Bagian bawah rumah biasanya digunakan oleh pemilik rumah sebagai kandang ternak hewan.
Perayaan Duan Wu Festival tidak lepas dari asal muasalnya. Festival ini bertepatan dengan
hari meninggalnya Qu Yuan, seorang Menteri Kota Chu (State of Chu) sekaligus pujangga yang
terkenal akan jiwanya yang patriotisme serta kontribusinya terhadap puisi-puisi klasik China.
Perjuangannya kala itu pada akhirnya membawa Qu Yuan menjadi pahlawan nasional China.
Budaya atau tradisi balapan perahu naga dalam Dragon Boat Festival,Pada dasarnya, asal
muasal dari perahu naga ini sudah menjadi sarana transportasi masyarakat China bahkan pada masa
hidup Qu Yuan, yakni sejak lebih dari 2000 tahun silam. Perahu naga dipercaya sebagai sarana
masyarakat untuk menyembah Tuhan Naga pada masa itu. Beberapa ahli mengatakan bahwa perahu
naga berasal dari wilayah selatan China, Provinsi Guangdong, yang juga memiliki Pearl River
Delta—wilayah perairan yang tercipta dari tiga danau besar, Xi Jiang, Bei Jiang, dan Dong Jiang.
Perahu naga sudah terkenal akan kegunaannya yang berperan sebagai alat kendaraan masyarakat
China yang berkelana ke seluruh wilayah Asia.
Seiring berjalannya waktu, balapan perahu naga ini menjadi olahraga yang juga dilakukan oleh
masyarakat di luar China, dengan aturan-aturan yang beragam. Salah satu negara yang sering
melaksanakan olahraga ini adalah Amerika Serikat, lebih tepatnya di kota besar seperti New York dan
Chicago. Terlebih lagi, terdapat 67 negara lainnya yang tergabung dalam International Dragon Boat
Federation, organisasi resmi yang menyelenggarakan balapan perahu naga di seluruh dunia.
FESTIVAL MOONCAKE
Sang kaisar memerintahkan Hou Yi memanah sembilan matahari hingga tersisa satu matahari
saja. Singkat cerita, atas keberhasilannya, Hou Yi pun diberi ganjaran pil keabadian oleh Dewi Surga
Barat. Pada suatu hari, seorang penjahat bernama Feng Meng menyelinap ke kediaman Hou Yi dan
bermaksud mencuri pil keabadian. Agar tidak jatuh ke tangan yang salah, Chang Er (istri Hou Yi)
menelan pil itu. Tiba-tiba, Chang Er mendapati dirinya terbang ke langit menuju bulan. Untuk
menghargai pengorbanan Chang Er dan menyerukan perdamaian di muka bumi serta sebagai
ungkapan rasa syukur, masyarakat China mewujudkannya melalui kue yang manis dan buah-buahan.
Tradisi ini lalu berkembang menjadi Festival Kue Bulan (mooncake), yang diperingati setiap hari ke-
15 bulan kedelapan kalender China. Konon, hingga kini dipercaya bahwa selama pertengahan musim
gugur, saat bulan bulat penuh dan bersinar benderang, tampak siluet bayangan Chang Er, yang
kemudian dikenal sebagai Dewi Bulan. Mooncake lazim dibuat untuk memeriahkan pesta atau
sekadar berkumpul bersama keluarga sambil meneguk teh China yang pahit. Mooncake juga kerap
dihadirkan dalam perayaan rutin tahunan sebagai penanda akhir musim panen.
1. Memegang Gedombak
2. Memukul Gedombak.
3. Mengatur Ritme
4. Menggunakan Teknik Dampening
1. Latihan Rutin
2. Dengarkan Musik Tradisional
3. Ikuti Kelas atau Kursus
4. Berlatih dengan Musisi Lain
Alat musik gedombak memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi favorit di kalangan
pemain musik tradisional. Berikut adalah beberapa kelebihan dari alat musik gedombak:
Gedombak lebih sering digunakan dalam musik tradisional, sehingga keterbatasan menjadi faktor
yang perlu diperhatikan. Jenis musik modern atau genre musik tertentu mungkin tidak cocok jika
gedombak dimasukkan sebagai salah satu alat musiknya. Ini menjadi kekurangan dari gedombak
sebagai alat musik. tangan secara langsung.
TARI MALEMANG
Akan tetapi, saat Kerajaan Bentan runtuh, tari Melemang tidak lagi menjadi tarian khusus istana,
tetapi mulai menjadi tari pertunjukan untuk menghibur masyarakat. Daya tarik dari pertunjukan tari
Melemang adalah gerakannya. Dengan posisi berdiri sambil membongkokkan badan ke belakang,
penari berusaha mengambil sapu tangan yang diletakkan di permukaan lantai melalui kepiawaian dan
keterampilan. Pada pertunjukan tari Malemang, penari wanita mengenakan baju kurung panjang
sebagai atasan dan kain atau sarung panjang sebagai bawahan. Sementara penari lelaki mengenakan
baju kurung panjang sebagai atasan dan celana panjang sebagai bawahan. Para penari Melemang
mengenakan kostum dan tata rias bergaya Melayu yang sangat kental namun sesuai dengan perannya.
Tari Malemang diiringi dengan alat musik seperti akordion, gong, biola, serta tambur.
TARI ZAPIN
Akhirnya, tarian zapin menjadi kesenian hiburan dan pertunjukan istana yang bahkan
ditampilkan dalam acara seremonial kerajaan. Untuk acara seremonial itu, tarian ini disebut sebagai
zapin istana atau Siak Sri Inderapura. Tarian ini pun dikenal dan dibawa oleh para pedagang Arab
dari wilayah Gujarat dalam perjalanan dagang rempahnya. Mereka juga menggunakan tarian ini
sebagai media dakwah dalam penyebaran agama Islam di wilayah Kepulauan Riau. Setibanya di
Nusantara, tari tradisional dari Yaman ini akhirnya mengalami akulturasi dengan budaya lokal
setempat. Ini tercermin jelas dari adanya dampak akibat akulturasi dua budaya yang berbeda. Dalam
tarian zapin, terdapat berbagai penyisipan nilai filosofis yang erat kaitannya dengan pola kehidupan
masyarakat Riau. Selain itu, seperti tujuan awalnya untuk menjadi media dakwah, nilai pendidikan
agama Islam pun terdapat dalam syair lagu yang dinyanyikan oleh para pengiring tarian zapin. Pada
awalnya, tepatnya sebelum tahun 1960, tarian zapin hanya boleh dipentaskan atau ditarikan oleh
penari laki-laki. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, saat ini tari zapin bisa ditampilkan
oleh perempuan. Bahkan, tarian ini juga sudah bisa dipentaskan oleh penari campuran antara penari
laki-laki dan penari perempuan dalam satu pementasan yang sama. Sejalan dengan semakin
dikenalnya tarian zapin, tari ini pun kemudian menyebar luas ke wilayah lain. Dalam
pencampurannya dengan budaya lokal, maka lahirlah berbagai macam dan jenis variasi tarian zapin
sesuai dengan budaya daerahnya masing-masing.
Meski mengalami percampuran budaya, namun pola dasar tarian ini tetap sama. Yakni
tentang simbol dan makna penghormatan serta penghiburan yang disajikan untuk raja yang saat itu
sedang bertahta. Kedua jenis tarian zapin ini pun menjadi warisan Nusantara yang memperkaya
budaya bangsa Indonesia. Di sisi lain, tarian ini juga menjadi bagian dari kekuatan serta kesatuan
bangsa agar tak mudah dipecah belah oleh negara lain. Tarian zapin dalam setiap daerah dikenal
dengan nama yang berbeda. Seperti di wilayah Jambi dan Bengkulu, tarian ini dikenal sebagai Dana,
di wilayah Lampung tarian zapin disebut Bedana, dan di wilayah Jawa tarian ini dikenal dengan tari
Zafin. Sedikit berbeda, wilayah Kalimantan mengenal tarian ini dengan nama Jeping, Maluku
menamainya dengan Jepen, dan Nusa Tenggara dikenal dengan nama Dana-Dani.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan tari tradisional ini, tarian zapin pun menjadi
lambang atau ikon dari sebuah kemajuan dalam kebudayaan masyarakat Riau. Pasalnya, tarian ini
juga mengandung nilai pendidikan keagamaan yang mana mengajarkan manusia perihal kebaikan
yang disampaikan melalui lagu yang mengiringi tarian.
Setiap gerakan yang dibawakan penari dalam tari zapin, terdapat nilai filosofis yang sangat
mendalam. Berikut beberapa gerakan tarian zapin beserta penjelasan tentang nilai filosofinya.
1. Gerak Tahto 1
2. Gerak Tahto 2
3. Gerak Tahto 3
4. Gerak Bebas
5. Gerak Shut
6. Gerak Siku keluang
7. Gerak Mata angin
8. Gerak Titik batang
Dalam pertunjukan tari, selalu ada yang dinamakan dengan pola lantai. Pola lantai adalah
aturan bergerak yang harus diikuti oleh penari agar formasi yang dilakukan dapat terlihat rapi dan
menarik. Pola inilah yang kemudian menjadi acuan penari untuk melangkah dalam membentuk
formasi.Untuk tarian zapin sendiri, terdapat beberapa pola lantai yang dipakai. Bentuk pola lantai
tersebut adalah pola lantai vertikal, pola lantai horizontal, pola lantai diagonal, pola lantai
bergelombang, pola lantai lingkaran, dan pola lantai angka delapan. Pola lantai inilah yang kemudian
akan memberikan kesan yang menarik bagi para penontonnya.Agar penampilan dan pertunjukan tari
zapin semakin maksimal, maka baik penari pria atau wanita perlu dirias sedemikian rupa wajahnya.
Selain agar para penari terlihat lebih menawan, ditambahkan riasan juga dapat memberikan kesan
yang berbeda kepada penampilan para penari.
Sementara itu, untuk busana yang akan dikenakan oleh para penari memiliki sedikit
perbedaan. Penari pria akan memakai pakaian adat Melayu, yang meliputi baju kurung, plekat, cekak
musang, kopiah, songket, bawahan seluar, dan juga bros. Sedangkan, penari wanita akan
menggunakan baju khas adat Melayu, meliputi baju kurung labuh, kain samping, selendang tudung
manto, serta kain songket. Selain itu, ditambahkan pula aksesoris pendukung seperti kalung, hiasan
kembang goyang, anting, dan sebagainya. Warna baju yang biasa digunakan untuk busana tarian
zapin ini umumnya memiliki warna-warna yang cerah, seperti merah, hijau, kuning, dan juga biru.
Kostum yang digunakan pun merupakan kostum yang sudah terpengaruh oleh model Islami.
Fungsi dari nilai Islami dalam busana yang digunakan penari adalah untuk menutup lekuk
tubuh. Selain itu, busana ini juga akan memperjelas ruang gerak, mempertegas identitas tarian, dan
tentu agar tidak mengganggu gerakan tari serta memberikan nilai estetika dalam penampilannya. Oleh
sebab itu, nilai kesopanan turut ditampilkan dalam setiap pertunjukan tarian zapin.
PEDANG JENAWI
Pedang Jenawi bentuknya mirip samurai khas Jepang. Oleh sebab itu, diantara ahli sejarah
dan budayawan berpendapat bahwa senjata tersebut berasal dari budaya Jepang kuno yang
berakulturasi dengan budaya Melayu. Pada saat ini pedang Jenawi sudah dianggap sebagai identitas
masyarakat melayu Riau di tingkat nasional.
GONGGONG
Berkunjung ke suatu daerah paling tidak mencicipi
kuliner khas daerah setempat. Salah satu kuliner yang wajib
dicoba saat berkunjung ke Batam, Kepulauan Riau (Kepri)
adalah gonggong.
Bagi yang baru pertama kali mendengar nama gonggong pasti
menganggap bahwa makanan tersebut merupakan olahan
daging anjing atau sejenisnya. Namun makanan gonggong
yang terkenal di Batam ini merupakan makanan hasil laut atau
biasa disebut seafood.
Gonggongan adalah Siput laut bercangkang putih kecoklatan
yang jadi makanan yang cukup familiar di wilayah Kota
Batam dan di Provinsi Kepulauan Riau. Siput laut ini bisa
ditemukan di berbagai daerah di Kepri seperti Batam, sekitar
Pulau Bintan dan beberapa daerah pesisir lainnya.Siput laut gonggong tersebar di sepanjang pantai
dengan dasar perairan pasir lumpur atau pasir campur lumpur yang banyak ditumbuhi tanaman laut
seperti lamun. Siput laut ini cukup mudah dijumpai ketika berkunjung ke Batam dan wilayah Kepri.
Biasanya disajikan di restoran-restoran atau tempat makan yang menjual hasil olahan makanan laut.
Ketika memesan gonggong di tempat makan seafood atau restoran kita akan sedikit kaget. Karena
gonggong akan disajikan dengan bentuk seperti kerang rebus biasa dan hanya ditemani oleh sambal
dan tusuk gigi. Untuk bisa menikmati siput laut ini perlu perlu mengeluarkan dagingnya dari dalam
cangkangnya dengan menggunakan tusuk gigi yang disediakan. Kemudian daging gonggong dicocol
ke sambal yang disediakan.
Siput laut Gonggong sendiri disajikan dengan cara direbus tanpa dibumbui apapun. Merebus
gonggong hingga membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit. Untuk satu porsi, harganya berkisar Rp
60 ribu sampai 100 ribu, tergantung di mana lokasi tempat menikmatinya. Jika ingin membeli
gonggong mentah, bisa di beli di pasar tradisional biasanya dibandrol dengan harga Rp 30 ribu-Rp 40
ribu per kilonya.Sebagian orang percaya makanan gonggong ini mampu merangsang pertumbuhan
hormon, serta meningkatkan vitalitas pria dewasa. Sehingga ada candaan makanan ini tidak
disarankan bagi yang belum menikah. Kamal, warga Kecamatan Bengkong, Batam mengaku sering
merekomendasikan siput laut gonggong kepada rekan atau keluarga yang datang dari luar daerah.
Biasan setelah di coba mendapatkan respon positif.Kamal menambahkan makanan gonggong ini
cukup mudah untuk dijumpai di wilayah Batam. Ia mengatakan makanan tersebut tidak hanya
digemari wisatawan lokal namun hingga negara tetangga juga tertarik.
LUTI GENDANG
Kalau untuk oleh-oleh, luti gendang yang biasa dibeli wisatawan masih dalam keadaan
setengah matang. Untuk yang sudah matang lebih enak dinikmati di tempat, ditemani segelas teh tarik
atau teh susu dingin. Jika dimasukkan ke dalam kulkas, luti gendang bisa tahan hingga empat hari.
Kalau disimpan di freezer, tahan hingga tiga minggu. Namun, apabila tidak dimasukkan ke kulkas,
hanya bertahan dua hari saja. Luti gendang sendiri dibuat dari tepung terigu, telur, gula putih,
mentega, ragi roti, ikan, bawang, garam dan juga cabai. Uniknya, hingga saat ini proses pembuatan
luti gendang masih dilakukan secara tradisional.
KEBAYA LABUH
Masyarakat Kepri, khususnya kaum perempuan sudah banyak yang memakai kebaya, baik itu
ke acara pesta, wisuda, atau acara resmi lainnya. "Kami juga akan mulai mensosialisasikan
penggunaan kebaya labuh di samping baju kurung, kepada seluruh pegawai perempuan Pemkot
Tanjungpinang," ujarnya. Ke depan, kata dia, pemakaian kebaya itu pun akan diusulkan diatur melalui
Peraturan Wali Kota (Perwako) Tanjungpinang. Apakah nanti setiap Jumat pegawai mengenakan baju
kurung pada minggu pertama dan ketiga, atau kebaya labuh pada pekan kedua dan keempat. Baju
kurung Teluk Belanga merupakan pakaian tradisional Melayu Lingga. Berkembangnya baju kurung
Teluk Belange ke Lingga kemungkinan besar di masa Sultan
TELUK BELANGA
Teluk Belanga adalah pakaian
adat Kepulauan Riau yang berasal dari
Johor untuk pria yang berwarna polos.
Teluk Belanga dipadukan dengan
celana panjang yang sewarna dan
sarung yang dipakai sebatas lutut yang
berfungsi sebagai selendang. Pakaian
adat Kebaya Labuh memiliki bentuk
dengan ciri khas yang khusus. Pakaian
adat Riau untuk laki-laki disebut baju teluk
belanga. Modelnya berkerah dan
berkancing dengan memakai kancing tep,
kancing emas, atau kancing permata.
Lengan bajunya lebar, agak longgar dengan
panjang agak menutup pergelangan tangan.
Teluk Belanga merupakan nama pakaian adat pria yang berasal dari Provinsi Kepulauan Riau.
Sementara itu pakaian adat untuk wanita di Kepulauan Riau adalah Kebaya Labuh. Kedua pakaian
adat tersebut merupakan warisan kebudayaan tersebut sering dikenakan pada saat upacara adat atau
pernikahan.
BAJU KURUNG
Cara membuat :
MAKNA :
Butang pada baju tersebut mempunyai makna keesaan yang Maha Kuasa.Tulang
belut mempunyai makna saling mengisi/tolong menolong, menjaga rahasia.Pesak kekek
mempunyai makna menyembunyikan dan menentukan kekayaan/harta, keluarga juga
derajat tergantung besar atau kecilnya pesak. Baju kurung selain menutup tubuh dan aurat
sipemakai, ia juga mengurung akhlak, budi pekerti serta terkandung sopan santun dan
tunjuk ajar. Di Lingga baju kurung Teluk Belange di pakai di acara adat istiadat, hari-hari
besar Islam. Hanya beberapa desa yang mempunya penjahit baju teluk belange. Sebagian
besar baju dijual setelah ada pemesan yang membutuhkan. Baju kurung tulang belut
biasanya dikenakan kaum perempuan segala usia. Bentuk bajunya berlengan panjang, dengan
panjang sedikit di atas lutut. Baju kebaya labuh disebut kebaya panjang atau belah labuh. Pakaian
adat Riau yang satu ini mempunyai panjang tiga jari di bawah lutut atau sampai betis.