Anda di halaman 1dari 87

Polban

PNEUMATIK DASAR
P111
Laboratorium:
Pneumatik dan Hidrolik
Jurusan Teknik Mesin

P111 – Pneumatik Dasar


Materi Pembelajaran:
Polban

• Definisi Pneumatik dan Aplikasi


• Udara bertekanan : karakteristik, pengadaan dan
distribusi
• Penunjukan dan penggambaran simbol-simbol
pneumatik berdasarkan ISO 1219
• Konstruksi, cara kerja dan aplikasi komponen
pneumatik
• Standar penggambaran rangkaian diagram pneumatik
dan aplikasi
• Trouble Shooting
P111 – Pneumatik Dasar
Definisi:
Polban

 Istilah Pneumatik berasal dari kata “Pneuma”


(Yunani Kuno) yang berarti tiupan atau angin dan
juga jiwa dalam filosofi.
 Definisi Sistem Pneumatik adalah salah satu ilmu
yang mempelajari fenomena udara yang
dimampatkan sehingga tekanan yang terjadi
dapat digunakan untuk menghasilkan gaya pada
aktuator dan dapat diatur dengan menggunakan
elemen masukkan dan elemen kontrol.

P111 – Pneumatik Dasar


Aplikasi Sistem:
Polban

Aktuator
Pendorong

P111 – Pneumatik Dasar


Aplikasi Sistem:
Polban

Sistem
Pengeboran

P111 – Pneumatik Dasar


Aplikasi Sistem:
Polban

Pengujian
dan Kontrol
Kualitas

P111 – Pneumatik Dasar


Karakteristik Udara:
Polban

• Karakteristik Positif
• Karakteristik Negatif

P111 – Pneumatik Dasar


Karakteristik Positif:
Polban

 Bentuk menyesuaikan diri dengan wadahnya


 Dapat dimampatkan
 Memenuhi semua ruang dengan sama rata
 Tidak berbau dan berwarna serta bersih
 Selalu mencari tekanan yang lebih rendah
 Jumlahnya tak terbatas
 Dapat dikontrol laju aliran, tekanan dan gayanya
 Transportasi mudah
 Penyimpanan mudah
 Tahan ledakan
 Aman terhadap beban lebih
 Kecepatan kerja yang tinggi (1-2 m/detik)

P111 – Pneumatik Dasar


Karakteristik Negatif:
Polban

 Biaya pengadaan yang relatif mahal


 Dapat dimampatkan

 Beban kerja yang relatif kecil 2 s/d 3 ton

 Udara buang yang cukup keras

P111 – Pneumatik Dasar


Besaran dan satuan:
Polban

Besaran Satuan SI Metrik Teknik British


Massa kg kg, kgm, g lb, lbm
Panjang m m, cm, mm feet(ft), inchi(in)
Waktu s (det) s, menit, jam(h) s, mnt, jam(h)
Suhu K (Kelvin) o C o F, R (Rankine)
Gaya N (newton)= kg.m/s2 kg, kgf, g lb, lbf
Tekanan N/m2 (Pa) kgf/cm2, kgf/mm2 , lbf/ft2 , lbf/in2 (Psi)
Bar, atm
Energi Nm (J, joule) kalori (kal), kgf.m Btu, lbf.ft
Daya J/s (W, watt) kal/jam, PS = PK Btu/h, lbf.ft/h, HP
Massa jenis kg/m3 kgm/m3 , g/cm3 lbm/ft3
Putaran rps (rots) rpm (rotasi/mnt) rpm (rotasi/mnt)
dan lain-lain
P111 – Pneumatik Dasar
Tekanan
Polban

p
(bar)
Tekanan absolut (pabs)

Tekanan terukur positip /gauge (pg)

patm = 1,013 bar

Tekanan terukur negatip/vacuum (pv)

Tekanan absolut (pabs)

0
Pabs nol (P hampa)

P111 – Pneumatik Dasar


Definisi Tekanan
Polban

Gaya, F = N
besarnya gaya (F) yang bekerja
dibagi satuan luas (A) dimana
gaya tersebut bekerja secara
tegak lurus
Luas, A = m2
p = F/A

Tekanan, p = N/m2
P111 – Pneumatik Dasar
Sistem Pneumatik
Polban

Aktuator

Elemen Kontrol

Elemen Pemroses

Elemen Masukan

Catu Daya (Pengadaan


& Distribusi Udara
Bertekanan)

P111 – Pneumatik Dasar


Catu Daya:
Produksi dan Distribusi Polban

Pasokan Energi

Kompresor

Tanki

Pengeringan

Distribusi

Pengguna

P111 – Pneumatik Dasar


Jenis Kompresor
Polban

Jenis Kompresor

Positive Rotodynamics
Displacement Machine

Torak Rotary Radial Aksial

P111 – Pneumatik Dasar


Positive
Displacement: Polban

Torak:
Multi Stage
Single Stage
Intercooler

P111 – Pneumatik Dasar


Positive
Displacement: Polban

Kompresor Ulir Kompresor Vane

P111 – Pneumatik Dasar


Rotodynamics
Machine: Polban

Radial Aksial

P111 – Pneumatik Dasar


Simbol Catu Daya
Polban

Catu Daya
• Kompresor dengan volume
tetap
• Tanki udara

• Sumber Tekanan

P111 – Pneumatik Dasar


Tanki Udara
Polban

Kran Pembuang
Air

P111 – Pneumatik Dasar


GunaTanki Udara
Polban

• Menyediakan udara bertekanan dan menjaga tekanan yang


konstan terhadap adanya konsumsi yang berfluktuasi
dalam sistem pneumatik
• Sebagai persediaan dalam keadaan darurat
• Sebagai pendingin udara karena luas permukaan yang
besar
• Pemisah kandungan air dalam udara

P111 – Pneumatik Dasar


Pengeringan Udara:
Polban

Kenapa diperlukan pengeringan?

P111 – Pneumatik Dasar


Pengeringan Udara:
Polban

Diperlukan karena udara mengandung kadar air yang


dapat menyebabkan:
• Seal yang terdapat pada komponen pneumatik
cepat mengeras
• Korosi pada komponen
• Mempengaruhi media pelumas didalam
komponen

P111 – Pneumatik Dasar


Jenis
Pengeringan Udara Polban

• Pengering Absorpsi
• Pengering Adsorpsi
• Pengering suhu rendah

P111 – Pneumatik Dasar


Proses Absorpsi
Polban

Udara kering

Saringan

Kondensasi

Udara
basah Kran
kondensasi

P111 – Pneumatik Dasar


Proses Adsorpsi
Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Proses
Suhu Rendah Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Distribusi
Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Distribusi
Polban

Distribusi Udara (Air Ring Main)

Pengguna

Sumber

P111 – Pneumatik Dasar


Distribusi
Polban

Distribusi Udara (Air Ring Main)

Pengguna

Sumber

P111 – Pneumatik Dasar


Sistem Pemipaan
Polban

Diameter pipa tergantung pada:


• Debit, Q = v A
• Panjang pipa 2
4 fL v
i.e. sebanding dengan kerugian head h 
f
• Pressure Drop (Kerugian Head) d 2g
Permissible pressure drop between receiver and user should not
be more than 0.1 bar

P111 – Pneumatik Dasar


Pengguna
Polban

Sebelum udara bertekanan digunakan


maka diperlukan suatu alat lagi yang biasa
disebut Air Service Unit.

Apakah Air Service Unit itu?

P111 – Pneumatik Dasar


Air Service Unit
Polban

Terdiri dari :
• Pressure
Regulating Valve
with Relief Port
• Compressed Air
Filter
• Compressed Air
Lubricator

P111 – Pneumatik Dasar


Air Service Unit
Polban

Terdiri dari :
• Pressure
Regulating Valve
with Relief Port
• Compressed Air
Filter
• Compressed Air
Lubricator

P111 – Pneumatik Dasar


Pressure Regulator
Polban

Inlet Outlet
Pressure operation

Valve Body
Vent

Spring and
Adjusting screw

P111 – Pneumatik Dasar


Pressure Regulator
Polban

Inlet Outlet
Pressure operation

Valve Body
Vent

Spring and
Adjusting screw

P111 – Pneumatik Dasar


Pressure Regulator
Polban

Fungsi:
• Untuk menyediakan tekanan konstan dan
tidak tergantung kepada fluktuasi tekanan di
sumber penyedia

