Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi menyebutkan ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para calon investor sebelum berinvestasi di
PBK.
“Jangan lupa pastikan wakil pialang berjangka yang memberikan penawaran adalah
pialang resmi yang memiliki ijin Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(Bappebti). Terakhir pelajari dan ketahui risiko atas investasi yang ada,” kata Fajar
dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12).
Sebagai lembaga kliring, KBI telah menyiapkan sistem informasi dan transaksi nasabah
yaitu SITNA. Dengan aplikasi ini, investor dapat memantau pergerakan transaksi yang
dilakukan secara real time. Saat ini, KBI memiliki 72 anggota yang terdiri dari pialang
dan pedagang komoditas berjangka.
Terkait perdagangan berjangka komoditi di JFX, data dari KBI menyebutkan sepanjang
tahun 2021 sampai dengan bulan November, tercatat transaksi sebanyak 8,09 juta lot,
yang terdiri dari transaksi bilateral sebanyak 6,64 juta lot dan transaksi multilateral
sebanyak 1,45 juta lot. Adapun kontrak yang ada meliputi loco london, forex, index,
kontrak kopi, kontrak emas, kontrak olein dan lain-lain.
Fajar menambahkan, investasi di PBK tentunya bisa menjadi alternatif bagi masyarakat
untuk berinvestasi. Terlebih lagi, industri ini memiliki potensi besar untuk berkembang
di Indonesia.
“Namun, dalam hal investasi yang paling penting adalah edukasi, sehingga masyarakat
dapat secara baik memahami investasi ini. Dengan edukasi yang baik, harapan kami
tentunya adalah masyarakat dapat secara nyaman berinvestasi, dan tidak terjebak
dalam investasi ilegal,” tutup Fajar