Anda di halaman 1dari 6

1.

Langkah pengisian ulang Refrigran AC mobil dengan R12 dan R 123a


1) Alat yang di perlukan
 Manifold Gauge (alat pengukuran penekanan tinggi/rendah).
 AC Leak Detector (alat untuk check aliran AC mobil).
 Quick Connect AC mobil.
 Freon AC
2) Proses Pengosongan Sistem AC
 Pasang manifold gauge atau manometer gauge pada saluran yang sesuai
(selang tekanan rendah pada port L atau S Kompessor AC dan selang tekanan
tinggi pada port H atau D Kompressor AC).
 Selanjutnya buka salah satu kran tekanan rendah dan tekanan tinggi pada
manometer sehingga freon akan keluar keudara bebas melalui selang tengah
manometer guage.
 Selanjutnya tunggu sampai freon pada sistem AC mobil habis (ditandai dengan
tekanan pada kedua manometer nol atau suara berdesis pada selang tengah
pada manometer tidak terdengar lagi).
3) Proses Pemvacuman Sistem AC
 Pasang selang tengah manometer ke pompa vakum dengan tujuan untuk
mengisap dan hilangkan uap air yang ada dalam mekanisme AC Mobil.
 proses pemvacuman dilakukan kurang lebih selama 15 menit sampai
kevacukam sistem menunjukkan angka - 20 psi atau 758,4 mm Hg dengan
menggunakan pompa vacum dan manifold gauge atau manometer,
 tekanan pada Kran tekanan tinggi dan rendah dibuka, sehingga udara dan uap
air dapat dikeluarkan dari dalam sistem oleh pompa vakum yang kita
operasikan. jangan lupa setelah selesai tutup kembali kran tekan tinggi dan
rendah.
4) Proses Pelumasan Sistem AC
 Setelah kedua kran tekanan rendah dan tekanan tinggi manifold gauge kita
tutup dan pompa vacum kita lepas maka selanjutnya isi pelumas kompressor
AC
 Tuan√√g oli pelumas kompressor AC ( Bukan Oli Mesin) Pada gelas ukur kira-
kira 5 s/d 10 mili atau cc.
 Masukkan selang manifold gauge yang terhubung dengan pompa vacum ke
dalam gelas ukur yang telah terisi oli pelumas.
 Buka kran tekanan rendah sedikit,sehinga oli pelumas terhisap masuk ke dalam
sistem Ac.
 Segera tutup kembali kran tekanan rendah setelah oli pelumas masuk.
 Keluarkan udara yang terjebak lada selang tengah dengan menekan knop pada
tengah manifold gauge (seperti pada saat mengurangi tekanan angin ban
mobil).
 Lanjutkan keproses berikutnya (proses pengisian freon)
5) Proses Pengisian Freon Sistem AC Mobil
a. Mengisi Freon Pada Saluran Tekanan Tinggi.
 Pada saat hendak melakukan pengisian dengan cara ini Tekanan freon pada
tabung harus dinaikkan dengan cara memanaskan freon dalam alat
pengisian khusus (charging station) (optional jika tersedia alatnya).
 Mesin pada kondisi OFF dan AC OFF Juga.
 Manifold gauge sudah terpasang sesuai seperti pada gambar.
 Kran tekanan rendah ditutup, dan tekanan tinggi dibuka
 Tabung freon dibalik, agar yang masuk ke dalam sistem adalah freon cair.
 Isi freon sampai penuh

b. Mengisi Freon Pada Saluran Tekanan Rendah.


 Mesin kondisi ON pada Putaran 2000 s/d 3000 RPM serta AC On
Temperature Maksimal.
 Pengisian dilakukan pada saluran hisap atau suction ( S atau L ) kompresor
AC.
 Pasang manifold gauge seperti pada gambar diatas.
 Kran tabung freon dibuka, kran kran saluran tekanan tinggi ditutup rapat.
 Kran tekanan rendah manometer gauge atau manifold gauge dibuka
sedikit/pelan-pelan saja agar freon yang masuk berupa gas, sesuai dengan
keadaan freon yang masuk pada saluran hisap kompresor pada waktu
sistem bekerja normal.
 Tabung freon tidak boleh dibalik karena tabung yang terbalik menyebabkan
freon masuk berbentuk cair akibatnya kompresor lebih cepat rusak.
 Perhatikan jarum penunjuk pada manometer gauge tekanan rendah
menunjukkan angka sekitar 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi), dan saluran tekanan
tinggi 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi), yang mana hal ini menunjukkan sistem
sudah terisi freon dengan penuh.
 Periksa dan pastikan tidak terjadi kebocoran pada saluran sistem Ac
dengan menggunakan alat berupa AC Leak Detecto

2. Perbedaan R12 dan R 134a


1) Perbedaan pada jenis Freon nya. Freon R12 sudah tidak dipakai lagi. Riset membutikan
bahwa penyumbang menipisnya ozon disebabkan oleh jenis Freon R12.
2) Freon R134a adalah pengganti dari Freon R12. Freon R134a dibuat lebih ramah lingkungan
dan tidak menyebabkan penipisan lapisan ozon
3) Terdapat perbedaan Spare Part atau komponen yang digunakan pada R12 dan R134a.

3. perbedaan komponen AC R12 dengan R134 a


 MAGNET CLUTCH
Tekanan pada suhu tinggi R134a lebih Tinggi dari R12, sehingga kompresor butuh
tenaga lebih Besar untuk mengkompresi Freon. Sehingga butuh model Magnetic
Clutch yang berdaya kerja lebih baik dan kuat, selain itu rotor dan bearing pun
dibuat spesifikasi yang lebih baik dari sistem sebelumnya. Kalau Magnet Clutch
tidak disesuaikan akan mengakibatkan sistem tidak akan bekerja dengan
maksimal.

 RECEIVER DRYER / FILTER AC


Sampai sekarang isi receiver Dryer menggunakan Silica-Gel untuk menghilangkan
uap air, sehingga untuk R134a dibutuhkan Silica-Gel yang lebih banyak. Untuk
memisahkan air pada R134a digunakan Zeolite untuk menggantikan Silica-Gel.

 HOSE / SELANG ( SELANG TEKANAN RENDAH – SELANG TEKANAN TINGGI) HOSE


/ SELANG AC
Sampai saat ini selang tekanan tinggi dan rendah menggunakan NBR ( Nitrile
Butadiene Rubber ). Jika tetap digunakan selang R12 untuk sistem R134a akan
menyebabkan kebocoran Freon pada selang High Press atau Low Press. Dengan
demikian selang pada high press dan low press dianjurkan juga

 OLI KOMPRESOR
Oli Kompresor R12 tidak dapat larut dengan Freon R134a sehingga tidak dapat
bersirkulasi dengan baik. Ini akan menyebabkan kerja kompresor tidak maksimal
dan akan mengakibatkan Umur kompresor menjadi pendek / cepat rusak.
Oli kompresor R12 adalah ND-OIL6 (mineral oil) atau ND-OIL7
Oli kompresor R134a adalah ND-OIL8 (synthetic oil) atau ND-OIL9
Pada umumnya di setiap kompresor tertera stiker yang menunjukkan jenis oli
kompresor yang seharusnya dipakai.

 EXPANSION VALVE / EVAPORATOR PRESSURE REGULATOR (EPR) / KATUP


EXAPANSI
Akibat tekanan yang lebih tinggi maka bukaan Klep pada Expansion Valve dan
EPR juga disesuaikan sehingga kapasitas pendinginan yang dihasilkkan akan sama
seperti dingin yang dihasilkan saat menggunakan R12.

 SEAL ORING / SEAL PENYEKAT


Pada sistem AC R12, digunakan NBR ( Nitrile Butadiene Rubber ) sebagai bahan
dasar penyekat / seal termasuk O-Ring, Lip-Seal pada Kompresor dan selang-
selangnya. Sialnya, NBR ini larut dengan freon R134a karena akan mengembang
dan membusa. Sistem R134a menggunakan RBR ( Rubber in Behalf of R134a ),
jadi bisa dibilang Karet Sealer khusus R134a. Secara fisik O-Ring untuk R134a
lebih tebal ( gemuk ) ketimbang R12.

 SISTEM SAMBUNGAN PIPA / NEPEL / FITTING / SOKET


Sistem penyekatan pada sambungan selang / pipa pun berbeda antara sistem
R12 dengan R134a. Hingga perubahan pada katup / socket pengisian Freon pun
berubah.

 PRESSURE SWICTH ( HIGH PRESS SWITCH – LOW PRESS SWITCH )


Dari hal-hal di atas sudah terlihat bahwa tekanan dalam sistem R134a lebih besar
dari R12, tentunya Pressure Switch yang dipakai untuk ON / OFF kompresor
perlu berubah juga.

 CONDENSER
Pada sistem R134a, tekanan pada sisi tekanan tinggi lebih besar ketimbang R12,
sehingga terlihat perubahan bentuk pada Fin / sirip-sirip yang dibuat lebih Rapat
dengan tube yang lebih Tipis / ramping agar dapat melepas radiasi panas lebih
baik

4. Cara memeriksa AC
1) Pemeriksaan Awal
Sebelum kita melangkah kedalam sistem AC inti, ada beberapa kriteria yang harus
dipastikan untuk memastikan bahwa letak masalah AC tidak dingin berasal dari
kebocoran freon. Beberapa kriteria tersebut antara lain sebagai berikut ;
 Pastikan Magnetic switch bekerja dengan normal, saat AC dinyalakan magnetic
switch akan berfungsi dengan adanya bunyi ketukan besi dari kompresor AC.
Bunyi ini akan terdengar beberapa kali.
 Blower dalam keadaan normal, kalau komponen ini bisa kita cek pada lubang
AC. Apabila jeluar angin tandanya berfungsi dengan normal.
 Kipas pendingin dalam keadaan hidup. Kita perlu mengecek secara langsung ke
ruang mesin untuk melihat apakah kipas berputar. Namun biasanya akan
memakan waktu untuk menunggu kipas bekerja. Patokanya, apabila tidak ada
masalah engine overheat berarti kipas aman.
 Setelah ketiga kondisi tersebut sudah ditemukan, maka bisa dipastikan masalah
elektrikal AC tidak bermasalah. Sehingga masalah ini bisa disebabkan pada
kebocoran sistem AC.

