGUNAKAN POLA PROPOSISI

Semua kuda adalah binatang


U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Semua matahari yakni terbit di timur


U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Semua Soeharto adalah Proklamator RI


U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Semua bulan yakni purnama pada pertengahan bulan


U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Tak ada orang yang tidak ingin bahagia


U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Semua Aristetoles adalah penggagas logika formal


U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
3
Semua emas bukan besi
U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan U (-)
Pola yang digunakan E

Semua manusia bukan binatang


U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan U (-)
Pola yang digunakan E

Semua jaksa bukan pengacara


U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan U (-)
Pola yang digunakan E

Semua negara monarki tidak menganut paham sosialis


U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan U (-)
Pola yang digunakan E

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
4
Mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam
P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Sebagian logam adalah emas


P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Sebagian binatang adalah kuda


P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Sebagian wanita adalah sarjana


P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Ada beberapa mahasiswa menyukai logika


P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Sebagian logam adalah emas


P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
5
Sebagian tumbuhan adalah karnivora
P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Sebagian perbuatan curang adalah tindak pidana


P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Sebagian pengacara adalah membela yang benar


P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Ada logam yang bukan emas


P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

Sebagian logam bukan besi


P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

Sebagian pengemis tidak mempunyai rumah


P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
6
Sebagian rakyat miskin tidak mendapatkan keadilan
P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

Sebagian manusia tidak jahat


P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
7
MATRIKS HASIL PERTENTANGAN DALAM PROPOSISI

Kontradiksi Kontrasris Subkontraris Subalterna


Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil
B S Ya B S Ya B S Ya B S Ya
S B Ya S B Ya S B Ya S B Ya
S S Tidak S S Ya S S Tidak S S Ya
B B Tidak B B Tidak B B Ya B B Ya
Pola yang bisa Pola yang bisa Pola yang bisa Pola yang bisa
dikontradiksikan dikontrariskan disubkontrariskan disubalternakan
Pola A ke Pola O Pola A ke Pola I
Pola A ke Pola E Pola I ke Pola O
Pola I ke Pola E Pola E ke Pola O

Cara membaca tabel matriks hasil pertentangan proposisi:


1. Kontradiksi
a. Kontradiksi akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah
b. Kontradiksi akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar
c. Kontradiksi tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah
d. Kontradiksi tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar
e. Pola yang bisa dikontradiksikan yaitu hanya pola A ke pola O dan pola I ke pola E,
begitupun sebaliknya
Rangkuman Materi Logika Hukum
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
8
2. Kontraris
a. Kontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah
b. Kontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar
c. Kontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah
d. Kontraris tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar
e. Pola yang bisa dikontrariskan yaitu hanya pola A ke pola E, begitupun sebaliknya

3. Subkontraris
a. Subkontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah
b. Subkontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar
c. Subkontraris tidak akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah
d. Subkontraris akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar
e. Pola yang bisa disubkontrariskan yaitu hanya pola I ke pola O, begitupun sebaliknya

4. Subalterna
a. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan salah
b. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan benar
c. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai salah dan salah
d. Subalterna akan ada hasilnya jika proposisi bernilai benar dan benar
e. Pola yang bisa disubalternakan yaitu hanya pola A ke pola I dan pola E ke pola O,
begitupun sebaliknya

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
9
SOAL-SOAL MATRIKS HASIL PERTENTANGAN PROPOSISI

1. Proposisi dari kalimat polisi memberi hukuman, yaitu:


Semua polisi yakni memberi hukuman kepada pelanggar hukum.
Dan bisa dikontrariskan dari pola A ke pola E, jika proposisi awal adalah benar.
Pola yang digunakan dalam proposi:
memberi hukuman
Semua polisi yakni
kepada pelanggar hukum
U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Hasil kontraris dari pola A ke pola E, jika proposisi awal adalah benar:
memberi hukuman
Semua polisi tidak
kepada pelanggar hukum
U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan U (-)
Pola yang digunakan E

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
10
Buatlah pertentangan kontradiksi, jika proposisi pertama benar
Pola I ke pola E
Sebagian binatang adalah kuda
P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Semua binatang bukan kuda


U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan E

Buatlah pertentangan kontradiksi, jika proposisi pertama benar


Pola O ke pola A
Sebagian manusia tidak jahat
P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

Semua manusia adalah jahat


U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
11
Buatlah pertentangan kontradiksi, jika pernyataan pertama benar
Pola E ke pola I
Semua negara monarki tidak menganut paham sosialis
U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan U (-)
Pola yang digunakan E

Sebagian negara monarki tidak menganut paham sosialis


P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan I

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
12
2. Proposisi dari kalimat kemerdekaan hak segala bangsa, yaitu:
Sebagian kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Dan bisa disubkontrariskan dari pola I ke pola O, jika proposisi awal adalah benar.
Pola yang digunakan dalam proposisi:
Sebagian kemerdekaan adalah hak segala bangsa
P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Hasil subkontraris dari pola I ke pola O, jika proposisi awal adalah benar:
Sebagian kemerdekaan bukan hak segala bangsa
P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

Buatlah pertentangan subkontraris, jika pernyataan pertama benar


Pola I ke pola O
Sebagian tumbuhan adalah karnivora
P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Sebagian tumbuhan bukan karnivora


P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
13
Buatlah pertentangan subkontraris, jika pernyataan pertama benar
Pola I ke pola O
Beberapa perbuatan curang adalah tindak pidana
P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Beberapa perbuatan curang bukan tindak pidana


P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

3. Proposisi dari kalimat manusia jahat, yaitu:


Beberapa manusia tidak jahat.
Dan bisa disubkontradiksikan dari pola A ke pola O dan pola I ke pola E, begitupun sebaliknya,
jika proposisi awal adalah benar.
Pola yang digunakan dalam proposisi:
Beberapa manusia tidak jahat
P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

Hasil subkontradiksi dari pola O ke pola A, jika proposisi awal adalah benar:
Semua manusia yakni jahat
U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
14
4. Proposisi dari kalimat polisi melakukan penyidikan, yaitu:
Sebagian polisi yakni melakukan penyidikan.
Dan bisa disubalternakan dari pola A ke pola I dan pola E ke pola O, begitupun sebaliknya, jika
proposisi awal adalah benar.
Pola yang digunakan dalam proposisi:
Sebagian polisi yakni melakukan penyidikan
P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Hasil subalterna dari pola I ke pola A, jika proposisi awal adalah benar:
Semua polisi yakni melakukan penyidikan
U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
15
Buatlah pertentangan subalterna, jika pernyataan pertama benar
Pola O ke pola E
Sebagian pengemis tidak mempunyai rumah
P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan O

Semua pengemis tidak mempunyai rumah


U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan U (-)
Pola yang digunakan E

Buatlah pertentangan kontraris, jika pernyataan pertama benar


Pola E ke pola A
Semua jaksa bukan pengacara
U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan U (-)
Pola yang digunakan E

Semua jaksa adalah pengacara


U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
16
PENYIMPULAN LANGSUNG

Pola Proposisi:

TS K TP
Menjadi:

TS K TP
Contoh 1:
Semua manusia adalah akan mati
U TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan U (+)
Pola yang digunakan A

Hasil Penyimpulan Langsung:


Sebagian yang akan mati adalah manusia
P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Catatan: bahwa pola A apabila disimpulkan, maka hasilnya menjadi Pola I.

POLA A POLA I

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
17
Contoh 2:
Sebagian tumbuhan adalah karnivora
P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I

Hasil Penyimpulan Langsung:


Sebagian karnivora adalah tumbuhan
P TS / S K (+) TP / P
Rumus yang digunakan P (+)
Pola yang digunakan I
Catatan: bahwa pola I apabila disimpulkan, maka hasilnya menjadi Pola I lagi.

POLA I POLA I

Contoh 3:
Jawaban:
Semua Jaksa bukan Pengacara
U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan U (-)
Pola yang digunakan E

Hasil Penyimpulan Langsung:


Semua Pengacara bukan Jaksa
U TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan U (-)
Pola yang digunakan E
Catatan: bahwa pola E apabila disimpulkan, maka hasilnya menjadi Pola E lagi.

POLA E POLA E

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
18
Contoh 4:
Jawaban:
Beberapa tenaga kerja Indonesia tidak berpendidikan tinggi
P TS / S K (-) TP / P
Rumus yang digunakan P (-)
Pola yang digunakan Pola O

Hasil Penyimpulan Langsung:


TIDAK ADA HASILNYA ( ~ )
Catatan: bahwa pola O apabila disimpulkan, maka tidak ada hasil kesimpulannya.

POLA O (~)

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
19
PENYIMPULAN TIDAK LANGSUNG

TABEL RUMUS PENYIMPULAN TIDAK LANGSUNG


Bentuk I II III IV
M P P M M P P M
Rumus S M S M M S M S
S P S P S P S P
AAA EAE AAI AAI
EAE AEE IAI AEE
Hasil Pola AII EIO AII IAI
Penyimpulan EIO AOO EAO EAO
OAO EIO
EIO

POLA PENYIMPULAN TIDAK LANGSUNG


I PREMIS MAYOR/PREMIS AWAL

II PREMIS MINOR/PREMIS ANTARA

III KESIMPULAN

Catatan:

1. Term Median (TM) adalah kata yang ada dalam premis mayor dan premis

minor dan tidak boleh ada dalam kesimpulan.


