I. PENDAHULUAN
Upaya perbaikan gizi melalui penerapan pemberian ASI Eksklusif telah diamanatkan
melalui Undang-Undang Kesehatan no. 36 tahun 2009 pasal 128 dan 129 bahwa bayi
berhak mendapatkan ASI Eksklusif dan Peraturan Pemerintah RI No. 33 tahun 2012 Bab II
pasal 3, pasal 4, pasal 5 menyebutkan bahwa Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
pemerintah Kabupaten/Kota bertanggungjawab dalam program pemberian ASI Eksklusif.
Selanjutnya pada Bab III pasal 6 menyebutkan bahwa setiap ibu yang melahirkan harus
memberikan ASI Eksklusif kepada bayi yang dilahirkan. Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara nomor 14 tahun 2013 tentang pemberian ASI Eksklusif bab III pasal 4
menyebutkan bahwa kewajiban Pemerintah Kabupaten Banjarnegara (Pemda) adalah
melaksanakan kebijakan nasional dalam rangka program pemberian ASI Eksklusif; dan
melaksanakan advokasi dan sosialisasi program pemberian ASI Eksklusif.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menetapkan 4
sasaran pembangunan kesehatan, tiga di antaranya yang terkait dengan pemberian ASI
Eksklusif yaitu; 1. Menurunkan angka kematian bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, 2.
Menurunkan angka kematian ibu menjadi 228 per 100 ribu kelahiran hidup, 3. Menurunkan
prevalensi gizi kurang menjadi 15% dan balita pendek menjadi 32%.
Kelas Ibu Menyusui merupakan sarana untuk belajar bersama tentang pemberian Air
Susu Ibu eksklusif, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu – ibu mengenai teknik menyusui, posisi dan
pelekatan bayi, kondisi payudara, cara memerah ASI, faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi ASI, permasalahan menyusui dan mitos.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Menyebarluaskan pembentukan dan pelaksanaan kelas Ibu menyusui dalam rangka
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu menyusui dalam praktik-praktik
pemberian ASI kepada bayi.
b. Tujuan Khusus
- Membentuk kelas ibu menyusui di 35 puskesmas
- Meningkatkan ketrampilan petugas dalam memberikan fasilitasi kelas ibu menyusui
- Meningkatkan ketrampilan kader dalam memberikan fasilitasi kelas ibu menyusui
IV. TATA NILAI
a. Tertib
b. Partisipatif
c. Terukur
d. Amanah
e. Manfaat
VI. SASARAN/PESERTA
Peserta kelas ibu menyusui masing-masing sebanyak 11 orang yang terdiri dari:
a. 10 ibu menyusui
b. 1 kader Motivator ASI
VII. NARASUMBER
Narasumber kegiatan kelas ibu menyusui adalah:
a) Bidan Pelaksana : Dwi Rohmi
b) Bidan Pelaksana : Kristiningsih
c) Pelaksana Gizi : Sri Lestari
d) Bidan Desa : Wahyu Rofingah
VIII. MATERI
Materi kelas Ibu menyusui terdiri dari:
a) Kebijakan Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif
b) Panduan pelaksanaan kelas ibu menyusui
c) Modul kelas ibu menyusui
PERTEMUAN I
NO MATERI METODE WAKTU ALAT BANTU
I Penjelasan umum kelas ibu Ceramah 10 menit Buku pedoman
menyusui dan perkenalan kelas ibu
peserta menyusui
II Evaluasi awal (pra-tes) Tanya jawab 10 menit Kuesioner
III Materi kelas ibu menyusui Tanya jawab, 60 menit Lembar balik,
pertemuan I ceramah, curah leaflet, alat
pendapat peraga (laktasi
a.Menyusui itu penting kit)
Keuntungan menyusui
Zat gizi dalam ASI dan
Susu hewan
