0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Tiga wisata budaya di Riau yang menarik yakni Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir yang memperingati kisah imigran Cina pertama, Istana Siak Sri Indrapura yang megah dibangun pada abad ke-19, dan Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi yang telah diadakan sejak zaman Belanda.
Tiga wisata budaya di Riau yang menarik yakni Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir yang memperingati kisah imigran Cina pertama, Istana Siak Sri Indrapura yang megah dibangun pada abad ke-19, dan Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi yang telah diadakan sejak zaman Belanda.
Tiga wisata budaya di Riau yang menarik yakni Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir yang memperingati kisah imigran Cina pertama, Istana Siak Sri Indrapura yang megah dibangun pada abad ke-19, dan Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi yang telah diadakan sejak zaman Belanda.
budaya yang amat kental di setiap daerahnya Sebagai negeri melayu, Pemerintah Provinsi Riau sudah merumuskan tageline sebagai branding yang senafas dan sejalan dengan tageline Pesona Indonesia, yakni “Riau The Homeland of Melayu”. Tagline ini diharapkan bisa menjadi brand image sekaligus mampu meng-endorse citra Salah satu wisata nya yakni Bakar Tongkang.Bakar pariwisata Riau yang sarat dengan Budaya Tongkang adalah tradisi komunitas Tionghoa di Melayu Kabupaten Rokan Hilir. Ketika tradisi ini dilaksanakan, komunitas Tionghoa yang berasal dari Bagan Siapisiapi . Moment ini diadakan setiap tahun dihari ke 16 bulan ke 5 menurut kalender cina. Ditandai dengan aksi membakar replika kapal tradisional tiongkok sebagai puncak dari festival ini.
Menilik pada sejarah, bermula dari tuntutan kualitas
hidup yang lebih baik lagi, sekelompok orang Tionghoa dari Provinsi Fujian, China merantau menyeberangi lautan dengan kapal kayu. Dalam kebimbangan kehilangan arah, mereka berdoa ke Dewa Kie Ong Ya agar kiranya dapat diberikan penuntun arah menuju daratan.
Tak lama kemudian, pada keheningan malam tiba-tiba
mereka melihat adanya cahaya yang samar-samar. Dipimpin oleh Ang Mie Kui, kapal berhasil tiba di pantai Riau karena mengikuti kunang-kunang yang oleh warga lokal dikenal sebagai 'siapi-api',
Tradisi bakar tongkang diyakini sudah ada sejak tahun
1826. Festival ini berakar dalam sejarah ketika para imigran China pertama kali menginjakkan kaki di daerah yang sekarang dikenal sebagai Bagansiapi-api. Istana Siak Sri Indrapur Istana ini berlokasi Siak. Dan dibangun oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dan selesai tahun 1893. Istana ini juga sering disebut The Sun Palace From East (Istana Matahari Timur). Di dalam istana pengunjung bisa melihat barang-barang berharga peninggalan Kerajaan Siak Sri Indrapura, seperti keramik dari Cina, Eropa, patung perunggu Ratu Wilhelmina yang merupakan hadiah dari Kerajaan Belanda. Ada juga perkakas berlambangkan Kerajaan Siak, komet pemutar musik klasik yang besar dari Jerman dan masih banyak koleksi lainnya. Sedangkan mahkota asli Kerajaan Siak sendiri tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Buka: Setiap hari, pkl.09.00-16.00. Kecuali Jumat pkl.09.00-11.00 dan buka kembali pkl.13.45-16.00
Pacu Jalur di Kuantan Singingi
Wisata Budaya yang juga sudah ratusan tahun adalah Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing). Pacu Jalur sudah digelar sejak zaman Belanda. Biasanya digelar pada bulan Agustus. Jika dulu untuk memperingati HUT Ratu Belanda, Wilhelmina. Sekarang untuk memperingati dan memeriahkan HUT RI. Seluruh penduduk desa akan tumpah-ruah ke Ibu Kota Kabupaten Kuansing, yakni Teluk Kuantan, tempat festival pacu jalur digelar. jalur andalan mereka di Tepian Narosa, Teluk Kuantan.
Tradisi ini terkenal unik karena untuk membuat jalur/perahu yang
panjangnya bisa mencapai 37 meter dibuat dari Kayu Log utuh yang lurus. dibentuk jadi perahu/jalur sehingga kayu berdiameter 60 cm dapat diduduki pendayung (anak pacu) yang jumlahnya berkisar 54-60 orang. Festival Pacu Jalur ini biasanya dilaksanakan selama 5 hari dengan hadiah utama kerbau. Pemenang akan memotong hewan ternak tersebut dan memasak untuk dimakan seluruh warga desa