Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DAVID RAKES

NIM : 352010082

KELAS : IE 20.B1

MATKUL : TUGAS Perencanaan dan Pengendalian Produksi

JAWABAN

1. Agregat Planning merupakan suatu proses penetapan tingkat output / kapasitas produksi
secara keseluruhan guna memenuhi tingkat permintaan yang diperoleh dari peramalan dan
pesanan dengen tujuan minimasi total biaya produksi.

2. Berikut ini adalah 5 perbedaan utama perusahan Manufaktur dan Perusahaan Jasa.

1. Barang Fisik
Perbedaan utama antara perusahaan Manufaktur dan perusahaan Jasa adalah tangibilitas
(tangibility) dari output yang dihasilkan. Output atau Keluaran dari perusahaan manufaktur
adalah memproduksi barang fisik yang dapat dilihat dan disentuh oleh pelanggan.
Sedangkan Output atau keluaran dari perusahaan Jasa seperti konsultasi, pemeliharaan dan
pelatihan adalah tidak berwujud (intangible).

2. Tingkat Persediaan
Perusahaan Jasa tidak seperti perusahan Manufaktur yang memerlukan persediaan.
Perusahaan Jasa hanya menciptakan layanan apabila diperlukan oleh pelanggannya.
Perusahaan Manufaktur pada umumnya akan memproduksi barang terlebih dahulu
sehingga menyebabkan adanya persediaan dengan tingkat yang berbeda-beda tergantung
pada perkiraan permintaan pasar. Produsen akan mempertahankan tingkat persediaannya
seminimal mungkin. Tingkat persediaan atau inventory level ini sangat tergantung pada
keakuratan permintaan dan kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan
berdasarkan waktu yang tepat. Persediaan pada dasarnya merupakan biaya pada
perusahaan-perusahaan manufaktur.
3. Permintaan Pelanggan
Perusahaan Jasa tidak akan menghasilkan layanan atau jasa kecuali dibutuhkan oleh
pelanggan. Perusahaan Jasa pada umumnya menghasilkan layanan yang disesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan. Sedangkan perusahaan manufaktur dapat memproduksi barang
tanpa pesanan pelanggan atau perkiraan permintaan pelanggan. Namun, memproduksi
barang yang tidak memenuhi kebutuhan pasar adalah strategi yang buruk dan harus
dihindari oleh setiap perusahaan manufaktur.

4. Persyaratan Tenaga Kerja


Perusahaan Jasa memerlukan orang-orang yang memiliki keterampilan dan pengetahuan
khusus serta disiplin ilmu pada bidang yang sesuai layanan yang ditawarinya. Penyampaian
layanan atau Jasa bersifat padat karya dan tidak dapat dengan mudah diotomatisasi.
Sedangkan pabrik pada perusahaan manufaktur dapat mengotomatisasi banyak proses
produksinya sehingga dapat mengurangi kebutuhan terhadap tenaga kerja atau bisa juga
memindahkan fasilitas produksinya ke Negara-negara yang biaya tenaga kerjanya lebih
rendah.

5. Lokasi Fisik
Perusahaan Jasa tidak memerlukan lokasi fisik. Orang-orang yang bekerja di perusahaan jasa
dapat memberikan layanan dimana saja. Sedangkan perusahaan manufaktur atau pabrik
harus memiliki lokasi fisik untuk mengoperasikan produksinya dan juga penyimpanan
persediaannya.

3. 1. Srategi Murni
Strategi yang disusun dengan hanya memanipulasi salah satu variabel. Strategi inii terdiri
dari dua golongan yakni (1) pilihan kapasitas dimana perusahaan berusaha untuk mengubah
permintaan tetapi untuk menyerap fluktuasi dalam permintaan dan (2) pilihan permintaan.
di mana perusahaan berusaha untuk memuluskan perubahan pola permintaan selama
perioda perencanaan Beberapa tipe strategi yang termasuk strategi murni adalah sebagai
berikut.

1.1. Tipe Strategi Pilihan Kapasitas


Sebuah perusahaan dapat menentukan pilihan kapasitas dasar (produksi) berikut:
Mengubah tingkat persediaan. Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama
perioda permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa datang. Jika
strategi tersebut dipilih, maka biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan, asuransi,
penanganan, keusangan, pencurian, dan modal yang diinvestasikan akan meningkat. Biaya-
biaya tersebut pada umumnya berkisar 15% hingga 40% dari nilai sebuah barang setiap
tahunnya. Pada sisi lain, ketika perusahaan memasuki masa di mana permintaan terus
meningkat, maka kekurangan yang terjadi dapat mengakibatkan penjualan yang hilang
disebabkan lead-time yang lebih panjang dan pelayanan pelanggan yang lebih buruk.
Meragamkan ukuran tenaga kerja dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan. Salah
satu cara untuk memenuhi permintaan adalah dengan mengkaryakan atau memberhentikan
para pekerja untuk menyesuaikan tingkat produksi. Bagaimanapun, sering karyawan baru
memerlukan pelatihan, dan rata-rata produktivitas menurun untuk sementara sehingga
mereka menjadi terbiasa. Pemberhentian atau PHK, tentu saja, menurunkan moral semua
pekerja dan dapat mendorong ke arah produktivitas yang lebih rendah.

