Anda di halaman 1dari 69

USM

SKALA PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN


PERTAMA DI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG

Disusun oleh:

Aisya Jossa Salsabila

F.111.16.0108

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2018

i
HALAMAN PENGESAHAN
SKALA PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA TAHUN PERTAMA
DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG

Disusun oleh:
Aisya Jossa Salsabila
F.111.16.0108
Dengan ini telah diterima dan disetujui laporannya dengan baik pada tanggal
............................................................................

Oleh:
Dosen Pengampu :

SK Nawangsih, S.Psi., M.Psi.,


NIS. 06557000699007

Asisten Dosen :

Zumaroh

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas
Kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Konstruksi Alat
Ukur dengan judul “Penyesuaian Diri Mahasiswa Tahun Pertama di Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang”.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah
SWT yang telah memberi kelancaran selama menyusun laporan tugas akhir
konstruksi alat ukur dan tidak lupa penulis berterimakasih atas dukungan dan
kerjasama dari:
1. Dekan Fakultas Psikologi Universitas Semarang, Dr. L. Rini Sugiarti, S.Psi.,
M.Si., Psikolog
2. Dosen Pengampu pada mata kuliah Psikologi Pengukuran SK Nawangsih,
S.Psi., M.Psi., dan Erwin Erlangga, S.Pd., M.Pd.
3. Asisten Dosen Zumaroh, yang telah membimbing penulis selama proses
penyusunan laporan ini.
4. Orang tua tercinta yang tak henti – hentinya mendoakan dan memberi
semangat selama proses penyusunan laporan ini.
5. Teman – teman Fakultas Psikologi Universitas Semarang terutama angkatan
2016 kelas B pagi yang selalu memberi dukungan dan semangat untuk
menyelesaikan laporan ini.
6. Responden mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Semarang yang sudah
bekerjasama dalam mengerjakan laporan ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak
bisa penulis sebutkan semuanya.
Dengan penuh kesadaran diri dan kerendahan hati, penulis menyadari
bahwa laporan ini kurang dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembimbing. Semoga
bermanfaat bagi pembaca.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi

BAB I IDENTIFIKASI TUJUAN ALAT UKUR ................................................ 1

A. Pengertian Penyesuaian Diri ..................................................................... 1

B. Karakteristik – karakteristik Penyesuaian Diri ......................................... 2

C. Faktor – faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri .............................. 7

BAB II BLUE PRINT ............................................................................................ 16

BAB III MODEL PENSKALAAN ....................................................................... 18

BAB IV PENULISAN AITEM ............................................................................ 19

A. Inhibisi atau Pengendalian Diri ................................................................. 19

B. Penyesuaian dengan Belajar ...................................................................... 20

C. Menggunakan Keterampilan Diri.............................................................. 21

D. Ketiadaan Emosi yang Berlebihan ............................................................ 22

BAB V SKORING ................................................................................................ 23

BAB VI ANALISIS RELIABILITAS DAN VALIDITAS AITEM .................... 34

BAB VII INTERPRETASI SKOR ....................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 37

LAMPIRAN .......................................................................................................... 38

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Blue Print Skala Penyesuaian Diri ..................................................... 16

Tabel 2 Selebaran Aitem Skala Penyesuaian Diri ........................................... 17

Tabel 3 Penilaian Aitem Skala Penyesuaian Diri ............................................ 23

Tabel 4 Distribusi Jawaban Subyek ................................................................ 32

Tabel 5 Distribusi Skor Subyek....................................................................... 33

Tabel 6 Sebaran Aitem yang Valid dan Gugur Skala Penyesuaian Diri ......... 34

Tabel 7 Tabel Norma Kategorisasi .................................................................. 36

Tabel 8 Hasil Pengukuran Menurut Norma Kelompok................................... 36

v
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 TRYOUT PRELIMINIER......................................................39

LAMPIRAN 2 JUDGEMENT GROUP ........................................................95

LAMPIRAN 3 DATA ALAT UKUR ...........................................................130

LAMPIRAN 4 HASIL SPSS ........................................................................224

LAMPIRAN 5 DATA INTERPRETASI SKOR ..........................................229

LAMPIRAN 6 FORM KONSULTASI ........................................................231

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI.................................................................233

vi
BAB I
IDENTIFIKASI TUJUAN ALAT UKUR
PENYESUAIAN DIRI

A. Pengertian Penyesuaian Diri


Schneiders (dalam Pritaningrum dan Hendriani, 2013: 134) mendefinisikan
penyesuaian diri adalah suatu proses yang meliputi respon mental dan perilaku, dalam
hal ini individu akan berusaha mengatasi ketegangan, frustrasi, kebutuhan, dan
konflik yang berasal dari dalam dirinya dengan baik dan menghasilkan derajat
kesesuaian antara tuntutan yang berasal dari dalam dirinya dengan dunia yang
objektif tempat individu hidup. Kemampuan setiap individu tidaklah selalu sama, ada
yang mampu menyesuaiakan diri tetapi ada juga individu yang tidak mampu
menyesuiakan diri.
Sedangkan penyesuaian diri menurut Sunarto dan Hartono (2002: 222) adalah
proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan
sesuai dengan lingkungan. Penyesuaian yang sempurna terjadi jika individu selalu
dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungan dimana tidak ada lagi
kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan dimana semua fungsi individu berjalan normal.
Penyesuaian yang sempurna seperti itu tidak pernah dapat dicapai, karena
penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat (lifelong process), dan
manusia terus-menerus berupaya menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan
hidup guna mencapai pribadi yang sehat.
Dan menurut Santrock (dalam Iflah dan Winda, 2013: 33) penyesuaian
merupakan suatu proses sepanjang hidup, manusia harus mampu menemukan,
mengatasi tekanan dan tantangan hidup agar dapat mencapai pribadi sehat sekaligus
mampu menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan baru manapun.
Berbeda halnya dengan Gerungan (2004: 60) yang menyatakan penyesuaian
diri dalam arti pertama disebut juga penyesuaian diri yang autoplastis (dibentuk
sendiri), sedangkan penyesuaian diri yang kedua juga disebut penyesuaian diri yang
aloplastis (alo = yang lain). Jadi, penyesuaian diri ada artinya yang “pasif”, dimana

1
2

kegiatan kita ditentukan oleh lingkungan, dan ada artinya yang “aktif”, dimana kita
pengaruhi lingkungan.
Berdasarkan uraian tersebut, disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah
proses sepanjang hidup bagaimana individu mencapai keseimbangan diri,
menemukan, mengatasi tekanan dan tantangan hidup agar dapat mencapai pribadi
sehat dan mampu menyesuaikan diri dilingkungan dan proses tersebut meliputi
respon mental dan perilaku.

B. Karakteristik – karakteristik Penyesuaian Diri


Menurut Sunarto dan Hartono (2002: 224) bahwa tidak selamanya individu
berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-
ringtangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri.
Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.
Hubungannya dengan rintangan-rintangan tersebut ada individu-individu yang dapat
melakukan penyesuaian diri secara positif, namun ada pula individu-individu yang
melakukan penyesuaian diri yang salah, berikut ini akan ditinjau karakteristik
penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian diri yang salah. Mereka yang tergolong
mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal hal sebagai berikut :
1. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional
2. Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis
3. Tidak menunjukkan adanya frustrasi pribadi
4. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri
5. Mampu dalam belajar
6. Menghargai pengalaman
7. Bersikap realistik dan objektif
Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan
dalam berbagai bentuk, antara lain :
1. Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung
Dalam situasi ini individu secara langsung menghadapi masalahnya dengan
segala akibat-akibatnya. Individu melakukan segala tindakan sesuai dengan
3

masalah masalah yang dihadainya, misalnya seorang siswa yang terlambat dalam
menyerahkan tugas karena sakit, maka individu menghadapinya secara langsung,
ia mengemukakan segala masalahnya kepada gurunya.
2. Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)
Dalam situasi ini individu mencari berbagai bahan pengalaman untuk dapat
menghadapi dalam memecahkan masalahnya, misalnya seorang siswa yang
merasa kurang mampu dalam mengerjakan tugas, ia akan mencari bahan dalam
upaya menyelesaikan tugas tersebut, dengan membaca buku, konsultasi, diskusi
dan sebagainya.
3. Penyesuaian dengan trial and error atau coba-coba
Dalam cara ini individu melakukan suatu tindakan coba-coba, dalam arti kalau
menguntungkan diteruskan, dan kalau gagal tidak diteruskan. Taraf pemikiran
kurang begitu berperan dibandingkan dengan cara eksplorasi.
4. Penyesuaian dengan subtitusi atau mencari pengganti
Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka individu dapat
memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti, misalnya gagal
nonton film digedung bioskop dia pindah menonton tv.
5. Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri
Dalam hal ini individu mencoba menggali kemampuan – kemampuan khusus
dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu
penyesuaian diri, misalnya, seorang siswa yang mempunyai kesulitan dalam
keuangan, berusaha mengembangkan kemampuannya dalam menulis mengarang.
Dari usaha mengarang individu dapat membantu mengatasi kesulitan dlam
keuangan.
6. Penyesuaian dengan belajar
Dengan belajar, individu akan banyak memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang dapat membantu menyesuaikan diri, misalanya, seorang guru
akan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak belajar tenteng berbagai
pengetahuan keguruan.
4

7. Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri


Penyesuaian diri akan lebih berhasil jika disertai dengan kemampuan memilih
tindakan yang tepat dan pengendalian diri secara tepat pula. Dalam situasi ini
individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dan tindakan
mana yang tidak perlu dilakukan, cara inilah yang disebut inhibisi. Disamping
itu, individu harus mampu mengendalikan dirinya dalam melakukan
tindakannya.
8. Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat
Dalam situasi ini tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil
berdasarkan perencanaan yang cermat. Keputusan diambil setelah
dipertimbangkan dari berbagai segi, antara lain segi untung dan ruginya.
Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, dapat
mengakibatkan individu melakukan penyesuaian yang salah. Penyesuaian diri yang
salah ditandai dengan berbagai bentuk tingkah laku yang serba salah, tidak terarah,
emosional, sikap yang tidak realistik, agresif, dan sebagainya.
Penyesuaian diri memiliki beberapa karakteristik menurut pendapat Hurlock
(dalam Andriyani, 2016: 46) menyebutkan terdapat empat karakteristik dalam
menentukan sejauh mana penyesuaian diri seseorang mencapai ukuran baik, yaitu
sebagai berikut :
1. Penampilan nyata melalui sikap dan tingkah laku yang nyata (overtperformance)
Perilaku sosial individu sesuai dengan standar kelompok atau memenuhi harapan
kelompok maka individu akan diterima sebagai anggota kelompok. Bentuk dari
penampilan nyata adalah aktualisasi diri yaitu proses menjadi diri sendiri,
mengembangkan sifat-sifat dan potensi diri, keterampilan menjalin hubungan
antar manusia yaitu kemampuan berkomunikasi, kemampuan berorganisasi, dan
kesediaan untuk terbuka pada orang lain, yang mana sikap terbuka adalah sikap
untuk bersedia memberikan dan sikap untuk bersedia menerima pengetahuan
atau informasi dari pihak lain.
5

2. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok


Individu dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai kelompok, baik
kelompok teman sebaya maupun kelompok orang dewasa. Bentuk dari
penyesuaian diri adalah kerja sama dengan kelompok yaitu proses beregu atau
berkelompok yang mana anggota-anggotanya mendukung dan saling
mengandalkan untuk mencapai suatu hasil mufakat, tanggung jawab yaitu
sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang dinamakan hak,
dan setia kawan yaitu saling berbagi, saling memotivasi dalam kebaikan.
3. Sikap Sosial
Individu dapat menunjukan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain,
terhadap partisipasi sosial, serta terhadap perannya dalam kelompok maka
individu akan menyesuaikan diri dengan baik secara sosial. Bentuk dari sikap
sosial adalah ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat, berempati,
dapat menghormati dan menghargai pendapat orang lain.
4. Kepuasan Pribadi
Individu harus dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial, anak harus
merasa puas terhadap kontak sosialnya dan terhadap peran yang yang
dimainkannya dalam situasi sosial. Bentuk dari kepuasan pribadi adalah
kepercayaan diri, disiplin diri dan kehidupan yang bermakna dan terarah. Masa
remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa
remaja berlangsung antara umur 12 sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13
sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Penyesuaian diri yang normal merupakan cara bereaksi dan bertingkahlaku yang
wajar. Penyesuaian diri yang normal memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik
penyesuaian diri menurut Schneiders (dalam Fauziah 2012: 43) adalah:
1. Ketiadaan emosi yang berlebihan
Penyesuaian yang normal dapat diidentifikasi dengan tidak ditemukannya emosi
yang berlebihan. Individu yang merespon masalah dengan ketenangan dan
kontrol emosi memungkinkan individu untuk memecahkan kesulitan secara
6

inteligen. Adanya kontrol emosi membuat individu mampu berpikir jernih


terhadap masalah yang dihadapinya dan memecahan masalah dengan cara yang
sesuai. Ketiadaan emosi tidak berarti mengindikasikan abnormalitas tapi
merupakan kontrol dari emosi.
2. Ketiadaan mekanisme psikologis
Penyesuaian normal dikarakteristikkan dengan tidak ditemukannya mekanisme
psikologis. Ketika usaha yang dilakukan gagal, individu mengakui kegagalannya
dan berusaha mendapatkannya lagi merupakan penyesuaian diri yang baik
dibandingkan melakukan mekanisme seperti rasionalisasi, proyeksi, kompensasi.
Individu dengan penyesuaian diri yang buruk berusaha melakukan rasionalisasi
dengan menimpakan kesalahan pada orang lain.
3. Ketiadaan perasaan frustrasi pribadi
Penyesuaian yang baik terbebas dari perasaan frustrasi pribadi. Perasaan frustrasi
membuat sulit bereaksi normal terhadap masalah, misalnya, seorang siswa yang
merasa frustrasi dengan hasil akademiknya yang terus merosot menjadi sulit
untuk mengorganisasikan pikiran, perasaan, tingkah laku efisien pada situasi
dimana ia merasa frustrasi. Individu yang merasa frustrasi akan mengganti reaksi
normal dengan mekanisme psikologis atau reaksi lain yang sulit dalam
menyesuaikan diri seperti sering marah tanpa sebab ketika bergaul dengan orang
lain.
4. Pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri (self-direction)
Karakteristik menonjol dari penyesuaian normal adalah pertimbangan rasional
dan kemampuan mengarahkan diri. Karakteristik ini dipakai dalam tingkahlaku
sehari-hari untuk mengatasi masalah ekonomi, hubungan sosial, kesulitan
perkawinan. Kemampuan individu menghadapi masalah, konflik, frustrasi
menggunakan kemampuan berpikir secara rasional dan mampu mengarahkan diri
dalam tingkah laku yang sesuai mengakibatkan penyesuaian normal.
5. Kemampuan untuk belajar
Penyesuaian normal dikarakteristikkan dengan belajar terus menerus dalam
memecahkan masalah yang penuh dengan konflik, frustasi atau stres, misalnya
7

orang yang belajar menghindari sikap egois agar terjadi keharmonisan dalam
keluarga.
6. Kemampuan menggunakan pengalaman masa lalu
Kemampuan menggunakan pengalaman masalalu merupakan usaha individu
untuk belajar dalam menghadapi masalah. Penyesuaian normal membutuhkan
penggunaan pengalaman masa lalu. Pengalaman masa lampau yang
menguntungkan seperti berlajar berkebun diperlukan agar individu dapat
menggunakannya untuk pengalaman sekarang ketika menghadapi kesulitan
keuangan dengan membuka usaha menjual tanaman.
7. Sikap realistik dan objektif
Penyesuaian yang normal berkaitan dengan sikap yang realistik dan objektif.
Sikap realistik dan objektif berkenaan dengan orientasi individu terhadap
kenyataan, mampu menerima kenyataan yang dialami tanpa konflik dan
melihatnya secara objektif. Sikap realistik dan objektif berdasarkan pada belajar,
pengalaman masalalu, pertimbangan rasional, dapat menghargai situasi dan
masalah. Sikap realistik dan objektif digunakan untuk menghadapi peristiwa
penting seperti orang yang kehilangan pekerjaan tetap memiliki motivasi
sehingga dapat menerima situasi dan berhubungan secara baik dengan orang lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa karakteristik dari penyesuaian
diri diantaranya inhibisi dan pengendalian diri, penyesuaian dengan belajar,
penyesuaian dengan menggunakan keterampilan diri, dan ketiadaan emosi yang
berlebihan.

C. Faktor – faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri


Sunarto dan Hartono (2002: 229) berpendapat bahwa secara keseluruhan
kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri.
Penentu berarti faktor yang mendukung, memengaruhi, atau menimbulkan efek pada
proses penyesuaian. Secara sekunder proses penyesuaian ditentukan oleh faktor-
faktor yang mengatur perkembangan dan terbentuknya pribadi secara bertahap.
Penentu-penentu itu dapat dikelompokkan sebagai berikut:
8

1. Kondisi Jasmaniah
Struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat
diperkirakan bahwa sistem syaraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang
penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
gangguan-gangguan dalam sistem syaraf, kelenjar, otot dapat menimbulkan
gejala gejala gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian. Dengan demikian,
kondisi sistem-sistem tubuh yang baik merupakan syarat bagi tercapainya proses
penyesuaian diri yang baik.
2. Perkembangan dan kematangan, dan penyesuaian diri
Sesuai dengan hukum perkembangan, tingkat kematangan yang dicapai berbeda
antara individu yang satu dengan yang lainnya, sehingga pencapaian pola-pola
penyesuaian diri pun berbeda pula secara individual. Pola penyesuaian diri akan
bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematngan yang dicapainya.
Hubungan antara penyesuaian diri dengan perkembangan dapat berbeda menurut
jenis aspek perkembangan yang dicapai. Kondisi-kondisi perkembangan
memengaruhi setiap aspek kepribadian seperti: emosional, sosial, moral,
keagamaan, dan intelektual. Dalam fase tertentu salah satu aspek mungkin lebih
penting dari aspek lainnya, misalnya pertumbuhan moral lebih penting daripada
kematangan sosial, dan kematangan emosional merupakan yang terpenting dalam
penyesuaian diri.
3. Penentu psikologis
Banyak sekali faktor psikologis yang memengaruhi penyesuian diri. Antara lain
pengalaman, belajarnya, pengkondisian, penentu diri atau self-determination,
frustrasi, dan konflik.
a. Pengalaman
Tidak semua pengalaman mempunyai arti bagi penyesuaian diri. Pengalaman
pengalaman tertentu yang mempunyai arti dalam penyesuaian diri adalah
pengalaman yang menyenangkan dan pengalaman yang traumatik atau
menyusahkan. Pengalaman yang menyenangkan misalnya memperoleh
hadiah dalam suatu kegiatan, cenderung akan menimbulkan proses
9

penyesuaian diri yang baik, dan sebaliknya pengalaman traumatik akan


menimbulkan penyesuaian yang kurang baik atau mungkin salah suai.
b. Belajar
Proses belajar merupakan suatu dasar yang fundamental dalam proses
penyesuaian diri, karena melalui belajar ini akan berkembang pola-pola
respon yang akan membentuk kepribadian. Sebagian besar respon-respon dan
ciri-ciri kepribadian lebih banyak yang diperoleh dari proses belajar daripada
yang diperoleh secara diwariskan. Dalam proses penyesuaian diri belajar
merupakan suatu proses modifikasi tingkah laku sejak fase-fase awal dan
berlangsung terus sepanjang hayat dan diperkuat dengan kematangan.
c. Determinasi diri
Determinasi diri mempunyai peranan yang penting dalam proses penyesuaian
diri karena mempunyai peranan dalam pengendalian arah dan pola
penyesuaian diri. Keberhasilan atau kegagalan penyesuaian diri akan banyak
ditentukan olek kemampuan individu dalam mengarahkan dan
mengendalikan dirinya, meskipun sebetulnya situasi dan kondisi tidak
menguntungkan bagi penyesuaian dirinya.
d. Konflik dan penyesuaian
Ada beberapa pandangan bahwa semua konflik bersifat mengganggu atau
merugikan. Beberapa konflik dapat bermanfaat memotivasi seseorang untuk
meningkatkan kegiatan. Cara seseorang mengatasi konfliknya dengan
meningkatkan usaha kearah pencapaian tujuan yang menguntungkan secara
sosial, atau mungkin sebaliknya ia memecahkan konflik dengan melarikan
diri, khususnya lari ke dalam gejala-gejala neurotis.
4. Kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah
Berbagai lingkungan anak seperti keluarga dan pola hubungan didalamnya,
masyarakat, sekolah berpengaruh terhadap penyesuaian diri.
a. Pengaruh rumah dan keluarga
Dari sekian banyak faktor yang mengondisikan penyesuaian diri, faktor
rumah dan keluarga merupakan faktor yang sangat penting, karena keluarga
10

