Anda di halaman 1dari 2

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN KASUS BALITA GIZI BURUK

No Dokumen Halaman

  1/2
RSU MUHAMMADIYAH
DARUL ISTIQOMAH
KENDAL

  Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP  

dr. H. ROKHMAT
NBM. 802 730
Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk, gizi kurang atau
yang beresiko gizi buruk merupakan salah satu bagian dari
pelaksanaan mobilisasi masyarakat.
Bila kegiatan ini berjalan dengan optimal maka banyak kasus gizi
PENGERTIAN buruk yang dapat dicegah dan ditangani dengan cepat dan tepat
sehingga kondisi mereka tidak menjadi jauh lebih buruk.
Agar deteksi dini dan rujukan kasus dapat optimal diperlukan
kegiatan penemuan dini aktif dan pasif yang melibatkan semua
komponen masyarakat, khususnya orang tua, tokoh masyarakat,
kader dan anggota masyarakat yang terlatih.
1. Tenaga kesehatan mampu memfasilitasi proses persiapan,
pelaksanaan dan pemantauan deteksi dini dan rujukan kasus
mulai dari tingkat masyarakat.
TUJUAN 2. Deteksi dini dan rujukan kasus yang optimal dapat
dilaksanakan dengan melibatkan semua anggota masyarakat.
3. Balita gizi buruk atau yang lebih beresiko gizi buruk dapat di
deteksi dini dan dirujuk ke fasyankes.
KEBIJAKAN Ditujukan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan kegiatan
penemuan dini dan rujukan serta pendampingan.
PROSEDUR A. Persiapan Awal
Untuk kegiatan deteksi dini dan rujukan masyarakat,
komponen yang penting untuk dinilai adalah :
1. SDM
2. Kebutuhan dan sumber pembiayaan
3. Tempat atau kegiatan yang digunakan sebagai titik deteksi
dini secara aktif dan pasif diluar kegiatan pemantauan
pertumbuhan balita.
4. Logistik yang dibutuhkan (alat antopometri)
B. Pelatihan Deteksi Dini dan Rujukan Kasus
FKTP dan anggota masyarakat tersebut dilatih untuk mampu:
1. Pengukuran LILA
2. Identifikasi balita yang terlihat sangat kurus
3. Identifikasi kemungkinan adanya pitting edema bilateral
4. Identifikasi bayi <6 bulan yang terlalu lemah atau sulit
menyusu
5. Identifikasi hambatan pertumbuhan
6. Rujukan kasus
C. Pelaksanaan Deteksi Dini dan Rujukan Kasus
 Deteksi dini secara aktif
Pemantau langsung balita dengan penimbangan pasien
anak rawat jalan dan rawat inap. Dan dikaji
kemungkinan adanya komplikasi medis.
 Deteksi dini secara pasif
Melalui kegiatan pemantauan pertumbuhan balita di
posyandu atau sekolah dan saat balita berkunjung ke
fasyankes.
 Yang perlu rujukan yaitu bila balita :
1. Terindikasi hambatan pertumbuhan
2. Balita 6-59 bulan LILA warna kuning atau merah
3. Balita 6-59 bulan dengan LILA warna hijau namun
terlihat kurus
4. Adanya pitting edema bilateral
5. Bayi <6 bulan terlalu lemah atau sulit menyusu
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT  TERKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai