Anda di halaman 1dari 6

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN

BALITA GIZI BURUK ATAU YANG


BERESIKO GIZI BURUK
: SOP / GIZI /
No. Dokumen
/ 2023
No. Revisi : 00
Tanggal terbit : 6 Januari 2023
Halaman : 1/3
Kepala Puskesmas

SOP
PUSKESMAS
MANKUNG
(_______________)
NIP.

1. Pengertian
1. Merupakan salah satu kegaitan dari pelaksanaan mobilisasi
masyarakat yang bertujuan untuk mencegah timbulnya kasus gizi
buruk dan dapat dilakukan penanganan dengan tepat dan cepat

2. Agar deteksi dini dan rujukan kasus dapat optimal diperlukan


kegiatan penemuan dini aktif dan pasif yang melibatkan semua
komponen masyarakat, khususnya orang tua, tokoh masyarakat,
kader dan anggota masyarakat yang terlatih lainnya.

2. Tujuan
Balita gizi buruk atau yang beresiko gizi buruk dapat dideteksi
dini dan dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan yang tepat dan cepat

3. Kebijakan
1. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Mangkung Nomor : /
PKM PNJ / Tahun 2023 tentang Jenis-jenis pelayanan UPTD
Puskesmas Mangkung
2. Kebijakan Kepala UPT Puskesmas Mangkung nomor : / PKM
PNJ / Tahun 2023 tentang penanganan kasus balita gizi buruk

4. Referensi Pedoman Tata Laksana Kasus Gizi Buruk, 2023

5. Prosedur Mempersiapkan sarana dan tenaga yang mampu untuk melakukan


kegiatan deteksi dini kasus balita gizi buruk atau yang beresiko gizi
buruk

6. Langkah-langkah Deteksi dini kasus ini dapat dilakukan dengan baik pada saat
penemuan langsung di puskesmas ataupu pada saat kunjungan ke
posyandu atau ke PAUD

1. Menimbang berat badan balita

2. Mengukur lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6–59


bulan dengan menggunakan pita LiLA berwarna

3. Mengidentifikasi balita yang terlihat sangat kurus

4. Mengidentifikasi kemungkinan adanya pitting edema bilateral

5. Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit


menyusu
Balita yang perlu dirujuk:

• Balita yang terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan

• Balita (6–59 bulan) dengan LiLA di warna


kuning (LiLA 11,5 cm - < 12,5 cm) atau warna
merah (< 11,5 cm)

• Balita (6–59 bulan) dengan LiLA di warna hijau namun


terlihat sangat kurus

• Balita yang teridentifikasi adanya pitting edema bilateral

• Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu


7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang 1. Cakupan Posyandu

perlu dipantau 2. Jumlah Balita yang diskreening dengan menggunakan pita


LILA
3. Jumlah Balita dengan hambatan pertumbuhan
4. Jumlah balita yang dirujuk baik melalui deteksi kasus aktif
maupun dengan hambatan pertumbuhan

9. Unit Terkait Polindes, MTBS, Promkes, KIA

10. Dokumen Laporan Hasil pengukuran LILA, Rujukan dari masyarakat dan poli
MTBS dan Laporan Hasil Penimbangan Balita
Terkait
DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA
GIZI BURUK ATAU YANG BERESIKO
GIZI BURUK
: SOP / GIZI /
No. Dokumen
01/ 2023
No. Revisi : 00
Tanggal terbit : 9 Januari 2023
Halaman : 1/3
SOP
PUSKESMAS
MANGKUNG

1. Pengertian
1. Merupakan salah satu kegiatan dari pelaksanaan mobilisasi
masyarakat yang bertujuan untuk mencegah timbulnya kasus gizi
buruk dan dapat dilakukan penanganan dengan tepat dan cepat

2. Agar deteksi dini dan rujukan kasus dapat optimal diperlukan


kegiatan penemuan dini aktif dan pasif yang melibatkan semua
komponen masyarakat, khususnya orang tua, tokoh masyarakat,
kader dan anggota masyarakat yang terlatih lainnya.

2.Tujuan Balita gizi buruk atau yang beresiko gizi buruk dapat dideteksi dini
dan dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
yang tepat dan cepat

3. Kebijakan
1. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Mangkung Nomor : / PKM
PNJ / Tahun 2021 tentang Jenis-jenis pelayanan UPTD Puskesmas
Mangkung
2. Kebijakan Kepala UPT Puskesmas Mangkung nomor : / PKM
PNJ / Tahun 2021 tentang penanganan kasus balita gizi buruk

4. Referensi Pedoman Tata Laksana Kasus Gizi Buruk, 2023

5. Prosedur Mempersiapkan sarana dan tenaga yang mampu untuk melakukan


kegiatan deteksi dini kasus balita gizi buruk atau yang beresiko gizi
buruk

6. Langkah- Deteksi dini kasus ini dapat dilakukan dengan baik pada saat penemuan
langkah langsung di puskesmas ataupu pada saat kunjungan ke posyandu atau ke
PAUD

1. Menimbang berat badan balita

2. Mengukur lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6–59


bulan dengan menggunakan pita LiLA berwarna
3. Mengidentifikasi balita yang terlihat sangat kurus

4. Mengidentifikasi kemungkinan adanya pitting edema bilateral

5. Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit


menyusu
Balita yang perlu dirujuk:

• Balita yang terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan

• Balita (6–59 bulan) dengan LiLA di warna kuning


(LiLA 11,5 cm - < 12,5 cm) atau warna merah (<
11,5 cm)

• Balita (6–59 bulan) dengan LiLA di warna hijau namun terlihat


sangat kurus

• Balita yang teridentifikasi adanya pitting edema bilateral

• Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu


7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang 1. Cakupan Posyandu


perlu dipantau 2. Jumlah Balita yang diskreening dengan menggunakan pita LILA
3. Jumlah Balita dengan hambatan pertumbuhan
4. Jumlah balita yang dirujuk baik melalui deteksi kasus aktif
maupun dengan hambatan pertumbuhan

9. Unit Terkait Polindes, MTBS, Promkes, KIA

10. Dokumen Laporan Hasil pengukuran LILA, Rujukan dari masyarakat dan poli
Terkait MTBS dan Laporan Hasil Penimbangan Balita

Anda mungkin juga menyukai