Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sabna Aulia Surbakti

Nim : 19105118 ( Manajemen A Pagi)

WISATA BUDAYA RIAU

Bakar Tongkang

Provinsi Riau dikenal memiliki banyak wisata


budaya yang amat kental di setiap daerahnya
Sebagai negeri melayu, Pemerintah Provinsi Riau
sudah merumuskan tageline sebagai branding
yang senafas dan sejalan dengan tageline Pesona
Indonesia, yakni “Riau The Homeland of
Melayu”. Tagline ini diharapkan bisa menjadi
brand image sekaligus mampu meng-endorse citra
Salah satu wisata nya yakni Bakar Tongkang.Bakar pariwisata Riau yang sarat dengan Budaya
Tongkang adalah tradisi komunitas Tionghoa di Melayu
Kabupaten Rokan Hilir. Ketika tradisi ini dilaksanakan,
komunitas Tionghoa yang berasal dari Bagan Siapisiapi .
Moment ini diadakan setiap tahun dihari ke 16 bulan ke 5
menurut kalender cina. Ditandai dengan aksi membakar
replika kapal tradisional tiongkok sebagai puncak dari
festival ini.

Menilik pada sejarah, bermula dari tuntutan kualitas


hidup yang lebih baik lagi, sekelompok orang Tionghoa
dari Provinsi Fujian, China merantau menyeberangi
lautan dengan kapal kayu. Dalam kebimbangan
kehilangan arah, mereka berdoa ke Dewa Kie Ong Ya
agar kiranya dapat diberikan penuntun arah menuju
daratan.

Tak lama kemudian, pada keheningan malam tiba-tiba


mereka melihat adanya cahaya yang samar-samar.
Dipimpin oleh Ang Mie Kui, kapal berhasil tiba di pantai
Riau karena mengikuti kunang-kunang yang oleh warga
lokal dikenal sebagai 'siapi-api',

Tradisi bakar tongkang diyakini sudah ada sejak tahun


1826. Festival ini berakar dalam sejarah ketika para
imigran China pertama kali menginjakkan kaki di daerah
yang sekarang dikenal sebagai Bagansiapi-api.
Istana Siak Sri Indrapur
Istana ini berlokasi Siak. Dan dibangun oleh Sultan Syarif
Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dan selesai
tahun 1893. Istana ini juga sering disebut The Sun Palace
From East (Istana Matahari Timur). Di dalam istana
pengunjung bisa melihat barang-barang berharga
peninggalan Kerajaan Siak Sri Indrapura, seperti keramik
dari Cina, Eropa, patung perunggu Ratu Wilhelmina yang
merupakan hadiah dari Kerajaan Belanda. Ada juga
perkakas berlambangkan Kerajaan Siak, komet pemutar
musik klasik yang besar dari Jerman dan masih banyak koleksi lainnya.
Sedangkan mahkota asli Kerajaan Siak sendiri tersimpan di Museum Nasional
Jakarta. Buka: Setiap hari, pkl.09.00-16.00. Kecuali Jumat pkl.09.00-11.00 dan
buka kembali pkl.13.45-16.00

Pacu Jalur di Kuantan Singingi


Wisata Budaya yang juga sudah ratusan tahun adalah Festival Pacu
Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing). Pacu Jalur sudah digelar sejak
zaman Belanda. Biasanya digelar pada bulan Agustus. Jika dulu untuk
memperingati HUT Ratu Belanda, Wilhelmina. Sekarang untuk
memperingati dan memeriahkan HUT RI. Seluruh penduduk desa akan
tumpah-ruah ke Ibu Kota Kabupaten Kuansing, yakni Teluk Kuantan,
tempat festival pacu jalur digelar. jalur andalan mereka di Tepian
Narosa, Teluk Kuantan.

Tradisi ini terkenal unik karena untuk membuat jalur/perahu yang


panjangnya bisa mencapai 37 meter dibuat dari Kayu Log utuh yang
lurus. dibentuk jadi perahu/jalur sehingga kayu berdiameter 60 cm
dapat diduduki pendayung (anak pacu) yang jumlahnya berkisar 54-60
orang. Festival Pacu Jalur ini biasanya dilaksanakan selama 5 hari
dengan hadiah utama kerbau. Pemenang akan memotong hewan ternak
tersebut dan memasak untuk dimakan seluruh warga desa

Anda mungkin juga menyukai