Anda di halaman 1dari 34

KOMPRESOR

Fungsi : memampatkan udara atau gas,


kompresor dapat bekerja sebagai penguat
(booster), jika udara /gas yang dihisap >
atm. Kompresor dapat bekerja sebagai
pompa vakum, jika tekanan < atm.
Kompresi pada zat padat,*

A = luas

()
U = Kerja, yang disimpan dlm zat
sbg energi regangan

Tegangan tekan :
Regangan :

L
L

Pd diagram kurva Teg-Reg,


0 batas proporsional, kenaikan sebanding
dengan (linier) disebut daerah elastis,
berlaku hubungan : = . E
E konstanta ~ modulus elastisitas memanjang.

Untuk melakukan pemampatan benda padat


tersebut, diperlukan gaya F yang melakukan
kerja terhadap zat padat, kerja disimpan dalam
zat sebagai energi regangan. (U).

1
1
AL
U
F .L A L
.
2
2
2 E

Contoh : pegas (menyimpan energi reg.)

Kompresi pada fluida :

Regangan
volumetric :

V
p K
V

V
V

L
K
L

F
p
A

(luas A
tetap)

K adalah modulus curah (bulk) fluida.


Untuk cairan (liquid) harga K tetap,
tidak tergantung tekanan .
Energi yang tersimpan dalam fluida,
1
1
Lp
AL p 2
W F L Ap

.
2
2
K
2
K

Jika fluidanya gas, maka modulus curah K tidak tetap


~ tergantung dari tekanan
dp
K
.p
dv
v

= perbandingan panas jenis pada tekanan tetap dan


volume tetap gas = Cp
Cv

p = tekanan mutlak gas

dp
p
dL
L

luas A tetap

Energi regangan W =

Ldp AL
W A pdL A

p2

AL
p1 dp p

Sehingga energi yang tersimpan dalam proses pemampatan


gas tergantung pada kenaikan tekanan p dan harga
Pada umumnya kondisi standar isap udara kompresor yang
dipakai di industri adalah sbb :
Suhu
: 20 oC
Tekanan mutlak
: 760 mmHg (0,1013 MPa)
Kelembaban relative : 65 %
Spesific weight
: 1,204 kgf/m3 (11,807 N/m3)

Panas jenis (jumlah panas yang diperlukan untuk


menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1oC). untuk udara ,
a). Pada tekanan tetap, Cp = 0,24 Kcal/(Kg oC)
b). Pada volume tetap, Cv = 0,17 Kcal/(Kg oC)

Cp
1 kcal = 4,186 kJ
Cv

1,4 (udara kering)

Kompresi pada Gas :


Semua macam gas jika dinaikkan suhunya sebesar 1oC
pada tekanan tetap, akan mengalami pertambahan volume
1/273 dari volume awalnya pada suhu 0 oC

tt

V1 Vo 1

273

273 t1
V1


V2
273 t2

Jika suhu didasarkan pada skala oK (T) = oK, Suhu


dikenal sebagai :
Suhu mutlak : T ( oK) = 273 + t (oC), sehingga : V1 T1

V2

T2

Pada proses tekanan tetap, volume gas berbanding lurus


dengan temperature mutlaknya oK.
Persamaan Keadaan :
PV = GRT
p

= RT

RT

P = Tekanan mutlak (Pa)


V = volume (m3)
G = Berat gas (Kgf atau N)
T = suhu mutlak (oK)
R = konstanta gas (m/oK)

Pv
= R tetap
T

KONSTANTA GAS
760 mmHg (0,1013 MPa)

Udara
Gas
Konstanta
gas
R(m/K)

Kering Lembab
(O oC) (20 oC)
29,27

29,46

Oksige
Nitrogen Hidrogen
n
(N2)
(H2)
(O2)
26,50

30,26

420,6

Karbondioksida
(CO2)
19,27

Proses Kompresi Gas


Kompresi gas dapat dilakukan dalam 3 cara :
1. Kompresi isothermal
Energi mekanik gas energi panas suhu naik, jika tek.
semakin tinggi. Jika proses kompresi disertai dengan proses
pendinginan temperature/suhu udara dalam silinder dapat
dijaga tetap. Pv = tetap
Proses ini sangat berguna dalam analisis teoritis, dalam proses
sebenarnya walaupun silinder didinginkan sulit/tidak mungkin
menjaga temperatur udara dalam silinder tetap.

2. Kompresi Adiabatik
Tidak ada panas yang keluar atau masuk ke udara/gas.
Dalam praktek sulit, namun kondisi adiabatik ini sering
digunakan dalam pengkajian teoritis proses kompressi.

pv

tetap

Cp

Cv

Jika dibandingkan dengan kompresor isothermal, maka


proses adiabatik akan menghasilkan kompresor/tekanan
yang lebih tinggi untuk volume yang sama.
Contoh : volume diperkecil isothermal tekanan 2x,
adiabatik 2,64 kerja yang diperlukan (proses adiabatik)
lebih besar.

3. Proses Politropik

Proses yang sesungguhnya bukan isothermal & juga bukan


adiabatik. Jadi proses kompresi yang sesungguhnya, ada
diantara keduanya disebut kompresi politropik
Pv n tetap

n = indek politropik,harganya diantara proses isothermal dan


adiabatik : 1<n< untuk kompresor biasanya: n =1,25 ~ 1,35 .
* catatan : Untuk gas ideal : Cp - Cv = R

Cp
Cv
R

Cv
Cv
Cv

R
- 1
Cv

R
sehingga Cv
-1

Cp
Cv

Cp

-1

Persamaan Energi Aliran Mantap (steady ) :


(Konservasi Energi)
Z1 g

e1

p1

V12
p2
V22
q Z 2 g e2

W
2
2
2

poten

energi

sial

dalam

kinetik
energi aliran
(tekanan)

Energi
Seksi 1

Mesin
Fluida

energi

perpindahan panas

kerja

energi pada seksi 2


+ kerja yg diberikan
pd mesin fluida (seksi 1 2).

Untuk aliran adiabatik ~ tidak ada perpindahan kalor (q = 0),


beda ketinggian titik 1 dan 2 tidak ada Z1 = Z2, sehingga :

Dimana energi dalam

dp
dp
e dh - , dh e

Sehingga :

p
he

V12
V22
h1
h2
W
2
2

V12
p2
V22
e1

e2

2g
2
2
p1

W = E
2
1

~ energi transfer,
2
2

V
V
h1
h2
E
2
2

Pada kompresor atau turbin gas penggunaan enthalpy dan


energi kintetik umumnya dikombinasikan dan dinyatakan dalam
bentuk enthalpy total (ho).
2

V
ho h
2

, sehingga ,

V12
V22
h1
h2
E
2
2

h01 = h02 + E
E = h01 - h02

Dimana E adalah energi yg ditransfer ke mesin fluida atau yg


dikenal sebagai head = tinggi tekan pada pompa sentrifugal.
E

= Vu1 U1 - Vu2 U2 = - gH

gH = - E = Vu2 U2 - Vu1 U1
Kondisi ideal :
gH = - E = Vu2 U2

dh E

dp

E dh -

dp

Dimana : Kenaikan enthalpy pada fluida mampu mampat


didefinisikan :

Tds dh

dp

Untuk kompresi ideal isentropik, maka :

h02 h01

p 2 p1

(density dianggap konstan)

Pada pompa dan kompresor enthalpy totalnya naik,


sehingga > h01 energi yang ditransfer bertanda
negatif.
- E = h02 - h01

KOMPRESOR
Fluida
Kompresibel

Baik reciprocating maupun sentrifugal


atau aksial mempunyai fungsi untuk
men- supply udara yang bertekan

Persamaan gas ideal :

p = RT
pv = m R T

R = konstanta gas 287 J/Kg K


T = K

pv
m.R
T

m
( Kg / m 3 )
v

Kompressor Sentrifugal :
Fan
Blower
Kompresor

< 0,07 atm rasio tekanan


0,07 s/d 3 atm 1,1 s/d 3
> 3 atm

> 3

Secara konstruksi :
- kompresor radial
- kompresor axial
reciprocating
Torak < 30 atm
Rotari < 4000 atm

pd
ps

= 1 s/d 1,1

Proses yang berlaku pada Fluida Bertekanan.


a. Proses isotermis
Apabila selama pemampatan gas temperature gas
temperature isap dan tekanan konstan

p i vi p t vt
p i vi
v
p

= konstan

pt pi

dimana :
H

(inkompresibel)
pt pi

. g

1
H
v . dp
g

pt = p tekan
pi = p isap
v

v = specific volume

cp
n
cv

, n = 1

Kompresibel berubah

H iso

H iso

1
v dp
g

pt

pi

p i vi
1

dp
g
p

pt
1

pi vi ln
g
pi

pt

pi

dp
p i vi
p

Torak
Radial

Ulir

Aksial

b. Proses Politropik
Apabila selama pemampatan terjadi perpindahan panas
dan perubahan temperatur :
p . vn = konstan
n = 1,0 1,4

p i .v

n
i

pt v

pt vtn

vi

p
i pt
H pol

pi

cp
n
cv 1

n
t

1
n

pi vin
v
p

pi vin

1
n

dp

1 n

H pol
p i vi
g n 1

pt

pi

n 1
n

c. Proses Adiabatik
Apabila selama pemanfaatan tidak ada perpindahan panas
(tidak ada panas yang keluar dan masuk proses) cp
n 1,4
p vk = konstan
= 1,4
cv

H adiabatis

1 k

p i vi
g k 1

Daya (P) = Q H t
=

.g.Q H t

m g H t

pt

pi

k 1
k

Rapat Jenis :
Rapat jenis (1) gas ideal paling mudah dinyatakan dalam
temperature stagnasi T01, dan tekanan stagnasi p01. Karena
parameter-parameter tersebut umumnya tetap besarnya saat
masuk kompresor.

p To

o
po T

1
2
cp To cp T
V
2

kR
cp
k 1

dimana

T
p

po
o To
M

Maka :
2
To
a
k 1
1
M 2 o2
T
2
a

kRT

1
2

ao

= kecepatan suara stagnasi

= kecepatan suara statis

Untuk Aliran Isentropis

T
p

po
To

k
k 1

Sehingga :

T1
1

o
To
Dimana :

1 k
k 1

k 1 2

1
M1
2

1
k 1

o po ( R To )

Fan/Blower
Kegunaan
- Memindahkan fluida gas (udara, gas, uap)
Karakteristik operasi
- Kecepatan putar relatif rendah
- Mampu memindahkan fluida gas dalam volume yang besar
- Perubahan kerapatan fluida gas melalui fan tidak melebihi
7 % (misalnya untuk udara hanya mengakibatkan perubahan
tekanan 6,9 kPa), sehingga dalam analisisnya kerapatan
fluida dapat dianggap konstan, dan alirannya tak mampu
mampat
Analisis desain, kinerja dan penskalaan fan tidak berbeda
dengan pompa. Namun, kenaikan head pada fan sering
dinyatakan dalam kenaikan tekanan (baik statik maupun
total)
pa pa
gha gha

2 2 2 2

2 2
2 2

D 2

1
2

Kompresor
Fungsi :
- Kompresor adalah pompa yang menambahkan energi kepada fluida mampu
mampat dengan mengakibatkan peningkatan tekanan dan densitas fluida
secara signifikan
Karakteristik operasi
- Kecepatan putar relatif tinggi
- Besarnya kompresi dinyatakan dalam rasio tekanan total, PR (pressuse ratio)
- Kompresor sentrifugal : PR tinggi, laju aliran rendah
- Kompresor aksial : PR rendah, laju aliran tinggi
Analisis desain, kinerja dan penskalaan kompresor memerlukan pemahaman
prinsip-prinsip termodinamika

Rasio Tekanan

p02
PR
p01
P01 = tekanan mutlak outlet
p02 = tekanan mutlak inlet

Kompresor
Kompresor Tingkat Banyak (Multi stage)

outlet dari tingkat sebelumnya


masuk ke inlet tingkat
selanjutnya
Rasio Tekanan Total

PRT PR n
PRT Rasio tekanan total
PR Rasio tekanan individual
n jumlah tingkat
Intercooler
Kompresi adiabatik menyebabkan kenaikan temperatur gas,
sehingga perlu kerja lebih besar dari pada kompresi isotermal.
Intercooler digunakan untuk menurunkan temperatur gas yang
dikompresi sehingga membutukan lebih sedikit kerja

Kompresor
Distribusi Entalpi, Kecepatan dan Tekanan pada Kompresor
Aksial Tingkat Banyak
Untuk membantu peningkatan tekanan
dan densitas, luas penampang anulus
(rongga laluan) mengecil agar ukuran
kanal aliran berkurang dari inlet ke
outlet kompresor
Sudu Rotor berfungsi
mendorong/menekan fluida dalam arah
pergerakan sudu dan ke arah belakang
sambil menambahkan energi
Sudu Stator berfungsi seperti diffuser,
membantu mengalirkanfluida ke arah
aksial dan meningkatkan tekanan statik
Sudu pengarah masuk (inlet guide
vanes) terdapat di hulu dari barisan
rotor pertama, berfungsi
mengoptimalkan ukuran dan kecepatan
relatif fluida masuk ke rotor pertama

Kompresor
Parameter Aliran yang Digunakan pada Kompresor

Rm kRT01
D 2 p01
Rm kRT01

D 2 p01

R Konstanta Gas
m laju aliran massa
k specific heat ratio
T01 temperatur stagnasi inlet
D panjang karakteristik
p01 tekanan stagnasi inlet
Laju massa terkoreksi

Rm kRT01

D 2 p01
test

std Keadaan Standard


(keadaan atmosfir standard)
p0 1 Atm
T0 K

std

mtest
mstd

T01,test
T0, std

p01,test
p0, std

R, k , D konstan

Kompresor
Terhadap laju massa koreksi maka putaran rotor perlu
diperhitungkan dalam suatu suku tak berdimensi:

ND
kRT01
Untuk kompresor yang sama bekerja dengan gas yang
sama, D, k dan R dapat dieliminasi sehingga diperoleh
kecepatan putar terkoreksi, Nstd :

N std

T01
Tstd

Kompresor
Karakteristik Kinerja Kompresor Aksial
Jika laju aliran berkurang dari jumlah
perancangan (design amount), aliran
relatif memasuki sudu dengan sudut
yang lebih besar dari yang
direncanakan
Jika sudut tersebut semakin membesar
dapat terjadi stall, sehingga kompresor
tersendat-sendat, kondisi aliran tidak
stabil yang bisa menyebabkan getaran,
bising, dan kinerja yang buruk serta
kemungkinan merusak mesin
penggerak
Sudu pengarah masuk (inlet guide
vanes) terdapat di hulu dari barisan
rotor pertama, berfungsi
mengoptimalkan ukuran dan
kecepatan relatif fluida masuk ke rotor
pertama

Anda mungkin juga menyukai