Anda di halaman 1dari 5

*Rangkuman materi

Label pangan
Label Pangan Olahan adalah setiap keterangan mengenai Pangan Olahan yang
berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada Pangan
Olahan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian Kemasan Pangan.

Label Pangan Olahan paling sedikit memuat keterangan mengenai:


1. nama produk;
2. daftar bahan yang digunakan;
3. berat bersih atau isi bersih;
4. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor;
5. halal bagi yang dipersyaratkan;
6. tanggal dan kode produksi;
7. keterangan kedaluwarsa;
8. nomor izin edar; dan
9. asal usul bahan Pangan tertentu.
1. Nama Produk

Nama produk terdiri atas nama jenis Pangan Olahan dan nama dagang. Nama dagang
sebagaimana tidak dapat digunakan apabila nama dagang memuat unsur sebagai berikut:

 bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, moralitas agama,


budaya, kesusilaan, dan/atau ketertiban umum;
 tidak memiliki daya pembeda;
 telah menjadi milik umum;
 menggunakan nama jenis atau nama umum/generik terkait Pangan Olahan yang
bersangkutan;
 menggunakan kata sifat yang secara langsung atau tidak langsung dapat memengaruhi
penafsiran terhadap Pangan Olahan;
 menggunakan kata yang terkait aspek keamanan pangan, gizi, dan/atau kesehatan;
dan/atau
 menggunakan nama dagang yang telah mempunyai sertifikat merek untuk Pangan
Olahan sejenis atas nama orang dan/atau badan usaha lain.
2. Daftar Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan meliputi bahan baku, BTP, dan bahan penolong. Pangan Olahan
yang diproduksi menggunakan lebih dari satu bahan Pangan wajib dicantumkan persentase
kandungan bahan untuk bahan baku utama pada daftar bahan yang digunakan. Selain itu,
Gambar buah, daging, ikan atau bahan Pangan lainnya hanya boleh dicantumkan apabila
Pangan Olahan mengandung Bahan Baku tersebut, bukan sebagai BTP.

3. Berat Bersih atau Isi Bersih

Penulisan satuan berat bersih atau isi bersih meliputi:

 padat ditulis menggunakan satuan miligram (mg), gram (g), kilogram (kg);
 cair ditulis menggunakan satuan mililiter (ml atau mL), liter (l atau L); atau
 semi padat ditulis menggunakan satuan miligram (mg), gram (g), kilogram (kg), mililiter
(ml atau mL), liter (l atau L).

4. Nama dan Alamat Produsen/Pengimpor

Pihak yang memproduksi, pihak yang mengimpor, pihak pemberi kontrak, pihak
penerima kontrak dan/atau pihak pemberi lisensi Pangan Olahan wajib mencantumkan nama
dan alamat. Pencantuman alamat paling sedikit meliputi nama kota, kode pos, dan Indonesia.

5. Halal Bagi yang Dipersyaratkan

Pelaku Usaha yang memproduksi atau mengimpor Pangan Olahan yang dikemas eceran
untuk diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib mencantumkan keterangan halal setelah
mendapatkan sertifikat halal.

6. Tanggal dan Kode Produksi

Tanggal dan kode produksi wajib dicantumkan pada Label dan diletakkan pada bagian
yang mudah dilihat dan dibaca. Tanggal dan kode produksi paling sedikit memuat informasi
mengenai riwayat produksi Pangan pada kondisi dan waktu tertentu. Tanggal dan kode
produksi berupa nomor bets (batch) dan/atau waktu produksi.

7. Keterangan Kedaluwarsa

Keterangan kedaluwarsa merupakan batas akhir suatu Pangan dijamin mutunya,


sepanjang penyimpanannya mengikuti petunjuk yang diberikan produsen. Keterangan
kedaluwarsa dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun. Keterangan kedaluwarsa didahului
tulisan “Baik digunakan sebelum”.
8. Nomor Izin Edar

Pencantuman Nomor Izin Edar Pangan Olahan produk dalam negeri harus diawali
dengan tulisan “BPOM RI MD” yang diikuti dengan digit angka dan pencantuman Nomor Izin
Edar Pangan Olahan produk impor harus diawali dengan tulisan “BPOM RI ML” yang diikuti
dengan digit angka. Dalam hal Pangan Olahan merupakan Pangan Olahan industri rumah
tangga, pada Label harus dicantumkan tulisan “P-IRT”.

9. Asal Usul Bahan Pangan Tertentu

Keterangan tentang asal usul bahan Pangan tertentu yang bersumber dari hewan atau
tanaman harus dicantumkan pada daftar bahan berupa nama bahan diikuti dengan asal bahan.
Pangan Olahan yang mengandung bahan berasal dari babi wajib mencantumkan tanda khusus
berupa tulisan ”MENGANDUNG BABI” dan gambar babi.

Pangan olahan yang proses pembuatannya bersinggungan dan/atau menggunakan fasilitas


bersama dengan bahan bersumber babi wajib mencantumkan keterangan :

TUGAS INDIVIDU
1. Jelaskan prinsip-prinsip desain kemasan yang perlu diperhatikan dalam mendesain
kemasan produk!
2. Sebutkan 3 faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih warna kemasan yang
tepat untuk suatu produk!
3. Buatlah desain kemasan untuk produk minuman energi dengan target pasar remaja
dengan tema "Energi untuk Hidupmu"!
4. Apa yang perlu diperhatikan dalam memilih tipografi untuk desain kemasan?
5. Sebutkan aplikasi software desain grafis yang sering digunakan untuk membuat desain
kemasan produk dan jelaskan kelebihan masing-masing aplikasi tersebut!

JAWABAN :
1. Desain kemasan produk merupakan hal yang sangat penting dalam menarik perhatian
konsumen dan mengkomunikasikan nilai produk. Beberapa prinsip desain kemasan yang perlu
diperhatikan meliputi:

1. Kesesuaian dengan produk


2. Kesesuaian dengan target pasar
3. Kemudahan penggunaan
4. Daya tahan dan perlindungan produk
5. Inovasi dan unik
6. Ketahanan lingkungan

2. Dalam memilih warna kemasan yang tepat untuk suatu produk, ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan:

1. Psikologi warna
2. Konsistensi warna
3. Daya Tarik dan diferensiasi

3.

4. Pemilihan tipografi untuk desain kemasan merupakan langkah penting dalam


menentukan kesan visual dan kemampuan komunikasi produk kepada konsumen. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih tipografi untuk desain kemasan meliputi:
1. Kesesuaian dengan merek
2. Keterbacaan dan kekuatan komunikasi
3. Kreativitas dan diferensasi
4. Pertimbangkan kemasan fungsional
5. Terdapat beberapa aplikasi software desain grafis yang sering digunakan untuk membuat desain
kemasan produk. Berikut beberapa di antaranya beserta kelebihan masing-masing:

1. Adobe Illustrator:
 Kelebihan: Illustrator merupakan aplikasi vektor yang sangat kuat. Cocok untuk
desain kemasan karena memungkinkan pembuatan grafik vektor yang skalanya
dapat disesuaikan tanpa kehilangan kualitas. Memiliki beragam alat untuk
membuat ilustrasi, tipografi, dan grafik vektor dengan presisi tinggi.
2. Adobe Photoshop:
 Kelebihan: Photoshop adalah aplikasi yang sangat baik untuk manipulasi gambar
dan grafis raster. Cocok untuk desain kemasan yang membutuhkan foto editing,
manipulasi gambar, dan efek visual. Menyediakan berbagai alat untuk
mengubah, memanipulasi, dan membuat gambar dengan berbagai efek.
3. Adobe InDesign:
 Kelebihan: InDesign dirancang khusus untuk desain layout dan desktop
publishing. Cocok untuk mengatur tata letak kemasan, menata teks, gambar, dan
elemen-elemen desain lainnya secara rapi. Ideal untuk membuat presentasi
visual produk dan desain kemasan yang kompleks.
4. CorelDRAW:
 Kelebihan: Sama seperti Illustrator, CorelDRAW juga merupakan aplikasi vektor
yang kuat. Memiliki beragam alat untuk desain vektor, ilustrasi, tipografi, dan
manipulasi objek dengan presisi. Cocok untuk desain kemasan yang memerlukan
kreativitas tinggi.
5. Sketch:
 Kelebihan: Sketch merupakan aplikasi desain vektor yang populer di kalangan
desainer UI/UX. Meskipun fokus pada desain antarmuka pengguna, Sketch juga
bisa digunakan untuk desain kemasan dengan tata letak yang sederhana dan
modern. Memiliki alat yang intuitif untuk desain vektor.

Anda mungkin juga menyukai