Anda di halaman 1dari 15

MATERI DARING

KE-2
MEMBUAT DESKRIPSI PRODUK/JASA DENGAN
PEMBERIAN LABEL
Pengertian Label

Label adalah Tampilan sederhana pada produk atau


gambar yang di rancang dengan rumit (identitas produk
agar konsumen dapat mengenal dan mengingat produk
tersebut) yang merupakan satu kesatuan dengan
kemasan.
Tujuan pemberian label pada produk
• Memberi informasi isi produk yang diberi label tanpa harus membuka
kemasan
• Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen
tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk
tersebut
• Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi
produk yang optimum / sarana iklan bagi produsen
• Memberi rasa aman bagi konsumen
Keuntungan pemberian label pada produk/ jasa
• Meningkatkan penjualan
• Mendorong promosi yang lebih besar
• perlindungan terhadap konsumen
• Perlindungan terhadap persaingan yang tidak baik
• Sejalan dengan tujuan ekonomi
TIPE-TIPE LABEL
• Brand label, yaitu penggunaan label yang semata-mata
digunakan sebagai brand.
• Grade label, yaitu label yang menunjukkan tingkat kualitas
tertentu dari suatu barang. Label ini dinyatakan dengan suatu
tulisan atau kata-kata.
• Descriptive Label (label deskriptif), yaitu informasi
objektif tentang penggunaan, konstruksi, pemeliharaan
penampilan dan ciri-ciri lain dari produk
KETERANGAN PADA LABEL
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 tahun 1999 tentang label dan
iklan pangan :
• Nama Produk Pangan. Setiap produk pangan terdapat nama produk, nama
produk pangan memberikan keterangan tentang identitas produk pangan yang
menunjukkan sifat dan keadaan produk pangan yang sebenarnya. Untuk produk
pangan yang sudah ada dalam SNI penggunaan nama produk bersifat wajib.
• Keterangan Bahan yang Digunakan dalam Pangan. Keterangan bahan
diurutkan dari yang paling banyak digunakan kecuali vitamin, mineral dan zat
penambah gizi lainnya. Bahan tambahan pangan atau pengawet yang digunakan
juga harus dicantumkan. Pernyataan mengenai bahan yang ditambahkan,
diperkaya, atau difortifikasi juga harus dicantumkan selama itu benar dilakukan
pada proses produksi.
KETERANGAN PADA LABEL
• Berat Bersih Atau Isi Bersih Pangan. Menerangkan jumlah produk
pangan yang terdapat dalam kemasan produk tersebut.
• Nama dan Alamat Pabrik Pangan. Keterangan nama dan alamat
pabrik pada produk pangan berisi keterangan nama dan alamat pihak
yang memproduksi, memasukkan dan mengedarkan pangan ke wilayah
Indonesia. Untuk nama kota, kode pos dan Indonesia dicantumkan
pada bagian utama label sedangkan nama dan alamat dicantumkan
dalam bagian informasi.
KETERANGAN PADA LABEL
• Tanggal Kedaluwarsa Pangan. batas akhir suatu pangan dijamin mutunya
sepanjang penyimpanannya mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
produsen.
• Nomor Pendaftaran Pangan. Dalam hal peredaran pangan, wajib
mencantumkan nomor pendaftaran pangan pada label pangan tersebut.
Tanda yang diberikan untuk pangan yang diproduksi baik di dalam negeri
maupun yang dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia yaitu tanda MD
untuk pangan olahan yang diproduksi di dalam negeri dan tanda ML untuk
pangan olahan yang dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia.
KETERANGAN PADA LABEL
• Kode Produksi Pangan. Kode produksi adalah kode yang dapat memberikan penjelasan
mengenai riwayat suatu produksi pangan yang diproses pada kondisi dan waktu yang sama.
Kode produksi ini disertai dengan atau tanggal, bulan dan tahun pangan tersebut diolah.
• Penggunaan atau Penyajian dan Penyimpanan Pangan. Keterangan petunjuk
penggunaan dan atau petunjuk penyimpanan dicantumkan pada pangan olahan yang
membutuhkan penyiapan sebelum disajikan atau digunakan. Selain itu, cara penyimpanan
setelah kemasan dibuka juga harus dicantumkan pada kemasan pangan yang tidak mungkin
dikonsumsi dalam satu kali makan. Selanjutnya, pada pangan yang membutuhkan saran
penyajian atau saran penggunaan bisa mencantumkan gambar bahan pangan lainnya yang
sesuai dan disertai tulisan “saran penyajian”.
TAHAP PERANCANGAN LABEL
Dalam membuat label dalam kemasan juga melalui proses panjang sehingga
perlu diperhatikan faktor teknis dan non- teknis. Sehingga label bisa diterima
oleh konsumen. Adapun tahap dalam membuat label terbagi atas :

1. Tahap Pradesain
2. Tahap Desain Label dan Kemasan
3. Tahap Pascaperancangan
1. Tahap Pradesain
b. Analisis Data
- Product Insight
Menganalisis tentang produk yang memiliki keunikan dan keberbedaan dengan produk
a. Data Lapangan lain.

 Survei Produk - Consumer Insight


Menganalisis tentang konsumen yang memiliki reaksi dan emosi terhadap suatu produk
Tahap survei ini dilakukan dan promosi yang ditawarkan kepada konsumen yang bersangkutan.
untuk mengetahui - Product Category
karakteristik tentang Mengategorikan tentang macam jenis produk tekstil konveksi batik, konveksi batik yang
diproduksi.
produk.
- Positioning Positioning
 Survei Pasar Potensial adalah tindakan yang dilakukan pemasar untuk membuat citra produk dan hal-hal yang
ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung
Tahap survei ini dilakukan arti dalam benak sasaran konsumennya (Kotler, 1997:262).
untuk mengetahui - Media Insight
karakteristik tentang Menganalisis tentang karakteristik media berdasar pada jangkauan, frekuensi, biaya, serta
konsumen pembeli. tingkat efektivitas dan efisiensinya.
2. Tahap Desain Label dan Kemasan
a. Konsep Kreatif
Memilih tren yang sedang populer saat ini seperti olah raga, film, game, dll
b. Draft
- Logo Brand Name
Merancang draft logo brand name produk sebagai identitas dari produk tekstil konveksi tersebut.
- Typografi
Memilih karakter huruf yang sesuai dengan tema atau konsep sebagai bentuk komunikasi verbal.
- Warna
Memilih karakter warna yang sesuai dengan tema atau konsep sebagai bentuk komunikasi visual non
verbal.
- Gaya Desain
Memilih gaya desain sebagai tema atau konsep sebagai estetika untuk memperkuat identitas.
2. Tahap Desain Label dan Kemasan
c. Pemilihan dan Pengembangan
- Konstruksi Kemasan
Memilih dan mengembangkan bentuk dasar jaring-jaring sebagai konstruksi kemasan yang akan
digunakan.
- Logo Brand Name
Memilih dan mengembangkan bentuk dasar logo sebagai identitas pembeda dari produk lainnya, atau
dengan kompetitor.
- Layout Desain
Merancang tata letak atau meletakkan komposisi visual berdasar aturan dalam mendesain komunikasi
visual.
- Komprehensif Desain
Hasil seluruh desain yang sudah finishing, siap diterapkan pada label dan kemasan.
- Implementasi Desain ke Label dan Kemasan
Hasil desain dicetak menjadi label dan kemasan, selanjutnya produk dikemas.
3. Pasca Perancangan
a. Strategi Pemasaran
Merancang media promosi melalui direct selling dan online, menggunakan website
usaha pribadi dan didukung media online sosial.
b. Distribusi Produk
- Retailer
Produk didistribusikan kepada retailer/pengecer, melalui direct selling.
- End User
Produk dipasarkan langsung ke pembeli, melalui media online sosial.

Anda mungkin juga menyukai