Perusahaan Jasa?
1. Selalu Menghitung Pendapatan di Awal Tahapan Menyusun
Laporan Laba Rugi.
Tips pertama yang harus kamu perhatikan adalah menghitung pendapatan sebagai
awal persiapan menyusun laporan laba rugi. Hal ini diperlukan karena prinsip utama
Kamu perlu cermat menghitung setiap pemasukan usaha jasamu dari catatan
rugi? Nah, pendapatan berasal dari total pendapatan kotor dikurangi potongan harga
atau diskon, retur, dan tunjangan lain. Setelah mengetahui jumlahnya, tuliskan di
dikarenakan tidak adanya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang
dagangan.
Tapi, jika usaha jasamu memiliki usaha sampingan dengan menjual suatu barang
dagangan, maka HPP juga harus ikut dimasukkan. Contohnya, kamu memiliki usaha
jasa salon kecantikan. Untuk menambah pendapatan, kamu juga menjual peralatan dan
itu, setiap penjualan barang dagangan ini memiliki HPP yang akan mempengaruhi
HPP bisa kamu dapatkan dengan cara menjumlahkan hasil pembelian bersih dan
persediaan awal lalu dikurangi persediaan akhir. Di dalam laporan laba rugi perusahaan
jasa, HPP ditempatkan di bawah akun pendapatan bersih. Kamu bisa melihatnya lebih
yaitu menentukan laba kotor. Kenapa, sih, laba kotor penting dicatat dalam laporan laba
rugi perusahaan jasa? Karena dengan mendapatkan hasil laba kotor, kamu akan lebih
mudah menghitung laba bersih di akhir laporan laba rugi. Laba kotor didapat dari hasil
Dalam laporan laba rugi perusahaan jasa, pos beban usaha merupakan salah satu
komponen yang memerlukan perhatian khusus. Hal itu disebabkan karena jumlahnya
yang tidak sedikit. Satu akun beban usaha yang tidak tercatat akan berdampak pada
Sewa
Gaji
Asuransi
Bunga
Listrik
Air
Perlengkapan
Administrasi
Penyusutan
Contoh penulisan akun beban usaha di dalam laporan laba rugi perusahaan jasa:
Setelah mencatat pendapatan, beban, dan HPP, kamu bisa memilih menggunakan
beberapa format laporan laba rugi perusahaan jasa. Ada dua format yang tersedia,
yaitu single step dan multiple step. Perbedaan keduanya terletak pada pemisahan
Kamu bisa menentukannya sesuai hasil yang ingin didapat. Jika kamu hanya ingin
mengetahui hasil akhir laba atau rugi saja, kamu bisa menggunakan format single step.
Tapi jika kamu juga ingin mengidentifikasi besaran pendapatan dan beban usaha baik
format multiple step. Untuk mengetahui lebih jelas, simak penjelasan dan contohnya
berikut ini:
pos pendapatan dan beban usaha operasional maupun non operasional menjadi satu.
Kamu tidak akan direpotkan oleh pengelompokkan akun-akun yang termasuk ke dalam
transaksi operasional atau non operasional, karena hasil dari pengurangan total
pendapatan dan beban usaha akan langsung menunjukkan laba atau rugi.
pendapatan dan beban usaha operasional maupun non-operasional. Setiap pos akan
dikelompokkan lebih rinci sesuai kategori tersebut. Kamu akan mendapatkan hasil yang
lebih spesifik dengan format multiple step. Hasil akhir laba atau rugi dapat dianalisis
menyusun laporan laba rugi adalah selalu teliti dan mengecek ulang catatan kamu.
Profil penulis:
Dyah Ayu Agustina merupakan seorang penulis aktif yang menjadi kontributor untuk
Marketing Plus. Tertarik pada isu sosial, perempuan, ekonomi, dan internasional.