P111 – Pneumatik Dasar


Compressed Air Filter
Polban

Inlet Outlet

Filter Element
Sekat

Water Trap

Drain
P111 – Pneumatik Dasar
Compressed Air Filter
Polban

Fungsi:
• Mencegah partikel debu masuk ke dalam
sistem
• Memisahkan kondensasi akibat udara
bertekanan

P111 – Pneumatik Dasar


Air Lubricator
Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Air Lubricator
Polban

Fungsi: Melumasi
• Untuk gerakan silinder yang sangat cepat
• Silinder yang mempunyai frekwensi kerja tinggi
• Diameter silinder lebih besar 125 mm

P111 – Pneumatik Dasar


Simbol
Air Service Unit Polban

Air Service
Unit

Air Filter
Pressure Air
Regulator Lubricator

P111 – Pneumatik Dasar


Simbol
Air Service Unit Polban

Air Service
Unit

Air Filter
Pressure Air
Regulator Lubricator

P111 – Pneumatik Dasar


Elemen Masukan dan
Elemen Kontrol Polban

Berupa Katup Kontrol Arah (KKA)


Fungsinya memberikan sinyal udara dengan
cara mengaktifkan tombolnya. Sinyal udara
yang diberikan berfungsi untuk mengaktifkan
komponen kontrol lainnya, katup pemroses
dan aktuator.

P111 – Pneumatik Dasar


Penunjukan dan
Penggambaran Simbol Polban

Posisi 2
Menunjukkan 2 posisi 1 2 adalah posisi
normal

2
Menunjukkan 2 posisi
dan 2 saluran
1
Jumlah saluran
Jumlah posisi 2
KKA 2/2 normal
terbuka
1

P111 – Pneumatik Dasar


Penunjukan dan
Penggambaran Simbol Polban

KKA 3/2 normal


? tertutup

Penomoran?
2 posisi
2

3 saluran
2 posisi 1 3

P111 – Pneumatik Dasar


Penomoran Berdasarkan
DIN-ISO 5599-3 Polban

Saluran Kerja • 1 Saluran supply


• 2,4 Saluran kerja
• 3,5 Saluran buang

Saluran Pilot/ • 10 Sinyal yang diberikan menutup aliran dari 1 ke 2


Sinyal • 12 Sinyal menyebabkan aliran dari saluran 1 ke 2
• 14 Sinyal menyebabkan aliran dari saluran 1 ke 4
• 81, 91 Auxiliary pilot air

P111 – Pneumatik Dasar


Penunjukan dan
Penggambaran Simbol Polban

KKA 3/2 normal


? terbuka

Penomoran?
2 posisi
2

3 saluran
2 posisi 1 3

P111 – Pneumatik Dasar


Penunjukan dan
Penggambaran Simbol Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Metoda Aktuasi
Polban

? ?
MANUAL MECHANICAL ELECTRICAL PNEUMATIC

General Spring Solenoid Pneumatic

Push Button Proportional


Button
Solenoid

Lever Roller

Pedal Idle Roller

Detent

P111 – Pneumatik Dasar


Penunjukan dan
Penggambaran Simbol Polban

2
2
12
12 10

1 3
1 3

4 2 4 2
14 14

5 1 3 5 1 3

P111 – Pneumatik Dasar


Penunjukan dan
Penggambaran Simbol Polban

4 2
14

91
5 3
1

P111 – Pneumatik Dasar


Jenis, Konstruksi dan
Cara Kerja KKA Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Jenis, Konstruksi dan
Cara Kerja KKA Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Jenis , Konstruksi dan
Cara Kerja KKA Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Jenis, Konstruksi dan
Cara Kerja KKA Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Katup Pengatur Aliran
Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Katup Pengatur Aliran
Polban

Katup pengatur aliran satu arah


One-way flow control valve
P111 – Pneumatik Dasar
Metering: In & Out
Polban

50%
50%

50%

50%
Metering In Metering Out

P111 – Pneumatik Dasar


Contoh Soal 2
Polban

Sebuah katup arah 3/2 push button normal terbuka


digunakan untuk mengaktifkan Single Acting Cylinder (SAC)
dimana gerakan maju silinder dapat diatur dengan
menggunakan katup one way flow control

