Anda di halaman 1dari 2

MAKNA DI BALIK TAHUN BARU IMLEK

Tahun baru Imlek yang jatuh pada tanggal 3 Februari 2011 adalah tahun kelinci yang
merupakan hari istimewa bagi komunitas Cina di seluruh dunia, yang dirayakan pada hari
pertama dalam bulan pertama kalender Tionghoa, jatuh pada hari terjadinya bulan baru kedua
setelah hari terjadinya hari terpendek musim dingin. Begitu pula bagi komunitas Cina
peranakan di Indonesia, hari itu adalah perayaan untuk menyambut musim semi yang baru di
Cina dan merupakan awal untuk melakukan kembali kegiatan pertanian. Perayaan tahun baru
ini tentunya tidak bisa lepas dari segala mitos dan ritual yang melekat kuat di dalamnya.
Persiapan perayaan imlek berlangsung beberapa hari sebelum hari H. Dimulai dengan acara
membersihkan rumah. Mereka percaya, dewa kekayaan Chai Shen hanya mau mendatangi
rumah yang bersih. Saat tahun baru tiba, rumah sudah harus dalam keadaan bersih agar rejeki
mengalir lancar. Selama tiga hari, terhitung dari tahun baru dan dua hari sesudahnya, ada
larangan memegang sapu, alias menyapu. Dipercaya, dewa kekayaan bersembunyi dibalik
debu. Jadi, kalau menyapu dikhawatirkan sang dewa akan ikut terbuang.
Karena perayaan Imlek berasal dari kebudayaan petani, maka segala bentuk persembahannya
adalah berupa berbagai jenis makanan. Idealnya, pada setiap acara sembahyang Imlek
disajikan minimal 12 macam masakan dan 12 macam kue yang mewakili lambang-lambang
shio yang berjumlah 12. Di Cina, hidangan yang wajib adalah mie panjang umur dan arak. Di
Indonesia, hidangan yang dipilih biasanya hidangan yang mempunyai arti "kemakmuran,"
"panjang umur," "keselamatan," atau "kebahagiaan," dan merupakan hidangan kesukaan para
leluhur.
Kue-kue yang dihidangkan biasanya lebih manis daripada biasanya. Diharapkan, kehidupan
di tahun mendatang menjadi lebih manis.. Hidangan yang umumnya wajib disajikan saat
perayaan imlek adalah kue keranjang, ikan dan jeruk mandarin berukuran besar. Kue
keranjang atau dodol khas Cina ini tahan lama, bisa untuk cadangan bila panen tidak berhasil.
Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian
atasnya. Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti
kue mangkok. Demikian pula dengan ikan. Mengenai jenis ikan yang disajikan, baik ikan laut
ataupun ikan air tawar dapat dipakai dalam perayaan Imlek. Menurut kepercayaan, ikan
adalah simbol kemakmuran. Dengan menyantap ikan, diharapkan tahun depan berkelimpahan
rejeki. Sedangkan jeruk yang berwarna kuning seperti emas juga melambangkan rejeki.
Makin besar ukuran jeruk, makin besar pula rejeki yang didapat.
Ada juga makanan yang dihindari dan tidak dihidangkan, misalnya bubur. Bubur tidak
dihidangkan karena makanan ini melambangkan kemiskinan.
Kedua belas hidangan itu lalu disusun di meja sembahyang yang bagian depannya digantungi
dengan kain khusus yang biasanya bergambar naga berwarna merah. Pemilik rumah lalu
berdoa memanggil para leluhurnya untuk menyantap hidangan yang disuguhkan.
Di malam tahun baru orang-orang biasanya bersantap di rumah atau di restoran. Setelah
selesai makan malam mereka bergadang semalam suntuk dengan pintu rumah dibuka lebar-
lebar agar rezeki bisa masuk ke rumah dengan leluasa. Pada waktu ini disediakan camilan
khas Imlek berupa kuaci, kacang, dan permen.
Perayaan ini identik dengan warna merah, mulai dari lampion, petasan, angpao, dll semua
berwarna merah. Merah adalah warna dominan pada perayaan ini. Merah identik dengan
kebahagiaan, merah juga simbol dari kebaikan hati, kebenaran dan ketulusan hati. Selain itu
bunyi karakter “merah” identik dengan karakter “makmur.” Itulah mengapa warna merah
menjadi warna kesukaan masyarakat Cina, apalagi pada masa perayaan Tahun Baru Imlek.
Lima belas hari sesudah Imlek dilakukan sebuah perayaan yang disebut dengan Cap Go Meh.
Selama Cap Go Meh, lampion menjadi hiasan utama. Orang-orang membawa lampion dan
berdoa di rumah ibadah. Perayaan ini diasosiasikan sebagai membimbing roh-roh jahat dan
tersesat agar dapat “kembali” ke sang Pencipta. Juga sebagai sarana untuk menciptakan
hubungan yang baik antara individu, keluarga, alam semesta dan sang Pencipta agar cahaya/
terang (kebaikan) selalu menyertai kita selama setahun.
Demikianlah perayaan Tahun Baru Imlek diawali pada bulan baru di hari pertama dan
berakhir pada bulan purnama di hari ke lima belas adalah tradisi dan perayaan yang kaya dan
sarat dengan makna yang luhur dan positif.Selamat Tahun Baru bagi yang merayakan,
Semoga kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan selalu menyertai kita semua.
Gong Xi Fa Cai!

Oleh :

Martha Magda Lena Sinaga

Praja Prodi IP Kalbar

Anda mungkin juga menyukai