Anda di halaman 1dari 3

Deteksi Dini Dan Rujukan Gizi Buruk atau

yang Beresiko Gizi Buruk


No. : 067/UKP/020/
Dokumen
2021
No Revisi : A
SOP
Tanggal : 20 Januari 2021
Terbit
Halaman : 1/3
Puskesmas Arief Setiawan, SKM,MM

Guntur II NIP:197210172006042016

Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk, gizi kurang atau
yang berisiko gizi buruk merupakan salah satu bagian dari
pelaksanaan mobilisasi masyarakat. Agar deteksi dini dan rujukan
1. Pengertian kasus dapat optimal diperlukan kegiatan penemuan dini aktif dan
pasif yang melibatkan semua komponen masyarakat, khususnya
orang tua, tokoh masyarakat, kader dan anggota masyarakat yang
terlatih lainnya.
Sebagai acuan penemuan secara dini dan rujukan serta
2. Tujuan pendampingan kepada kader dan anggota masyarakat yang
terlatih di wilayah kerja puskesmas Guntur II
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 449.1/021/2021
3. Kebijakan
tentang Pelayanan Klinis
1. Buku Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas. Kementrian
Kesehatan RI. 2014.

4. Referensi 2. Buku Pedoman TataLaksana Gizi Buruk Tahun 2019


3. Kementerian Kesehatan RI. 2018. Buku Bagan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS)
4. Buku Saku Asuhan Gizi Di Puskesmas
5. Prosedur / 1. Persiapan Alat dan Bahan:
Langkah - a. ATK
Langkah b. Alat Antropometri
c. Pita lila
d. Instrumen pelacakan gizi buruk
e. Instrumen rujukan
f. Buku Standar antropometri
2. Petugas yang Melaksanakan:
a. Petugas Gizi
b. Bidan dan perawat
3. Langkah – Langkah:
a. tenaga kesehatan,kepala daerah,dan pemangku
kepentingan setempat yang terkait melaksanakan kajian
masyarakat, yaitu
melakukan penilaian kegiatan mobilisasi
asyarakat,termasuk untuk kegiatan deteksi dini kasus oleh
anggota masyarakat terlatih.
b. Petugas melakukan pelatihan anggota masyarakat yang
berpotensi tentang deteksi dini dan rujukan kasus
c. Petugas melakuka pelatihan cara pengukuran antropometri
yang meliputi BB, TB dan Panjang badan menggunakan
alat antropometri kids.
d. Petugas memberikan pelatihan cara pengukuran lila
menggunakan pita lila pd balita.
e. Identifikasi balita yang terlihat sangat kurus, Identifikasi
kemungkinan adanya pitting edema bilatera, Identifikasi
bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu
f. Identifikasi hambatan pertumbuhan, khususnya untuk kader
Posyandu atau anggota masyarakat lain yang terlibat
dalam pemantauan pertumbuhan
g. Rujukan kasus

2|3
Melakukan Kajian masyarakat

Petugas melakukan pelatihan kepada anggota


masyarakat yang berpotensi

Petugas melakukan pelatihan cara mengukuran BB,


TB, PB, Lila
6. Bagan Alir

Identifikasi balita yang sangat kurus, adanya piting,


bayi < 6 bulan sangat lemah atau sulit menyusu

Identifikasi hambatan pertumbuhan

Melakukan Rujukan Kasus

- Balita mengalami hambatan pertumbuhan


7. Hal-hal yang
- balita dengan pita lila kuning dan matau merah
perlu
- balita dg piting edema,
diperhatikan
- bayi lemah dan kesulitan menyusu
8. Unit terkait Rawat inap, rawat Jalan, KIA
9. Dokumen Catatan kegiatan
terkait
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan
10. Rekaman 1. Format SOP Disesuaikan dengan
Pedoman Penyusunan
historis
Dokumen Akreditasi
perubahan FKTP Kabupaten
Demak tahun 2018.
Penambahan point
definisi dan tujuan

3|3

Anda mungkin juga menyukai