Anda di halaman 1dari 2

.

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN


BALITA GIZI BURUK ATAU YANG
BERESIKO GIZI BURUK
NO.DOKUMEN : B /GIZI /SOP/ 984.25/2020
NO. REVISI :
PEMERINTAH KAB.
SOP TGL. TERBIT : 2 JANUARI 2020 UPTD PUSKESMAS
TEGAL DUKUHWARU
HALAMAN : 1/2

Ditetapkan Oleh:
dr.Dyah Elly Setyaningsih
Kepala Puskesmas Tanda Tangan :
Dukuhwaru
NIP.197602132008012007

...................................

1. Pengertian Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk, gizi kurang atau yang beresiko gizi
buruk adalah kegiatan penemuan dini aktif dan pasif gizi buruk atau yang beresiko gizi
buruk yang melibatkan peran aktif orang tua,tokoh masyarakat,kader ,anggota
masyarakat terlatih, lintas program untuk kemudian ditangani secara tepat dan cepat .
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan deteksi dini
dan rujukan gizi buruk atau yang beresiko gizi buruk.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, No. 021
Tahun 2018 Tentang Penetapan Pelaksana Program Upaya Perbaikan GIzi
Masyarakat &Pelayanan Gizi yang Bersifat UKP
4. Referensi Kementrian kesehatan RI, 2020. Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Balita
Gizi Buruk pada Balita di Layanan Rawat Jalan. Jakarta : Kemenkes RI.
5. Prosedur 1.Deteksi dini dan rujukan secara aktif :
1. Petugas melakukan deteksi dini dengan melakukan sweeping dengan deteksi
berat badan,LILA,balita sangat kurus,pitting edema bilateral,bayi kurang dari 6
bulan terlalu lemah atau sulit menyusu
2. Petugas melakukan rujukan ke Puskesmas pada balita dengan indikasi
mengalami hambatan pertumbuhan,balita dengan LILA 11.5-<12.5 dan LILA <
11.5, Balita dengan LILA normal namun terlihat sangat kurus, Balita dengan
edema bilateral,Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu
2.Deteksi dan rujukan Pasif :
1. Petugas melakukan deteksi dini pada balita yang hadir ke posyandu dengan
deteksi berat badan,LILA,balita sangat kurus,pitting edema bilateral,bayi
kurang dari 6 bulan terlalu lemah atau sulit menyusu
2. Petugas,Kader posyandu,masyarakat,lintas program melakukan rujukan ke
Puskesmas pada balita yang terdeteksi mengalami hambatan pertumbuhan
,adanya edema bilateral, bayi < 6 bulan terlalu lemah atau sulit menyusu
3.Petugas gizi melakukan pencatatan dan pelaporan hasil deteksi dan rujukan balita
gizi buruk ke Puskesmas

6. Unit Terkait  Upaya Gizi


7. Dokumen terkait Buku KIA, Buku GPA, Buku Kunjungan, Buku Konsultasi, Buku Kegiatan
8. Distribusi Upaya gizi

9. Rekaman Historis
1/2
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai
Diberlakukan
1

2/2

Anda mungkin juga menyukai