Anda di halaman 1dari 31

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

(OPTICAL JUMPING CROSS CUT 142 A)

DI PT. SURA INDAH WOOD INDUSTRIES

Disusun oleh :

Nama : Agus Winarn

NIS : 2767/683/009

JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 DRIYOREJO

GRESIK

2021
LEMBAR PENGESAHAN DARI PERUSAHAAN

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada

Tanggal 28 Desember 2021

Pembimbing praktek DU/DI,

Dede Hernawan, ST

Mengetahui

Pemimpin intansi / perusahaan

Maintenance division HR & GA

H. Wakidi, SH H. Supardi

LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH

2
Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada

Tanggal 28 Desember 2021

Ketua program keahlian Pembimbing

Hadil Huda, S.Pd Fania Farola, S.Pd

Mengetahu / Menyetujui

Kepala Sekolah

DRS.Suyono. MM

NIP.196512121994121007

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kesempatan bagi kami
sehingga kami dapat melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) atau sistem ganda (PSG)
dan juga dapat menyelesaikan ini dengan baik.
Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai pendidikan pemenuhan
tugas yang di maksudkan untuk memenuhi nilai dan kelengkapan bukti belajar.
Karena bantuan dari berbagai pihak baik berupa moral maupun materi yang
mendorong semangat kami sehingga laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari
berbagai pihak . oleh karena itu , pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih
sebesar- besarnya kepada :
1. Allah Subhanahu wata’alah
2. Bapak Drs. Suyono .MM, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Driyorejo
3. Bapak Hadil Huda, S.Pd selaku ketua program studi jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik
Ibu Fania Farola S.Pd, selaku pembimbing program studi jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik
4. Bapak Dede Hernawan ST selaku pembimbing prakerin di PT. Sura Indah Wood
Industries
5. Pimipinan ,Staff , karyawan dan keluarga besar PT .Sura Indah Wood Industries
yang telah memberikan izin , pengarahan ,dan ilmu yang berguna bagi kami.
6. Bapak dan Ibu orang tua kami yang selalu mendukung dan membimbing kami.
7. Semua pihak yang telah membantu atas terwujudnya penyusunan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna , baik ndari segi
penulisan maupun isi laporan. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca .

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…...........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN
PERUSAHAAN…...................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN
SEKOLAH…..........................................................iii

KATA PENGANTAR….......................................................................................iv

DAFTAR ISI….......................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR…........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dilaksanakan


Prakerin…....................................................1
1.2 Tujuan Penulisan Laporan
Prakerin….........................................................2
1.3 Batas Masalah..
…........................................................................................2
1.4 Tempat Dan Waktu Prakerin…...................................................................2

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat


Perusahaan….....................................................................3

2.2 Visi Dan Misi


Perusahaan…........................................................................4

BAB III PEMBAHASAN MASALAH OPTICAL JUMPING 142 A

3.1 Trafo Step Down 380v – 200v / 35 kva......................................................6

3.2 MCB 25 Ampere 3 Phase


Schneider............................................................7

5
3.3 Push
Button..................................................................................................8

3.4 Tombol Emergency.....................................................................................9

3.5 Sensor
Warna.............................................................................................10

3.6 Power Supply


S8FS...................................................................................11

3.7 PLC CP1E N30SDR –


A...........................................................................12

3.8 Photo Electrik 263.........................................................................,...........13

3.9 Inverter......................................................................................................14

3.10 Miniatur
Relay.........................................................................................15

3.11 Magnetic
Kontaktor.................................................................................16

3.12 Thermal Relay.........................................................................................17

3.13 Selenoid
Valve.........................................................................................18 3.14 Motor
Induksi..........................................................................................19

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Dan Saran..............................................................................20

6
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 3.1 Mesin Optical Jumping Cross Cut 142............................................5


GAMBAR 3.2 Trafo Step Down 380v – 200v / 35 kva............................................6

GAMBAR 3.3 MCB 25 Ampere 3 Phase Schneider..................................................7

GAMBAR 3.4 Push Button......................................................................................8

GAMBAR 3.5 Tombol


Emergency..........................................................................9

GAMBAR 3.6 Sensor Warna.................................................................................10

GAMBAR 3.7 Power Supply


S8FS........................................................................11

GAMBAR 3.8 PLC CP1E N30SDR –


A.................................................................12

GAMBAR 3.9 Photo Electrik


263..........................................................................13

GAMBAR 3.10 Inverter.........................................................................................14

7
GAMBAR 3.11 Miniatur
Relay..............................................................................15

GAMBAR 3.12 Magnetic


Kontaktor......................................................................16

GAMBAR 3.12 Thermal


Relay..............................................................................17

GAMBAR 3.13 Selenoid Valve.............................................................................18


GAMBAR 3.14 Motor
Induksi...............................................................................19

8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dilaksanakannya Prakerin

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu Sub Sistem Pendidikan


Nasional, memiliki kedudukan sangat penting dalam fungsi menyiapkan
tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri,
didekati melalui kebijakan “link and match” adalah penyelenggara kegiatan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) .
Pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan
penyelenggara yang mengintegrasikan secara tersistem pendidikan dunia
usaha dan industri. Pengintegrasian kegiatan pendidikan ini akan
menghilangkan perbedaan standart nilai sekolah dan dunia kerja serta
sekaligus mendekatkan supply dan demand ketenaga kerjaan.
Landasan pelaksana kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) didasarkan atas arahan Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN) 1993 dan ketentuan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun
1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional serta peraturan-peraturan
pendukungnya antara lain:
1. GBNH
Mengingatkan kualitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab
bersama antara pemerintahan dan masyarakat serta Badan Usaha
yang memakai tenaga kerja.
2. UU SPN No. 2 tahun 1989 Ban W Pasal (1)
Penyelenggaraan pendidikan pelaksanaan dua jalur yaitu jalur
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
3. PP No. 39 Bab III Pasal 4 Butir (3)

1
2

4. Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan


Nasional dapat berbentuk pemberian kesempatan magang dan
latihan kerja.
5. Kep.Mendikbut No. 4990/U/1992 Pasal 33 Butir (6)
Kerja sama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk
meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia
usaha yang diusahakan dengan azas saling menguntungkan. Kerja
sama SMK dengan dunia usaha antara lain meliputi Praktek Kerja
Industri (Prakerin).

1.2 Tujuan Penulisan Laporan Prakerin


Adapun tujuan pembuatan laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini
adalah :
1. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan atau pengalaman
dalam bentuk tulisan tersusun secara sistematik atau kronologi
dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Peserta didik mampu
mencari alternatif pemecah masalah kejuruan sesuai dengan
program studinya yang terungkap dalam laporan tulisan.
2. Memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) dari Dunia Usaha Industri (DU/DI)
kesekolah.

1.3 Batasan Masalah


Dalam laporan pelaksanaan Prakerin ini penulisan hanya membahas
tentang mesin Optical Jumping Cross Cut 142 A karena memang hanya itu
yang diajarkan pada waktu praktek dalam penulisan laporan ini penulis ingin
memberikan suatu gambaran kepada pembaca tentang Mesin Optical Jumping
Cross Cut 142 A

1.4. Tempat dan Waktu Prakerin


Adapun tempat Prakerin peserta pada PT. Sura Indah Wood Industries
dengan waktu praktek 20 September s.d 22 Desember 2021
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan


PT. Sura Indah Wood Industries berdiri 5 Mei 1990 , di desa
Tanjungan ,Driyorejo ,Gresik, Jawa Timur.
PT. Sura Indah Wood Industries adalah perusahaan joint venture
antara Indonesia- Jepang , dimana dari Indonesia diwakili oleh PT. Baruna
Inti lestari dan yang dari jepang di wakili oleh NODA Corporation.
PT. Sura Indah Wood Industries selalu memperkenalkan teknologi
dan terobosan baru untuk meningkatkan kualitas produk yang di berikan
kepada customer sesuai dengan standart JAS (Japan Agriculture Standart).
Produk yang dibuat ramah lingkungan dan bahan yang digunakan
menggunakan pohon dari perkebunan dan kayu legal serta bersertifikat.
Sertifikat JAS sendiri membuat customer merasa aman terhadap kesehatan
mereka, karena produk yang di buat Zero Formaldelhydee Emissio F
dan pembuatan produk dikerjakan dengan mesin - mesin otomatis sehingga
produk yang dihasilkan mempunyai akurasi dan toleransi tinggi serta
teknologi pengecatan canggih yang didukung dengan operator yang terampil
dan pemilihan jenis cat terbaik PU (Poly Urethane) membuat hasil yang
sempurna. Adapun produk yang di buat di PT. Sura Indah Wood Industries
seperti pintu sliding, closed door, frame staircase , counter table , flooring ,up
stile , moulding product , flash door

3
4

2.2. Visi Dan Misi Perusahaan

VISI
PT. Sura Indah Wood Industries adalah perusahaan kayu dengan standart JAS (Japan
Agriculture Standart).

MISI
● Menjelaskan bisnis part interior manufacture dan penjualan.
● Mengupayakan agar kegiatan industry menjadi pendorong kegiatan
perekonomian.
● Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

OPTICAL JUMPING CROSS CUT 142 A

Mesin Optical Jumping Cross Cut 142 A adalah mesin potong untuk
memproses bahan dari stik yang berukuran panjang 1M kemudian dipotong sesuai
dengan ukuran difect kayu dengan ukuran tertentu, kayu dipotong sesuai dengan
kebutuhan dengan cara dimarking (digaris) yang akan dipotong oleh mesin sesuai
dengan yang digaris, bahan yang setelah dimarking dimasukkan ke input infyor
kemudian akan dipotong sesuai dimarking pada mesin dan kemudian output bahan
akan dipilih sesuai dengan difect jenis dan ukuran kayu sesuai dengaan standart
quality kontrol untuk selanjutnya akan diproses pada mesin Finger Joint.

Gambar 3.1 Mesin Optical Jumping Cross Cut 142

5
6

KOMPONEN PENDUKUNG OPTICAL JUMPING CROSS CUT 142 A

3.1 Trafo Step Down 380v – 200v / 35 kva

Trafo step down adalah transformator yang mengurangi tegangan output.


Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Fungsi transformator step
down adalah mengubah tegangan tinggi dengan arus rendah menjadi tegangan
rendah dengan arus tinggi. Fungsi utama transformator step down adalah
menurunkan tegangan listrik dan menyesuaikannya dengan kebutuhan
elektronika. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks
magnet yang idealnya semua

Gambar 3.1 Trafo Step Down 380v – 200v / 35 KVA


7

3.2 MCB 25 Ampere 3 Phase Schneider

MCB adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai


pelindung rangkaian listrik dari arus yang berlebihan. Cara kerja MCB yaitu akan
secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya
melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut.

Gambar 3.2 MCB 25 Ampere 3 Phase Schneider


8

3.3 Push Button

Push button adalah alat untuk memutuskan aliran arus listrik dengan
sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Fungsi dari push button yaitu
digunakan untuk mengontrol kondisi ON atau OFF dari suatu rangkaian listrik

khususnya pada bagian pengontrolan. Cara kerja alat ini yaitu dengan memberi
sinyal masukan pada rangkaian listrik, ketika / selama bagian knopnya ditekan
maka alat ini akan bekerja sehingga kontak-kontaknya akan terhubung untuk jenis
normally open dan akan terlepas untuk jenis normally close, dan sebaliknya ketika
knopnya dilepas kembali maka kebalikan dari sebelumnya,

Gambar 3.4
3.3 Push Button
9

3.4 Tombol Emergency

Tombol Emergency adalah sebuah peralatan mesin yang di rancang


sebagai alat perlengkapan safety yang di gunakan untuk mematikan mesin secara
darurat pada saat kondisi mesin running atau untuk mematikan mesin agar tidak
bisa running pada saat ada perbaikan mesin oleh Teknisi Mesin. Tombol
Emergency digunakan pada situasi situasi darurat saja. apabila alat ini ditekan
maka listrik pada sistem kontrol akan terputus dan bila tombol ini diletakkan atau
berada pada mesin maka jika tombol ini ditekan maka mesin itu akan berhenti.
Prinsip kerja Tombol Emergency yaitu, dengan tekan untuk on dan putar ke kiri
untuk off atau posisi semula. prinsip kerja dari semua tombol emergency ini sama
untuk memutuskan listrik.

Gambar 3.5 Tombol Emergency


10

3.5 Sensor Warna

LR-W (sensor warna) yaitu alat untuk mendeteksi target berwarna gelap
dengan handal. Untuk target mengilap, LR-W dilengkapi fungsi kontrol daya
otomatis untuk mengoptimalkan kemampuan dan sensitivitas sensor
mempertahankan stabilitas deteksi. Adapun fungsi dari Sensor Warna yaitu :

1. Untuk mendeteksi Komponen dalam cetak atau tuang [Model Standar]


2. Diferensiasi produk berdasarkan tampilan [Model Standar]
3. Mendeteksi merek registrasi sulit [Model Kecil/Spot Ganda]
4. Mendeteksi target kecil [Model Ekstensi Serat]

Cara kerja dari sensor warna yaitu dengan Penalaan/penghenti emisi laser yang
dapat dipilih, Arus hubungan singkat: 1 mA atau kurang untuk NPN/2 mA atau
kurang untuk PNP Untuk voltase yang dipasok, lihat diagram perkabelan dalam
buku petunjuk. Untuk waktu input, lihat grafik waktu dalam buku petunjuk.

Gambar 3.4 Sensor Warna


11

3.6 Power Supply S8FS

Pengertian power supply atau pencatu daya adalah sebuah alat elektronik
yang berfungsi memberikan tegangan dan arus listrik pada komponen-komponen
lainnya. Pada dasarnya poser supply membutuhkan sumber listrik yang kemudian
diubah menjadi sumber daya yang dibutuhkan oleh berbagai perangkat elektronik
lainnya. Arus listrik yang disalurkan oleh power supply ini adalah jenis arus
bolak-balik (AC).Namun karena kelebihan dari power supply ini, maka alat ini
juga dapat mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Fungsi
utama dari power supply adalah sebagai alat yang mampu memberikan sebuah
suplai arus listrik kepada semua komponen komputer yang sudah terpasang
dengan baik, dimana arus listrik yang dihasilkan merupakan arus AC dan
selanjutnya akan dirubah menjadi arus DC. Cara kerjanya yaitu dengan Arus
Listrik yang kita gunakan di rumah, kantor dan pabrik pada umumnya adalah
dibangkitkan, dikirim dan didistribusikan ke tempat masing-masing dalam bentuk
Arus Bolak-balik atau arus AC (Alternating Current). Hal ini dikarenakan
pembangkitan dan pendistribusian arus Listrik melalui bentuk arus bolak-balik
(AC) merupakan cara yang paling ekonomis dibandingkan dalam bentuk arus
searah atau arus DC (Direct Current)

Gambar 3.5 Power Supply S8FS


12

3.7 PLC CP1E N30SDR – A

PLC adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly)


yang memiliki kendali fungsi untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan beraneka
ragam. Fungsi PLC Omron yaitu sebagai kontrol utama alat yang digunakan untuk
menyimpan data pemrograman digunakan untuk mengontrol kerja perangkat
lainnya sebagai pendukung serta sebagai penghasil dari power supply 24 VDC.
Cara kerja PLC CP1E N30SDR – A yaitu melalui modul sebuah input bekerja
menerima data-data berupa sinyal dari peralatan input luar (external input
device)dari sistem yang dikontrol. Peralatan input luar tersebut antara lain berupa
saklar, tombol, sensor, dan lain-lain. Data-data masukan yang masih berupa sinyal
analog akan diubah oleh modul input A/D (analog to digital input module)
menjadi sinyal digital. Selanjutnya oleh unit prosesor sentral atau CPU yang ada
di dalam PLC sinyal digital dan disimpan di dalam ingatan (memory).

Gambar 3.6 PLC CP1E N30SDR - A


13

3.8 Photo Electrik 263

photoelectric adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan


suatu objek yang biasanya berbentuk padat. Alat ini menggunakan energi cahaya
yang berasal dari energi listrik sebagai penginderanya. Fungsi foto elektrik adalah
untuk mendeteksi keberadaan suatu objek yang biasanya berbentuk padat.
Berdasarkan prinsip kerjanya, secara umum alat ini dibagi ke dalam dua jenis.
Jenis yang pertama ialah jenis refleksi, pada jenis ini alat pengirim cahaya
(transmitter) dan penerima cahaya (receiver) berada pada satu tempat. Apabila
ada benda pada posisi yang dideteksi maka cahaya yang di kirimkan oleh sensor
ini akan dipantulkan kembali ke arah sensor itu dengan sudut yang berbeda tetapi
masih dalam sumbu yang sama

Gambar 3.7 Photo Electric


14

3.9 Inverter

Inverter adalah alat untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik/servo


motor atau bisa disebut converter drive. Fungsi Inverter yaitu untuk merubah
kecepatan motor AC dengan cara merubah frekuensi inputnya. Cara kerja inverter
ini adalah dengan cara mengubah input motor listrik arus bolak-balik (AC)
menjadi searah (DC), lalu kemudian dirubah lagi menjadi bolak-balik (AC) tetapi
dengan frekuensi yang diinginkan, sehingga dapat mengontrol kecepatan yang
diinginkan.

Gambar 3.8 Inverter


15

3.10 Miniatur Relay

Miniature Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik


dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari
2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Beberapa fungsi Relay
yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya
adalah :

1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)

2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time


Delay Function)

3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan


bantuan ]dari Signal Tegangan rendah.

Prinsip kerja atau prinsip kerja dari relay tergantung pada kumparan coil yang
berfungsi untuk mengendalikan iron core tersebut. Ketika kumparan coil di
berikan arus listrik maka akan timbul gaya electromagnet sehingga akan menarik
Armatur berpindah
16

3.11 Magnetic kontaktor

Magnetik kontaktor atau sering disebut kontaktor adalah alat pemutus


dan penghubung rangkaian listrik yang bekerja berdasarkan elektro magnetik.
Kontaktor  ini juga sering disebut sebagai saklar otomatis atau saklar
magnetik. Kontaktor ini banyak digunakan terutama dalam sistem kontrol di
industri industri misalnya saja dalam sistem kontrol motor listrik di suatu

Gambar 3. 9 Miniatur Relay

industri. Magnetic Kontaktor berfungsi sebagai penyambung dan pemutus


rangkaian, yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Pergerakan kontak–
kontaknya terjadi karena adanya gaya elektromagnet. Prinsip kerja magnetic
kontaktor diketahui bahwa didalam sebuah magnetic kontaktor terdapat coil
(gulungan) yang dapat menjadi magnet saat coil tersebut dialiri tegangan,
kemudian magnet dari coil tersebut akan menarik kutub saklar (contract
point) yang ada pada magnetic kontaktor tersebut, dan akan menggerakkan
kutub yang sebelumnya dalam keadaan tidak terhubung (terputus) menjadi

terhubung dan sebaliknya kutub yang sebelumnya terhubung menjadi terputus


17

3.12 Thermal Relay

Thermal Overload Relay (TOR)  adalah salah satu komponen yang


digunakan dalam menyusun rangkaian suatu panel motor listrik. Komponen
ini memiliki peran yang sangat penting di dalam sebuah rangkaian listrik.
Fungsinya yakni sebagai pelindung apabila terjadi arus listrik berlebihan (over
current) dalam elektro motor dengan prinsip kerja bersistem panas (thermal).
Pada dasarnya prinsip kerja dari thermal overload rerlay sendiri adalah jika
terjadi sebuah peningkatan arus listrik pada salah satu fasa, maka element
heater di dalam TOR akan memanaskan bimetal. Kemudian pada kondisi
bimetal memuai, sehingga memutuskan kontaknya maka secara otomatis akan
merubah kontak pada Auxiary.

Gambar 3. 11 Thermal Relay


18

3.13 Selenoid Valve

Solenoid Valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik


baik AC maupun DC melalui kumparan / selenoida. Solenoid valve ini merupakan
elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada
sistem pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada sistem kontrol mesin yang
membutuhkan elemen kontrol otomatis. Adapun fungsi dari solenoid valve yaitu:
1. Digunakan untuk menggerakan tabung cylinder.
2. Digunakan untuk menggerakan piston valve.
3. Digunakan untuk menggerakan blow zet valve.

Cara kerja solenoid valve yaitu bila kumparan/coil mendapatkan tegangan arus
listrik yang sesuai dengan tegangan kerja(kebanyakan tegangan kerja solenoid
valve adalah 100/200VAC dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC
adalah 12/24VDC). Dan sebuah pin akan tertarik karena gaya magnet yang
dihasilkan dari kumparan selenoida tersebut. Dan saat pin tersebut ditarik naik
maka fluida akan mengalir dari ruang C menuju ke bagian D dengan cepat.
Sehingga tekanan di ruang C turun dan tekanan fluida yang masuk mengangkat
diafragma. Sehingga katup utama terbuka dan fluida mengalir langsung dari A ke
F. Untuk melihat penggunaan solenoid valve pada sistem pneumatik.

Gambar 3.12 Selenoid Valve


19

3.14 Motor Induksi

Motor induksi adalah motor listrik AC di mana arus listrik di rotor yang


dibutuhkan untuk menghasilkan torsi diperoleh dengan induksi
elektromagnetik dari medan magnet dari stator berliku. Oleh karena itu, motor
induksi dapat dibuat tanpa sambungan listrik ke rotor. Rotor motor induksi dapat
berupa tipe lilitan atau tipe sangkar tupai. Fungsi dari motor induksi yaitu untuk
mengubah tenaga listrik menjadi tenaga induksi magnit dan tenaga induksi magnit
dirubah menjadi tenaga gerak. Motor induksi bekerja berdasarkan induksi
elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan
stator motor induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-
fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar.
Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong
kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi. Karena
penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan
mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus
ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga
kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang
cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi st

Gambar 3.13 Motor Induksi


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan dari kegiatan Prakerin saya di PT. Sura Indah Wood Industries bisa
menyimpulkan bahwa dalam Prakerin kami mendapat beberapa manfaat dari
kegiatan tersebut yaitu :

• Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami yang akan langsung terjun ke
DUDI ( dunia usaha dan industri).
• Saya dapat merasakan atmosfer dalam kegiatan kerja secara langsung.
• Saya dapat menimba ilmu lain yang bermanfaat dari luar sekolah.
• Saya diharapkan mampu menunjukkan keahlian yang didapat selama
menjalani Prakerin di perusahaan.
• Saya dilatih bekerja sama dalam melakukan kegiatan di perusahaan.
• Prakerin merupakan sarana yang tepat dari sekolah kejuruan untuk belajar
dalam dunia kerja agar kelak jika bekerja para siswa tidak kaget dengan
segala hal yang ada dalam dunia kerja.

Saran yang dapat saya ambil selama mengikuti Prakerin ini yang diadakan oleh
pihak sekolah SMK Negeri 1 Driyorejo adalah sebagai berikut :

• Kedisiplinan harus lebih di tingkatkan agar dalam dunia kerja nantinya


para siswa siswi SMK Negeri 1 Driyorejo terbiasa dengan sifat disiplin.
• Kedisiplinan salah satunya adalah keberangkatan, hal ini dirasa perlu agar
tidak terjadi hal-hal buruk seperti, pembicaraan para pekerja, yang dapat
merusak citra siswa SMK Negeri 1 Driyorejo.

20
Daftar Pustaka

https://m.liputan6.com/hot/read/4207016/fungsi-transformator-step-down-pahami-
cara-kerjanya

http://bossmudablogger.blogspot.com/2017/02/pengertian-dan-fungsi-mcb-3-
fasa.html?m=1

https://www.duniapembangkitlistrik.com/2018/04/pengertian-dan-cara-kerja-
push-button.html?m=1

https://www.blog0listrik.my.id/2019/01/fungsi-emergency-switch-pada-
sistem.html

http://benziro.co.id/blog/detail/159/fungsi-emergency-stop#:~:text=Secara
%20garis%20besar%20prinsip%20kerja,yang%20sama%20juga%20yaitu
%20listrik.&text=Jika%20alat%20ini%20ditekan%20maka,maka%20mesin
%20ini%20akan%20berhenti

http://digilib.unmuhjember.ac.id/download.php?id=4855

https://kailiakmal.blogspot.com/2019/02/pengertian-plc-cp1e.html?m=1

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
ejurnal.umri.ac.id/index.php/JIK/article/download/793/511%23:~:text%3DSensor
%2520photoelectric%2520adalah%2520alat%2520yang,objek%2520yang
%2520biasanya%2520berbentuk%2520padat.%26text%3DApabila%2520ada
%2520benda%2520pada%2520posisi,masih%2520dalam%2520sumbu
%2520yang%2520sama.&ved=2ahUKEwjjzM-
926r0AhVvILcAHWGaDxIQFnoECAgQBg&usg=AOvVaw0IxiTUnV1ZyNFvp
OK9nPjs

https://m.merdeka.com/sumut/fungsi-inverter-pengertian-manfaat-dan-jenisnya-
yang-perlu-diketahui-kln.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Power_inverter
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/

https://www.elektro.web.id/2018/04/pengertian-magnetik-kontaktor-dan.html?
m=.

https://www.google.com/amp/s/www.builder.id/magnetic-contactor-mc/amp/

https://riverspace.org/thermal-overload-relay/

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-dan-prinsip-kerja-solenoid-valve/

https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Induction_motor?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=nui,tc,sc

https://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/powerelektro/article/view/220

http://www.kitomaindonesia.com/article/10/inverter-industri-servo-servo-motor
LAMPIRAN GAMBAR

Membongkar Motor 3 Fasa

Melepas Bearing Motor 3 Fasa

Anda mungkin juga menyukai