Anda di halaman 1dari 9

PROBLEMATIKA DAN SOLUSI EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SYARIAH

RA. Qanitah (2230104162)


Rohaniah (2230104218)
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang

PENDAHULUAN
Sampai saat ini masalah perekonomian adalah masalah yang tiada habis untuk
dibahas dan dipahami. Ekonomi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Begitupun peranan ekonomi yaitu untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan
kehidupan berbangsa dan bernegara, karena tingkat pertumbuhan serta pembangunan
suatu negara dapat diukur oleh indikator ekonominya. Perkembangan ekonomi dunia saat
ini memasuki era modern sehingga menjadi pemacu perekonomian agar tidak menjadi
negara terbelakang, begitupula dengan Indonesia.
Keberadaan pasar modal sebagai sebuah industri yang diperlukan, terutama di
tengah kian berkurangnya sumber-sumber keuangan negara untuk menopang
pembangunan. Pasar modal yang merupakan alternatif pembiayaan bagi perusahaan yang
akan mencari modal dan pembiayaan bagi pengembangan usahanya telah memberikan
kontribusi yang cukup signifikan.1
Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari perkembangan pasar modal,
di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan pasar modal di
negara-negara manju, termasuk negara-negara muslim sekalipun, kiranya menuntut untuk
dicermati lebih lanjut. Hal ini menjadi keharusan, selain terkait dengan semakin
membesarnya peran Bursa Efek Indonesia (BEI) di Indonesia di dalam memobilisasi dana
ke sektor rill, juga disebabkan adanya tuntunan bahwa sekuritas yang diperdagangkan
harus selaras dengan syariat Islam.

1
Velicha Artinia Putri dan Elfani Mandayanti, Perspektif Perkembangan dan Tantangan Pasar
Modal di Indonesia, Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 5, No. 3, 2021.

KELOMPOK 5 1
Pada pasar modal terdapat berbagai macam produk investasi. Secara umum
investasi cenderung identik dengan saham. Namun, produk investasi yang terdapat pada
pasar modal tidak hanya saham. Salah satu produk investasi yang mengalami
perkembangan cukup pesat saat ini adalah Exchange Traded Funds (ETF). ETF berasal
dari inovasi yang terjadi di pasar modal. ETF adalah reksa dana yang berbentuk kontrak
investasi kolektif (KIK) dimana unit peryertaannya di perdagangkan pada Bursa Efek.
Berdasarkan catatan dari Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2015 sampai dengan
2019, ETF mengalami pertumbuhan yang pesat dengan jumlah assets under managemnet
pada tahun 2019 sebesar lima belas triliun rupiah. Jika dibandingkan dengan tahun 2015
mengalami peningkatan sebesar 477 persen. Hal ini dikarenakan pertumbuhan produk
yang meningkat, serta partispan yang ingin menerbitkan ETF semakin banyak.2
Pertumbuhan keuangan Islam yang dinamis dan kebutuhan produk investasi yang
sesuai dengan syariat agama menjadi suatu hal yang dapat dipertimbangkan, dengan
munculnya ETF yang sesuai dengan syariat Islam. Adanya ETF Syariah memberikan
peluang untuk investor muslim serta investor lain untuk berinvestasi pada ETF yang
sesuai dengan syariah. Perbedaan antara ETF Konvensional dengan ETF Syariah terletak
pada prinsip yang digunakan dalam transaksi serta unsur-unsur yang tidak diperbolehkan.
Dalam ETF harus sesuai dengan prinsip syariah. Struktur dari ETF sangat unik jika
dibandingkan dengan ETF Konvensioanl, dengan komponen yang harus sesuai dengan
syariah termasuk dalam menyeleksi stok syariah. Hal ini dikarenakan bahwa ETF Syariah
membutuhkan kepatuhan yang ketat dari awal proses hingga akhir.
Indonesia memiliki pasar modal yang cukup potensial. Dengan jumlah investor
yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah investor yang terus bertambah
diharapkan produk investasi seperti ETF syariah dapat berkembang dengan cukup pesat.
Hal ini disebabkan ETF syariah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Dengan
Indonesia yang memiliki penduduknya mayoritas beragama Islam ini merupakan
problematika yang dihadapi oleh ETF syariah dan harus memiliki solusi dari
problematika yang dihadapi tersebut.

2
Risca Azmiana dan Rifqi Muhammad, Pengembangan Exchange Trade Fund Syariah Indonesia :
Peluang dan Tantangan , Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 7, No. 1, Juli 2021.

2
PEMBAHASAN
Exchange Traded Fund (ETF) Syariah
Exchange Traded Fund Syariah adalah instrumen investasi yang diperdagangkan di
bursa efek dan memiliki karakteristik yang mirip dengan reksa dana. ETF Syariah
dirancang untuk memenuhi kebutuhan investor muslim yang ingin berinvestasi dengan
mematuhi prinsip-prisnip syariah. Seperti larangan investasi pada sektor-sektor yang
dianggap tidak halal, seperti alkohol, perjudian, dan industri yang melibatkan riba
(bunga). ETF Syariah memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.
19/pojk.14/2015 Peraturan ini mengatur tentang prosedur dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh ETF Syariah untuk dapat diterbitkan dan dioperasikan secara legal. ETF
Syariah juga harus memiliki struktur keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah
termasuk pembagian keuntungan dan resiko yang adil antara investor dan pengelola
dana.3
ETF syariah memiliki dua karakter investor, yakni investor aktif dan investor pasif
yang berkontribusi dalam pasar modal syariah. Hadirnya ETF syariah ini menjadi sarana
yang memberikan keamanan dan kenyamanan lebih bagi investor muslim dan
bertransaksi investasi. Adapun, nilai lebih dari ETF syariah yaitu adanya tradable, liquid,
dan real time pada BEI. Pada ETF Syariah juga memiliki tujuan dalam meminimalisir
resiko investasi pada saham satuan.4
Terdapat 5 aspek yang membuat reksa dana ETF dan reksa dana umum sangat
berbeda, yaitu :
1. Tempat beli
Perbedaan yang terasa antara ETF syariah dan reksa dana lainnya adalah jika
ingin membeli reksa dana dapat dilakukan dengan menghubungi MI, perusahaan
sekuritas dan agen. Namun, jika ingin membeli ETF dapat langsung membeli di
bursa efek.

3
R. Adji Suryosumirat, Exchange Trade Fund (ETF) Syariah sebagai Alternatif Investasi Halal,
Cakrawala : Repositori IMWI, Vol. 6, No. 6, November 2023.
4
Hasanah, dan M. Fahruddin, Exchange Trade Fund (ETF) Syariah: Alternatif Investasi Yang Halal
dan Menjanjikan, At-Tasharruf : Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Syariah, Vol. 3, No. 2, Oktober 2021.

3
2. Minimum Pembelian
Perbedaan minimum pembelian pada reksa dana dan ETF adalah jika reksa
dana dihitung per 1 unit aset, dan jika pada ETF seperti saham biasa dengan
penjualan nilai valuasi minimum 1 lot atau 100 lembar.
3. Biaya Transaksi
Perbedaan biaya transaksi terdapat pada adanya pembayaran MI pada
pembelian reksa dana, sedangkan pada ETF hanya perlu membayar komisi saja.
4. Risiko
Untuk resiko pembelian reksa dana perlu mempercayakan sepenuhnya pada
MI, sedangkan pada ETF perlu mengontrol performa instrument.
5. Harga
Penentuan harga pada reksa dana adalah adanya kenaikan dan penurunan
yang dapat diketahui diakhir jam kerja bursa. Sedangkan, pada ETF dapat di
ketahui secara real time.
Investasi produk ETF syariah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
produk investasi lainnya, diantara:
1. Efisien
a) Produk ETF memiliki dua pasar yaitu Pasar Primer dan Sekunder, yang mana
investor dapat memilih di pasar mana ia ingin bertransaksi . Membeli ETF
Syariah di pasar sekunder dapat dilakukan di seluruh perusahaan sekuritas.
Proses transaksinya mirip seperti saham, cukup masukkan kode dari ETF
syariah yang ingin dibeli dan selesaikan transaksi seperti bertransaksi saham
syariah. ETF syariah juga dapat dibeli melalui pasar primer dengan
menghubungi langsung dealer partisipan ETF tersebut.
b) Produk ETF syariah memiliki portofolio yang terdiversifikasi. ETF syariah
merupakan salah satu jenis reksa dana syariah sehingga didalamnya terdiri
dari beberapa saham syariah. Ini membantu investor yang ingin melakukan
diversifikasi.
c) Penyelesaian transaksi ETF syariah di pasar sekunder bersamaan dengan
saham yaitu T+2, sehingga investor bisa duduk dengan tenang menunggu
proses settlement selesai. Sebagai perbandingan, reksa dana pada umumnya

4
memiliki waktu settlement 1-7 hari, bergantung kepada jenis aset dan manajer
investasinya.
d) Management fee ETF syariah relatif lebih rendah dibanding reksa dana pada
umumnya. Hal ini dimungkinkan karena kebanyakan ETF merupakan ETF
yang dikelola secara pasif sehingga hanya membutuhkan sumber daya yang
lebih sedikit dibandingkan reksa dana pada umumnya yang dikelola secara
aktif.
2. Transparan
a) Isi portofolio dari ETF syariah diumumkan secara transparan dan setiap hari
salah satunya melalui website Bursa Efek Indonesia. Investor dapat melihat
apa saja isi kandungan portofolio dari suatu ETF syariah setiap akhir hari
Bursa.
b) Karena isi kandungan portofolio yang diumumkan secara transparan, maka
nilai indikasi nilai aset bersih (NAB) dapat dipantau secara real time. Nilai
Indikasi NAV memberikan nilai indikatif dari suatu ETF berdasarkan harga
pasar dari isi kandungan portofolionya.
3. Fleksibel
a) Investor dapat melakukan transaksi beli dan jual ETF syariah kapan pun dan
di mana pun seperti saham melalui dealer partisipan dan perusahaan sekuritas.
b) Kandungan portofolio ETF syariah dapat berupa saham, sukuk atau kombinasi
keduanya. Namun, saat ini ETF syariah yang tersedia merupakan ETF syariah
dengan kandungan portofolio saham syariah.
c) ETF syariah dapat dibeli di pasar sekunder dengan minimal pembelian 1 lot
atau 100 unit penyertaan. Hal ini memungkinkan harga ETF syariah untuk
ditransaksikan di bawah Rp10.000 bergantung kepada harga ETF syariah per
unit penyertaannya.
4. Syariah
Sebagai produk yang memenuhi prinsip syariah, ETF syariah dapat menjadi
alternatif bagi para investor syariah. ETF syariah memenuhi prinsip syariah yang
ada di pasar modal sebagaimana ditetapkan oleh DSN-MUI dan Otoritas Jasa
Keuangan.

5
a) Dalam hal pengelolaan dananya, ETF syariah mengikuti ketentuan Fatwa
DSN-MUI Nomor 20 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa
Dana Syariah. Pengelolaan ETF syariah diawasi oleh Dewan Pengawas
Syariah dan hanya berisi portofolio atau jenis aset yang sesuai dengan prinsip
syariah.
b) Dalam hal perdagangan unit penyertaannya di Bursa Efek, ETF syariah
mengikuti ketentuan Fatwa DSN MUI Nomor 80 tentang Penerapan Prinsip
Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar
Reguler Bursa Efek.

Mekanisme Transaksi Exchange Traded Fund (ETF) Syariah


Pada dasarnya transaksi jual beli ETF syariah dilakukan dengan dua cara, yaitu
melalui pasar primer dan pasar sekunder.
1. Ketentuan Transaksi ETF Syariah di Pasar Primer
a) Transaksi ETF Syariah di pasar perdana dapat dilakukan selama produknya
(efek yang akan masuk dalam portofolio ETF) masih diperdagangkan di Bursa
Efek.
b) Proses penciptaan Unit Kreasi harus dilakukan oleh MI yang mengelola ETF
Syariah dan harus melalui DP.
c) Investor dapat melakukan penyertaan (subscription) Unit Kreasi kepada MI
yang mengelola ETF Syariah dalam bentuk uang tunai, efek syariah atau
keduanya.
d) Jika investor menyerahkan efek syariah untuk penyertaan (subscription) Unit
Kreasi, maka efek syariah tersebut harus menjadi bagian dari Unit Kreasi yang
diciptakan.
2. Ketentuan Transaksi ETF Syariah di Pasar Sekunder
a) Mekanisme transaksi ETF Syariah di pasar sekunder dilakukan secara real
time menggunakan akad bai' al-musawamah sebagaimana mekanisme
transaksi efek bersifat ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.
b) Mekanisme transaksi ETF Syariah di pasar reguler Bursa Efek harus
mengikuti ketentuan (dhawabith) dan batasan (hudud) sebagaimana terdapat

6
dalam fatwa Nomor: BO/DSN-MUI/ffi l2}l1 tentang Penerapan Prinsip
Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar
Reguler Bursa Efek.

Problematika Exchange Traded Fund (ETF) Syariah


Perkembangan ETF syariah di Indonesia juga mengalami problematika. Pertama,
pada tahun 2020 hanya terdapat tiga ETF syariah di Indonesia. Ini mengindikasikan
bahwa ETF syariah masih belum dapat berkembang baik di Indonesia, dikarenakan
jumlah partisipan yang ingin menerbitkan ETF syariah masih sedikit jika dibandingkan
dengan ETF.
Kedua, problematika lainnya yang dihadapi oleh ETF syariah adalah bahwa
investor ETF syariah tidak memiliki akses ke produk investasi lainnya, hal ini
dikarenakan adanya pembatasan dan kurangnya sponsor akan produk ETF syariah karena
ETF syariah merupakan produk baru.
Ketiga, ETF Syariah juga menghadapi problematika bahwa kurang adanya
dukungan dari pemerintah terkait ETF syariah. Hal ini merupakan sesuatu yang cukup
penting, dikarenakan agar para investor mengetahui bagaimana transaksi yang sesuai
dengan syariah dan tidak melanggar kepatuhan syariah, perlu adanya dukungan aktif dari
pemerintah dalam bentuk kebijakan-kebijakan dan insentif yang sesuai untuk
mengembangkan pasar modal dan produk investasi yang sesuai dengan syariah.
Pertumbuhan ETF Syariah di Indonesia belum berkembang, hal ini ditunjukkan
dengan hanya terdapat tiga ETF syariah pada Bursa Efek Indonesia. Ketiga ETF syariah
tersebut memuiliki underlying berupa saham. Ini merupakan problematika untuk
mengembangkan ETF Syariah di Indonesia.

Solusi Exchange Traded Fund (ETF) Syariah


Exchange Traded Fund Syariah memiliki beberapa problematika dalam
perkembangannya di Indonesia, hal ini harus dipikirkan dengan baik dan matang untuk
meminimalisir problematika tersebut, Pertama, sejak 2020 hanya ada tiga ETF syariah di
Indonesia, jumlah partisipan yang ingin menerbitkan ETF syariah masih relatif sedikit
bila dibandingkan dengan ETF. Untuk itu, perlu adanya promosi yang terus menerus agar

7
semakin banyak penerbitan ETF Syariah dan investor yang berinvestasi di ETF syariah
tersebut. Program ini diwujudkan untuk membangun branding pasar modal syariah
terutama ETF syariah dalam bentuk pembuatan logo dan tagline pasar modal syariah.
Sehingga dapat menjadi preferensi partisipan untuk menerbitkan ETF syariah ini
Kedua, melakukan inovasi pengembangan produk dan layanan di berbagai jenis
Lembaga keuangan khususnya pasar modal syariah yaitu ETF syariah, agar dapat
bersaing dengan produk-produk konvensional, para pelaku ekonomi syariah, hendaknya
dapat menciptakan produk yang bernilai uniqueness guna memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Ketiga, kelangsungan program sosialisasi dan edukasi kepada investor yang
didukung oleh pemerintah karena dengan adanya kegiatan tersebut investor dapat
mengetahui transaksi yang sesuai dengan syariat sehingga dapat menjadi preferensi
investor untuk mengembangkan pasar modal dan produk investasi yang sesuai dengan
syariah.

PENUTUP
ETF syariah merupakan salah satu produk investasi yang cukup menarik dan unik.
ETF syariah adalah reksa dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). ETF
syariah merupakan produk investasi dapat diperjualbelikan selama jam bursa
berlangsung, sampai dengan saat ini ETF syariah masih akan terus berkembang secara
global dan Indonesia. Dikarenakan ETF syariah memiliki beberapa keuntungan, salah
satu kelebihan ETF syariah adalah produk yang transparan bila dibandingkan dengan
produk investasi lainnya.
Dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, hal ini menjadi peluang
berkembangnya ETF syariah. Melihat ETF syariah di Indonesia semakin berkembang dan
mengalami peningkatan ini merupakan sinyal positif. Namun, masih ada problematika
dari ETF syariah sendiri di Indonesia. Kurangnya regulasi dari pemerintah dan
pengetahuan akan pasar modal yang masih sangat sedikit diketahui oleh masyarakat
Indonesia dan itu merupakan problematika untuk perkembangan ETF syariah di
Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah dan M. Fahruddin. (2021). Exchange Trade Fund (ETF) Syariah: Alternatif
Investasi Yang Halal dan Menjanjikan. At-Tasharruf : Jurnal Kajian Ekonomi dan
Bisnis Syariah. Vol. 3 No. 2 Oktober.
R. Adji Suryosumirat. (2023). Exchange Trade Fund (ETF) Syariah sebagai Alternatif
Investasi Halal. Cakrawala : Repositori IMWI. Vol. 6 No. 6.
Risca Azmiana dan Rifqi Muhammad. (2021). Pengembangan Exchange Trade Fund
Syariah Indonesia : Peluang dan Tantangan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol.
7 No. 1.
Velicha Artinia Putri dan Elfani Mandayanti. (2021). Perspektif Perkembangan dan
Tantangan Pasar Modal di Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 5 No. 3.
Otoritas Jasa Keuangan (2018). Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia,
Jakarta : OJK.
Peraturan OJK No. 19/POJK.14/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana
Syariah.
Peraturan OJK No. 49/PJOK.04/2015 tentang Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek.

Anda mungkin juga menyukai