merupakan satuan kelompok sosial terkecil. Interaksi sosial yang pertama


diperoleh individu dalam keluarga. Kemampuan interaksi sosial ini kemudian
akan dikembangkan dimasyarakat.
b. Masyarakat
Keadaan lingkungan masyarakat dimana individu berada merupakan kondisi
yang menentukan proses dan pola pola penyesuaian diri. Kondisi studi
menunjukan bahwa gejala tingkah laku salah suai bersumber dari keadaan
masyarakat. Pergaulan yang slah dikalangan remaja dapat memengaruhi pola
pola penyesuaian diri.
c. Sekolah
Sekolah mempunyai peranan sebagai media untuk memengaruhi kehidupan
intelektual, sosial, dan moral para siswa. Suasana di sekolah baik sosial
maupun psikologis menentukan proses dan pola penyesuaian diri. Disamping
itu, hasil pendidikan yang diterima anak disekolah akan merupakan bekal
bagi proses penyesuaian diri dimasyarakat.
5. Penentu kultural, termasuk agama
Lingkungan kultural dimana individu berada dan berinteraksi akan menentukan
pola pola penyesuaian dirinya. Contohnya tata cara kehidupan di sekolah, di
masjid, gereja dan semacamnya akan memengaruhi bagaimana individu
menempatkan diri dan bergaul dengan masyarakan disekitarnya. Agama
memberikan suasana psikologis tertentu dalam mengurangi konflik, frustasi dan
ketegangan lainnya. Agama juga memberikan suasana damai dan tenang bagi
anak. Agama merupakan sumber nilai, kepercayaan dan pola-pola tingkah laku
yang akan memberikan tuntunan bagi arti, tujuan, dan kestabilan hidup umat
manusia. Kehidupan yang efektif menuntut adanya tuntunan hidup yang mutlak.
Sembahyang dan berdoa merupakan medium dalam agama untuk menuju kearah
kehidupan yang berarti. Agama memegang peran penting sebagai penentu dalam
proses penyesuaian diri.
11

Pemahaman tentang faktor-faktor ini dan bagaimana fungsinya dalam


penyesuaian merupakan syarat untuk memahami proses penyesuaian, karena
penyesuaian tumbuh dari hubungan-hubungan antara faktor ini dan tuntutan individu.
Menurut Fatimah (dalam Andriyani, 2016: 45) penyesuaian diri adalah proses
bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai
dengan lingkungan. Ada beberapa faktor yang dianggap menciptakan penyesuaian
diri yang sehat :
1. Lingkungan Keluarga yang Harmonis
Keluarga yang harmonis didalamnya terdapat cinta, kasih saying, dan respect.
Toleransi, rasa aman, dan kehangatan, seorang anak akan dapat melakukan
penyesuaian diri secara sehat dan baik. Remaja dekat dengan keluarga
merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi perkembangan jiwa seorang anak
2. Lingkungan Teman Sebaya
Teman sebaya merupakan lingkungan perkembangan yang sangat dekat dengan
remaja. Suatu hal yang sulit bagi remaja adalah menjauh dari teman dan dijauhi
reman. Remaja mencurahkan kepada teman temannya apa yang tersimpan di
dalam hatinya. Para remaja menggunakan teman sebaya untuk memproses
pengembangan jati dirinya.
3. Lingkungan Sekolah
Sekolah mempunyai tugas yang tidak hanya sebatas pada masalah pengetahuan
dan informasi saja. Tetapi juga mencakupi tanggung jawab moral dan sosial
secara luas dan komplek. Demikian pula guru, tugasnya tidak hanya mengajar
saja tetapi juga berperan sebagai pendidik, pembimbing, dan pelatih bagi murid
muridnya serta mempu menyusun sistem pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan tersebut.
12

Sedangkan menurut Schneiders (dalam Pritaningrum dan Hendriani, 2013: 137)


ada lima faktor yang memengaruhi proses penyesuaian diri pada remaja, diantaranya
yaitu:
1. Kondisi Fisik
Kondisi fisik berpengaruh kuat terhadap proses penyesuaian diri remaja. Aspek-
aspek yang berkaitan dengan kondisi fisik yang dapat dipengaruhi penyesuaian
diri remaja adalah:
a. Hereditas konsititusi fisik
Mengidentifikasi pengaruh hereditas (keturunan) terhadap penyesuaian diri,
lebih digunakan pendekatan fisik karena hereditas dipandang lebih dekat dan
tidak terpisahkan dari mekanisme fisik.
b. Sistem utama tubuh
Termasuk kedalam sistem utama tubuuh yang memiliki pengaruh terhadap
penyesuaian diri adalah sistem syaraf, kelenjar, dan otot. Sistem syaraf yang
berkembang normal dan sehat merupakan syarat mutlak bagi fungsi-fungsi
psikologis agar dapat berfungsi secara maksimal dan yang akhirnya
berpengaruh secara baik pula pada penyesuaian diri individu.
c. Kesehatan fisik
Penyesuaian diri seseorang akan lebih mudah dilakukan dan dipelihara dalam
kondisi fisik yang sehat daripada yang tidak sehat. Kondisi fisik yang sehat
dapat menimbulkan penerimaan diri, percaya diri, harga diri, dan sejenisnya
menguntungkan bagi penyesuaian diri.
2. Kepribadian
a. Kemauan dan kemampuan untuk berubah atau Modifiability
Kemauan dan kemampuan untuk berubah merupakan karakteristik
kepribadian yang pengaruhnya sangat menonjol terhadap proses
penyesuaian diri. Sebagai suatu proses yang dinamis dan berkelanjutan,
penyesuaian diri membutuhkan kecenderungan untuk berubah dalam
bentuk kemampuan, perilaku, sikap, dan karakteristik sejenis lainnya.
13

b. Pengaturan diri atau self regulation


Pengaturan diri sama pentingnya dengan proses penyesuaian diri dan
pemeliharaan stabilitas mental, kemampuan untuk mengatur diri, dan
mengarahkan diri. Kemampuan pengaturan diri dapat mengarahkan
kepribadian normal mencapai pengendalian diri dan realisasi diri.
c. Realisasi diri atau self realization
Pengaturan diri mengimplikasi potensi dan kemampuan ke arah realisasi
diri. Proses penyesuaian diri dan pencapaian hasilnya secara bertahap
sangat erat hubungannya dengan perkembangan kepribadian.
Perkembangan kepribadian berjalan normal sepanjang masa kanak –
kanak dan remaja, didalamnya tersirat potensi laten dalam bentuk sikap,
tanggung jawab, penghayatan nilai nilai, penghargaan diri dan lingkungan.
d. Intelegensi
Kemampuan pengaturan diri sesungguhnya muncul tergantung pada
kualitas dasar lainnya yang penting peranannya dalam penyesuaian diri,
yaitu kualitas intelegensi. Intelegensi sangat penting bagi perolehan
perkembangan gagasan, prinsip, dan tujuan memainkan peranan penting
dalam proses penyesuaian diri.
3. Proses Belajar
a. Belajar
Kemampuan belajar merupakan unsur penting dalam penyesuaian diri
individu karena pada umumnya respon-respon dan sifat-sifat kepribadian
yang diperlukan bagi penyesuaian diri diperoleh dan menyerap kea lam
individu melalui proses belajar.
b. Pegalaman
Pengalaman dijadikan dasar untuk ditransfer oleh individu ketika harus
menyesuaiakan diri dengan lingkungan yang baru. Individu yang
mengalami pengalaman yang traumatik akan cenderung ragu ragu, kurang
percaya diri, gampang rendah diri, atau bahkan merasa takut ketika harus
menyesuaiakan diri dengan lingkungan barunya.
14

c. Latihan
Latihan merupakan proses belajar yang diorientasikan kepada perolehan
ketrampilan atau kebiasaan. Penyesuaian diri sebagai suatu proses yang
kompleks yang mencakup didalamya proses psikologis dan sosiologis
maka memerlukan latihan yagng sungguh sungguh, akhirnya lambat laun
menjadi baik dalam setiap penyesuaian diri dengan lingkungan baru.
d. Determinasi diri
Sesungguhnya individu itu sendiri harus mampu menentukan dirinya
sendiri untuk melakukan proses penyesuaian diri. Determinasi diri
merupakan faktor yang sangat kuat yang digunakan untuk kebaikan atau
keburukan, untuk mencpai penyesuaian diri secara tuntas atau bahkan
merusak diri sendiri.
4. Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga
Merupakan lingkungan utama yang sangat penting atau bahkan tidak ada
yang lebih penting lagi dalam kaitannya dengan penyesuaian diri. Unsur
unsur seperti interaksi anak dan orangtua, peran sosial keluarga, koefisien
keluarga, karakteristik keluarga akan berpengauh terhadap penyesuaian
diri individu anggotanya.
b. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah menjadi kondisi yang memungkinkan
berkembangnya atau terrhambatnya proses penyesuaian diri. Pada
umumya sekolah dipandang sebagai media yang sangat berguna untuk
memengaruhi kehidupan dan perkembangsan intelektual, sosial, nilai,
sikap, dan moral siswa.
c. Lingkungan Masyarakat
Kosistensi, nilai, aturan-aturan, norma, moral, dan perilaku masyarakat
akan diidentifikasikan oleh individu yang berada dalam masyarakat
tersebut, sehingga akan berpengaruh terrhadap proses perkembangan
dirinya.
15

5. Agama serta budaya


Agama memberikan sumbangan nilai-nilai, keyakinan, praktek-praktek yang
memberi makna yang sangat mendalam, tujuan serta kestabilan dan
keseimbangan hidup individu. Selain agama, budaya juga memberikan faktor
yang berpengaruh terhadap kehidupan individu.
Dari beberapa pendapat di atas, disimpukan bahwa ada beberapa faktor yang
memengaruhi penyesuaian diri, seperti kondisi fisik, perkembangan dan kematangan,
kepribadian, proses belajar, penentu psikologi, konsisi lingkungan, serta agama dan
budaya.
BAB II
BLUE PRINT
PENYESUAIAN DIRI

Penyesuaian diri adalah proses sepanjang hidup bagaimana individu mencapai


keseimbangan diri, menemukan, mengatasi tekanan dan tantangan hidup agar dapat
mencapai pribadi sehat dan mampu menyesuaikan diri dilingkungan dan proses
tersebut meliputi respon mental dan perilaku..
Penyesuaian diri dapat diungkap dengan skala penyesuaian diri yang meliputi
inhibisi dan pengendalian diri, penyesuaian dengan belajar, menggunakan
keterampilan diri, dan ketiadaan emosi yang berlebihan. Untuk menjelaskan
hubungan antara penyesuaian diri, karakteristik penyesuaian diri dan indikator
penyesuaian diri dalam perancangan skala disajikan dalam bentuk table yang memuat
karakteristik penyesuaian diri dan indaktor masing-masing karakteristik.
Rancangan Aitem Skala Penyesuaian Diri dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 1
Blue Print Skala Penyesuaian Diri

Jumlah
Karakteristik- Bobot
No Indikator - indikator Aitem
karakteristik (%)
Fav Unfav
Inhibisi atau a. Kemampuan memilih tindakan
2 2 12,5
1 pengendalian yang tepat
diri b. Mengendalikan tindakan 2 2 12,5
a. Mencari berbagai pengalaman 2 2 12,5
Penyesuaian
2 b. Dapat menggunakan
dengan belajar 2 2 12,5
pengetahuan dan keterampilan
a. Menggali kemampuan khusus
Menggunakan 2 2 12,5
dalam dirinya
3 keterampilan
b. Menunjukkan sikap
diri 2 2 12,5
menyenangkan
Ketiadaan a. Merespon masalah dengan
2 2 12,5
4 emosi yang ketenangan
berlebihan b. Mampu mengendalikan emosi 2 2 12,5
Total 16 16 100
Keterangan:
Fav : Aitem Favourable
Unfav : Aitem Unfavourable
16
17

Tabel 2
Selebaran Aitem Skala Penyesuaian Diri

Karakteristik- Jumlah Aitem Bobot


No. Indikator - indikator
karakteristik Fav Unfav (%)
a. Kemampuan memilih
Inhibisi atau 1,31 16,24 12,5
tindakan yang tepat
1 pengendalian
b. Mampu mengendalikan
diri 9,17 2,32 12,5
tindakan
a. Mencari berbagai
3,25 10,18 12,5
pengalaman
Penyesuaian
2 b. Dapat menggunakan
dengan belajar
pengetahuan dan 11,19 4,26 12,5
keterampilan
a. Menggali kemampuan
Menggunakan 5,27 12,20 12,5
khusus dalam dirinya
3 keterampilan
b. Menunjukkan sikap
diri 13,21 6,28 12,5
menyenangkan
a. Merespon masalah dengan
Ketiadaan 7,29 14,22 12,5
ketenangan
4 emosi yang
b. Mampu mengendalikan
berlebihan 15,23 8,30 12,5
emosi
Total 16 16 100
Keterangan:
Fav : Aitem Favourable
Unfav : Aitem Unfavourable
BAB III
MODEL PENSKALAAN
SKALA STIMULUS

Menurut Torgerson (dalam Azwar, 2018: 161) ada tiga pendekatan utama
yaitu pendekatan dengan metode–metode yang berorientasi pada subyek, pendekatan
dengan metode–metode yang berorientasi pada stimulus, dan pendekatan dengan
metode–metode yang berorientasi pada respons. Dalam pembuatan alat ukur
psikologi ini skala yang digunakan adalah penskalaan stimulus. Pendekatan
penskalaan yang berorientasi pada stimulus bertujuan untuk meletakkan stimulus
pada kontinum psikologis atribut yang bersangkutan.
Metode–metode pendekatan stimulus merupakan pengembangan skala yang
mendasarkan nilai atau bobot pernyataan–pernyataannya pada judgement dari
sekelompok orang yang merupakan kelompok pengira (judging group). Stimulus
terdiri dari dua pilihan jawaban yaitu pilihan jawaban “YA” dan “TIDAK”. Pada
Aitem yang favourable akan diberikan skor bagi pilihan jawaban “YA”, serta untuk
Aitem yang unfavourable akan diberikan skor bagi pilihan jawaban “TIDAK”.
Banyaknya responden yang diperlukan, menurut saran Gable (dalam Azwar,
2018: 185), adalah sekitar 6 sampai 10 kali lipat banyaknya stimulus yang digunakan.
Prosedur penskalaan respon dengan metode rating yang dijumlahkan didasari oleh
dua asumsi pokok, yaitu:
a. Bahwa stimulus yang akan diskalakan memiliki karakteristik favourable atau
tak-favourable, yang jelas. Karakteristik favourable adalah sifat yang secara
normatif dianggap baik, diinginkan, atau disukai.
b. Bahwa respon positif terhadap stimulus favourable dan respon negatif terhadap
stimulus tak-favourable harus diberi bobot tinggi dibanding respon negatif
terhadap stimulus favourable dan respon positif terhadap stimulus tak-
favourable.

18
BAB IV
PENULISAN ITEM
SKALA PENYESUAIAN DIRI

A. Inhibisi atau Pengendalian Diri


1. Kemampuan Memilih Tindakan yang Tepat
Favourable
1) Saya tetap tenang walaupun saya sudah terlambat masuk kelas
(YA / TIDAK)
2) Saya memilih mengerjakan tugas, karena saya takut dimarahi oleh dosen
(YA / TIDAK)
Unfavourable
1) Saya cemas saat saya terlambat masuk kelas
(YA / TIDAK)
2) Ketika saya tidak mengerjakan tugas, saya tidak memikirkan apa
dampaknya untuk diri saya
(YA / TIDAK)
2. Mampu Mengendalikan Tindakan
Favourable
1) Saya telah mempersiapkan rencana untuk menggapai cita – cita yang
sedang saya perjuangkan
(YA / TIDAK)
2) Ketika dikelas saya selalu memperhatikan dosen dan mengabaikan teman
yang membuaat kegaduhan
(YA / TIDAK)
Unfovourable
1) Saya belum mempersiapkan diri kearah sukses yang lebih jelas dan terarah
(YA / TIDAK)
2) Saat dikelas saya sering membuat kegaduhan
(YA / TIDAK)

19
20

B. Penyesuaian dengan Belajar


1. Mencari Berbagai Pengalaman
Favourable
1) Dalam mengerjakan tugas kuliah saya memilih untuk mengutamakan ide
dan menggunakan referensi buku dibanding mencontoh pekerjaan teman
(YA / TIDAK)
2) Saya bertanya kepada dosen atau teman apabila ada materi perkuliahan
yang kurang saya pahami
(YA / TIDAK)
Unfavourable
1) Saya akan berhenti mengerjakan tugas ketika itu sulit untuk dikerjakan
(YA / TIDAK)
2) Saya hanya berfokus pada soal soal yang mudah untuk dikerjakan
(YA / TIDAK)
2. Dapat Menggunakan Pengetahuan dan Keterampilan
Favourable
1) Saya belajar dari pengalaman orang lain dalam menghadapi masalah
dengan teman saya
(YA / TIDAK)
2) Saya merasa bahwa pengetahuan saya dapat menunjang kegiatan saya di
ORMA/UKM
(YA / TIDAK)
Unfavourable
1) Saat menghadapi masalah saya kurang percaya diri dengan pengalaman
yang saya miliki
(YA / TIDAK)
2) Saya merasa potensi yang saya miliki tidak berguna dalam kegiatan
ORMA/UKM
(YA / TIDAK)
21

C. Menggunakan Keterampilan Diri


1. Menggali Kemampuan Khusus dalam Dirinya
Favourable
1) Saya bersedia meminta bantuan dari teman saat menyelesaikan tugas mata
kuliah yang sulit
(YA / TIDAK)
2) Saya mengikuti kegiatan ORMA/UKM di Universitas Semarang
(YA / TIDAK)
Unfavourable
1) Saya menyepelekan mata kuliah yang sulit dipahami
(YA / TIDAK)
2) Saya tidak mengikuti kegiatan apapun di Universitas Semarang
(YA / TIDAK)
2. Menunjukkan Sikap Menyenangkan
Favourable
1) Saya membantu teman mengerjakan tugasnya tanpa harus diminta
(YA / TIDAK)
2) Saya mendengarkan dan memperhatikan orang yang sedang mengkritik
saya
(YA / TIDAK)
Unfavourable
1) Saya malas membantu teman mengerjakan tugasnya walaupun sudah
diminta
(YA / TIDAK)
2) Tanpa berpikir panjang saya menegur teman yang mengkritik saya
(YA / TIDAK)
22

D. Ketiadaan Emosi yang Berlebihan


1. Merespon Masalah dengan Ketenangan
Favourable
1) Saya tetap tenang mengerjakan tugas dari mata kuliah yang sulit
(YA / TIDAK)
2) Setiap kritik yang saya terima, saya anggap sebagai hal yang membangun
(YA / TIDAK)
Unfavourable
1) Saya mudah tertekan saat menghadapi tugas dari mata kuliah yang sulit
(YA / TIDAK)
2) Saya merasa putus asa saat orang lain mengkritik saya
(YA / TIDAK)
2. Mampu Mengendalikan Emosi
Favourable
1) Saya hanya diam saat ada teman yang membully saya
(YA / TIDAK)
2) Saya berlapang dada menerima konsekuensi yang diberikan dosen jika
saya melakukan kesalahan
(YA / TIDAK)
Unfavourable
1) Jika ada yang membully saya, saya akan memukul atau membalasnya
(YA / TIDAK)
2) Saya marah saat dosen tidak memperbolehkan saya mengikuti perkuliahan
karena terlambat masuk
(YA / TIDAK)
BAB V
SKORING

Tabel 3
Penilaian Aitem Skala Penyesuaian Diri

Aitem A B C D E F G H I J K
1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
f 1 0 0 1 2 4 0 0 2 0 0
p 0,1 0 0 0,1 0,2 0,4 0 0 0,2 0 0
pk 0,1 0,1 0,1 0,2 0,4 0,8 0,8 0,8 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4,5 + [(0,50 - 0,4)/0,4] 1
S
=4,8

Aitem A B C D E F G H I J K
2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
f 0 1 1 1 1 2 2 0 2 0 0
p 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2 0 0,2 0 0
pk 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,6 0,8 0,8 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] i
=4,5 + [(0,50 - 0,4)/0,2] 1
S
=5,0

Aitem A B C D E F G H I J K
3 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
f 0 0 0 2 1 2 0 2 2 1 0
p 0 0 0 0,2 0,1 0,2 0 0,2 0,2 0,1 0
pk 0 0 0 0,2 0,3 0,5 0,5 0,7 0,9 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=5 + [(0,50 - 0,3)/0,2] 1
S
=6,0

23
24

Aitem A B C D E F G H I J K
4 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 1 2 1 1 3 1 0 1 0
P 0 0 0,1 0,2 0,1 0,1 0,3 0,1 0 0,1 0
Pk 0 0 0,1 0,3 0,4 0,5 0,8 0,9 0,9 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=5 + [(0,50 - 0,4)/0,1] 1
S
=6,0

Aitem A B C D E F G H I J K
5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 1 0 2 2 0 1 2 0 1 0 1
P 0,1 0 0,2 0,2 0 0,1 0,2 0 0,1 0 0,1
Pk 0,1 0,1 0,3 0,5 0,5 0,6 0,8 0,8 0,9 0,9 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=3+ [(0,50 - 0,3)/0,2] 1
S
=4,0

Aitem A B C D E F G H I J K
6 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 1 1 2 2 1 1 2 0 0
P 0 0 0,1 0,1 0,2 0,2 0,1 0,1 0,2 0 0
Pk 0 0 0,1 0,2 0,4 0,6 0,7 0,8 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4,5+ [(0,50 - 0,4)/0,2] 1
S
=5,0

Aitem A B C D E F G H I J K
7 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 1 0 0 2 3 1 0 2 1 0 0
P 0,1 0 0 0,2 0,3 0,1 0 0,2 0,1 0 0
Pk 0,1 0,1 0,1 0,3 0,6 0,7 0,7 0,9 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=3,5+ [(0,50 - 0,3)/0,3] 1
S
=4,2
25

Aitem A B C D E F G H I J K
8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 2 2 2 0 0 0 0 0 4 0 0
P 0,2 0,2 0,2 0 0 0 0 0 0,4 0 0
pk 0,2 0,4 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=1,5+ [(0,50 - 0,4)/0,2] 1
S
=2,0

Aitem A B C D E F G H I J K
9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 1 0 0 0 1 2 0 4 2 0 0
P 0,1 0 0 0 0,1 0,2 0 0,4 0,2 0 0
Pk 0,1 0,1 0,1 0,1 0,2 0,4 0,4 0,8 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=6,5+ [(0,50 - 0,4)/0,4] 1
S
=6,8

Aitem A B C D E F G H I J K
10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 1 0 0 2 3 1 0 2 1 0 0
P 0,1 0 0 0,2 0,3 0,1 0 0,2 0,1 0 0
Pk 0,1 0,1 0,1 0,3 0,6 0,7 0,7 0,9 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=3,5+ [(0,50 - 0,3)/0,3] 1
S
=4,2

Aitem A B C D E F G H I J K
11 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 0 1 3 4 1 1 0 0 0
P 0 0 0 0,1 0,3 0,4 0,1 0,1 0 0 0
Pk 0 0 0 0,1 0,4 0,8 0,9 1 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4,5+ [(0,50 - 0,4)/0,4] 1
S
=4,8
26

Aitem A B C D E F G H I J K
12 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 1 1 1 3 2 0 2 0 0
P 0 0 0,1 0,1 0,1 0,3 0,2 0 0,2 0 0
Pk 0 0 0,1 0,2 0,3 0,6 0,8 0,8 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4,5+ [(0,50 - 0,3)/0,3] 1
S
=5,2

Aitem A B C D E F G H I J K
13 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 1 0 0 1 2 2 0 2 2 0 0
P 0,1 0 0 0,1 0,2 0,2 0 0,2 0,2 0 0
Pk 0,1 0,1 0,1 0,2 0,4 0,6 0,6 0,8 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4,5+ [(0,50 - 0,4)/0,2] 1
S
=5,0

Aitem A B C D E F G H I J K
14 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 3 1 3 1 0 2 0 0 0
P 0 0 0,3 0,1 0,3 0,1 0 0,2 0 0 0
Pk 0 0 0,3 0,4 0,7 0,8 0,8 1 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=3,5+ [(0,50 - 0,4)/0,3] 1
S
=3,8

Aitem A B C D E F G H I J K
15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 5 0 1 0 1 0 1 2 0
P 0 0 0,5 0 0,1 0 0,1 0 0,1 0,2 0
Pk 0 0 0,5 0,5 0,6 0,6 0,7 0,7 0,8 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=2+ [(0,50 - 0)/0,5] 1
S
=3,0
27

Aitem A B C D E F G H I J K
16 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 1 0 3 2 1 2 0 1 0 0
P 0 0,1 0 0,3 0,2 0,1 0,2 0 0,1 0 0
Pk 0 0,1 0,1 0,4 0,6 0,7 0,9 0,9 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=3,5+ [(0,50 – 0,4)/0,2] 1
S
=4,0

Aitem A B C D E F G H I J K
17 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 0 1 2 3 1 2 0 1 0
P 0 0 0 0,1 0,2 0,3 0,1 0,2 0 0,1 0
Pk 0 0 0 0,1 0,3 0,6 0,7 0,9 0,9 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4,5+ [(0,50 – 0,3)/0,3] 1
S
=5,2

Aitem A B C D E F G H I J K
18 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 3 0 2 1 2 0 2 0 0
P 0 0 0,3 0 0,2 0,1 0,2 0 0,2 0 0
Pk 0 0 0,3 0,3 0,5 0,6 0,8 0,8 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4+ [(0,50 – 0,3)/0,2] 1
S
=5,0

Aitem A B C D E F G H I J K
19 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 1 0 1 1 0 3 0 0 3 1 0
P 0,1 0 0,1 0,1 0 0,3 0 0 0,3 0,1 0
Pk 0,1 0,1 0,2 0,3 0,3 0,6 0,6 0,6 0,9 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4,5+ [(0,50 – 0,3)/0,3] 1
S
=5,2
28

Aitem A B C D E F G H I J K
20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 1 0 1 2 1 1 2 1 0 0 1
P 0,1 0 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2 0,1 0 0 0,1
Pk 0,1 0,1 0,2 0,4 0,5 0,6 0,8 0,9 0,9 0 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4+ [(0,50 – 0,4)/0,1] 1
S
=5,0

Aitem A B C D E F G H I J K
21 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
f 1 0 0 3 1 1 1 2 0 0 1
p 0,1 0 0 0,3 0,1 0,1 0,1 0,2 0 0 0,1
pk 0,1 0,1 0,1 0,4 0,5 0,6 0,7 0,9 0,9 0,9 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4+ [(0,50 – 0,4)/0,1] 1
S
=5,0

Aitem A B C D E F G H I J K
22 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
f 0 1 3 0 1 3 1 0 0 1 0
p 0 0,1 0,3 0 0,1 0,3 0,1 0 0 0,1 0
pk 0 0,1 0,4 0,4 0,5 0,8 0,9 0,9 0,9 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4+ [(0,50 – 0,4)/0,1] 1
S
=5,0

Aitem A B C D E F G H I J K
23 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 1 1 0 2 1 0 2 2 1 0
P 0 0,1 0,1 0 0,2 0,1 0 0,2 0,2 0,1 0
Pk 0 0,1 0,2 0,2 0,4 0,5 0,5 0,7 0,9 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=5+ [(0,50 – 0,4)/0,1] 1
S
=6,0
29

Aitem A B C D E F G H I J K
24 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 0 1 3 1 1 3 1 0 0
P 0 0 0 0,1 0,3 0,1 0,1 0,3 0,1 0 0
Pk 0 0 0 0,1 0,4 0,5 0,6 0,9 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=5+ [(0,50 – 0,4)/0,1] 1
S
=6,0

Aitem A B C D E F G H I J K
25 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 1 0 3 1 1 4 0 0 0
P 0 0 0,1 0 0,3 0,1 0,1 0,4 0 0 0
Pk 0 0 0,1 0,1 0,4 0,5 0,6 1 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=5+ [(0,50 – 0,4)/0,1] 1
S
=6,0

Aitem A B C D E F G H I J K
26 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 1 0 2 1 1 0 0 4 1 0 0
P 0,1 0 0,2 0,1 0,1 0 0 0,4 0,1 0 0
Pk 0,1 0,1 0,3 0,4 0,5 0,5 0,5 0,9 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=5+ [(0,50 – 0,4)/0,1] 1
S
=6,0

Aitem A B C D E F G H I J K
27 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 1 2 0 3 0 1 0 2 0 1
P 0 0,1 0,2 0 0,3 0 0,1 0 0,2 0 0
Pk 0 0,1 0,3 0,3 0,6 0,6 0,7 0,7 0,9 0,9 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=3,5+ [(0,50 – 0,3)/0,3] 1
S
=4,2
30

Aitem A B C D E F G H I J K
28 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 1 0 1 4 1 1 0 1 1 0
P 0 0,1 0 0,1 0,4 0,1 0,1 0 0,1 0,1 0
Pk 0 0,1 0,1 0,2 0,6 0,7 0,8 0,8 0,9 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=3,5+ [(0,50 – 0,2)/0,4] 1
S
=4,3

Aitem A B C D E F G H I J K
29 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
f 0 0 1 2 1 2 1 0 2 1 0
p 0 0 0,1 0,2 0,1 0,2 0,1 0 0,2 0,1 0
pk 0 0 0,1 0,3 0,4 0,6 0,7 0,7 0,9 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4,5+ [(0,50 – 0,4)/0,2] 1
S
=5,0

Aitem A B C D E F G H I J K
30 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
f 0 0 1 2 1 2 1 0 2 1 0
p 0 0 0,1 0,2 0,1 0,2 0,1 0 0,2 0,1 0
pk 0 0 0,1 0,3 0,4 0,6 0,7 0,7 0,9 1 1
=bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=4,5+ [(0,50 – 0,4)/0,2] 1
S
=5,0

Aitem A B C D E F G H I J K
31 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 0 0 2 2 2 0 2 1 1 0 0
P 0 0 0,2 0,2 0,2 0 0,2 0,1 0,1 0 0
Pk 0 0 0,2 0,4 0,6 0,6 0,8 0,9 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=3,5+ [(0,50 – 0,4)/0,2] 1
S
=4,0
31

Aitem A B C D E F G H I J K
32 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F 3 1 3 0 0 0 1 0 2 0 0
P 0,3 0,1 0,3 0 0 0 0,1 0 0,2 0 0
Pk 0,3 0,4 0,7 0,7 0,7 0,7 0,8 0,8 1 1 1
= bb + [(0.50 - pkb) / p] I
=1,5+ [(0,50 – 0,4)/0,3] 1
S
=1,8
Tabel 4
Distribusi Jawaban Subyek

No. Aitem
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Subyek
F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF
1 TDK TDK YA YA YA TDK TDK TDK YA YA YA TDK YA TDK TDK YA YA YA TDK YA YA TDK YA YA YA TDK TDK TDK YA TDK YA TDK
2 YA YA TDK TDK YA TDK TDK TDK YA YA YA TDK TDK TDK YA TDK TDK YA TDK YA YA TDK YA TDK YA YA TDK TDK YA TDK YA TDK
3 TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
4 YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA TDK TDK TDK YA TDK TDK YA YA TDK YA TDK YA YA YA TDK YA TDK YA TDK TDK TDK
5 YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA TDK YA TDK TDK YA TDK YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA TDK YA TDK
6 YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA YA YA TDK TDK TDK TDK TDK TDK YA YA TDK TDK TDK YA YA TDK TDK TDK YA YA YA YA TDK
7 TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA TDK TDK TDK TDK YA TDK YA TDK YA YA TDK YA TDK YA TDK TDK YA YA YA YA TDK
8 YA TDK TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
9 TDK TDK TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA YA YA TDK TDK YA YA TDK TDK TDK YA TDK TDK YA YA YA YA TDK
10 TDK TDK YA YA YA TDK YA TDK YA YA YA TDK YA YA YA YA YA YA TDK YA YA TDK YA YA YA YA TDK TDK YA TDK YA TDK
11 TDK TDK YA TDK YA TDK TDK TDK YA YA YA YA TDK TDK TDK TDK TDK YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
12 YA TDK YA TDK YA YA YA TDK YA YA YA TDK TDK TDK YA YA YA YA TDK TDK TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK TDK TDK
13 TDK YA YA YA TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK TDK YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA TDK TDK TDK TDK
14 TDK TDK YA YA YA TDK YA TDK YA YA YA TDK YA YA TDK YA TDK TDK TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK TDK TDK
15 TDK YA YA YA YA TDK YA TDK YA YA YA TDK TDK YA YA YA YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
16 TDK TDK YA TDK YA TDK TDK TDK YA YA YA YA YA YA TDK YA YA YA TDK TDK YA TDK YA TDK YA YA YA YA YA YA YA TDK
17 TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
18 TDK YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK TDK TDK YA YA YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
19 TDK YA YA TDK YA TDK TDK TDK YA TDK TDK TDK YA TDK YA YA YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
20 TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK TDK YA YA YA YA TDK YA YA YA YA TDK YA YA TDK TDK YA YA TDK TDK YA TDK YA TDK TDK
21 TDK YA YA YA YA YA TDK TDK YA TDK YA TDK TDK YA YA YA YA TDK YA YA YA TDK YA TDK YA TDK TDK TDK YA TDK YA TDK
22 YA YA YA YA YA YA TDK TDK YA TDK YA TDK TDK YA YA YA YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA TDK
23 TDK TDK YA YA YA TDK YA TDK YA TDK TDK TDK YA TDK TDK YA YA TDK TDK YA YA TDK YA TDK YA TDK TDK TDK YA TDK YA TDK
24 TDK YA YA YA YA TDK YA YA YA YA YA TDK YA YA YA YA YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA YA TDK TDK YA YA
25 TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA TDK TDK YA YA TDK YA YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
26 YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA TDK YA TDK YA TDK TDK TDK YA YA YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA TDK YA TDK
27 YA TDK YA TDK YA TDK YA YA TDK TDK YA TDK YA YA TDK TDK TDK TDK TDK YA TDK TDK YA TDK YA TDK TDK TDK YA TDK YA YA
28 TDK YA YA YA YA TDK TDK YA TDK TDK YA YA TDK YA TDK YA YA YA TDK YA YA TDK YA TDK YA YA TDK YA YA YA YA TDK
29 TDK TDK YA YA YA TDK TDK TDK YA YA YA TDK TDK YA TDK YA YA YA TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK TDK YA YA TDK YA TDK
30 TDK TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA YA YA YA YA YA TDK YA YA TDK YA TDK YA TDK TDK TDK YA YA YA TDK

32
Tabel 5
Distribusi Skor Subyek

No. Aitem
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Subyek
F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF
1 0 5 6 0 4 5 0 2 6.8 0 4.8 5.2 5 3.8 0 0 5.2 0 0 0 5 5 6 0 6 6 0 4.3 5 5 4 1.8
2 4.8 0 0 6 4 5 0 2 6.8 0 4.8 5.2 0 3.8 3 4 0 0 0 0 5 5 6 6 6 0 0 4.3 5 5 4 1.8
3 0 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 5 3.8 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8
4 4.8 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 0 3.8 3 4 0 0 5.2 5 5 5 6 0 6 6 4.2 4.3 5 5 0 1.8
5 4.8 0 6 6 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 5 3.8 0 0 0 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 0 5 5 4 1.8
6 4.8 5 6 6 4 5 4.2 0 6.8 0 4.8 5.2 0 3.8 0 4 0 0 5.2 5 0 5 6 0 0 6 0 0 5 0 4 1.8
7 0 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 0 3.8 0 0 0 0 0 0 5 5 6 6 6 6 0 0 5 0 4 1.8
8 4.8 5 0 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 5 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8
9 0 5 0 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 5 0 0 5 5 0 6 6 6 0 0 5 0 4 1.8
10 0 5 6 0 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 0 0 0 5 5 6 0 6 0 0 4.3 5 5 4 1.8
11 0 5 6 6 4 5 0 2 6.8 0 4.8 0 0 3.8 0 4 0 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8
12 4.8 5 6 6 4 0 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 0 3.8 3 0 5.2 0 0 5 0 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 0 1.8
13 0 0 6 0 0 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 0 0 3 4 5.2 5 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 0 0 5 0 1.8
14 0 5 6 0 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 5 0 0 0 0 5 0 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 0 1.8
15 0 0 6 0 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 0 0 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8
16 0 5 6 6 4 5 0 2 6.8 0 4.8 0 5 0 0 0 5.2 0 0 5 5 5 6 6 6 0 4.2 0 5 0 4 1.8
17 0 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 5 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8
18 0 0 6 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 0 3.8 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8
19 0 0 6 6 4 5 0 2 6.8 4.2 0 5.2 5 3.8 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8
20 0 5 6 6 4 5 4.2 2 0 0 4.8 0 5 3.8 3 0 5.2 0 0 0 5 5 0 0 6 6 0 0 0 0 0 1.8
21 0 0 6 0 4 0 0 2 6.8 4.2 4.8 5.2 0 0 3 0 5.2 5 5.2 0 5 5 6 6 6 6 0 4.3 5 5 4 1.8
22 4.8 0 6 0 4 0 0 2 6.8 4.2 4.8 5.2 0 0 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 0 4 1.8
23 0 5 6 0 4 5 4.2 2 6.8 4.2 0 5.2 5 3.8 0 0 5.2 5 0 0 5 5 6 6 6 6 0 4.3 5 5 4 1.8
24 0 0 6 0 4 5 4.2 0 6.8 0 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 0 4.2 0 0 5 4 0
25 0 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 0 0 5.2 5 0 0 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8
26 4.8 5 6 6 4 5 4.2 0 6.8 4.2 4.8 5.2 5 3.8 0 4 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 0 5 5 4 1.8
27 4.8 5 6 6 4 5 4.2 0 0 4.2 4.8 5.2 5 0 0 4 0 5 0 0 0 5 6 6 6 6 0 4.3 5 5 4 0
28 0 0 6 0 4 5 0 0 0 4.2 4.8 0 0 0 0 0 5.2 0 0 0 5 5 6 6 6 0 0 0 5 0 4 1.8
29 0 5 6 0 4 5 0 2 6.8 0 4.8 5.2 0 0 0 0 5.2 0 0 5 5 5 6 6 6 6 0 0 5 5 4 1.8
0 0 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 0 0 0 5 5 6 6 6 6 0 4.3 5 0 4 1.8

33
BAB VI
ANALISI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah reliabel, yaitu
mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran yang kecil.
Reliabilitas fungsi ukur skala diestimasikan melalui komputasi dua macam statistik,
yaitu koefisien relianilitas dan eror standar dalam pengukuran. Sedangkan untuk
mengetahui apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan
tujuan ukurnya, diperlukan suatu proses pengujian validitas . Hal terpenting dalam
validasi skala psikologi adalah membuktikan bahwa struktur seluruh aspek
keprilakuan, indikator keprilakuan, dan aitemaitemnya memang membentuk suatu
konstrak yang akurat bagi atribut yang diukur. Pengujian validitas dan reliabilitas
aitem dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Packages for Social
Science) for windows versi 23.0. Berdasarkan proses analisis uji validitas dan
reliabilitas hasil dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

34
35

Tabel 6
Selebaran Aitem yang Valid dan Gugur Skala Penyesuaian Diri

Karakteristik- Jumlah Aitem


No. Indikator-indikator Valid Gugur
karakteristik Fav Unfav
a. Kemampuan memilih (1), (16),
Inhibisi atau 0 4
tindakan yang tepat (31) (24)
1 pengendalian
b. Mampu mengendalikan (2),
diri 9,(17) 1 3
tindakan (32)
a. Mencari berbagai (3), 10,
1 3
pengalaman (25) (18)
Penyesuaian
2 b. Dapat menggunakan
dengan belajar (11),
pengetahuan dan (4),26 2 2
19
keterampilan
a. Menggali kemampuan
Menggunakan (5),27 12,20 3 1
khusus dalam dirinya
3 keterampilan
b. Menunjukkan sikap (13),
diri (6),28 1 3
menyenangkan (21)
a. Merespon masalah dengan (14),
Ketiadaan 7,(29) 1 4
ketenangan (22)
4 emosi yang
b. Mampu mengendalikan (15),
berlebihan (8),30 1 3
emosi (23)
Total 16 16 10 22

Keterangan:
Dalam tanda ( ) : nomor aitem gugur Fav : aitem Favourable
Tanpa tanda ( ) : nomor aitem valid Unfav : aitem Unfavourable
BAB VII
INTERPRETASI SKOR

