Anda di halaman 1dari 11

Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika

Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan

Prodi Matematika dan Komputasi Saintifik


FMIPA Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

September 4, 2018

Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika
Deskripsi dan Standar Kompetensi:
Fondasi matematika merupakan mata kuliah yang dirancang
untuk menanamkan penalaran dalam pola berpikir ilmiah.
Kemampuan penalaran sangat dibutuhkan untuk mempelajari
matematika dengan benar.
Aktivitas dalam kuliah ini adalah menganalisis pernyataan
menggunakan logika matematika sebagai acuan kebenaran
dalam matematika.
Tiga kelompok penting materi yang dipelajari pada kuliah ini
adalah logika matematika, berbagai metode dan strategi
pembuktian dalam matematika, dan dua konsep fundamental
dalam matematika (himpunan dan fungsi) dikaji secara
deduktif.
Standar kompetensi: memahami kebenaran pernyataan
matematika dan membuktikannya dengan teknik-teknik
inferensi yang benar, memahami bentuk deduktif konsep dasar
himpunan dan fungsi, serta mampu menerapkan pengetahuan
dalam mempelajari cabang matematika lainnya.
Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika
Sistem Perkuliahan, Referensi, dan Aturan Penilaian

1 Perkuliahan dilaksanakan melalui presentasi dosen, diskusi


kelompok mahasiswa, dan tugas (terstruktur dan mandiri).
Setiap kelompok maksimal 5 mahasiswa.
2 Pembagian durasi waktu perkuliahan 3 sks (150 menit): 10-15
menit tilawah Al-Qur’an, 75 - 90 menit presentasi dosen, 45 -
60 menit diskusi kelompok mhs.
3 Laporan tugas dinilai oleh teman sejawat (peers reviewer) dari
kelas paralel.
4 Materi kuliah merujuk rencana pembelajaran semester (RPS)
yang telah disusun.
Referensi : Julan Hernadi, 2017. Fondasi Matematika dan Metode
Pembuktian, UMP Press.
Aturan penilaian: kehadiran (10%), keaktifan (10%), tugas (30%),
UTS (20%), UAS (30%).

Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika
Pertemuan 1: Pengantar Logika: Berbagai Jenis Pernyataan
Capaian Pembelajaran:
1 Menyajikan fakta dalam bentuk pernyataan.

2 Mengenal berbagai bentuk pernyataan seperti proposisi, kalimat

terbuka, opini, paradoks dan konjektur.


3 Memahami paradoks dan contoh-contohnya serta

membandingkannya dengan kontradiksi.


4 Memahami istilah-istilah dasar logika, yaitu nilai dan tabel

kebenaran, serta ingkaran pernyataan.


5 Menggunakan konsep negasi untuk menyelesaikan masalah puzzle

sederhana.
Referensi: buku hal 1-8.
Menurut Wikipedia, logika berasal dari kata Yunani kuno “logos” yang
dapat diartikan sebagai hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan
lewat kalimat dalam suatu bahasa. Sebagai cabang filsafat praktis,
logika digunakan dalam membangun ilmu pengetahuan. Ilmu penge-
tahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia.
Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika
Proposisi

Proposisi adalah kalimat deklaratif yang kebenarannya sudah dapat


dipastikan, yaitu benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.
Amati contoh berikut, selidikilah apakah ia pernyataan atau bukan.
Jika pernyataan, bagaimana nilai kebenarannya1 ?
1 Ponorogo adalah ibu kota propinsi Jawa Barat.
2 Ada 5 hari dalam seminggu.
3 1 + 2 = 3.
4 23 = 6.
5 Jam berapakah sekarang?
6 Biarkan aku pergi.
7 x + 2 = 3.
8 Pagi ini bunga-bunga.

1 Acuan benar atau salah bergantung pada sumber hukum yang berlaku
Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika
Nilai Kebenaran Proposisi
Misalkan P himpunan semua proposisi maka nilai kebenaran
proposisi adalah fungsi bernilai biner t : P ! {T , F } dengan
T (true) untuk nilai benar dan F (false) untuk nilai salah.
Untuk sebuah proposisi p bernilai benar dinyatakan t(p) = T ,
sedangkan proposisi q yang bernilai salah dinyatakan t(q) = F .
Kadangkala digunakan bit {0, 1}, yaitu t(p) = 1 jika p
proposisi bernilai benar dan t(q) = 0 jika proposisi q bernilai
salah.
Tabel kebenaran adalah tabel yang menyajikan semua
kemungkinan (variasi) nilai kebenaran beberapa proposisi. Jika
ada 1 pernyataan maka hanya ada 2 kemungkinan yaitu T dan
F. Jika ada 2 pernyataan maka ada 4 kemungkinan, yaitu
(T,T), (T,F), (F,T), dan (F,F). Jika ada n pernyataan maka
akan ada 2n kemungkinan.
Bidang logika yang membahas nilai kebenaran proposisi
disebut kalkulus proposisi atau logika proposisi.
Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika
Opini, Paradoks
Opini adalah pernyataan yang nilai kebenarannya bersifat
subyektif. Contoh: John F. Kennedy adalah Presiden Amerika
yang paling hebat.
Paradoks adalah keadaaan atau pernyataan yang tidak
konsisten secara logika. Selidikilah apakah pernyataan berikut
adalah proposisi: “Kalimat ini adalah salah”. Misalkan k
simbol untuk “Kalimat ini” dalam “Kalimat ini adalah salah”.
Kemungkinan pertama, andaikan k benar diperoleh pernyataan
“kalimat ini adalah benar”, padahal diketahui “Kalimat ini
adalah salah”. Ini adalah sebuah kontradiksi.
Kemungkinan kedua, andaikan k salah, ini berarti pernyataan
“Kalimat ini adalah salah” adalah salah sehingga diperoleh
“Kalimat ini adalah benar”. Ini juga kontradiksi karena
diketahui “Kalimat ini adalah salah”.
Dari kedua kemungkian ini kita simpulkan pernyataan ini tidak
benar dan juga tidak salah. Pernyataan seperti ini dalam
logika disebut dengan suatu paradoks.
Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika
Paradok Zeno
[Balapan antara kancil dan kura-kura] Jika ketika start posisi kura-kura di
depan kancil sekecil apa pun jaraknya maka kancil tidak dapat
mendahului kura-kura selambat apa pun kura-kura itu berjalan.

Bagaimana penjelasannya? Perhatikan buku teks hal 4. Bagaimana


dengan fakta sesungguhnya?
Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika
Konjektur
Konjektur adalah sebuah proposisi yang diduga sementara bernilai
benar. Dugaan ini hanya didasarkan pada informasi awal yang tidak
lengkap dipadu dengan intuisi para ahli tetapi belum dapat
dibuktikan secara formal. Konjektur dalam matematika mirip
seperti hipotesis dalam ilmu sosial.
Example
[Konjektur Fermat] Perhatikan pernyataan “persamaan

xn + yn = zn

tidak mempunyai solusi bulat untuk semua bilangan bulat n 3” .

Pernyataan ini dipublikasikan oleh Pierre-Simon de Fermat pada


tahun 1637 namun tidak dibuktikannya sampai ia meninggal tahun
1665. Kebenaran pernyataan ini akhir dibuktikan oleh Andrew J
Wiles dari Princenton University pada tahun 1993 (yakni setelah
berusia 356 tahun).
Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika
Negasi dan Operator Logika
Misalkan p suatu proposisi. Negasi p dinyatakan ¬p (kadang-kadang
dengan notasi ⇠ p, atau pe) adalah pernyataan yang nilai kebenarannya
berlawanan dengan p. Negasi ¬p biasanya dibaca “bukan p”, atau “ini
bukanlah bersifat p”. Tabel kebenaran proposisi dan negasinya diberikan
sebagai berikut:

p ¬p
T F
F T

Misalkan p sebuah proposisi dan ¬p adalah negasinya maka haruslah


berlaku sifat berikut:
t(¬(¬p)) = t(p). (1)
Negasi ¬ dapat dipandang sebagai sebuah operator logika, yaitu bila p
suatu proposisi maka ¬p merupakan proposisi baru sebagai hasil operasi
dari operator ¬ terhadap proposisi p. Operator logika lainnya adalah
disjungsi (^), konjungsi (_), XoR ( ), implikasi (!), dan bi-implikasi
($). Operator logika seperti ini disebut konektivitas karena ia digunakan
untuk menghubungkan dua pernyataan yang berbeda.
Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika
Puzzle Logika

[Puzzle1]. Tiga orang siswa A, B dan C sedang duduk di tangga


sekolah sambil bercengkrama. Mereka berasal dari dua komunitas
berbeda, yaitu komunitas pembohong (liar ) dan penjujur
(truthtellers). Pembohong adalah orang yang selalu berkata
sebaliknya (bertolak belakang dengan fakta), sedangkan penjujur
adalah orang yang selalu berkata apa adanya. Seorang guru
bertanya kepada mereka. Pertama kali Sang guru bertanya kepada
A: “apakah A penjujur atau pembohong?”. Si A menjawab sambil
memalingkan wajahnya sehingga jawabannya tidak jelas bagi Sang
guru. Kemudian, guru bertanya kepada B: “hai B, apa jawaban A
tadi?”. Si B menjawab “A tadi bilang bahwa dia orang jujur”.
Selanjutnya, siswa C menimpali dengan pernyataan “jangan
percaya, B itu pembohong”. Dapatkah memastikan apakah C
penjujur atau pembohong.

Tim Dosen : Julan HERNADI & Ceriawan Selamat Datang pada Kuliah Fondasi Matematika

Anda mungkin juga menyukai