Anda di halaman 1dari 17

MATERI.

7
KELAS XII

PRODUK KREATIF dan KEWIRAUSAHAAN


KD. 3.16. Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa
KD. 3.17. Menentukan media promosi
KD. 3.18. Menyeleksi startegi pemasaran
KD. 4.16. Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
KD. 4.17. Membuat media promosi berdasarkan argumentasi pasar
KD. 4.18. Melakukan pemasaran

----------
Materi:
BAB 3. PEMASARAN PRODUK BARANG/JASA
A. DESKRIPSI PRODUK
1. Definisi label
Label merupakan salah satu bagian dari produk berupa keterangan, baik
gambar maupun kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informsi
produk dan penjual.
Menurut MARINUS ANGIPORA, label merupakan suatu bagian dari sebuah
produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau penjualnya.
a. Tujuan pemerian label pada produk
1) Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus
membuka kemasan.
2) Sarana komunikasi tentang beberapa hal yang perlu diketahui oleh
konsumen mengenai produk tersebut, terutama hal-hal yang
kasatmata atau tidak diketahui secara fisik.
3) Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh
fungsi produk yang optimum.
4) Sarana periklanan bagi produsen
5) Memberi rasa aman bagi konsumen
b. Keuntungan pemberian label pada produk
1) Meningkatkan penjualan
2) Mendorong promosi yang lebih besar
3) Perlindungan terhadap konsumen

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
4) Perlindungan terhadap persaingan yang tidak baik
5) Sejalan dengan tujuan ekonomi
c. Tipe-tipe label
1) Brand label, adalah label yang semata-mata sebagai nama brand.
Nama-nama tersebut digunakan oleh semua perusahaan yang
memproduksinya. Selain brand label, masing-masing perusahaan
juga mencantumkan merek pada produk.
2) Descriptive label atau informatif label merupakan label yang
menggambarkan tentang cara penggunaan, susunan,
pemeliharaan, dan hasil kerja dari suatu barang.
3) Grade label, adalah label yang menunjukan tingkat kualitas tertentu
dari suatu barang. Label ini dinyatakan dengan suatu tulisan atau
kata-kata.
d. Keterangan pada label
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
1999 tentang Label dan Iklan Pengan, keterangan yang tercantum pada
label sekurang-kurangnya memuat hal-hal, sebagai berikut:
1) Nama produk
2) Daftar bahan yang digunakan
3) Berat bersih atau isi bersih
4) Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukan
pangan ke Indonesia
5) Tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa

2. Tahap-tahap perancangan label


a. Tahap pradesain
1) Data lapangan, antara lain:
a) Survei produk, dilakukan untuk mengetahui karakteristik produk.
b) Survei pasar potensial, dilakukan untuk mengenatui karakteristik
konsumen.
2) Analisis data, atara lain:
a) Product insight, menganalisis tentang produk yang memiliki
keunikan dan perbedaan dengan produk lain.
b) Product category, mengategorikan tantang jenis produk yang
dihasilkan.

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
c) Customer insight, menganalisis tentang konsumen yang
memiliki reaksi dan emosi terhadap suatu produk dan promosi
yang ditawarkan kepada konsumen yang bersangkutan.
d) Positioning, adalah tindakan yang dilakukan pemasar untuk
membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan ke
pasar berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung
arti dalam benak sasaran produk (konsumen).
e) Media insight, menganalisis tentang karakteristik media
berdasar pada jangkauan, frekuensi, biaya, serta tingkat
efektifitas dan efisiensinya.
b. Tahap desain label dan kemasan
1) Membuat konsep krestif
Misalnya memilih tren yang sedang populer pada saat ini seperti
olahraga, film, game, sinetron, tokoh, dan lain-lain.
2) Membuat draft, antara lain:
a) Logo brand name, merancang draft logo brand name sebagai
identitas dari produk.
b) Tipografi, memilih karakter huruf yang sesuai dengan tema atau
konsep sebagai bentuk komunikasi secara verbal.
c) Warna, memilih karakter warna yang sesuai dengan tema atau
konsep sesuai bentuk komunikasi visual nonverbal.
d) Gaya desain, memilih gaya desain tema atau konsep sebagai
estetika untuk memperkuat identitas.
3) Pemilihan dan pengembangan, antara lain:
a) Konstruksi kemasan
Memilih dan mengembangkan bentuk dasar jaring-jaring
sebagai konstruksi kemasan yang akan digunakan.
b) Logo brand name
Memilih dan mengembangkan bentuk dasar logo sebagai
identitas pembeda dari produk lainnya, atau dengan kompetitor.
c) Layout desain
Merancang tata letak atau meletakkan komposisi visual
berdasarkan aturan dalam mendesain komunikasi visual.

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
d) Komprehensif desain
Hasil seluruh desain yang sudah finishing, siap dietrapkan pada
lebel dan kemasan.
e) Implementasi desain ke label dan kemasan
Hasil desain dicetak menjadi label dan kemasan, selanjutnya
produk dikemas.
c. Tahap pascaperancangan
1) Strategi pemasaran
Merancang media promosi melalaui direct selling dan online,
menggunakan website usaha pribadi dan didukung media sosial.
2) Distribusi produk, antara lain:
a) Retailer : produk didistribusikan kepada relatiler/pengecer,
melalui direct selling.
b) End user : produk dipasarkan langsung ke pembeli, melalui
media sosial.

B. PROMOSI
1. Pengertian promosi
Promosi merupakan suatu hal yang penting karena menjadi bagian yang
tak terpisahkan dalam marketing plan perusahaan.
Istilah promosi berasal dari kata promote (bahasa Inggris) yang berarti
mengembangkan atau meningkatan.
Promosi merupakan salah satu komponen dari bauran promosi (marketing
mix).
a. BOONE dan KURTZ
Promosi merupakan proses menginformasikan, membujuk, dan
mempengaruhi suatu keputusan pembelian.
b. PHILLIP KOTLER
Promosi merupakan bagian dan proses strategi pemasaran sebagai
cara untuk berkomunikasi dengan pasar menggunakan komposisi
bauran pemasaran.
Jadi, promosi (promotion) adalah bentuk persuasi secara langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk menarik

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang
yang dibeli pelanggan.

2. Tujuan promosi penjualan


a. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru
b. Mengkomunikasikan produk baru
c. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal
secara luas.
d. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas
produk.
e. Mengajak konsumen untuk mendatangi toko tempat penjualan produk
f. Memotivasi konsumen agar membeli sautu produk.

3. Bentuk-bentuk media promosi


Media promosi memiliki arti sebagai suatu sarana untuk
mengkomunikasikan suatu produk, jasa, image, perusahaan atau yang lain
untuk dapat lebih dikenal masyarakat luas.
Bentuk promosi dbagi menjadi:
a. Below the line promotion (media lini bawah)
Merupakan segala aktivitas marketing atau promosi yang dilakukan di
tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah
merangkul konsumen supaya ada perhatian/peduli dengan produk
perusahaan.
Contoh: sposorship, penempatan produk, testimoni, promosi
penjualan, merchendising (kalender, buku agenda, gantungan kunci,
boneka, dll), direct mail, penjualan perorangan, hubungan masayarakt,
dan pameran/trade shows.
b. Above the line promotion (media lini atas)
Merupakan aktivitas marketing atau promosi yang biasanya dilakukan
oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang
diinginkan.
Promosi ini menggunakan media massa (televisi, koran, internet, dll) di
mana perusahaan membayar advertising agency tertunjuk untuk
menempatkan iklan produk atau jasa perusahaan tersebut.
Contoh: iklan televisi, billboard, poster, brosur, iklan majalah, dll.

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
4. Strategi media promosi
a. Brosur, adalah terbitan tidak berkala yang terdiri dari satu hingga
sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai
dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu, biasanya
memiliki sampul namun tidak menggunakan jilid keras.
b. Xbanner, merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan
informasi, berbentuk banner dengan konstruksi penyangga berbentuk
“X” sehingga banner dapat berdiri sendiri. Konstruksi banner memiliki
ukuran standar, yaitu 60x160cm, 80x180cm, dan 80x200cm.
c. Stationery set, adalah benda-benda fungsional yang biasa digunakan
dalam keperluan kantor, dengan nilai tambah yang memuat identitas
perusahaan, seperti logo, slogan, komposisi warna dan hal-hal yang
mencerminkan image perusahaan. Contoh: balpoin, pensil, notes,
amplop, kop surat, kartu nama, map, dsb.
d. Media massa dan internet, merupakan promosi yang dilakukan melalui
media massa baik cetak (majalah, koran, dan tabloid) maupun eketronik
(televisi, radio, dan internet).

5. Pomotion mix
Bauran promosi (promotion mix) merupakan gabungan dari berbagai jenis
promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan
promosi yang dilakukan dapat meberikan hasil yang maksimal.
a. Sarana bauran promosi
1) Periklanan (advertising), merupakan semua bentuk presentasi
berbayar nonpribadi dan ide promosi, barang, atau jasa dengan
sponsor tertentu.
2) Promosi penjualan (sales promotion), merupakan insentif jangka
pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk
barang atau jasa.
3) Hubungan masyarakat (public relation), membangun hubungan
baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang
diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangin
atau menanggapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenagkan.

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
4) Penjualan personal (personal selling), presentasi pribadi oleh
wiraniaga perusahaan untuk mencapai tujuan penjualan dan
membangun hubungan pelanggan.
5) Pemasaran langsung (direct marketing), hubungan langsung
dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk
memperoleh respons segera dan membangun hubungan
pelanggan yang langsung.
b. Langkah-langkah menyusun bauran promosi
1) Menetukan target pasar
2) Menentukan sasaran konsumen atau segmentasi konsumen
3) Merancang pesan dari produk
4) Memilih saluran promosi
5) Menentukan anggaran promosi
6) Menentukan bauran promosi
7) Mengukur hasil dari program yang diimplentasikan dan
menyesuaikan jika dibutuhkan.

6. Periklanan (advertising)
a. Pengertian iklan
1) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk
khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.
2) PHILLIP KOTLER
Iklan merupakan bentuk penyajian dan promosi suatu barang, jasa,
dan ide secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu di mana
biasanya untuk penanyangannya harus membayar suatu media.
3) COURTLAND L. BOVEE
Iklan adalah suatu komunikasi nonpersonal yang biasanya berbayar
dan sifatnya persuasif tentang suatu produk, jasa, atau ide dari
sponsor yang dimuat melalui berbagai media.
Jadi, iklan adalah suatu bentuk informasi dari perusahaan/instansi yang
berisi pesan menarik guna mempengaruhi khalayak untuk
menggunakan produk barang/jasa yang ditawarkan.

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
b. Fungsi iklan
1) Memberi informasi
2) Membujuk dan mempengaruhi
3) Menciptakan kesan (image)
4) Memuaskan keinginan
5) Periklanan merupakan alat komunikasi
c. Jenis-jenis iklan menurut JEFKINS
1) Iklan konsumen (consumer advertising)
Terdapat dua macam barang yang umum dibeli konsumen, yaitu
barang konsumen (consumer goods) dan barang tahan lama
(durable goods), semua barang tersebut diiklankan melalui media
sesuai dengan lapisan sosial yang hendak dibidik.
2) Iklan bisnis ke bisnis atau iklan antarbisnis (business to business
advertising)
Kegunaan iklan ini adalah untuk mempromosikan barang dan jasa
nonkonsumen, artinya iklan sesama perusahaan.
3) Iklan perdagangan (trade advertising)
Iklan ini memberikan informasi pada kalangan distributor,
pedagang besar maupun pedagang kecil, agen, dan
eksportir/importir tentang barang-barang yang tersedia untuk
dijual kembali. Iklan semacam ini menawarkan untuk menghubungi
pemilik stok barang.
4) Iklan eceran (retail advertising)
Iklan ini dibuat dan disebarluaskan oleh pihak pemasok, perusahaan
atau pabrik pembuat produk, dan iklan ini biasanya ditempatkan di
semua lokasi yang menjual produk tersebut kepada konsumen.
5) Iklan keuangan (financial advertising)
Iklan keuangan meliputi iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi,
dan investasi. Tujuan iklan keuangan adalah untuk menghimpun
dana pinjaman dan menawarkan modal, baik dalam asuransi,
penjualan saham, suart obligasi, suart utang atau dana pensiun.
6) Iklan rekuitmen (recruitment advertising)
Iklan jenis ini bertujuan merekrut calon pegawai dan bentuknya
antara lain iklan kolom yang menjanjikan kerahasiaan pelamar atau
klan selebaran biasa.

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
d. Strategi periklanan
a. Plan, merupakan analisis SWOT terhadap produk dan rancangan
iklan yang dibuat.
b. Do, yaitu kegiatan membuat dan melakukan uji coba penayangan
iklan untuk melihat respons msyarakat.
c. Check, yaitu melakukan kontrol terhadap iklan yang ditayangkan
dan menganalisis respons masyarakat, tingkat penjualan, dan hal-
hal lain yang dipengaruhi oleh iklan.
d. Action, setelah kekurangan iklan dikontrol dan dievaluasi, maka
tindakan akhir ialah action, mempublikasikan iklan ke masyarakat.
e. Iklan online
Iklan online adalah metode periklanan dengan menggunakan media
internet dan layanannya dengan tujuan menyampaikan pesan
pemasaran untuk menarik pelanggan.
1) Iklan teks, merupakan iklan yang ditampilkan berupa teks saja.
a) Iklan link, iklan ini lebih ditekankan pada penulisan alamat link
iklan dan keterangan singkat dari iklan itu sendiri. Dalam
membuat link usahakan ditulis sependek mungkin, akan tetapi
harus mewakili keseluruhan isi iklan. Contoh: iklan baris, iklan
teks PPC, pertukaran link dengan pemilik web lain, iklan banner
(berisi link iklan), dll.
b) Iklan hasil pecarian (search ads dapat disebut juga pay per click
ads), iklan ini ditampilkan pada halaman web hasil pencarian
jaringannya. Iklan akan tampil berdasarkan kata kunci yang
dicari, biasanya berupa teks, dapat ditempatkan di atas, di bawah
atau di sebelah kanan hasil pecarian, dalam sebuah kotak dan
terdapat kkata “ads”. Namun, saat ini beberapa format selain teks
dapat digunakan seperti gambar atau video. Pengiklan hanya
akan membayar jika iklan ini diklik (pay per click). Contoh:
penyadia iklan (platform) ini adalah Google Adwords dan
Microsoft adCenter.
c) Iklan kontekstual (contextual ads), iklan ini ditampilkan di halam
web dengan target individu tertentu. Sebuah sistem iklan
kontekstual, memindai teks (kata kunci) dari sebuah website.
Kemudian mengembalikan iklan ke halaman web berdasarkan

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
apa yang pengguna lihat, baik melalui iklan yang ditempatkan
pada halaman atau iklan pop-up. Misalnya, jika pengguna
melihat webite tentang olahraga, di mana website tersebut
menggunakan iklan kontekstual, pengguna mungkin melihat
iklan untuk perusahaan yang berhubungan dengan olahraga,
sepreti alat-alat olahraga atau penjual tiket pertandingan bola.
Iklan kontekstual juga digunakan oleh mesin pencari untuk
menampilkan iklan pada halaman hasil pencarian mereka
berdasarkan kata kunci yang digunakan pengguna.
d) Iklan direktori online (online directories), iklan ini tampil pada
suatu direktori tertentu. Contoh: perusahaan-perusahaan yang
menempatkan iklan di direktori Yellow Pages.
e) Iklan daftar lokal (local listings) atau SEO (search engine
organization) lokal, jenis iklan ini gratis dan diperuntukkan untuk
bisnis lokal. Contoh: Google Places untuk Bisnis, Yahoo! Local
untuk bisnis, dan banyak lagi. Ada kemungkinan, bisnis yang
Anda jalani sudah terdaftar, Anda hanya perlu mengklaim saja.
Sebagian isi dari daftar ini disediakan oleh Yellow Pages atau
perusahaan besar lainnya seperti InfoUSA yang telah
mengumpulkan informasi ini selama bertahun-tahun. Pastikan
iklan Anda diklaim, up to date, dan memiliki informasi yang kaya
dan relevan.
f) Iklan konten (content ads), ditampilkan pada halaman website,
berupa teks link yang sesuai dengan aturan penyedia iklan
konten. Adapun cara kerjanya adalah sistem iklan konten
menganalisis halaman website secara berkelanjutan, menacri
kata yang berkesesuaian, dan menampilkan link ke konten di
website Anda.
2) Iklan display
Iklan yang menampilkan kombinasi antara teks, gambar, dan
animasi (tetapi tidak interaktif seperti rich media) dan setiap iklan
display memiliki ukuran yang telah diatur.
a) Interstitial banners merupakan banner yang ditampilkan antara
halaman web. Maksudnya ketika mengklik link dari satu halaman
dan berpindah ke halaman lainnya, iklan ini muncul sebelum

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
halaman berikutnya ditampilkan. Terkadang iklan tersebut dapat
ditutup.
b) Pop up dan pop under, iklan banner ini tampil pada jendela baru
yang lebih kecil di atas atau dibawah halaman web. Untuk
sebagaian pengguna iklan ini sangat mengganggu, maka pada
browser terdapat pilihan untuk memblok iklan banner jenis ini
(pop up blocker). Pop up blocker dapat menjadi masalah karena
terkadang sebuah website perlu menggunakan pop up untuk
menampilkan infomrasi kerpada pengguna.
c) Floating advert, iklan ini muncul di lapisan atas konten, tapi tidak
dalam jendela terpisah. Biasanya, pengguna dapat menutup
iklan ini, caranya dengan memilih tombol close. Posisi tombol
close ini, biasanya di atas pojok kanan. Iklan ini melayang di
lapisan atas konten sebuah web selama beberapa detik. Sering
kali, animasi berakhir dengan menghilang ke dalam sebuah iklan
banner di halaman web. Floating advert dibuat dengan HTML
atau Flash.
d) Wallpaper advertising, jenis iklan ini mengubah latar belakang
halaman web. Biasanya teknik per click tidak mungkin digunakan
untuk iklan ini. Efek dari iklan ini sulit untuk diukur karena tidak
ada klik-tayang (click-through). Tujuan utama dari iklan jenis ini
adalah branding, karena iklan ini konsisten.
e) Map advertising, jenis iklan ini ditampilkan pada web pencarian
suatu tempat yang hasilnya ditunjukkan pada peta atau solusi
pemetaan online, seperti Google Maps.
f) Iklan banner adalah sebuah gambar animasi yang ditampilkan
pada sebuah web untuk tujuan periklanan, banner statis biasanya
dalam format GIF atau JPEG, tetapi banner juga dapat
menggunakan media lainnya seperti Flash, video, JavaScript,
HTML5, dan teknologi interaktif lainnya. Teknologi interaktif
memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi dan bertransaksi
dalam banner. Terdapat ukuran standar untuk iklan banner, baik
banner statis atau dinamis. Ukurannya dinyatakan dengan pixel
dan byte, misalnya ukuran banner 20px X 20px dengan besar file
50 Kilobyte.

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
g) Video online advertising banner, adalah bentuk iklan yang di
targetkan pada konten video. Berbagai format tersedia,
termasuk iklan dinamis yang dapat tampil sebelum, setelah,
ataupun selama tayangan konten video tertentu. Sebuah video
yang memiliki judul (caption) dapat meningkatkan lalu lintas web
dengan memanfaatkan SEO. Contoh: AdSense for Video (You
Tube).
h) Iklan media sosial, ditampilkan kepada pengguna jejaring sosial.
Cara kerjanya memanfaatkan dinamika pengaruh sosial seperti
info dari mulut ke mulut, rekomendasi langsung dari teman ke
teman, dan grup dengan topik tertentu misalkan lokasi wisata.
Penyedia iklan jeringan sosial di antaranya Facebook, You Tube
(melalui Google AdWords), VideoEgg, Meebo, Twitter, dan
Linkedin. Pengiklan ini sering dilengkapi solusi iklan lain yang
ditawarkan. Target iklan berdasarkan perilaku, kepentingan
pengguna, demografi, tetapi dapat berupa kata kunci atau
konten (terutama untuk iklan di You Tube). Adakalanya iklan
pada media sosial ini dapat berupa display, teks, bahkan rich
media.
3) Iklan rich media (multimedia)
Iklan rich media adalah iklan yang dapat berinteraksi dengan
konsumen dan merupakan gabungan antara video, teks, gambar,
animasi, dan suara.
Jenis iklan rich media:
a) Peel-back, merupakan iklan di sudut kanan atas halaman web.
Dimana halaman web awal menggulung atau kembali disertai
penmapilan konten iklan.
b) Floating, merupakan iklan tampil di atas konten sampai lima
belas detik dan menghilang. Sebuah tombol close harus ada
untuk dapat menutup iklan.
c) Expanding, merupakan iklan tampil di atas header atau footer
dengan ukuran yang besar.
d) Interstitial, merupakan iklan tampil di atas atau menutupi konten,
biasanya mendahului halaman konten. Iklan tampil selama lima

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
detik sebelum secara otomatis mengerahkannya ke konten.
Terdapat tombol “lewati iklan” untuk melanjutkan ke konten.
e) Video
f) Popup/popunder
f. Metode pembayaran iklan online
1) Flat rate atau sponsorships
Pemilik website yang memiliki lalu lintas rendah, kadang-kadang
memilih untuk menjual ruang banner dengan biaya tetap per bulan
(flat rate), tanpa memperdulikan jumlah iklan diklik atau jumlah iklan
tayang.
2) Pay per action (PPA)
Pengiklan hanya membayar iklan apabila pengunjung telah
melakukan tindakan yang diinginan (cost per action), misalnya
pembelian atau pengiriman formulir (konsumen mengisi formulir),
mengunduh file atau mebeli produk. Metode pembayaran ini adalah
cara terbaik untuk pengiklan karena mereka hanya membayar
apablia iklan telah memenuhi tujuannya. Namun sebaliknya, model
ini merupakan jenis terburuk bagi penyedia iklan karena penyedia
iklan hanya dihargai jika iklan berhasil. Model PPA tidak umum
digunakan untuk iklan banner dan umumnya terkait dengan afiliasi
pemasaran.
3) Pay per click (PPC)
Pengiklan harus membayar penyedia iklan setiap kali pengunjung
mengklik pesan iklan. Pengiklan tidak membayar bedasarkan jumlah
tayangan, namun hanya membayar apablia pengunjung mengklik
pada pesan iklan dan mengarahkan ke situs web yang ditentukan.
Iklan PPC biasanya dikaitkan dengan pemasaran pencarian
berbayar. Metode pembayaran ini terkadang digunakan dalam
pemasaran afiliasi, ketika tujuannya untuk mengarahkan lalu lintas
ke web baru.
4) Pay per impression
Pengiklan harus mebayar setiap kali iklan ditampilkan pada halaman
web penyedia iklan. Cara yang paling umum untuk model ini adalah
CPM atau biaya per seribu tayangan. Pengiklan menghitung biaya
untuk menampilkan pesan iklan ke seribu permisa (cost per mile

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
atau cost per thousand impression). Metode ini digunakan dengan
tujuan brand awareness dan penginformasian produk. CPM untuk
rich media harganya lebih tinggi daripada media iklan standar. Hal
ini didasarkan pada ukuran file yang digunakan. CPM merupakan
bentuk pembayaran yang menguntungkan penyedia iklan, biasanya
website dengan traffic tinggi. Contoh: portal web seperti CNN.
5) Pay per sale
Tipe ini memberikan komisi sesuai dengan jumlah produk atau
layanan yang berhasil terjual melalui link yang ditampilkan affiliator.
Misalnya pada amazon.com.
6) Pay per lead
Tipe pembayaran ini memberikan komisi berdasarkan jumlah orang
yang telah mengisi form (isian), survei, atau sign up untuk menjadi
member pada website pemilik program file atau produk yng
ditawarkan penyelenggara affiliate.
7) Pay per download
Tipe pembayaran ini memberikan komisi seuai dengan jumlah
orang yang mengunduh file atau produk yang ditawarkan
penyelenggara affiliator.
8) Pay per play
Tipe pembayaran ini memberikan komisi sesuai dengan jumlah
orang yang memutar audio ataupun video yang ditampilkan oleh
affiliator.
9) Pay per read
Tipe ini, komisi diberikan apabila mengklik/membaca iklan yang
disodorkan dan siatur dalam durasi tertentu.
10)Cost per interaction
Dengan model ini,pengiklan membayar untuk iklan rollover,
biasanya ditempatkan dalam video atau aplikasi (seperti aplikasi
Facebook), dan berdasarkan interaksi dengan iklan itu. Sebuah iklan
dapat berisi video, permainan, atau konten lainnya. Hal ini terjadi
tanpa pengguna internet meninggalkan halaman web, dan pemasar
hanya membayar bila seseorang menyelesaikan tindakan.

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
7. Merancang program promosi penjualan
Perancangan program promosi penjualan harus mempertimbangkan dua
aspek utama:
a. Faktor yang mempengaruhi karakteristik respons pasar dalam jangka
pendek:
1) Dalam beberapa kategori produk terdapat semacam loyalitas
terhadap ukuran produk (product size), sehingga promosi yang
ditekankan pada satu jenis ukuran produk (misalnya kemasan 1 kg)
tidak akan efektif dalam menarik pelanggan pesaing yang lebih
menyukai ukuran lainnya (misalnya kemasan 250 gr). Dalam
sejumlah kasus, ukuran produk berkaitan erat dengan daya beli dan
kebiasaan konsumsi konsumen contoh: produk shampo, pewangi
cucian, minyak goreng, sabun cuci piring, dan sejenisnya.
2) Respons konsumen terhadap promosi penjualan dipengaruhi pula
oleh jumlah dan tipe aktivitas dan memiliki tingkat penebusan
(redeption rates) paling besar dikalangan pengguna reguler, kerena
mereka tidak perlu bersusah payah mendapatkan kupon tersebut.
3) Salah satu dampak promosi penjualan yang perlu diperhitungkan
secara matang adalah situasi di mana pembali reguler membuat
persediaan produk pada harga promosi. Konsekuensinya, hal ini
akan menyebabkan penurunan penjualan di waktu tertentu di masa
datang (saat harga sudah mulai normal).
b. Faktor merek yang terkait dengan posisi perusahaan jangka panjang:
1) Ada kecenderungan bahwa dampak promosi merek berkualitas
tinggi (dan berharga mahal) terhadap brand switching dari
konsumen merek berkualiatas rendah (dan berharga murah) akan
lebih besar dari pada situasi sebaliknya. Artinya, konsumen merek
murah yang beralih ke merek mahal yang dipromosikan akan lebih
banyak dibandingkan jumlah konsumen merek mahal yang beralih
ke merek murah yang dipromosikan.
2) Setiap pemasar harus mencermati dampak dinamis dari
penggunaan promosi harga. Promosi harga yang terlalu besar dan
terlampai sering akan merusak atau mengurangi ekuitas merek.
Semakin sering diskon diberikan, konsumen cenderung akan
semakin sensitif terhadap harga.

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
8. Teknik promosi penjualan
a. Point of purchase
Pajangan dan peragaan di tempat berlangsungnya proses pembalian.
Tunuannya ialah mendorong konsumen untuk mencoba produk.
b. Kupon (coupons)
Teknik ini dilakukan dengan memberikan hak kepada pemegang kupon
untuk mendapatkan pengurangan harga yang tercetak sesuai
ketentuan. Kupon dapat diberikan langsung disertakan pada produk,
diselipkan dalam iklan majalah, dll.
c. Price off deals
Memberikan potongan harag langsung di tempat pembelian. Biasanya
potongan harga ini berkisar 10%-25%, namun saat momen tertentu
seperti hari kemerdekaan, liburan sekolah, hari raya, dan lainnya
potongan dapat dinaikkan.
d. Sampling and trial offers (pemberian contoh produk)
Teknik promosi dengan memberikan penawaran sampel gratis kepada
konsumen. Penawaran sampel ini dapat dilakukan langsung di toko,
door to door, pengiriman sampel melalui jasa pos, disispkan pada
produk lain, dan melalui kegiatan saat pekan raya di area rekreasi, pusat
perbelanjaan, dsb.
e. Brand (product) placement
Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar dengan
memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
f. Rebates (rabat/tawaran pengembalian tunai)
Memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dengan
cara mengirim bukti pembelian kepada produsen. Pengembalian dana
bertujuan untuk meningkatkan jumlah atau frekuensi pembelian dan
mendorong konsumen untuk memenuhinya. Konsumen melihat
pengembalian dana dan rabat sebagai hadiah atas suatu pembelian.
Kiat ini muncul lebih untuk membangun loyalitas merek.
g. Frequency (continuity)
Program ini merupakan salah satu teknik sales promotion yang populer
di antara konsumen. Frequency programs, juga mengarah kepada
program-program yang berkelanjutan, seperti menawarkan konsumen
diskon atau hadiah produk gratis untuk mencapai terjadinya

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha
pengulangan dalam pembelian atau langgan dari merek atau
perusahaan yang sama.
h. Event sponsorship
Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, dapat membuat merek
sangat menonjol pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas
merek meningkat bersamaan dengan para penonton di acara tersebut.

Sumber: HANIFAH WIJAYANTI; Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII; Surakarta; Putra Nugraha

Anda mungkin juga menyukai