Anda di halaman 1dari 2

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA PU

GIZI BURUK ATAU YANG BERESIKO PU

U
GIZI BURUK

U
P
No. Dokumen : SOP/ B/ UKM/GIZI/ NI S

No. Revisi : 00 NI S

Tanggal Terbit : 01 Maret 2021


SOP
Halaman :1/2

Kepala UPTD Kesehatan


UPTD KESEHATAN Puskesmas Purwodadi
PUSKESMAS
PURWODADI dr. Hj. Meita Devi R, M.Kes
NIP. 196405171989032011

1. Pengertian Deteksi Dini dan Rujukan Balita Gizi Buruk atau yang beresiko Gizi
buruk merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan mobilisasi
masyarakat (kegiatan penemuan dini aktif dan pasif yang melibatkan
semua komponen masyarakat khususnya orang tua, tokoh
masyarakat, kader, dan anggota masyarakat yang terlatih lainnya)
untuk mencegah dan menangani kasus gizi buruk dengan cepat dan
optimal sehingga kondisi mereka tidak menjadi lebih buruk.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk kegiatan Deteksi
Dini dan Rujukan Balita Gizi Buruk atau yang beresiko Gizi Buruk
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Purwodadi
Nomor 440/126/424.072.27/2019 tentang Pengelolaan dan
Pelaksanaan UKM di UPTD Kesehatan Puskesmas Purwodadi.
4. Referensi 1. Buku saku pencegahan dan tata laksana gizi buruk pada balita di
layanan rawat jalan bagi tenaga kesehatan Kementerian
Kesehatan RI tahun 2020
5. Alat dan 1. Alat Antropometri
Bahan - Alat ukur Panjang Badan/Tinggi Badan
- Alat ukur Berat Badan
2. Pita Lingkar Lengan Atas (LiLA) berwarna (hijau, kuning dan
merah)
3. Buku KIA
4. Lembar Rujukan
6. Prosedur/ Deteksi Dini
Langkah- 1. Menimbang berat badan balita / mengidentifikasi balita dengan
langkah
hambatan pertumbuhan atau beresiko hambatan pertumbuhan
menggunakan grafik pertumbuhan anak di KMS dan Buku KIA
2. Mengukur Lingkar Lengan Atas (LiLA) balita usia 6-59 bulan
dengan menggunakan pita LiLA berwarna
3. Mengidentifikasi balita yang terlihat sangat kurus
4. Pemeriksaan pitting edema bilateral
5. Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit
menyusu
Balita Yang Perlu Dirujuk
1. Balita yang teridentifikasi mengalami hambatan pertumbuhan
2. Balita (6-59 bulan) dengan LiLA warna kuning (LiLA 11,5 cm-
<12,5 cm) atau warna merah (<11,5 cm)
3. Balita (6-59 bulan) dengan LiLA warna hijau namun terlihat
sangat kurus
4. Balita yang teridentifikasi adanya pitting edema bilateral
5. Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu
7. Diagram alir Deteksi Dini

Penemuan kasus (balita yang


datang ke Posyandu, Laporan
masyarakat/hasil pelacakan)

Pengukuran Atropometri (BB,TB, LiLA) / Identifikasi


balita yang mengalami hambatan pertumbuhan

Konfirmasi Status Gizi buruk dengan pemeriksaan


klinis dan atropometri dengan menggunakan
indicator BB/PB atau BB/TB dan atau LiLA

Terdeteksi Gizi Buruk

RUJUK

8. Unit terkait 1. Posyandu


2. Pustu, Polindes, Ponkesdes
9. Dokumen 1. Buku KIA
terkait 2. Lembar Rujukan
10 Rekaman Yang Tanggal mulai
NO Isi perubahan
histori diubah diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai