Anda di halaman 1dari 5

A.

Teknologi Tepat Guna


Teknologi tepat guna merupakan jenis teknologi yang banyak ragamnya sesuai
dengan bidang ilmu dan penerapannya. Teknologi tepat guna juga mempunyai
beberapa manfaat sebagai berikut:
a) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
b) Mudah di terapkan dalam kehidupan sehari-hari
c) Memacu kreatifitas dalam pembuatannya
B. Klasifikasi Produk Barang dan Jasa
Product Life Cycle (PLC) yang menggambarkan lahirnya suatu produk baru
sampai dengan kematian suatu produk yang dikatakan sudah lama. Dan PLC juga
mempunyai 4 tahap sebagai berikut:
a) Tahap Perkenalan (Introduction)
b) Tahap Pertumbuhan
c) Tahap Kejenuhan
d) Tahap Penurunan
Produk teknologi tepat guna bisa berupa barang ataupun jasa juga harus
memenuhi persyaratan, yaitu sebagai berikut:
1. Teknis
 yang memperhatikan dan menjaga tata kelestarian lingkungan hidup
2. Ekonomis
 yaitu efektif menggunakan modal
3. Social Budaya,
 yaitu memanfaatkan keterampilan yang sudah ada
Gambaran teknis (Engineering Drawing) merupakan dimensi dan
toleransi atas bahan baku yang dibeli, atau bahan baku yang diproduksi
yang dapat dipergunakan sebagai komponen di dalam proses produksi.
C. Jenis Produk Bisnis
Jenis – jenis produk bisnis di antaranya:
1. Instalasi adalah produk modal penting seperti bagunan, hak lahan dan
peralatan besar
2. Peralatan tambahan adalah produk modal singkat (Short-Lived) alat dan
perlengkapan yang digunakan dalam produksi atau aktifitas kantor
3. Produk mentah adalah produk belanjaan (expense item) yang belum diproses
dan merupakan produk fisik
4. Komponen adalah expense item yang sudah diproses menjadi produk akhir
5. Persediaan adalah expense item yang tidak menjadi bagian dari produk akhir
6. Jasa professional (ahli) adalah pelayanan khusus yang mendukung usaha
perusahaan
D. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu upaya perlindungan agar
tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di
tempat kerja. Rambu –rambu kesehatan dan keselamatan kerja merupakan tanda –
tanda yang di pasang di tempat kerja atau laboratorium, guna meningingatkan atau
mengidentifikasi pada semua pelaksanaan kegiatan disekeliling tempat tersebut. Dan
ada juga beberapa manfaat pemasangan rambu – rambu sebagai berikut:
1. Menyediakan kejelasan informasi dan memberikan pengarahan umum
2. Memberikan kejelasan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
3. Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat
Warna – warna yang dipasang pada setiap rambu:
1) Warna merah = tanda larangan (pemadam api)
2) Warna kuning = tanda peringatan, waspada, atau beresiko bahaya
3) Warna hijau = tanda zona aman atau pertolongan
4) Warna biru = tanda wajib ditaati atau prasyaratan
5) Warna putih = tanda informasi umum
6) Warna oranye = tanda beracun
Dan ada 3 dasar bentuk rambu – rambu:
a) Bulat = wajib atau bentuk larangan
b) Segitiga = tanda peringatan
c) Segi Empat = darurat, informasi, dan tanda tambahan
E. Label, Merek, Kemasan (Branding)
Branding merupakan penggunaan nama, istilah, symbol atau design atau
gabungan semua. Sebagai indentitas produk. Termasuk penggunaan nama merek
dagang (brand name), trade mark (merek dagan atau cap).
Brand name mencakup kata, huruf atau kelompok kata atau huruf. Contohnya
PT Cuiser, America Online (AOL). Menurut Stanton terdapat 3 macam label :
a) Brand Label
 label ini memuat merek, gambar, atau produsen dari produk yang
dicantumkan dalam kemasan produk
b) Descriptive Label
 label ini memberikan informasi mengenai bahan baku, persentase
kandungan, nilai kalori/gizi, cara penggunaan/ konsumsi, tanggal
pembuatan, tanggal kadaluarsa
c) Grade Label
 label ini menginformasikan kepada konsumen tentang penilaian kualitas
produk
Selain itu ada 5 faktor yang mempengaruhi peluang pasar, di antaranya:
a. Perubahan Ekonomi
 jangka panjang kekayaan masyarakat, jangka pendek merubah siklus
dan harga
b. Perubahan Sosiologi dan demografi
 merubah ukuran rumah, apartemen dan mobil
c. Perubahan Teknologi
 memungkinkan segala sesuatu berubah
d. Perubahan Politik
 perubahan persetujuan perdagangan, tariff dan kontrak pemerintah
e. Perubahan Lain-lain
 muncul dari dinamika pasar, standar profesi, pemasok, dan penyalur
F. Menyusun Penjelasan Pada Label Kemasan
Merancang atau mendesain label kemasan bergantung pada kreativitas para
desainernya, baik ukuran, bentuk, maupun corak warnanya. Namu demikian, ada hal-
hal yang harus diperhatikan dalam membuat label kemasan, yaitu :
1. Label tidak boleh menyesatkan
 Apa saja yang tercantum dalam sebuah label, baik berupa kata-kat,
kalimat, nama, lambing, logo, gambar, dan lain sebagainya harus sesuai
dengan produk yang ada di dalamnya.
2. Memuat informasi yang diperlukan
 Label sebaiknya cukup besar (relatif terhadap kemasannya), sehingga
dapat memuat informasi atau keterangan tentang produknya.
3. Hal – hal yang seharusnya ada atu tercabtum dalam label produk makanan
adalah sebagai berikut :
a. Nama Produk
Nama dari makanan atau produk pangan yang terdapat di dalam
kemasan misalnya dodol nanas, keripik pisang, keripik singkong dan lain
sebagainya.
b. Cap/ Trade mark bila ada
Suatu usaha sebaiknya memiliki cap atau trade mark atau
merek dagang. Misalnya dodol nanas cap “Panda”, Kecap Ikan cap
“Wallet”
c. Komposisi/Daftar bahan yang digunakan
Keterangan yang menggambarkan tentang semua bahan yang
digunakan dalam pembuatan prodik makanan tersebut. Cara penulisan
komposisi bahan penyusunan dimulai dari bahan mayor atau bahan
utama atau bahan yang paling banyak digunakan sampai yang terkecil.
d. Netto atau Volume bersih
Menggambarkan bobot atau volume produk yang sesungguhnya.
Apabila bobot produk uamg sesungguhnya tanpa bobot bahan
pengemas.
e. Nama pihak produksi
Nama perusahaan yang membuat atau mengolah produk
makanan tersebut.
f. Distributor atau pihak yang mengedarkan bila ada
Dalam kemasan juga harus mencantumkan pihak-pihak tertentu,
seperti pengepak atau importir bila ada.
g. No Registrasi Dinas Kesehatan
Nomor tegistrasi ini sebagi bukti bahwa produk tersebut telah
teruji dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
h. Kode Produksi
Kode yang menyatakan tentang batch produksi dari produk
pada saat pembuatan yang isinya tanggal produksi dan angka atau
huruf lainnya yang mecirikan dengan jelas produk tersebut.
i. Keterangan Kadaluarsa
Keterangan yang menyatakan umur produk yang masih layak
untuk dikonsumsi. Menurut Julianti dan Nurmiah (2006), keterangan
kadaluarsa dapat ditulis :
 Best before date : produk masih dalam kondisi baik dan masih
dapat dikonsumsi beberapa saat setelah tanggal yang
tercantum terlewati.
 Use by date : produk tidak dapat dikonsumsi, karena berbahaya
bagi kesehatan manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh
mikroba) setelah tanggal yang tercantum terlewati.
j. Logo halal
Untuk produk-produk yang telah mendapatkan sertifikasi
“halal” dari MUI harus mencantumkan logo halal yang standard disrtai
dengan nomor sertifikasinya.
k. Keterangan lainnya
Selain yang telah diurakan diatas masih ada lagi keterangan-
keterangan lain yang perlu dicantumkan dalam label kemasan makanan
yang bermaksud memberi petunjuk, saran, atau yang lainnya demi
keamanan konsumen.
4. Tulisan atau keterangan yang ada pada label harus jelas dan mudah dibaca,
tidak dikaburkan oleh warna latar belakang atu gambar lainnya.
5. Jumlah warna yang digunakan , banyaknya warna yang digunakan dalam label
akan berpengaruh terhadap biaya cetak, semakin banya warna yang
digunakan, tentunya akan semakin besar biaya yang harus dikeluarkan.
6. Jenis cetakan yang dikehendaki, desain yang dibuat akan dicetak pada media
apa? Plastik, kertas, aluminium foil. Atau lainnya. Apakah akan dicetak dengan
sablon atau menggunakan mesin modern?
Software komputer yang biasanya banyak digunakan untuk melakukan desain,
seperti Corel Draw dan Adobe Photoshop.

Anda mungkin juga menyukai