2. Kedua premis tidak boleh negatif.

3. Jika salah satu premis negatif, maka kesimpulan pasti negatif.

4. Kedua premis tidak boleh partikular.

5. Jika salah satu partikular, maka kesimpulan pasti partikular.

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
20
Contoh 1:
Semua manusia adalah akan mati
Semua Andi adalah manusia
Maka, ...........................................
Jawaban:
TM
Semua manusia adalah akan mati U(+)
Pola A
M P U TS/S K(+) TP/P

TM
S M Semua Andi adalah manusia U(+)
Pola A
S P U TS/S K(+) TP/P

U(+)
Maka, semua Andi adalah akan mati
Pola A
U TS/S K(+) TP/P

=A A A

POLA A A A MERUPAKAN BENTUK I

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
21
Contoh 2:
Semua burung adalah dapat terbang
Sebagian unggas tidak dapat terbang
Maka, ...............................................
Jawaban:
TM
Semua burung adalah dapat terbang U(+)
Pola A
P M U TS/S K(+) TP/P

TM
S M Sebagian unggas tidak dapat terbang P(-)
Pola O
S P P TS/S K(-) TP/P

P(-)
Maka, sebagian unggas bukan burung
Pola O
P TS/S K(-) TP/P

=A O O

POLA A O O MERUPAKAN BENTUK II

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
22
Contoh 3:
Semua manusia adalah subjek hukum
Sebagian makhluk Tuhan adalah manusia
Maka, ........................................................
Jawaban:
TM
Semua manusia adalah subjek hukum U(+)
Pola A
M P U TS/S K(+) TP/P

TM
S M Sebagian makhluk Tuhan adalah manusia P(+)
Pola I
S P P TS/S K(-) TP/P

P(+)
Maka, sebagian makhluk Tuhan adalah subjek hukum
Pola I
P TS/S K(+) TP/P

=A I I

POLA A I I MERUPAKAN BENTUK I

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
23
Contoh 4:
Sebagian putusan hakim tidak memenuhi rasa keadilan
Semua putusan hukum hakim adalah bersifat mengikat
Maka, ........................................................
Jawaban:
TM P(-)
Sebagian putusan hakim tidak memenuhi rasa keadilan Pola O
M P U TS/S K(-) TP/P

TM U(+)
M S Semua putusan hakim adalah bersifat mengikat Pola A
S P U TS/S K(+) TP/P

Maka, sebagian yang bersifat mengikat tidak memenuhi rasa keadilan P(-)
Pola O
P TS/S K(-) TP/P

=O A O

POLA O A O MERUPAKAN BENTUK III

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
24
PENALARAN HUKUM

Contoh 1:
Premis Mayor : Lex specialis derogat lex generalis.
Premis Minor : Z melakukan tindak pidana korupsi.
Pertanyaan : Apakah Z akan dikenakan pasal-pasal dalam KUHP atau pasal-pasal dalam
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-undang Nomor 20 Tahun
2001.
Simpulan : Maka, Z dikenakan pasal-pasal dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 karena Undang-undang Nomor 31 Tahun
1999 Jo. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 mengatur secara khusus tentang
tindak pidana korupsi.

Contoh 2:
Premis Mayor : Prinsip non-retroaktif.
Premis Minor : A melakukan perdagangan wanita pada tahun 1988.
Pertanyaan : Apakah A terancam aturan dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007
Tentang Perdagangan Manusia?
Simpulan : Maka, A tidak terancam aturan dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007
Tentang Perdagangan Manusia karena Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007
tidak bisa diberlakukan surut terhadap tindak pidana yang sebelum
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 berlaku.

Contoh 3:
Premis Mayor : Pasal 67 KUHAP.
Premis Minor : B diajukan ke Pengadilan Negeri dengan dakwaaan pembunuhan. Pengadilan
Negeri memutuskan bahwa B bebas dari dakwaan.
Pertanyaan : Dapatkah Jaksa mengajukan banding terhadap putusan tersebut?
Simpulan : Maka, Jaksa tidak bisa mengajukan banding terhadap putusan tersebut karena B
diputus bebas.

Rangkuman Materi Logika Hukum


Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
25

Anda mungkin juga menyukai