1.2. Tipe Strategi Pilihan Permintaan


Dasar pemilihan permintaan adalah sebagai berikut:
Mempengaruhi permintaan. Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba
untuk meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan, dan potongan
harga. Contoh – AC pendingin udara paling murah dijual pada waktu musim dingin.
Bagaimanapun, bahkan iklan khusus, promosi, penjualan, dan penetapan harga tidak selalu
mampu menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas produksi.
Tunggakan pesanan selama perioda permintaan tinggi. Tunggakan pesanan adalah pesanan
yang diterima perusahaan tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan) untuk
dipenuhi pada saat itu. Jika pelanggan mau menunggu tanpa kehilangan kehendak baik
mereka ataupun pesanannya, tunggakan pesanan adalah strategi mungkin untuk dijalankan.
Banyak perusahaan melakukan tunggakan pesanan, tetapi pendekatan tersebut sering
mengakibatkan hilangnya penjualan.
Bauran produk yang counterseasonal. Suatu teknik penghalusan yang secara luas digunakan
para manufaktur adalah mengembangkan sebuah bauran produk yang terdiri dari barang
counterseasonal. Contoh - perusahaan yang membuat keduanya: tungku perapian dan alat
pendingin atau mesin pemotong rumput dan peniup salju. Bagaimanapun, perusahaan yang
mengikuti pendekatan tersebut dapat mendapati diri mereka terlibat dengan produk di luar
area keahlian mereka atau di luar target pasar mereka.

2. Strategi hibrid
Gabungan beberapa strategi murni dimana lebih dari satu variabel yang dimanipulasi.
Pendek kata, strategi hibrid merupakan strategi dengan mengkombinasi berbagai pilihan
untuk mengembangkan sebuah rencana.Walaupun setiap pilihan dari lima pilihan kapasitas
dan tiga pilihan permintaan dapat menghasilkan sebuah perencanaan agregat yang efektif,
beberapa kombinasi di antara pilihan kapasitas dan pilihan permintaan mungkin lebih baik.

Banyak manufaktur berasumsi bahwa penggunaan pilihan permintaan telah diteliti benar
oleh bagian pemasaran dan pilihan yang layak itu digabungkan dengan peramalan
permintaan. Kemudian manajer produksi membuat rencana agregat berdasarkan pada
peramalan itu. Bagaimanapun, dengan menggunakan lima pilihan kapasitas dalam
otoritasnya, manajer produksi masih memiliki banyak kemungkinan rencana. Rencana
tersebut dapat terdiri, pada satu sisi, sebuah strategi perburuan dan di sisi lainnya, sebuah
strategi penjadwalan bertingkat. Tentu saja bisa berada di antara keduanya.

2.1. Strategi Perburuan


Sebuah strategi perburuan mencoba untuk mencapai tingkat output bagi setiap perioda
yang memenuhi peramalan permintaan untuk perioda tersebut. Strategi tersebut dapat
terpenuhi dengan berbagai jalan. Contoh - manajer produksi dapat memvariasikan tingkat
tenaga kerja dengan merekrut atau menghentikan karyawan, atau dapat memvariasikan
produksi dengan mengubah waktu lembur, waktu kosong, karyawan paruh waktu, atau
subkontrak.

2.2. Strategi Bertingkat


Sebuah strategi bertingkat (atau penjadwalan bertingkat) adalah sebuah rencana agregat di
mana produksi sehari- -Perusahaan seperti
Toyota dan Nissan mempertahankan tingkat produksi pada tingkatan yang seragam dan
mungkin (1) membiarkan persediaan barang naik atau turun sebagai penyangga di antara
produksi dan permintaan atau (2) menemukan pekerjaan alternatif bagi karyawan. Filosofi
mereka adalah bahwa tenaga kerja yang stabil menuju ke produk yang lebih bermutu, lebih
sedikit ketidakhadiran dan perputaran karyawan, dan karyawan yang lebih memiliki
komitmen pada tujuan perusahaan. Penghematan lain mencakup karyawan yang lebih
berpengalaman, pengawasan dan penjadwalan yang lebih mudah, dan lebih sedikit startups
dan shutdowns yang dramatis. Penjadwalan bertingkat akan bekerja dengan baik ketika
permintaan stabil.
B. Produk A Produk B
Level 1
Butuh 1 X Butuh 2 X

Produk X
Level 2
Butuh 3 Y, lead time = 2

Produk Y
Level 3
Lead time = 3

Level 1 > prodact A dan B membutuhkan ..

 1 unit komponen A membutuhkan 1 komponen X


 1 unit komponen B membutuhkan 2 unit komponen X

Level 2 > komponen X membutuhkan ..

 1 komponen X membutuhkan 3 komponen Y


 1 komponen X membutuhkan lead time 2 minggu

Level 3 > komponen Y membutuhkan …

 1 komponen Y membutuhkan lead time 3 minggu

1). Rencana Induk Produksi (MPS)


( product A )

Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebutuhan 12 12 12 12 12 12 12 12 12
kotor
2) MRP

* PRODUCT X

 PRODUCT Y

Anda mungkin juga menyukai