P111 – Pneumatik Dasar


Katup Pengatur Aliran
Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Contoh Soal 3
Polban

Sebuah katup arah 3/2 push button normal terbuka


digunakan untuk mengaktifkan Single Acting Cylinder (SAC)
dimana gerakan maju silinder dapat diatur dengan
menggunakan katup one way flow control dan kembali
dengan sangat cepat

P111 – Pneumatik Dasar


Katup Logika AND
Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Katup Logika OR
Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Elemen Pemroses
Polban

Katup
Kontrol
Tekanan

P111 – Pneumatik Dasar


Elemen Pemroses
Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Elemen Pemroses
Polban

Time Delay Valve Normally Open

P111 – Pneumatik Dasar


Jenis, Konstruksi dan
Cara Kerja KKA Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Jenis, Konstruksi dan
Cara Kerja KKA Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Aktuator: Jenis, Konstruksi
dan Cara Kerja Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Aktuator: Jenis, Konstruksi
dan Cara Kerja Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Aktuator: Jenis, Konstruksi
dan Cara Kerja Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Aktuator: Jenis, Konstruksi
dan Cara Kerja Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Aktuator: Jenis, Konstruksi
dan Cara Kerja Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Aktuator: Jenis, Konstruksi
dan Cara Kerja Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Aktuasi
Langsung dan Tidak Langsung Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Urutan Desain
dalam Pneumatik Polban

5 Aktuator (silinder, motor pneumatik, rotary)


---------------------------------------------------------

4 Elemen Kontrol Akhir (3/2, 5/2)


---------------------------------------------------------
3 Elemen Proses (AND, OR, Timer, PSV)
---------------------------------------------------------
2 Signal Input (push button, LS, sensor)
---------------------------------------------------------
Level
1 Sumber (kompresor)
P111 – Pneumatik Dasar
Urutan Desain
dalam Pneumatik Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Penomoran Komponen sesuai
Standar ISO 1219 Polban

Sistem Penomoran : - dimulai dengan nomor 1


- digunakan bila rangkaian
mempunyai lebih dari
satu sistem
Penomoran Rangkaian : Komponen catu daya dan
asesoris 0
Komponen silinder 1,2,…

P111 – Pneumatik Dasar


Penomoran Komponen sesuai
Standar ISO 1219 Polban

Penunjukan Komponen : dengan huruf


- Aktuator A
- Kompresor P
- Sensor S
- Katup V
- Lainnya Z
Penomoran Komponen : - dimulai dengan nomor 1
- diteruskan dengan nomor
berikutnya untuk komponen
lainnya yang sama
Penomoran dilakukan dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas

P111 – Pneumatik Dasar


Polban

P111 – Pneumatik Dasar


Menentukan Diameter
Poros Silinder Polban

2 3 4 5 6 8 10 12
6
5
4

d = 50 mm p = 6 bar
2
Piston dia. mm

10
8
7
6
5
4

2
F = 1000 N
1 Force N
10 2 3 4 5 6 7 8 100 2 3 4 5 6 7 8 1000
P111 – Pneumatik Dasar
Menentukan
Konsumsi Udara Polban

2 4 6 8 10 12
6
5
4
Piston dia. mm

3 d = 50 mm p = 6 bar

2
V = +/- 0,12 lt/cm X 50 cm
= 6 lt.
10
0,01 2 3 4 5 6 7 8 9 0,1
Air consumption l/cm stroke
P111 – Pneumatik Dasar
Memilih Katup
Polban

Konsumsi udara kompresi yg dibutuhkan silinder dgn


dia. 50 mm dan panjang langkah 500 mm untuk
bergerak maju dan mundur adalah 6 lt x 2 = 12 lt

60 x per menit = 60 / menit x 12 lt


= 720 lt / menit

PILIH VALVE DGN FLOW RATE = 720 lt/menit

P111 – Pneumatik Dasar


Akhir Sesi
Pneumatik Dasar Polban

Terima kasih
Selamat belajar…

P111 – Pneumatik Dasar

Anda mungkin juga menyukai