Sisi diagnostika suatu proses pengukuran atribut psikologis adalah pemberian


makna atau interpretasi terhadap skor skala. Untuk keperluan tersebut perlu dibuat
norma kelompok untuk mengetahui kedudukan individu dalam kontinum
psikologisnya. Norma bisa dibuat sesuai kategori dalam kurva normal:
Tabel 7
Norma Kategorisasi

Interval Skor Kategori


0 – 85,8 Sangat Rendah
85,9 – 102,8 Rendah
102,8 – 119,8 Sedang
119,9 – 136,8 Tinggi
136,9 – Seterusnya Sangat Tinggi

Setelah norma selesai dibuat kategorinya, beberapa jumlah subyek yang


masuk kategori tertentu ditabulasikan :
Tabel 8
Hasil Pengukuran Menurut Norma kelompok

Kategori Jumlah Subyek


Sangat Rendah 2
Rendah 8
Sedang 11
Tinggi 5
Sangat Tinggi 4
Jumlah Subyek 30

36
DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, Juli. 2016. “Korelasi Peran Keluarga Terhadap Penyesuaian Diri Remaja”.
Aceh: No 34, Vol 22, Hal 39 – 52
Azwar, Saifuddin. 2018. Dasar – Dasar Psikometrika. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama
Iflah dan Winda. 2013. “Gambaran Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru”. Jakarta: No
1, Vol 2, Hal 33 – 36
Indrawati dan Nailul Fauziah. 2012. “Attachment dan Penyesuaian Diri dalam
Perkawinan”. Semarang: No 1, Vol 11, Hal 40 – 49
Pritaningrum, Meidiana dan Wiwin Hendriani. 2013. “Penyesuaian Diri Remaja yang
Tinggal di Pondok Pesantren Modern Nurul Izzah Gresik Pada Tahun
Pertama”. Surabaya: No 3, Vol 2, Hal 134 – 143
Sunarto dan Agung Hartono. (2002). Perkembangan Peseerta Didik. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya

37
LAMPIRAN

38
39

LAMPIRAN 1
TRYOUT PRELIMINIER
TRYOUT PRELIMINIER

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

INDIKATOR TIDAK
KARAKTERISTIK ITEM RELEVAN SARAN
KEPERILAKUAN RELEVAN
A. Inhibisi atau 1. Kemampuan Favourable
pengendalian memilih 1) Saya tetap tenang
diri tindakan yang walaupun saya sudah
tepat terlambat masuk kelas.
2) Saya memilih
mengerjakan tugas,
karena saya takut
dimarahi oleh dosen.
Unfovourable
1) Saya cemas saat saya
terlambat masuk kelas.
2) Ketika saya tidak
mengerjakan tugas, saya
tidak memikirkan apa
dampaknya untuk diri
saya.
2. Mampu Favourable
mengendalikan 1) Saya telah
tindakan mempersiapkan rencana
untuk menggapai cita –
cita yang sedang saya
perjuangkan.
2) Ketika dikelas saya selalu
memperhatikan dosen
dan mengabaikan teman
yang membuaat
kegaduhan.
Unfavourable
1) Saya belum
mempersiapkan diri
kearah sukses yang lebih
jelas dan terarah.
2) Saat dikelas saya sering
membuat kegaduhan.
B. Penyesuaian 1. Mencari Favourable
dengan belajar berbagai 1) Dalam mengerjakan tugas
pengalaman kuliah saya memilih
untuk mengutamakan ide
dan menggunakan
referensi buku dibanding
mencontoh pekerjaan
teman.
2) Saya bertanya kepada
dosen atau teman apabila
ada materi perkuliahan
yang kurang saya pahami.
Unfavourable
1) Saya akan berhenti
mengerjakan tugas ketika
itu sulit untuk dikerjakan.
2) Saya hanya berfokus
pada soal soal yang
mudah untuk dikerjakan.

2. Dapat Favourable
menggunakan 1) Saya belajar dari
pengetahuan pengalaman orang lain
dan dalam menghadapi
keterampilan masalah dengan teman
saya.
2) Saya merasa bahwa
pengetahuan saya dapat
menunjang kegiatan saya
di ORMA/UKM.
Unfavourable
1) Saat menghadapi masalah
saya kurang percaya diri
dengan pengalaman yang
saya miliki.
2) Saya merasa potensi yang
saya miliki tidak berguna
dalam kegiatan.
C. Menggunakan 1. Menggali Favourable
keterampilan kemampuan 1) Saya bersedia meminta
diri khusus dalam bantuan dari teman saat
dirinya menyelesaikan tugas
mata kuliah yang sulit.
2) Saya mengikuti kegiatan
ORMA/UKM di kampus.
Unfavourable
1) Saya menyepelekan mata
kuliah yang sulit
dipahami.
2) Saya tidak mengikuti
kegiatan apapun di
Universitas Semarang.

2. Menunjukkan Favourable
sikap 1) Saya membantu teman
menyenangkan mengerjakan tugasnya
tanpa harus diminta.
2) Saya mendengarkan dan
memperhatikan orang
yang sedang mengkritik
saya.
Unfavourable
1) Saya malas membantu
teman mengerjakan
tugasnya walaupun sudah
diminta.
2) Tanpa berpikir panjang
saya menegur teman yang
mengkritik saya.
D. Ketiadaan emosi 1. Merespon Favourable
yang berlebihan masalah dengan 1) Saya tetap tenang
ketenangan mengerjakan tugas dari
mata kuliah yang sulit.
2) Setiap kritik yang saya
terima, saya anggap
sebagai hal yang
membangun.
Unfavouable
1) Saya mudah tertekan saat
menghadapi tugas dari
mata kuliah yang sulit.
2) Saya merasa putus asa
saat orang lain
mengkritik saya.

2. Mampu Favourable
mengendalikan 1) Saya hanya diam saat ada
emosi teman yang membully
saya.
2) Saya berlapang dada
menerima konsekuensi
yang diberikan dosen jika
saya melakukan
kesalahan.
95

LAMPIRAN 2
JUDGEMENT GROUP
JUDGEMENT

NAMA :

JENIS KELAMIN :

USIA :

RINGAN SEDANG BERAT


NO PERNYATAAN
A B C D E F G H I J K
Saya tetap tenang
1 walaupun saya sudah
terlambat masuk kelas
Saya belum
mempersiapkan diri kearah
2
sukses yang lebih jelas dan
terarah
Dalam mengerjakan tugas
kuliah saya memilih untuk
mengutamakan ide dan
3 menggunakan referensi
buku dibanding
mencontoh pekerjaan
teman
Saat menghadapi masalah
saya kurang percaya diri
4
dengan pengalaman yang
saya miliki
Saya bersedia meminta
bantuan dari teman saat
5
menyelesaikan tugas mata
kuliah yang sulit
Saya malas membantu
teman mengerjakan
6
tugasnya walaupun sudah
diminta
Saya tetap tenang
7 mengerjakan tugas dari
mata kuliah yang sulit
Jika ada yang membully
8 saya, saya akan memukul
atau membalasnya
Saya telah mempersiapkan
9 rencana untuk menggapai
cita – cita yang sedang
saya perjuangkan
Saya akan berhenti
10 mengerjakan tugas ketika
itu sulit untuk dikerjakan
Saya belajar dari
pengalaman orang lain
11 dalam menghadapi
masalah dengan teman
saya
Saya menyepelekan mata
12
kuliah yang sulit dipahami
Saya membantu teman
13 mengerjakan tugasnya
tanpa harus diminta
Saya mudah tertekan saat
14 menghadapi tugas dari
mata kuliah yang sulit
Saya hanya diam saat ada
15 teman yang membully
saya
Saya cemas saat saya
16
terlambat masuk kelas
Ketika dikelas saya selalu
memperhatikan dosen dan
17
mengabaikan teman yang
membuaat kegaduhan
Saya hanya berfokus pada
18 soal soal yang mudah
untuk dikerjakan
Saya merasa bahwa
pengetahuan saya dapat
19
menunjang kegiatan saya
di ORMA/UKM
Saya tidak mengikuti
20 kegiatan apapun di
Universitas Semarang
Saya mendengarkan dan
memperhatikan orang
21
yang sedang mengkritik
saya
Saya merasa putus asa saat
22
orang lain mengkritik saya
Saya berlapang dada
menerima konsekuensi
23
yang diberikan dosen jika
saya melakukan kesalahan
Ketika saya tidak
24
mengerjakan tugas, saya
tidak memikirkan apa
dampaknya untuk diri saya
Saya bertanya kepada
dosen atau teman apabila
25
ada materi perkuliahan
yang kurang saya pahami
Saya merasa potensi yang
saya miliki tidak berguna
26
dalam kegiatan
ORMA/UKM
Saya mengikuti kegiatan
27 ORMA/UKM di
Universitas Semarang
Tanpa berpikir panjang
28 saya menegur teman yang
mengkritik saya
Setiap kritik yang saya
terima, saya anggap
29
sebagai hal yang
membangun
Saya marah saat dosen
tidak memperbolehkan
30 saya mengikuti
perkuliahan karena
terlambat masuk
Saya memilih
mengerjakan tugas, karena
31
saya takut dimarahi oleh
dosen
Saat dikelas saya sering
32
membuat kegaduhan
130

LAMPIRAN 3
DATA ALAT UKUR
Nama :

Jenis Kelamin :
:
Usia :

PETUNJUK MENGERJAKAN

1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada skala ini dengan seksama


2. Pilihlah salah satu dari alternatif jawaban yang tersedia dengan memberi
tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia
YA : bila pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda
TIDAK : bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri anda
3. Apabila anda ingin mengubah jawaban anda, beri tanda (=) pada jawaban
yang telah anda pilih, kemudian buatlah tanda (√) baru pada jawaban yang
anda kehendaki.
4. Jawablah secara jujur dan serius, tidak ada jawaban yang salah, semua
jawaban adalah benar asalkan sesuai dengan diri anda.
5. Bila sudah selesai periksa jawaban anda, jangan ada pernyataan yang
terlewatkan.
6. Atas partisipasi dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