Perlndungan terhadap
infeksi
Variasi komposisi dalam
ASI
Rupa dari kolostrum, ASI
awal dan ASI akhir
Keuntungan psycologis
menyusui
Bahaya susu formula
Jadwal Pertemuan II
PERTEMUAN II
NO MATERI METODE WAKTU ALAT BANTU
I Review materi pertemuan I dan Ceramah 10 menit Buku pedoman
hasil evaluasi (pra-tes dan kelas ibu
pasca-tes I) menyusui
II Evaluasi awal (pra-tes) Tanya jawab 10 menit Kuesioner
pertemuan II
III Materi kelas ibu menyusui Tanya jawab, 75 menit Lembar balik,
pertemuan II ceramah, curah leaflet, alat
pendapat, praktek peraga (laktasi
a. Mengatur posisi bayi kit)
pada payudara
Menilai proses menyusui
Beberapa posisi menyusui
Empat butir kunci posisi
menyusui
Empat butir kunci pelekatan
yang baik
Beberapa kesalahan ibu
yang umum
b. Menolak menyusu
Penyebab penolakan pada
payudara
Tatalaksana menolak
menyusu
Menolong ibu dan bayi
menyusu kembali
IV Evaluasi harian hari III dan Tanya jawab 10 menit Kuesioner
evaluasi akhir (pasca tes III)
V Kesimpulan Ceramah 5 menit Leaflet
PERTEMUAN III
NO MATERI METODE WAKTU ALAT BANTU
I Review materi pertemuan II Ceramah 10 menit Buku pedoman
dan hasil evaluasi (pra-tes dan kelas ibu
pasca-tes II) menyusui
II Evaluasi awal pertemuan Tanya jawab 10 menit Kuesioner
III(pra-tes III)
III Materi kelas ibu menyusui Tanya jawab, 60 menit Lembar balik,
pertemuan III ceramah, curah leaflet, alat
pendapat peraga (laktasi
a.ASI Tidak Cukup kit), Flipchart,
Keuntungan menyusui Spidol
Zat gizi dalam ASI dan
Susu hewan
Perlndungan terhadap
infeksi
Variasi komposisi dalam
ASI
Rupa dari kolostrum, ASI
awal dan ASI akhir
Keuntungan psycologis
menyusui
Bahaya susu formula
b. Menangis
Alasan bayi menangis
Cara menolong keluarga
yang bayinya menangis
Cara memegang dan
menggendong bayi kolik
Simulasi
PERTEMUAN IV
NO MATERI METODE WAKTU ALAT BANTU
I Review materi pertemuan II Ceramah 10 menit Buku pedoman
dan hasil evaluasi (pra-tes dan kelas ibu
pasca-tes II) menyusui
II Evaluasi awal pertemuan III Tanya jawab 10 menit Kuesioner
(pra-tes III)
III Materi kelas ibu menyusui Tanya jawab, 60 menit Lembar balik,
pertemuan IV ceramah, curah leaflet, alat
pendapat peraga (laktasi
a. Memerah ASI kit)
Kegunaan memerah ASI
Cara merangsang refleks
oksitosin
Praktek memijat
Memerah ASI dengan
tangan
Cara menyiapkan Wadah
untuk ASI Perah
Menyimpan ASI Perah
Pompa Payudara
b. Kondisi Payudara
Berbagai bentuk payudara
Tatalaksana puting datar
dan terbenam
Tatalaksana payudara
penuh dan bengkak
Gejala saluran tersumbat
dan mastitis
Tatalaksana puting lecet
Laporan dibuat oleh penanggungjawab kegiatan dan dilaporkan maksimal 5 (lima) hari
setelah selesai kegiatan. Laporan ditujukan kepada Kepala Dinas kesehatan dan
didistribusikan ke bagian keuangan sebagai bagian dari pertanggungjawaban keuangan
kegiatan.
3. Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai dengan menggunakan daftar tilik
untuk mengevaluasi apakah kegiatan berjalan sesuai dengan kerangka acuan.
XVI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan Pembekalan Kelas Ibu Menyusui semoga bermanfaat, aamiin.
Mengetahui,
Kepala Bidang Kesmas Kepala Seksi Kesga Gizi
Mengetahui :
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Banjarnegara