2) Pemeriksaan Visual
Untuk mengecek kebocoran AC yang paling mudah yakni dengan melihat seluruh
saluran sistem AC dengan bantuan senter. Kebocoran freon akan terlihat biasanya
dengan adanya rembesan diarea selang AC.
Rembesan ini berasal dari oli PAG yang keluar melalui lubang kebocoran, namun
karena oli ini tidak dapat menguap, akhirnya hanya melumuri daerah sekitar
kebocoran. Dalam beberapa saat, akan ada debu yang menempel pada PAG oil.
Sehingga rembesan ini menyerupai kebocoran oli mesin, namun terletak pada
selang AC.

kondisi seperti ini dapat langsung mendeteksi dimana letak kebocoran, seghingga
tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perbaikan. Namun pada beberapa
kasus, rembesan pada selang bukan selamanya berasal dari PAG oil yang bocor, tapi
bisa saja tetesan saat pengisian oli mesin atau tetesan oli lainya.

Untuk itu, pemeriksaan visual ini hanyalah sebagai pendeteksi awal saja. Sementara
untuk memastikan kebenaranya memerlukan pemeriksaan menggunakan alat ukur.

3) Cek tekanan menggunakan Manifold AC tester


Cara ini hanya bisa dilakukan jika anda memiliki sebuah alat yang bernama Manifold
AC tester. Alat ini akan mendeteksi perubahan tekanan pada low dan high pressure
hose saat sistem AC dinyalakan.
Alat ini bisa digunakan untuk mengindikasikan kebocoran freon ataupun kerusakan
kompressor AC. Caranya, tancapkan kedua konektor pada niple low dan high
pressure hose. Setelah itu akan ada pergerakan jarum pada indikator low yang
biasanya berwarna biru dan high pressure yang biasanya berwarna merah.
Indikator tersebut akan menunjukan tekanan pada sistem AC. Saat AC belum
dinyalakan, tekanan low pressure dan high pressure masih sama. Tapi ketika AC
dinyalakan kompressor akan bekerja, seghingga tekanan pada high pressure side
akan meningkat sementara tekanan pada low pressure side menurun.
Jika AC menyala namun jarum tidak bergerak, maka bisa diindikasikan adanya
kerusakan pada kompressor AC. Namun jika kejadianya seperti diatas, anda perlu
membandingkan hasil tekanan yang dibaca dengan tekanan standar. Jika ternyata
berkurang, bisa dipastikan masalah AC tidak dingin disebabkan freon yang bocor.

4) Menggunakan AC Recovery Tool


Jika anda menginginkan alat yang lebih canggih dan praktis, anda bisa menggunakan
AC Recovery Tool. Alat ini berbentuk seperti Box besar yang multifungsi. Bisa
membersihkan saluran AC, bisa menguras sistem AC, bisa mengganti atau isi ulang
freon, bisa juga melakukan penambahan oli PAG tanpa membuang freon.
Tapi alat ini hanya tersedia pada bengkel AC khusus yang memikiki otoritas besar,
mengingat mahalnya harga alat ini. Tapi sekedar pengetahuan, ada bentuk lebih
simple yang dibuat khusus untuk mendeteksi kebocoran. Alat ini bekerja dengan
memasukan cairan tinta kedalam sistem AC.
Saat AC dinyalakan tinta tersebut akan bersirkulasi ke seluruh bagian sistem AC.
Tinta khusus ini mampu masuk kedalam celah terkecil. Seghingga saat terdapat
kebocoran, tinta ini akan keluar dari lubang kebocoran tersebut.
Kita perlu bantuan senter ultraviolet untuk melihat tinta ini. Hal ini dikarenakan
tinta khusus yang dipakai tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Caranya cukup
mudah, tinggal sinari bagian sirkulasi AC dari selang, kompresor, dan kondensor.
Jika ada kebocoran, maka tinta akan terlihat menyala dengan sinar hijau.

5) Menggunakan tekanan angin


Cara terakhir dilakukan apabila keempat cara diatas tidak bisa menemukan sumber
kebocoran. Untuk cara ini, kita perlu mempreteli seluruh bagian sistem AC.
Untuk mengecek kebocoran, misal pada selang dilakukan dengan merendam selang
kedalam air. Kemudian semprotkan angin bertekanan pada salah satu lubang dan
tutup lubang lainya. Jika ada kebocoran, akan timbul gelembung udara dari
permukaan selang.

Anda mungkin juga menyukai