SELAMAT MENGERJAKAN
NO PERNYATAAN YA TIDAK
Saya tetap tenang walaupun saya sudah terlambat
1
masuk kelas
Saya belum mempersiapkan diri kearah sukses yang
2
lebih jelas dan terarah
Dalam mengerjakan tugas kuliah saya memilih untuk
3 mengutamakan ide dan menggunakan referensi buku
dibanding mencontoh pekerjaan teman
Saat menghadapi masalah saya kurang percaya diri
4
dengan pengalaman yang saya miliki
Saya bersedia meminta bantuan dari teman saat
5
menyelesaikan tugas mata kuliah yang sulit
Saya malas membantu teman mengerjakan tugasnya
6
walaupun sudah diminta
Saya tetap tenang mengerjakan tugas dari mata
7
kuliah yang sulit
Jika ada yang mencela saya, saya akan memukul atau
8
membalasnya
Saya telah mempersiapkan rencana untuk menggapai
9
cita – cita yang sedang saya perjuangkan
Saya akan berhenti mengerjakan tugas ketika itu sulit
10
untuk dikerjakan
Saya belajar dari pengalaman orang lain dalam
11
menghadapi masalah dengan teman saya
12 Saya mengabaikan mata kuliah yang sulit dipahami
Saya membantu teman mengerjakan tugasnya tanpa
13
harus diminta
Saya mudah tertekan saat menghadapi tugas dari
14
mata kuliah yang sulit
15 Saya hanya diam saat ada teman yang mencela saya
16 Saya cemas saat saya terlambat masuk kelas
Ketika dikelas saya selalu memperhatikan dosen dan
17
mengabaikan teman yang membuaat kegaduhan
Saya hanya berfokus pada soal soal yang mudah
18
untuk dikerjakan
Saya merasa bahwa pengetahuan saya dapat
19
menunjang kegiatan saya di ORMA/UKM
NO PERTANYAAN YA TIDAK
Saya tidak mengikuti kegiatan apapun di Universitas
20
Semarang
Saya mendengarkan dan memperhatikan orang yang
21
sedang mengkritik saya
Saya merasa putus asa saat orang lain mengkritik
22
saya
Saya berlapang dada menerima konsekuensi yang
23
diberikan dosen jika saya melakukan kesalahan
Ketika saya tidak mengerjakan tugas, saya tidak
24
memikirkan apa dampaknya untuk diri saya
Saya bertanya kepada dosen atau teman apabila ada
25
materi perkuliahan yang kurang saya pahami
Saya merasa potensi yang saya miliki tidak berguna
26
dalam kegiatan ORMA/UKM
Saya mengikuti kegiatan ORMA/UKM di
27
Universitas Semarang
Tanpa berpikir panjang saya menegur teman yang
28
mengkritik saya
Setiap kritik yang saya terima, saya anggap sebagai
29
hal yang membangun
Saya marah saat dosen tidak memperbolehkan saya
30
mengikuti perkuliahan karena terlambat masuk
Saya memilih mengerjakan tugas, karena saya takut
31
dimarahi oleh dosen
32 Saat dikelas saya sering membuat kegaduhan
224

LAMPIRAN 4
HASIL SPSS
Reliability

Scale: PUTARAN 1

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.610 32

Item-Total Statistics

Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

VAR00001 109.92 277.312 .087 .612


VAR00002 108.03 283.470 -.006 .624
VAR00003 105.96 294.732 -.148 .631
VAR00004 107.56 260.053 .212 .599
VAR00005 107.50 289.092 -.034 .613
VAR00006 106.86 289.721 -.063 .621
VAR00007 108.42 268.366 .258 .594
VAR00008 109.70 283.562 .181 .605
VAR00009 105.24 256.594 .419 .575
VAR00010 109.40 267.499 .240 .595
VAR00011 107.04 300.518 -.274 .635
VAR00012 106.86 261.177 .419 .579
VAR00013 108.53 272.664 .117 .610
VAR00014 109.59 283.573 .023 .617
VAR00015 109.66 280.727 .114 .607
VAR00016 110.43 287.908 -.036 .620
VAR00017 107.55 289.001 -.072 .631
VAR00018 110.03 277.864 .078 .613
VAR00019 108.59 242.194 .482 .559
VAR00020 108.20 248.673 .441 .568
VAR00021 106.86 287.342 -.017 .617
VAR00022 106.36 288.769 .000 .611
VAR00023 105.76 274.234 .242 .597
VAR00024 106.36 269.480 .189 .600
VAR00025 105.56 284.274 .089 .609
VAR00026 106.36 254.790 .397 .576
VAR00027 108.98 246.899 .562 .558
VAR00028 108.64 259.998 .358 .582
VAR00029 106.86 275.549 .215 .599
VAR00030 107.70 251.445 .452 .569
VAR00031 108.03 286.126 .007 .615
VAR00032 109.68 287.535 .066 .610

Scale: PUTARAN 2

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0


a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.758 10
Item-Total Statistics

Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

VAR00007 32.30 137.371 .214 .763


VAR00009 29.12 126.050 .443 .735
VAR00010 33.28 141.627 .096 .780
VAR00012 30.73 127.691 .494 .730
VAR00019 32.46 109.378 .628 .703
VAR00020 32.07 116.156 .546 .718
VAR00026 30.24 125.738 .394 .742
VAR00027 32.86 118.252 .614 .711
VAR00028 32.51 131.908 .303 .753
VAR00030 31.57 121.970 .483 .729

Scale: PUTARAN 3

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.789 8
Item-Total Statistics

Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

VAR00009 24.22 102.279 .516 .763


VAR00012 25.83 108.921 .428 .777
VAR00019 27.56 90.106 .622 .743
VAR00020 27.17 93.128 .615 .745
VAR00026 25.34 107.876 .321 .794
VAR00027 27.96 96.885 .645 .743
VAR00028 27.61 110.160 .308 .794
VAR00030 26.67 99.666 .523 .762
229

LAMPIRAN 5
DATA INTEPRETASI SKOR
No. Aitem
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 X KATEGORI
Subyek
F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF F UF
1 0 5 6 0 4 5 0 2 6.8 0 4.8 5.2 5 3.8 0 0 5.2 0 0 0 5 5 6 0 6 6 0 4.3 5 5 4 1.8 100.9 R
2 4.8 0 0 6 4 5 0 2 6.8 0 4.8 5.2 0 3.8 3 4 0 0 0 0 5 5 6 6 6 0 0 4.3 5 5 4 1.8 97.5 R
3 0 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 5 3.8 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8 138.7 ST
4 4.8 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 0 3.8 3 4 0 0 5.2 5 5 5 6 0 6 6 4.2 4.3 5 5 0 1.8 123.1 T
5 4.8 0 6 6 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 5 3.8 0 0 0 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 0 5 5 4 1.8 121.8 T
6 4.8 5 6 6 4 5 4.2 0 6.8 0 4.8 5.2 0 3.8 0 4 0 0 5.2 5 0 5 6 0 0 6 0 0 5 0 4 1.8 97.6 R
7 0 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 0 3.8 0 0 0 0 0 0 5 5 6 6 6 6 0 0 5 0 4 1.8 97.6 R
8 4.8 5 0 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 5 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8 138.7 ST
9 0 5 0 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 5 0 0 5 5 0 6 6 6 0 0 5 0 4 1.8 104.2 S
10 0 5 6 0 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 0 0 0 5 5 6 0 6 0 0 4.3 5 5 4 1.8 98.3 R
11 0 5 6 6 4 5 0 2 6.8 0 4.8 0 0 3.8 0 4 0 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8 115.9 S
12 4.8 5 6 6 4 0 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 0 3.8 3 0 5.2 0 0 5 0 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 0 1.8 115.1 S
13 0 0 6 0 0 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 0 0 3 4 5.2 5 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 0 0 5 0 1.8 110.6 S
14 0 5 6 0 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 5 0 0 0 0 5 0 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 0 1.8 112.3 S
15 0 0 6 0 4 5 4.2 2 6.8 0 4.8 5.2 0 0 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8 114.7 S
16 0 5 6 6 4 5 0 2 6.8 0 4.8 0 5 0 0 0 5.2 0 0 5 5 5 6 6 6 0 4.2 0 5 0 4 1.8 97.8 R
17 0 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 5 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8 139.9 ST
18 0 0 6 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 0 3.8 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8 128.7 T
19 0 0 6 6 4 5 0 2 6.8 4.2 0 5.2 5 3.8 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8 124.7 T
20 0 5 6 6 4 5 4.2 2 0 0 4.8 0 5 3.8 3 0 5.2 0 0 0 5 5 0 0 6 6 0 0 0 0 0 1.8 77.8 SR
21 0 0 6 0 4 0 0 2 6.8 4.2 4.8 5.2 0 0 3 0 5.2 5 5.2 0 5 5 6 6 6 6 0 4.3 5 5 4 1.8 105.5 S
22 4.8 0 6 0 4 0 0 2 6.8 4.2 4.8 5.2 0 0 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 0 4 1.8 109.5 S
23 0 5 6 0 4 5 4.2 2 6.8 4.2 0 5.2 5 3.8 0 0 5.2 5 0 0 5 5 6 6 6 6 0 4.3 5 5 4 1.8 115.5 S
24 0 0 6 0 4 5 4.2 0 6.8 0 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 0 4.2 0 0 5 4 0 100.6 R
25 0 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 0 0 5.2 5 0 0 0 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 4.3 5 5 4 1.8 122.9 T
26 4.8 5 6 6 4 5 4.2 0 6.8 4.2 4.8 5.2 5 3.8 0 4 5.2 0 5.2 5 5 5 6 6 6 6 4.2 0 5 5 4 1.8 138.2 ST
27 4.8 5 6 6 4 5 4.2 0 0 4.2 4.8 5.2 5 0 0 4 0 5 0 0 0 5 6 6 6 6 0 4.3 5 5 4 0 110.5 S
28 0 0 6 0 4 5 0 0 0 4.2 4.8 0 0 0 0 0 5.2 0 0 0 5 5 6 6 6 0 0 0 5 0 4 1.8 68 SR
29 0 5 6 0 4 5 0 2 6.8 0 4.8 5.2 0 0 0 0 5.2 0 0 5 5 5 6 6 6 6 0 0 5 5 4 1.8 98.8 R
30 0 5 6 6 4 5 4.2 2 6.8 4.2 4.8 5.2 5 0 3 0 5.2 0 0 0 5 5 6 6 6 6 0 4.3 5 0 4 1.8 115.5 S

0 SR SR 0-85.8 TOTAL 3340.9


85.9 R R 85.9-102.8
102.9 S S 102.9-119.8 M 111.363
119.9 T T 119.9-136.8 SD 16.993
136.9 ST ST ≥136.9

230
231

LAMPIRAN 6
FORM KONSULTASI
233

LAMPIRAN 7
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai