Anda di halaman 1dari 3

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN

BALITA GIZI BURUK ATAU


YANG BERISIKO GIZI BURUK
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/3

UPTD Puskesmas dr. Karunia Nente


Perawatan Manggar NIP.196601212000031005
Baru

1. Pengertian Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk, gizi kurang atau
yang berisiko gizi buruk merupakan salah satu bagian dari
pelaksanaan mobilisasi masyarakat dengan melakukan deteksi
dini dan rujukan kasus dapat optimal, melalui kegiatan penemuan
dini aktif dan pasif yang melibatkan semua komponen masyarakat,
khususnya orang tua, tokoh masyarakat, kader dan anggota
masyarakat yang terlatih lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
optimalisasi pencegahan dan penanganan kasus gizi buruk.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Manggar Baru
No : 188.445/003/Pkm-Br/2019 Jenis-jenis Pelayanan yang disediakan.
4. Referensi 1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No.25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak
3. Permenkes No.46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas.
4. Permenkes No.29 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Masalah Gizi
Anak Akibat Penyakit
5. Permenkes No.43 Tahun 2019 tentang 19 tentang Puskesmas
6. Permenkes No.2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
7. Buku Pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas
8. Buku Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di
Layanan Rawat Jalan, Kemenkes RI 2021

5. Prosedur Alat :
 Alat antropometri standar (Microtoise, Infantometer, Baby
Scale, Timbangan Injak)
 Pita Lingkar Lengan Atas (LiLA) berwarna

Langkah-langkah :
1. Pelatihan “agen” (kader posyandu, guru TK/PAUD/TPA, guru
sekolah minggu dan anggota masyarakat lain yang berpotensi)
untuk deteksi dini kasus baik secara aktif maupun pasif

Pelatihan Deteksi Dini dan Rujukan Kasus


Anggota masyarakat tersebut dilatih untuk mampu melakukan:
• Pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6-59 bulan
dengan menggunakan pita LiLA berwarna
• Identifikasi balita yang terlihat sangat kurus
• Identifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit
menyusu
• Identifikasi hambatan pertumbuhan, khususnya
untuk kader Posyandu atau anggota masyarakat lain
yang terlibat dalam pemantauan pertumbuhan
(misalnya guru PAUD)
• Rujukan kasus
2. Pelaksanaan Deteksi Dini dan Rujukan Kasus
 Secara aktif, dilakukan oleh:
a. Anggota masyarakat, khususnya anggota masyarakat
yang terlatih di setiap waktu dan setiap kesempatan.
b. Kader didampingi oleh petugas Kesehatan, melakukan
sweeping dan kunjungan rumah untuk balita yang
tidak hadir pada hari buka Posyandu.
 Secara pasif, saat kegiatan pemantauan pertumbuhan
di Posyandu atau titik pemantauan lain (contoh kelas
PAUD) dan saat balita berkunjung ke fasilitas pelayanan
kesehatan (fasyankes).

Deteksi dini kasus ini dapat dilakukan dengan:


• Menimbang berat badan balita
• Mengukur lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6–59 bulan
dengan menggunakan pita LiLA berwarna
• Mengidentifikasi balita yang terlihat sangat kurus
• Mengidentifikasi kemungkinan adanya pitting edema bilateral
• Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit
menyusu

3. Melakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan


Balita yang perlu dirujuk:
• Balita terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan
berdasarkan grafik pertumbuhan anak di KMS dan Buku
KIA:
 Garis pertumbuhan anak memotong salah satu garis Z-
score
 Garis pertumbuhan anak meningkat atau menurun
secara tajam
 Garis pertumbuhan anak terus mendatar, misalnya tidak
ada kenaikan berat badan
• Balita 6–59 bulan dengan LiLA diwarna kuning (LiLA 11,5
cm - <12,5 cm) atau warna merah (<11,5 cm)
• Balita 6–59 bulan dengan LiLA di warna hijau namun
terlihat sangat kurus
• Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu
Kader dan anggota masyarakat terlatih lain dibekali cara
melakukan rujukan
4. Monitoring dan Evaluasi
5. Pencatatan dan Pelaporan

6. Bagan Alir
Pelatihan “Agen” / Anggota Masyarakat

Pelaksanaan Deteksi Dini di Posyandu / Puskesmas / wilayah kerja

Melakukan Rujukan ke Fasilitas Layanan Kesehatan

Monitoring d a n E valuasi

Pencatatan dan Pelaporan

7. Hal-hal yang perlu 1. Pada masa pandemi Covid-19, petugas mengunakan Alat Pelindung Diri
diperhatikan (APD) dan menerapkan protokol kesehatan saat menangani balita dan
memastikan orangtua/pengasuh balita menerapkan protokol kesehatan
saat berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan atau saat kunjungan
rumah dan meminta kader untuk membuat janji temu/jam kunjungan
balita
2. Akurasi alat antropometri yang digunakan
3. Tata laksana yang dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan
8. Unit Terkait Posyandu/BKB
TK/PAUD/TPA
Poli KIA/MTBS
Rumah Sakit
9. Dokumen terkait Form Registrasi
Form Rujukan Masyarakat
10. Rekaman historis Tanggal mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai